Connect with us

kabupaten pohuwato

Berlarut-larut, Korban Yamin Pakaya Belum Dapat Perhatian Pemda Pohuwato

Published

on

Foto Keluarga Korban Yamin Pakaya || Barakati.id

GORONTALO – Hingga saat ini, keluarga Yamin Pakaya yang menderita tuna runggu (bisu) belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten Pohuwato. Saat ditanya mengenai sumber dana dari doa arwah yang telah dilakukan hingga ke-40 hari, Kabe Ayula mengungkapkan bahwa keluarga Yamin hanya mendapatkan bantuan dari tetangga yang bersimpati.

“Sebelum doa arwah, ada tetangga yang memberikan gula, beras, ikan, dan sedikit uang. Meskipun bantuan tersebut masih terbilang kecil, kami bersyukur atas setiap kebaikan yang diberikan,” ujarnya.

Meskipun keluarga Yamin merasa bersyukur atas bantuan yang diterima, Kabe Ayula dan kakak korban, Marni Pakaya (57), menyoroti kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap kontribusi Yamin terhadap daerah.

Yamin Pakaya telah mengabdi sebagai tenaga relawan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemangku Adat di Kabupaten Pohuwato selama 25 tahun.

“Keponakan saya banyak berkontribusi untuk daerah, namun belum ada perhatian apapun dari pemerintah. Bahkan pada doa arwah yang ke-40 hari kemarin, tidak ada santunan yang datang,” ungkap Kabe Ayula.

Yamin Mohamad, sebagai relawan BPBD dan pemangku adat, telah memberikan jasanya kepada masyarakat selama 25 tahun. Namun, keluarga merasa bahwa tanda balas jasa tidak pernah datang dari Pemerintah Kabupaten Pohuwato.

“Saya wajib mengatakan tidak ada balas budi dari Pemerintah Kabupaten Pohuwato. Kami hanyalah keluarga yang tidak mampu, apakah salah kalau diberikan santunan walau hanya untuk doa arwah keponakan saya,” tegas Kabe Ayula.

Marni Pakaya, kakak korban, menyatakan kebanggaannya terhadap kontribusi adiknya untuk Kabupaten Pohuwato sebagai relawan BPBD dan pemangku adat. Namun, dia merasa bahwa balasan yang diberikan kepada jasa Yamin tidak sebanding dengan pengabdian tersebut.

“Adik saya selalu ikhlas dalam bekerja, bahkan tidak ingin dibayar. Namun, semua itu tidak dilihat dan sia-sia dimata Pemerintah Kabupaten Pohuwato,” tutur Marni.

Marni berharap agar pemerintah memberikan perhatian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi besar kepada Kabupaten Pohuwato. “Semua ini mungkin adalah gambaran bagi pemerintah yang tidak pernah membalas jasa orang yang berguna bagi Kabupaten Pohuwato,” tambahnya.

Advertorial

Transformasi Pendidikan di Era Digital: Wakil Bupati Pohuwato Buka Panen Hasil Belajar Lokakarya Guru Penggerak Angkatan ke-9

Published

on

POHUWATO – Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, secara resmi membuka acara Panen Hasil Belajar Lokakarya ke-7 Calon Guru Penggerak angkatan ke-9 tingkat Kabupaten Pohuwato. Acara ini mengusung tema “Bergerak, Berkreasi, dan Berinovasi Menuju Transformasi Pendidikan di Era Digital” dan dilaksanakan di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato pada Minggu, (28/04/2024).

Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh, antara lain Kepala Balai Guru Penggerak Gorontalo, Eki Aristanto P. Punu, SE., MM, Kepala Seksi Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo, Afandi Lakoro, S.Pd., M.Pd, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pohuwato, Ikbar AT. Salam, S.Pd, Staf Ahli Bupati, Rustam Meleng, SH., MH, Kepala Sekolah SD, SMP, SMA/SMK, pengawas, dan Komunitas Belajar Pohuwato.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Suharsi menyampaikan bahwa salah satu episode dari program Merdeka Belajar adalah pendidikan guru penggerak, yang merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin dalam pembelajaran. Dia menyatakan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan guru penggerak yang mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik.

Setelah melewati 7 lokakarya, termasuk lokakarya orientasi, saatnya bagi peserta pendidikan guru penggerak untuk menyelenggarakan panen hasil belajar pada lokakarya ke-7 ini. Wakil Bupati menyatakan kebanggaannya atas program pendidikan guru penggerak, yang masih terus mengawal pelaksanaan program dari setiap angkatan di Kabupaten Pohuwato. Hal ini juga merupakan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program Merdeka Belajar.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayahnya. Upaya ini tidak terlepas dari kualitas pendidiknya. Oleh karena itu, diharapkan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pohuwato terus melakukan sosialisasi dan pendampingan terkait program guru penggerak ini, guna memotivasi guru-guru lainnya di Kabupaten Pohuwato untuk bisa menyusul rekan-rekan mereka menjadi guru penggerak.

Pada angkatan ke-9 di Kabupaten Pohuwato, terdapat 19 orang guru terpilih dari semua jenjang, baik guru SD, SMP, maupun SMA/SMK, yang menjadi peserta pelatihan yang telah dilaksanakan selama 6 bulan sejak Agustus tahun 2023.

Continue Reading

Advertorial

Tanggap dan Proaktif: Bupati Pohuwato Memimpin Penebangan Pohon yang Mengancam Keselamatan Warga

Published

on

POHUWATO – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, menanggapi dengan cepat keluhan masyarakat terkait pohon yang mengancam keselamatan warga dengan turun langsung memimpin pemangkasan dan penebangan pohon tersebut pada Sabtu, (27/04/2024). Dia mengakui bahwa tindakan pembersihan atau penebangan pohon ini bertujuan utama untuk menjaga keselamatan warga dan pengguna jalan.

“Saya turun langsung bukan hanya karena adanya keluhan-keluhan tersebut, tetapi ini sudah menjadi perhatian saya setiap kali hari libur untuk melakukan kegiatan pembersihan pohon-pohon yang mengancam keselamatan warga, khususnya di sekitar Blok Plan Marisa,” ungkap Bupati Saipul.

Selanjutnya, ia menekankan pentingnya peran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam mengambil langkah proaktif dalam melakukan penebangan dan pembersihan pohon yang membahayakan.

“Saya berharap kepada DLH maupun BPBD untuk lebih aktif dalam mengecek kondisi pohon-pohon di sekitar jalan, sehingga tidak akan ada keluhan baru yang memerlukan tindakan darurat,” tegas Saipul.

Continue Reading

Advertorial

Bupati Pohuwato Tinjau Langsung Dampak Banjir di Kecamatan Taluditi

Published

on

POHUWATO – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, bersama dengan Camat Taluditi, Isa Ali, melakukan peninjauan langsung terhadap dampak banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Taluditi pada Senin lalu. Banjir tersebut disebabkan oleh luapan air dari Sungai Taluditi yang mengakibatkan ratusan rumah terendam.

Dalam kunjungannya, Bupati Saipul meninjau beberapa rumah yang terdampak luapan air dari Sungai Puncak Jaya, termasuk di Desa Kalimas. Pemilik rumah terlihat membersihkan rumah mereka dan menjemur barang-barang yang basah akibat naiknya air hingga ketinggian mencapai satu meter.

Selanjutnya, Bupati Saipul dan Camat Taluditi memeriksa kondisi sungai yang menjadi penyebab luapan air tersebut. Terungkap bahwa masuknya air dari Sungai Puncak Jaya, yang berada di Sub B, Desa Puncak Jaya, disebabkan oleh kurangnya tanggul di pinggiran sungai dan dangkalnya aliran sungai.

Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mengevaluasi kondisi masyarakat serta kerugian yang ditimbulkan oleh banjir tersebut. Fokus utama adalah untuk mengidentifikasi penyebab utama dari banjir yang telah berulang kali melanda wilayah tersebut.

Bupati Saipul menyampaikan harapannya agar masyarakat yang sering menjadi korban banjir tetap waspada saat musim penghujan, terutama mengingat intensitas hujan yang meningkat belakangan ini. Ia juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah dalam membangun tanggul serta infrastruktur lainnya yang dapat mengurangi risiko banjir di masa mendatang.

Kepala Desa Kalimas, Riston Hamim, menambahkan bahwa banyak lahan pertanian yang terendam akibat banjir tersebut, termasuk lahan padi sawah yang baru saja dipanen. Ia berharap agar solusi yang baik dapat segera ditemukan untuk mengatasi masalah masuknya air ke rumah dan lahan warga, terutama melalui normalisasi sungai Puncak Jaya agar dapat menjadi tanggul alami.

Upaya-upaya normalisasi sungai dan pembangunan tanggul di sepanjang bantaran sungai diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa yang akan datang. Bupati Saipul juga menekankan pentingnya dukungan dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan bencana banjir di wilayah mereka.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler