GORONTALO – Kondisi infrastruktur semakin memperhatikan terjadi di beberapa wilayah Kecamatan Dungaliyo Kabupaten Gorontalo, diantaranya Jembatan yang terletak di Desa Pilolalenga yang menghubungkan tiga Desa lainya. Berdasarkan keterangan kepala Desa Pilolalenga bahwa jembatan tersebut ambruk akibat terjangan Banjir pada Bulan Maret tahun 2022.
“Jembatan itu rusak dari bulan Maret tahun 2022 sampai dengan saat ini tidak ada perbaikan, sementara jembatan itu menjadi akses utama 3 desa lainya. Memang sudah ada upaya memperbaiki secara gotong royong tapi rusak lagi, jadi kami minta kepada pemerintah daerah dan Provinsi untuk memperhatikan jembatan ini lebih serius lagi,” Ungkap Irwan Dehi.
Selain itu, Desa Momala juga terjadi kondisi yang hampir sama kasusnya, dimana jembatan yang menjadi akses masyarakat ke Batudaa Pantai ambruk diterjang banjir.
“Memang kondisinya tidak sampai separah jembatan Desa Pilolalenga tetapi semakin hari kondisinya semakin memprihatinkan, saya khawatir jangan sampai nanti sudah ada warga saya kecelakaan disitu baru pemerintah mau bertindak,” Tegas Kepala Desa Momala Farid Kiba.
Tidak hanya jembatan, kondisi jalan di wilayah Kecamatan Dungaliyo juga sudah banyak yang rusak, berdasarkan pantauan media di lapangan kondisi jalan yang rusak parah terletak di jalan lingkar pasar Bongomeme antara Desa Kaliyoso dan Pilolalenga.
“Sudah sekitar 1 KM jalan yang rusak dan sudah lama menjadi keluhan masyarakat. Namun kita tidak bisa menangani dengan anggaran Dana Desa. Sementara jalan rusak itu sedikit menghambat perputaran ekonomi di Pasar Bongomeme, jalan rusak membuat kendaraan macet apa lagi dihari pasar yang biasanya hanya bisa ditempuh 10 atau 20 menit ini bisa berjam-jam,” Terang Kepala Desa Kaliyoso.
Hal serupa juga terjadi di Desa Duwanga jalan yang menjadi akses utama masyarakat dua dusun kini rusak dan memprihatinkan.
“Jalan Desa Duwanga ini sangat memprihatikan jika turun hujan kondisinya becek dan musim panas debu banyak bersebaran sehingga ini menjadi keluhan masyarakat ke saya. Saya sudah coba sentuh dengan anggaran desa untuk sebatas menimbun lubang-lubang yang ada tapi itu tidak cukup. Kata Kepala Desa Duwanga.
Dengan banyaknya infrastruktur yang rusak di wilayah Kecamatan Dungaliyo koordinator kepala desa se Kecamatan Dungaliyo meminta perhatian kepada pemerintah daerah dan Provinsi.
“Begitu banyaknya infrastruktur diwilayah kecamatan ini yang sudah rusak, mana lagi ditambah dengan jalan menuju ke kantor desa panggadaa itu juga sudah rusak parah, berlubang dan menghawatirkan akan terjadi kecelakaan,” Jelas Yasin Djafar kepala Desa Pangadaa.
Lanjut Yasin Djafar, Kemudian ada juga jembatan yang ada di Desa Bongomeme bagian bandungan itu juga sudah rusak parah yang menghubungkan Kecamatan Dungaliyo dan Kecamatan Limboto Barat. Sampai saat ini tinggal masyarakat yang membuat jembatan sendiri sebagai alternatif agar bisa dilalui kendaraan.
”Jadi kami sangat berharap saat ini sudah mulai penyusunan anggaran Tahun 2023 jadi pemerintah daerah dan Provinsi tolong perhatikan kami yang ada di Kecamatan Dungaliyo,” Pungkas Yasin Djafar Kepala Desa Panggadaa sekaligus koordinator kepala desa se Kecamatan Dungaliyo.
POHUWATO – Masyarakat Kabupaten Pohuwato dan para penggemar pasar malam menyambut momen penutupan pasar malam Marisa dengan antusias dan kegembiraan yang tiada tara. Dipanggil dengan sebutan lokal “hoya-hoya”, pasar malam ini telah menjadi pusat hiburan dan kegiatan sosial selama beberapa waktu, menarik pengunjung dari berbagai penjuru untuk menikmati keberagaman kuliner, barang unik, dan berbagai wahana hiburan.
Terletak di Desa Marisa Teratai, Kecamatan Marisa, pasar malam ini tidak hanya menjadi daya tarik lokal, tetapi juga menjadi magnet bagi wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Pohuwato setiap tahunnya. Dengan tema akhir “Ganteng-Ganteng Ceria (GGC)”, panitia penyelenggara merencanakan penutupan yang megah dan tak terlupakan.
Para pengunjung akan disuguhi konser spesial dari beberapa artis ibukota yang diundang khusus untuk meramaikan penutupan pasar malam ini. Di antaranya, Imel, Mira, Ica, Mutia, dan DJ Rahmat Tahalu. DJ Rahmat Tahalu, dengan reputasi energi panggungnya yang memukau dan campuran musik yang beragam, diharapkan dapat memberikan penampilan yang mengguncang panggung utama pasar malam Marisa.
Acara konser spesial ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu malam, (13/04/2024), di panggung utama pasar malam Marisa. Pengunjung yang hadir sangat bersemangat dan menantikan penampilan para artis serta DJ yang akan menghibur mereka hingga larut malam.
Salah satu pengunjung, Iswan, menyatakan kegembiraannya atas keberadaan pasar malam tersebut. “Saya cukup senang dengan pasar malam ini. Dengan adanya wahana-wahana dan beragam kegiatan, kami bisa melepas penat dengan santai di tempat ini. Semoga ini bukanlah penutupan terakhirnya, dan kita semua berharap ada lagi pasar malam yang gemilang dan meriah seperti ini di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
GORONTALO – Tragedi longsor yang terjadi di lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) yang dimiliki oleh salah satu pelaku usaha dengan inisial M, atau lebih dikenal sebagai Midun, menimbulkan kecaman keras dari LSM Pohuwato Watch dan Lembaga Aliansi Indonesia (LAI).
Aktivis LSM Pohuwato Watch, Ruslan Pakaya, SH, menegaskan perlunya Aparat Penegak Hukum (APH) segera mengambil tindakan dengan memanggil pemilik lokasi untuk diproses hukum atas perusakan lingkungan yang berakibat fatal terhadap nyawa manusia serta menghilangkan habitat hewan dan tumbuhan di sekitar lokasi tersebut.
“Kita tidak perlu menjelaskan lebih lanjut, namun APH tentunya lebih memahami proses hukum dan sanksi yang berlaku bagi pelaku perusakan lingkungan tanpa izin,” tegas Ruslan dengan nada datar.
Ruslan juga menyoroti sikap para pelaku usaha yang tampak mengabaikan betapa mahalnya proses restorasi lingkungan yang telah dirusak dalam waktu singkat.
“Dana besar telah dialokasikan oleh negara untuk mengembalikan hutan yang telah gundul, namun segelintir orang dengan mudah merusaknya tanpa rasa takut akan konsekuensi hukum,” ungkapnya dengan kesal.
Ruslan berharap agar APH memberikan perhatian yang serius terhadap insiden yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia tersebut.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh aktivis LAI, Harson Ali, yang menekankan perlunya APH untuk mengambil langkah tegas dengan memanggil pemilik lokasi dan memproses hukum kegiatan ilegal tersebut.
“Agar ada efek jera, APH harus bertindak dan memproses hukum kegiatan ilegal yang dilakukan oleh pemilik lokasi,” tegas Harson.
GORONTALO – Keluarga korban longsoran material PETI di Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato akhirnya mengantarkan jenazah korban ke peristirahatan terakhir di Desa Bendungan, Kecamatan Mananggu.
Korban yang telah diidentifikasi bernama Suprianto Mohamad, berusia 22 tahun, warga Desa Bendungan, Kecamatan Mananggu.
Pada Jumat (12/04/24), proses pemakaman sementara dilaksanakan di rumah duka. Dijadwalkan pukul 10.30, proses pemakaman almarhum akan dilaksanakan dengan khidmat.
Meskipun dalam suasana yang sedih, keluarga korban melepas dengan tenang saudara mereka yang telah berjuang keras untuk mencari nafkah bagi keluarganya.
Hingga saat ini, belum ada informasi yang diperoleh dari pihak keluarga mengenai langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya. Namun, sebelumnya LSM Pohuwato Watch dan Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) telah menekankan pentingnya agar pihak yang bertanggung jawab, termasuk pemilik lokasi dan pelaku usaha, dipanggil untuk mempertanggungjawabkan aktivitas ilegalnya di hadapan APH.