POHUWATO – Serah terima jabatan camat Popayato Timur dari pejabat lama Arifin Isa Daiponta, kepada Arifin, yang berlangsung di aula kantor camat dihadiri langsung Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga didampingi Assisten Pemerintahan dan Kesra Arman Mohamad, (25/10/2021).
Bupati Saipul Mbuinga mengatakan, pergantian pada jabatan seseorang setelah pelantikan tentu ditandai dengan sertijab yang berarti pejabat baru sudah bisa menempati jabatan yang diamanahkan padanya, demikian juga dengan camat Popayato Timur.
Saipul berharap pada camat baru untuk dapat melanjutkan program yang telah dirintis oleh pajabat sebelumnya sehingga program tersebut bisa berkelanjutan dan berkesinambungan.
Ia juga memperingatkan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan pemerintah desa, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat, demikian pula dengan Ketua TP. PKK kecamatan bisa menjalin kerja sama yang baik dengan PKK desa.
“Selamat bertugas kepada camat baru, lanjutkan program yang ada dan laksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab. Selamat pula kepada camat lama yang dipercayakan menjadi sekretaris pada dinas penanaman modal,” ungkap Bupati Saipul Mbuinga.
Sementara itu, di tempat yang berbeda Wakil Bupati Suharsi Igirisa menghadiri sertijab camat Taluditi yang awalnya di pimpin oleh Irwanto Suparman, kini digantikan Riko Ali Idrus.
Suharsi igirisa menyampaikan pesan penting yang di titipkan dalam pemerintahan kecamatan Taluditi yang di nahkodai Riko Ali Idrus untuk bisa membangun daerah Sehat Makmur Sejahtera (SMS).
“Kepada camat yang baru agar dapat memahami dan mengembangkan potensi yang ada di wilayah taluditi agar bisa membantu pemerintah daerah dalam memperkenalkan ciri khas daerah kita di Indonesia karena peran camat baru itu melanjutkan program yang pernah ada di camat lama dan membuat lanjutan program guna taluditi lebih baik lagi,” Ungkapnya.
Pohuwato – Kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Vanda Waraga terhadap Daeng Rudy ke Polres Pohuwato mulai menunjukkan perkembangan. Setelah sempat mempertanyakan kejelasan proses hukumnya, Vanda kini melihat adanya tindak lanjut dari pihak kepolisian.
Diketahui, Vanda telah melaporkan kasus ini sejak awal April 2025 dan telah menjalani pemeriksaan serta memberikan keterangan selama kurang lebih tiga jam dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada Rabu (09/04/2025).
Namun hingga pertengahan April, Vanda sempat mengaku belum menerima informasi lanjutan dari pihak penyidik. “Saya sudah memberikan keterangan secara menyeluruh, sekarang saya hanya ingin tahu sejauh mana proses laporan ini berjalan,” ungkapnya, Kamis (17/04/2025).
Vanda menegaskan, laporan tersebut bukan bentuk balas dendam atau serangan terhadap pihak lain, melainkan langkah hukum untuk menjaga kehormatan pribadi dan profesionalitasnya.
“Ini bukan soal ego atau harga diri, tapi soal tanggung jawab terhadap profesi dan martabat pribadi,” ujarnya tegas.
Tak berselang lama, penyidik Polres Pohuwato pun mulai memanggil saksi-saksi terkait. Salah satu saksi yang telah dipanggil adalah Israwanto Doda, yang menerima surat pemanggilan resmi dengan nomor B/139/IV/RES.1.14./2025.
Israwanto mengonfirmasi bahwa dirinya telah memenuhi panggilan dan memberikan keterangan kepada penyidik. “Saya mendapatkan informasi pagi tadi dari pelapor terkait kelanjutan perkara pencemaran nama baik sebagai saksi,” ujarnya.
Saat dimintai penjelasan lebih lanjut soal isi kesaksiannya, Israwanto memilih untuk menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum.
“Yang jelas, semua yang saya sampaikan sesuai fakta dan bisa saya buktikan di pengadilan nanti, baik itu lewat video, rekaman, maupun dokumentasi lainnya,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, masih ada satu saksi lain yang akan segera diperiksa untuk melengkapi keterangan. Setelah itu, proses penyidikan akan berlanjut sesuai mekanisme hukum yang berlaku.
Dengan dimulainya pemanggilan saksi, publik kini menantikan langkah selanjutnya dari penyidik dalam menangani laporan ini. Vanda pun berharap agar proses hukum berjalan secara profesional dan transparan demi keadilan yang seimbang.
Pohuwato – Masyarakat Kabupaten Pohuwato tak lama lagi bisa mengurus dokumen keimigrasian tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke Kota Gorontalo. Hal ini menyusul rencana hadirnya Kantor Keimigrasian di Kabupaten Pohuwato yang telah memasuki tahap koordinasi dan peninjauan lokasi.
Kepastian itu disampaikan dalam kunjungan resmi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Gorontalo, Agung Sampurno, dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Gorontalo, Gelora Adil Ginting, ke Kabupaten Pohuwato pada Rabu (16/04/2025). Rombongan disambut langsung oleh Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, di ruang kerjanya.
“Kami sangat mendukung rencana ini. Kehadiran Kantor Imigrasi di Pohuwato adalah langkah strategis yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keimigrasian secara cepat dan efisien,” ujar Bupati Saipul.
Dalam kunjungan tersebut, turut dibahas lokasi yang akan dijadikan kantor sementara dan kantor permanen. Lokasi eks Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Dusun Bakia, Desa Marisa Selatan, direncanakan menjadi tempat pembangunan kantor permanen. Sementara untuk kantor sementara, Gedung Guru PGRI Pohuwato di samping Dinas Lingkungan Hidup disiapkan sebagai tempat pelayanan awal.
Agung Sampurno menargetkan, layanan keimigrasian di Pohuwato sudah mulai berjalan pada bulan Juni 2025.
“Jika tidak ada kendala, tim kami akan mulai bertugas pertengahan tahun ini. Kami juga menargetkan pembangunan kantor permanen dimulai tahun ini,” jelas Agung.
Langkah ini disambut antusias warga dan pemerintah daerah, karena selama ini masyarakat Pohuwato harus menempuh perjalanan berjam-jam ke Kota Gorontalo untuk membuat paspor dan dokumen imigrasi lainnya.
Turut hadir dalam peninjauan lokasi, Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum, Jimmy Limou, Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Kepatuhan Internal, Arthur Lucky Mawikere, serta Kepala Sub Bidang Perizinan Keimigrasian, Ronald.
Dengan adanya kantor imigrasi ini, pelayanan publik di bidang keimigrasian diharapkan semakin dekat, cepat, dan efisien, khususnya bagi masyarakat di wilayah perbatasan seperti Pohuwato.
Pohuwato – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar almarhumah Regina Malaka (21), mahasiswi Jurusan Geologi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi arus deras Sungai Bone Bolango.
Sebagai bentuk empati dan dukungan moril, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, bersama Wakil Bupati, Iwan S. Adam, menyambangi rumah duka yang berlokasi di Dusun Kobibile, Desa Taluduyunu, Kecamatan Buntulia, Rabu (16/04/2025).
Kedatangan pimpinan daerah ini disambut penuh haru oleh kedua orang tua almarhumah, Ningsih Dehio dan Pardi Malaka, serta para kerabat dan masyarakat sekitar. Dalam suasana yang penuh keprihatinan, Bupati Saipul menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang terjadi.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kabupaten Pohuwato, kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian almarhumah Regina. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosanya, menerima amal kebaikannya, dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya,” ucap Bupati Saipul.
Bupati juga mengajak keluarga untuk tetap sabar dan ikhlas menghadapi cobaan yang datang begitu tiba-tiba ini.
“Kita semua tentu tidak menginginkan peristiwa ini terjadi, namun inilah takdir Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan, dan keikhlasan dalam menghadapi ujian ini,” tambahnya.
Almarhumah Regina Malaka diketahui merupakan anak semata wayang dari pasangan Ningsih Dehio dan Pardi Malaka. Ia adalah satu dari sepuluh mahasiswa UNG yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kabupaten Bone Bolango, dan menjadi korban saat melakukan pemetaan geologi di kawasan perbukitan.
Tragedi terjadi pada Selasa (15/04/2025) ketika rombongan mahasiswa hendak menyeberangi sungai yang tiba-tiba meluap akibat kiriman air dari hulu.
Jenazah Regina tiba di rumah duka pada Rabu pagi setelah disemayamkan di RSUD Tombulilato, dan dimakamkan di pemakaman keluarga pada siang harinya.
Kepergian Regina meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan masyarakat Pohuwato, tetapi juga bagi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo. Rekan-rekan sejurusan dan dosen turut hadir memberikan penghormatan terakhir.
Doa dan simpati terus mengalir dari berbagai pihak sebagai wujud kepedulian dan solidaritas atas tragedi yang menimpa para mahasiswa tersebut.