Connect with us

Gorontalo

Potret Aktivitas PETI di Kabupaten Pohuwato: Escavator Beroperasi Tanpa Izin, Kepala Desa dan Bahkan Oknum Polisi Terlibat

Published

on

GORONTALO – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato terus berlangsung tanpa rasa takut terhadap konsekuensi hukum, meskipun diancam dengan sanksi hukuman dan denda atas pengrusakan lingkungan. Meski demikian, kegiatan PETI tetap berlanjut dengan escavator beroperasi dengan leluasa, menunjukkan ketidakpedulian terhadap peraturan yang ada.

Pantauan lapangan menunjukkan escavator aktif di beberapa wilayah seperti Desa Karya Baru, Kecamatan Dengilo, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Desa Buntulia Jaya, Kecamatan Duhiadaa, dan Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato. Beberapa escavator terparkir tanpa aktivitas, menunggu arahan untuk beroperasi kembali.

Kepala Desa Karya Baru mengkonfirmasi adanya escavator terkait dengan pertambangan emas ilegal di wilayahnya. Masyarakat juga melaporkan bahwa sejumlah escavator yang merusak jalan akses desa terparkir di rumah seorang pelaku usaha, yang dikenal sebagai Ibu Suci, di Desa Buntulia Jaya. Suami Ibu Suci mengaku bahwa escavator tersebut digunakan untuk aktivitas PETI di Desa Hulawa.

Lebih mengkhawatirkan lagi, ternyata oknum polisi yang bertugas di Polres Pohuwato yang mengatur keluar masuknya escavator tersebut. Kepala Desa Buntulia Jaya mengaku tidak mengetahui adanya escavator di lokasi tersebut.

Kapolres Pohuwato sebelumnya telah berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap kegiatan PETI yang merusak lingkungan. Perwakilan DPP LAI juga berencana melaporkan pengrusakan lingkungan melalui laporan resmi agar masalah ini bisa ditindaklanjuti.

Dengan adanya rekomendasi kerusakan lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato, LAI berencana mengambil langkah-langkah melalui laporan resmi untuk menyelesaikan masalah ini.

Gorontalo

Turnamen Sepak Bola Danbrigif 22 Cup II TA. 2024 Resmi Ditutup oleh Danbrigif 22/Ota Manasa

Published

on

GORUT – Komandan Brigade Infanteri 22/Ota Manasa, Letkol Inf Arianto Maskare Subagio, S.Sos., M.Si, resmi menutup gelaran Turnamen Sepak Bola Danbrigif 22 Cup II TA. 2024 dalam rangka memperingati HUT ke-79 TNI. Acara penutupan berlangsung di lapangan sepak bola Brigif 22/Ota Manasa, Desa Popalo, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Minggu (28/10/2024).

Turnamen ini diikuti oleh 16 tim terbaik dari wilayah Gorontalo dan berlangsung selama 32 hari, mulai dari 23 September hingga 28 Oktober 2024. Dalam sambutannya, Danbrigif 22/Ota Manasa, Letkol Inf Arianto Maskare Subagio, menyampaikan apresiasi kepada para peserta dan panitia yang telah berkontribusi dalam kesuksesan turnamen ini.

“Selamat kepada seluruh peserta yang telah berjuang gigih hingga berhasil meraih juara. Terima kasih dan penghargaan kami berikan kepada panitia dan semua pihak yang terlibat. Semoga keberhasilan ini menjadi pedoman untuk penyelenggaraan turnamen di kesempatan mendatang,” ujar Letkol Inf Arianto.

Ketua Panitia, Mayor Inf Marlon Reanald Tuerah, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran dan keselamatan turnamen hingga selesai tanpa hambatan. Penutupan turnamen ditandai dengan penyerahan piala setelah pertandingan final yang mempertemukan tim Afc Atinggola Gorontalo Utara dan Arsenal Tabongo Kabupaten Gorontalo.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh, antara lain PJ Bupati Gorontalo Utara Ibu Ir Sila N Botutihe, Dandim 1314/Gorut Letkol Inf Rayner D.R Wajong, Dandenma Brigif 22/OM Mayor Inf Marlon Reinald Tuerah, Kadis Ops Satrad 224 Kwandang Kapten Riski Nurrachim, serta sejumlah pengurus daerah dan tamu undangan.

Panitia turnamen menyediakan hadiah total 48 juta rupiah, lengkap dengan piala, medali, serta uang pembinaan untuk para juara. Doorprize juga dibagikan kepada penonton yang hadir sebagai bentuk apresiasi. Piala utama diserahkan oleh Danbrigif 22/Ota Manasa Letkol Inf Arianto Maskare Subagio beserta unsur Forkopimda Kabupaten Gorontalo Utara.

Turnamen sepak bola ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga simbol kebersamaan dan semangat olahraga yang terus berkembang di Gorontalo.

Continue Reading

Gorontalo

Basarnas Gorontalo Gelar Pelatihan SAR Medical First Responder (MFR) untuk Tingkatkan Kesiapan Penanganan Bencana

Published

on

Gorontalo – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Gorontalo mengadakan pelatihan potensi SAR Medical First Responder (MFR) yang bertujuan untuk memberikan keterampilan pertolongan pertama kepada korban musibah dan kecelakaan. Pelatihan ini diselenggarakan di Aula Balai Guru Penggerak Provinsi Gorontalo dan akan berlangsung selama satu minggu, mulai dari 22 hingga 28 Oktober 2024.

Kepala Kantor Basarnas Gorontalo, Heriyanto, S.Adm., menyampaikan bahwa pelatihan tersebut diikuti oleh 50 peserta dari berbagai unsur, seperti TNI/Polri, instansi pemerintah, dan organisasi masyarakat. Pelatihan MFR ini merupakan salah satu bagian dari program tahunan Basarnas yang berfokus pada peningkatan kesiapan dalam penanganan musibah dan bencana di wilayah Gorontalo.

“Ini adalah program tahunan Basarnas, di mana setiap tahun kami melaksanakan pelatihan untuk membekali berbagai pihak dengan kemampuan dasar dalam penanganan darurat. Kami tidak mungkin bekerja sendiri dalam menangani situasi penyelamatan atau pencarian korban, sehingga penting bagi kami melibatkan berbagai unsur,” ujar Heriyanto.

Pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat kerja sama lintas instansi dalam memberikan respon cepat dan efektif terhadap bencana atau kecelakaan yang terjadi di masyarakat.

Continue Reading

Gorontalo

Kesedihan Mendalam Menyelimuti Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat SAM Air di Pohuwato

Published

on

Pohuwato – Duka mendalam menyelimuti keluarga korban kecelakaan pesawat ATR SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMH yang jatuh di sekitar Bandara Panua, Pohuwato, Minggu pagi. Salah satu korban, Sri Meike Male (30), meninggalkan keluarga yang berduka, termasuk putri sulungnya, Nurul Putri Mifani Ahmad (16), adiknya Muhamad Fahri Ahmad (5), serta kakek neneknya, Sofyan Hadati (53) dan Eman Male (55).

Suasana haru dan kesedihan begitu terasa saat keluarga korban tiba di RSUD Panua, tempat jenazah Sri Meike disemayamkan setelah dievakuasi dari lokasi kecelakaan. Nurul, yang tampak sangat terpukul, mengungkapkan bahwa ibunya seharusnya berangkat pada Kamis (17/10/2024), tetapi keberangkatannya tertunda karena masalah teknis, dan akhirnya dijadwalkan ulang pada Minggu pagi.

“Ibu awalnya akan berangkat Kamis untuk menghadiri acara ayah di Palu, Sulawesi Tengah. Karena pesawat mengalami masalah, penerbangannya diundur, dan akhirnya terjadi tragedi ini,” ujar Nurul dengan isak tangis.

Muhamad Fahri Ahmad, adik Nurul yang berusia lima tahun, tak mampu menahan tangis di pangkuan sang kakek, Eman Male. Meski hatinya juga dirundung kesedihan mendalam, Eman berusaha tegar dan menenangkan cucunya.

Eman menjelaskan bahwa keluarga awalnya menyarankan Sri untuk melakukan perjalanan darat, tetapi karena waktu yang mendesak, Sri memutuskan naik pesawat. “Kami sarankan naik mobil saja, tapi karena buru-buru, dia pilih naik pesawat. Tak ada yang menyangka ini akan terjadi begitu cepat,” katanya, sambil menahan air mata.

Pesawat ATR SAM Air tersebut berangkat dari Bandara Djalaluddin, Gorontalo pada pukul 07:15 WITA dan diperkirakan tiba di Bandara Panua, Pohuwato pada pukul 07:45 WITA. Namun, pesawat mengalami masalah saat melakukan prosedur pendaratan dan jatuh di area tambak warga yang berjarak sekitar 5 kilometer dari landasan pacu Bandara Panua, Desa Imbodu, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato.

Kecelakaan tersebut menewaskan empat orang, yaitu pilot Captain M. Saefurubi A., First Officer M. Arthur VG, teknisi Budijanto, dan satu-satunya penumpang, Sri Meike Male.

Proses evakuasi korban dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, Basarnas, TNI, dan Polri, yang kemudian membawa seluruh korban ke RSUD Panua Pohuwato untuk diidentifikasi dan disemayamkan. Jenazah Sri Meike dibawa ke rumah duka di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, pada sore hari.

Sri Meike meninggalkan tiga anak, yaitu Nurul Putri Mifani Ahmad, Muhamad Fahri Ahmad, dan Naura Mefani Ahmad, yang kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan ibu mereka. Seluruh keluarga kini berharap agar penyelidikan atas kecelakaan ini segera dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti insiden tersebut.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler