Connect with us

News

Samsi Pomalingo Resmi Nahkodai DPW Barikade 98 Provinsi Gorontalo

Published

on

GORONTALO – Dewan Pimpinan Wilayah Barikade 98 Provinsi Gorontalo menjadi provinsi ketujuh dari 34 provinsi di Indonesia yang dikukuhkan kepengurusannya oleh Beny Ramdani selaku ketua umum Dewan pimpinan Nasional (DPN) Barikade 98. berlangsung di Upnormal Kota Gorontalo, (24/1/2022).

Barikade 98 merupakan wadah bagi para aktivis tahun 1998. Dengan berslogan kawal demokrasi jaga Indonesia menjadi acuan para aktivis untuk menjaga Indonesia dari sabotase serta ancaman perpecahan.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Benny Rhamdani, dalam orasinya mengajak para pengurus untuk memerangi empat musuh besar demokrasi di Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab menurutnya ada oknum oknum yang coba memanfaatkan gejolak situasi kekinian yang ada di masyarakat.

Jika ini tak diseriusi bisa jadi akan ada pelemahan pada nilai-nilai demokrasi dan yang ditakutkan akan ada peristiwa besar penggulingan pemerintahan yang sah saat memimpin roda pemerintahan.

“Empat musuh besar yang harus kita perangi yaitu, golongan cendana di era rezimnya Soeharto, selanjutnya oligarki orde baru, pengusaha hitam dan HTI dengan jaringan paham extrimisme lainnya,” Tegas Beny.

Sementara itu, Ketua DPW Barikade 98 Provinsi Gorontalo Samsi Pomalingo mengatakan akan memerangi paham extrimisme yang coba merongrong kedaulatan hidup berbangsa dan bernegara. Tak hanya itu ia juga menyampaikan bersama kawan-kawan aktivis 98 akan tetap bersama bergandengan tangan, menjadikan Provinsi Gorontalo yang aman dan sejahtera.

“Kami akan bersama dengan para aktivis, dan mereka yang punya ruh untuk reformasi demokrasi. Kami percaya, Tuhan bersama kami dalam memperjuangkan demokrasi,” Tutup Samsi.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gorontalo

Pemuda Tolangohula Soroti Keselamatan Pengguna Jalan Terkait Aktivitas Alat Berat PT. PG Gorontalo

Published

on

Gorontalo – Sorotan terbaru terkait keselamatan pengguna jalan datang dari pemuda asli Tolangohula, Ilham Pakaya, terkait aktivitas alat berat milik PT. PG Gorontalo yang diduga mengancam para pengguna jalan.

Ilham Pakaya menyoroti aktivitas berbagai alat berat seperti Grip Leader, Glider, Jonder, dan Kepiting yang seringkali beroperasi di jalan raya Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo. Pemuda tersebut menegaskan perlunya penanganan serius dari pihak kepolisian, termasuk Kapolda Gorontalo, Brigjen. Pol. Drs. Pudji Prasetijanto, untuk mengatasi masalah ini demi keselamatan pengguna jalan di sekitar PT. PG Gorontalo.

“Sudah jelas diatur dalam undang-undang lalu lintas bahwa tidak diperbolehkan menggunakan jalan dengan cara yang dapat membahayakan pengguna jalan atau merusak jalan itu sendiri,” ungkapnya.

Ilham juga menyampaikan keprihatinannya terhadap mobil pengangkut tebu dan gula mentah yang melebihi standar muatan, yang juga dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan di wilayah tersebut.

Keluhan yang disampaikan oleh Ilham merupakan cerminan dari kekhawatiran masyarakat sekitar, yang merasakan dampak negatif dari aktivitas alat berat PT. PG Gorontalo terhadap kondisi jalan di beberapa kecamatan, seperti Tolangohula, Boliyohuto, Motilango Bilato, Asparaga, Paguyaman, dan Wonosari.

“Ilham menegaskan perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh PT. PG Gorontalo, yang hingga kini belum mendapat respons yang memadai dari pihak kepolisian,” ujarnya.

Pemuda Tolangohula menambahkan bahwa kekhawatiran mereka terhadap ketidakberanian aparat untuk menindak perusahaan tersebut adalah hal yang wajar, mengingat masih minimnya tindakan penegakan hukum yang dilakukan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh PT. PG Gorontalo.

“Sampai saat ini, belum ada tindakan yang konkret dari pihak kepolisian terhadap aktivitas alat berat PT. PG Gorontalo, padahal aktivitas tersebut terus berlangsung dan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat setempat,” tandasnya.

Continue Reading

Gorontalo

Pasar Malam Marisa Ditutup dengan Meriahnya Konser Spesial Bersama Artis Ibukota

Published

on

POHUWATO – Masyarakat Kabupaten Pohuwato dan para penggemar pasar malam menyambut momen penutupan pasar malam Marisa dengan antusias dan kegembiraan yang tiada tara. Dipanggil dengan sebutan lokal “hoya-hoya”, pasar malam ini telah menjadi pusat hiburan dan kegiatan sosial selama beberapa waktu, menarik pengunjung dari berbagai penjuru untuk menikmati keberagaman kuliner, barang unik, dan berbagai wahana hiburan.

Terletak di Desa Marisa Teratai, Kecamatan Marisa, pasar malam ini tidak hanya menjadi daya tarik lokal, tetapi juga menjadi magnet bagi wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Pohuwato setiap tahunnya. Dengan tema akhir “Ganteng-Ganteng Ceria (GGC)”, panitia penyelenggara merencanakan penutupan yang megah dan tak terlupakan.

Para pengunjung akan disuguhi konser spesial dari beberapa artis ibukota yang diundang khusus untuk meramaikan penutupan pasar malam ini. Di antaranya, Imel, Mira, Ica, Mutia, dan DJ Rahmat Tahalu. DJ Rahmat Tahalu, dengan reputasi energi panggungnya yang memukau dan campuran musik yang beragam, diharapkan dapat memberikan penampilan yang mengguncang panggung utama pasar malam Marisa.

Acara konser spesial ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu malam, (13/04/2024), di panggung utama pasar malam Marisa. Pengunjung yang hadir sangat bersemangat dan menantikan penampilan para artis serta DJ yang akan menghibur mereka hingga larut malam.

Salah satu pengunjung, Iswan, menyatakan kegembiraannya atas keberadaan pasar malam tersebut. “Saya cukup senang dengan pasar malam ini. Dengan adanya wahana-wahana dan beragam kegiatan, kami bisa melepas penat dengan santai di tempat ini. Semoga ini bukanlah penutupan terakhirnya, dan kita semua berharap ada lagi pasar malam yang gemilang dan meriah seperti ini di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Continue Reading

Gorontalo

Kecaman Terhadap Tragedi Longsor PETI: LSM Desak Tindakan Hukum Terhadap Pelaku Usaha

Published

on

GORONTALO – Tragedi longsor yang terjadi di lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) yang dimiliki oleh salah satu pelaku usaha dengan inisial M, atau lebih dikenal sebagai Midun, menimbulkan kecaman keras dari LSM Pohuwato Watch dan Lembaga Aliansi Indonesia (LAI).

Aktivis LSM Pohuwato Watch, Ruslan Pakaya, SH, menegaskan perlunya Aparat Penegak Hukum (APH) segera mengambil tindakan dengan memanggil pemilik lokasi untuk diproses hukum atas perusakan lingkungan yang berakibat fatal terhadap nyawa manusia serta menghilangkan habitat hewan dan tumbuhan di sekitar lokasi tersebut.

“Kita tidak perlu menjelaskan lebih lanjut, namun APH tentunya lebih memahami proses hukum dan sanksi yang berlaku bagi pelaku perusakan lingkungan tanpa izin,” tegas Ruslan dengan nada datar.

Ruslan juga menyoroti sikap para pelaku usaha yang tampak mengabaikan betapa mahalnya proses restorasi lingkungan yang telah dirusak dalam waktu singkat.

“Dana besar telah dialokasikan oleh negara untuk mengembalikan hutan yang telah gundul, namun segelintir orang dengan mudah merusaknya tanpa rasa takut akan konsekuensi hukum,” ungkapnya dengan kesal.

Ruslan berharap agar APH memberikan perhatian yang serius terhadap insiden yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia tersebut.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh aktivis LAI, Harson Ali, yang menekankan perlunya APH untuk mengambil langkah tegas dengan memanggil pemilik lokasi dan memproses hukum kegiatan ilegal tersebut.

“Agar ada efek jera, APH harus bertindak dan memproses hukum kegiatan ilegal yang dilakukan oleh pemilik lokasi,” tegas Harson.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler