UNG-Seperti tak mau ada habis-habisnya, Universitas Negeri Gorontalo kembali mencatatkan namanya di ajang kompetisi bergengsi yang di ikuti oleh seluruh universitas se-Indonesia, pasalnya dua mahasiswa asal UNG berhasil meraih peringkat 2 Nasional dalam ajang pemilihan duta kampus SDGs Nasional 2020.
Setelah mengungguli beberapa Perguruan tinggi, mereka di kukuhkan menjadi yang terbaik pada kegiatan yang pertama kali dilaksanakan oleh Kementerian PPN/Bappenas secara Nasional tersebut. Kedua Mahasiswa peraih peringkat 2 nasional, Hendrawan Dwikurnia Datukramat Mahasiswa Farmasi, dan Exzalin Putri Fanda Hilala Mahasiswi Manajemen Ekonomi.
Pengumuman kejuaraan ini disampaikan Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa pada acara “SDGs Annual Conference Build Forward Together: Bangkit bersama dari COVID-19 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang turut dihadiri Presiden RI Joko Widodo.
Kepala Pusat Studi SDGs UNG Raghel Yunginger (17/12/2020) selaku pembina Duta SDGs UNG mengatakan, pencapaian yang ditorehkan Mahasiswa UNG merupakan hal yang luar biasa. Ini karena pada ajang tersebut, perwakilan UNG menjadi salah satu yang terbaik mengungguli Perguruan Tinggi ternama lainnya.
“Sebelum berkompetisi ditingkat Nasional, Duta SDGs UNG diberi pembimbingan yang dilaksanaka selama selama 2 minggu yang dikoordinir oleh Pusat Studi SDGs UNG, dengan melibatkan tim SDGs UNG serta para dosen dari Program Studi,” ujar Raghel.
Dari hasil pembimbingan kata Raghel, melahirkan dua proposal unggulan program yang akan direncanakan untuk Tahun 2021 dan 2022. Untuk Hendrawan Datukramat mengangkat masalah stanting yang solusinya inovasi adalah PELITA DESA (Pengembangan Literasi Kesehatan) di Desa Hutadaa Kecematan Telaga Jaya, Kab. Gorontalo. Sedangkan Exzalin Putri Hilala, mengangkat masalah UMKM dengan topik “SMP UMKM (Sekolah Masyarakat Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Di Desa Tulo’a Kecematan Bulango Utara, Kab. Bone Bolango.
Sementara itu Rektor UNG Eduart Wolok mengaku senang dengan catatan prestasi peringkat 2 Nasional yang ditorehkan Mahasiswa UNG. Pencapaian ini kata Rektor, merupakan buah manis dari komitmen serta keseriusan seluruh pihak tekait dalam mempersiapkan Mahasiswa untuk berkompetisi pada Pmilihan Duta Kampus SDGs Nasional 2020.
“Selamat untuk kedua Mahasiswa, ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi seluruh warga Kampus. Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi pemacu Mahasiswa UNG untuk bisa berprestasi ditingkat Nasional,” harap Rektor.
UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bersama Paguyuban Mahasiswa Dumoga menggelar mediasi terkait pernyataan salah satu dosen yang viral di media sosial TikTok dan dinilai menyinggung masyarakat Dumoga, Bolaang Mongondow. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor III UNG, Prof. Dr. Muhammad Amir Arham, M.E., selaku penanggung jawab kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025.
Prof. Amir menegaskan, PKKMB tidak pernah dimaksudkan untuk memunculkan isu diskriminasi maupun candaan yang merendahkan kedaerahan. “PKKMB adalah ajakan untuk membina karakter mahasiswa baru, mengenalkan kehidupan kampus, dan membangun kebersamaan,” ujarnya.
Sekretaris Panitia PKKMB 2025, Dr. Suwitno Yutye Imran, S.H., M.H., menjelaskan bahwa suasana kegiatan sejak hari pertama diwarnai semangat kekeluargaan. Menurutnya, candaan yang kemudian viral terjadi spontan saat pemateri membaca tulisan-tulisan yang dibawa mahasiswa. “Kami memohon maaf kepada masyarakat Dumoga. Nuansa kekeluargaan yang kami bangun sejak awal sama sekali tidak bertujuan merendahkan,” katanya.
Perwakilan Dewan Perwakilan Mahasiswa Dumoga menegaskan, masyarakat Dumoga memiliki hak untuk terbebas dari stigma negatif. Mereka menolak segala bentuk candaan yang merendahkan martabat daerah dan meminta semua pihak menghentikan penggunaan nama Dumoga dalam konteks candaan publik.
Dosen yang videonya viral, Zhulmaydin Chairil Fachrussyah, S.St.Pi., M.Si., atau akrab disapa Erol, juga menyampaikan permohonan maaf secara pribadi. Ia mengaku tidak pernah berniat menghina atau mendiskreditkan daerah tertentu. “Pernyataan itu muncul spontan saat membaca tulisan mahasiswa. Tidak ada niat dan tidak direncanakan sebelumnya,” jelasnya.
UNG menegaskan bahwa permasalahan ini telah diselesaikan melalui musyawarah dan mediasi bersama pihak terkait. Pihak kampus mengapresiasi upaya mahasiswa Dumoga dalam menghapus stigma negatif dan berharap isu serupa tidak terulang di masa depan.
UNG – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Prof. Dr. Eduart Wolo, M.Pd., menegaskan komitmen perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan dan daerah tertinggal.
Pernyataan tersebut disampaikan Prof. Eduart usai menghadiri Deklarasi Komitmen Pengentasan Kemiskinan dan Magang Sosial yang digelar Forum Rektor Indonesia (FRI) bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Graha Unesa, Kampus II Lidah Wetan Surabaya, Kamis (14/8/2025). Kegiatan ini turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar.
Menurut Prof. Eduart, UNG telah menyiapkan serangkaian program pemberdayaan berbasis desa yang melibatkan langsung dosen dan mahasiswa, seperti KKN Tematik Pemberdayaan Ekonomi Desa, pendampingan UMKM, pembinaan petani dan nelayan, hingga program magang sosial yang memberi dampak nyata pada peningkatan kesejahteraan warga.
“UNG berkomitmen penuh menjalankan peran strategis perguruan tinggi sebagai motor perubahan sosial. Melalui tridarma, kami hadir untuk menghadirkan solusi konkret bagi pengentasan kemiskinan, bukan hanya di Gorontalo, tetapi juga di wilayah-wilayah lain yang membutuhkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, pendekatan yang dilakukan UNG tidak hanya fokus pada intervensi ekonomi, tetapi juga pada pembangunan kapasitas masyarakat serta penguatan potensi lokal. Kolaborasi dengan berbagai pihak diyakini menjadi kunci untuk mewujudkan target nasional menghapus kemiskinan ekstrem pada 2026.
“Dengan dukungan FRI, MRPTNI, dan pemerintah, kita dapat mengoptimalkan sumber daya perguruan tinggi untuk membawa perubahan nyata. UNG siap berada di garis depan upaya ini,” pungkas Prof. Eduart.
UNG – Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar sosialisasi Tarif Layanan Penunjang Akademik Tahun 2025, Rabu (13/8/2025) di Aula FIS. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WITA ini dipimpin langsung Wakil Rektor II UNG, Dr. Moh. Hidayat Koniyo, S.T., M.Kom., selaku narasumber utama.
Dalam paparannya, Dr. Hidayat memaparkan secara rinci ketentuan dan penyesuaian tarif yang akan mulai berlaku tahun depan. Ia menegaskan, kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan akademik sekaligus menunjang proses pembelajaran di UNG.
Dekan FIS, Dr. Drs. Zuchri Abdussamad, S.I.K., M.Si., mengapresiasi kehadiran Wakil Rektor II dalam kegiatan tersebut.
“Sosialisasi ini penting agar seluruh civitas akademika memahami kebijakan yang berlaku. Transparansi dan pemahaman bersama akan mendorong penerapan kebijakan secara efektif,” ujarnya.
Kegiatan dihadiri pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi interaktif yang membahas dampak implementasi tarif terhadap aktivitas akademik.
FIS UNG menegaskan, sosialisasi ini merupakan wujud komitmen fakultas dan universitas dalam menjaga keterbukaan informasi serta memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh civitas akademika.