Connect with us

Advertorial

Perpustakaan Pohuwato Targetkan 60 Karya Sastra Berbasis Budaya Lokal dalam Program Bimtek Menulis

Published

on

Pohuwato – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pohuwato telah mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis para peserta didik dengan mengangkat konten budaya lokal. Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Pohuwato, Arman Mohamad, yang juga menjadi narasumber utama, serta ketua komunitas dari Kabupaten Boalemo dan komunitas penulis “MOAWOTA” Provinsi Gorontalo. Peserta dari kegiatan ini terdiri dari tenaga pendidik dan para siswa se-Kabupaten Pohuwato.

Arman Mohamad dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas para penulis sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal. Ia juga mengajak para penulis untuk menulis dengan gaya kekinian agar tulisan mereka tetap menarik untuk dibaca, meskipun topiknya berbicara mengenai budaya lokal. “Kita hidup di zaman generasi yang berbeda, jadi meskipun berbicara tentang budaya lokal, gaya menulisnya harus kekinian. Gaya ilmiah itu untuk kami, kami jagonya,” ujar Arman.

Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Kegemaran Membaca, Yusri Ismail, menambahkan bahwa Bimtek ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari guru-guru di wilayah Kabupaten Pohuwato. Kegiatan ini bertujuan agar Dinas Perpustakaan Daerah menghasilkan sebuah antologi budaya lokal yang tertulis dalam sebuah naskah yang nantinya dapat disebarkan kepada seluruh sekolah di Pohuwato sebagai bahan bacaan bagi peserta didik.

Yusri juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari dan peserta diberi waktu beberapa minggu ke depan untuk menghasilkan tulisan yang akan diserahkan kepada panitia untuk diedit. “Kami berharap kegiatan ini akan menghasilkan buku yang diterbitkan melalui Perpustakaan Nasional dengan NISN, dan buku ini akan kami simpan di perpustakaan daerah sebagai bahan bacaan bagi pemustaka,” katanya.

Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya diberikan teori, tetapi juga dibekali dengan cara menulis konten budaya lokal yang menarik. Ke depannya, diharapkan kegiatan ini dapat menciptakan 60 karya sastra berbasis konten budaya lokal yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

Dengan adanya kegiatan ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pohuwato berharap dapat menghasilkan karya-karya penulis muda yang tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada dunia melalui tulisan yang menarik.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertorial

Tak Main-Main, Jepang Kembali Incar Kakao Pohuwato

Published

on

Pohuwato – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, menyambut kedatangan kembali investor kakao asal Jepang yang untuk keempat kalinya berkunjung ke Kabupaten Pohuwato.

Pertemuan berlangsung di ruang kerja Bupati pada Senin (27/10/2025). Dalam kesempatan itu, pihak investor memperlihatkan hasil olahan biji kakao dari Kecamatan Taluditi yang telah berhasil diproduksi menjadi bahan baku cokelat siap konsumsi.

Bupati Saipul menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas keseriusan investor Jepang yang menindaklanjuti kerja sama sebelumnya dengan membawa bukti nyata hasil pengolahan kakao lokal.

“Niat baik dari investor ini sangat kami sambut dengan antusias. Pertemuan ketiga bulan lalu terbukti tidak sia-sia, karena kini mereka datang kembali membawa hasil olahan biji kakao Taluditi yang diperlihatkan langsung kepada kami,” ujar Bupati Saipul sambil memperlihatkan dua kantong cokelat hasil produksi tersebut.

Menurut Bupati, pertemuan ini menjadi bukti konkret bahwa kakao asal Pohuwato memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional.

“Kami bersyukur dan menyambut baik hasil yang diperlihatkan ini. Pemerintah daerah akan turut mempromosikan cokelat hasil olahan pengusaha Jepang tersebut,” tambahnya.

Ia juga berharap prestasi tersebut menjadi motivasi bagi para petani kakao di Pohuwato untuk lebih giat mengembangkan komoditas unggulan daerah.

“Kami mendorong agar petani terus bersemangat. Dengan terbukanya pasar dan adanya kepastian penampung, kami optimis kakao Pohuwato akan semakin berkembang dan dikenal luas,” terang Saipul Mbuinga.

Sementara itu, juru bahasa Indonesia–Jepang, Dedi Iramanto, yang mendampingi tim investor, menjelaskan bahwa pihak Jepang sangat tertarik dengan kualitas biji kakao dari Kabupaten Gorontalo, khususnya di Kecamatan Taluditi.

“Yang menjadi perhatian mereka adalah biji kakao dari Marisa V di Desa Mekarti Jaya, Marisa VI di Desa Puncak Jaya, dan Panca Karsa I. Mereka menilai cara petani Pohuwato dalam merawat tanaman kakao sudah sangat baik, tidak hanya menanam, tetapi juga menjaga kualitas,” jelas Dedi.

Diketahui, tim investor Jepang berasal dari perusahaan Chateraise Jepang, yang diwakili oleh Mr. Kusima bersama rekan-rekannya, yakni Mr. Yasaki, Mr. Haibara, Mr. Kajihara, serta perwakilan dari Indonesia, Jaldin.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, Kamri Alwi, menambahkan bahwa potensi kakao di daerahnya cukup besar, terutama di Kecamatan Taluditi. Berdasarkan data statistik perkebunan, luas lahan kakao di Taluditi mencapai 3.661,75 hektare, terdiri atas tanaman menghasilkan (TM) 655 ha, tanaman belum menghasilkan (TBM) 199 ha, dan tanaman rusak atau mati (TR) 1.807,75 ha.

Secara keseluruhan, luas total tanaman kakao di Kabupaten Pohuwato tercatat 3.955,75 hektare, dengan rincian TM 823,5 ha, TBM 252 ha, dan TR 2.880,25 ha.

“Dengan kehadiran investor dari Jepang ini, kami berharap kerja sama dalam pengembangan kakao dapat memperkuat posisi Pohuwato sebagai salah satu sentra kakao potensial di kawasan timur Indonesia,” ungkap Kamri Alwi.

Turut mendampingi Bupati dalam pertemuan tersebut, Staf Ahli Bupati Bahari Gobel, Tenaga Ahli Bupati, serta unsur Bappeda Pohuwato, Husain Ingo.

Continue Reading

Advertorial

Warga Menentukan, Uji Coba One Way Jalan H.B. Jasin Masih Dievaluasi

Published

on

Jalan H.B. Jasin Padat, Wali Kota Terapkan Sistem Satu Arah || Foto istimewa

Kota Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo tengah menerapkan sistem satu arah (one way) di Jalan Dr. H.B. Jasin. Kebijakan ini masih dalam tahap uji coba selama dua hari, 27–28 Oktober 2025. Langkah tersebut diambil untuk mengurai kemacetan dan menata arus lalu lintas di kawasan padat kendaraan.

Wali Kota Gorontalo, Hi. Adhan Dambea, menjelaskan bahwa uji coba ini akan dievaluasi berdasarkan kondisi di lapangan serta tanggapan masyarakat. Ia menegaskan, pemerintah tidak akan mengambil keputusan final sebelum hasil evaluasi dan masukan publik diterima secara menyeluruh.

“Kita akan melihat dulu hasil uji coba ini. Jika berhasil dan masyarakat mendukung, kebijakan satu arah akan terus dilanjutkan,” ujar Wali Kota Adhan kepada awak media, Senin (27/10/2025).

Menurutnya, penerapan sistem satu arah bukan semata-mata untuk kepentingan pemerintah, melainkan demi kenyamanan dan ketertiban masyarakat pengguna jalan.

“Kita ingin masyarakat Gorontalo lebih nyaman dalam berkendara. Sekarang Jalan H.B. Jasin sudah terlalu padat, terutama pada sore dan malam hari. Karena itu perlu penataan agar arus lalu lintas lebih tertib dan aman,” tambahnya.

Wali Kota Adhan mengungkapkan, kebijakan tersebut telah melalui koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Polda Gorontalo dan Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota. Namun, keputusan final tetap akan mempertimbangkan aspirasi warga.

“Setiap kebijakan pasti menimbulkan pro dan kontra, itu hal yang wajar. Yang penting niatnya baik dan tujuannya untuk kepentingan rakyat. Kritik silakan disampaikan, asalkan rasional dan konstruktif,” tegasnya.

Ia juga menuturkan, setiap kebijakan publik harus berangkat dari niat yang tulus demi kemaslahatan bersama. Ia menyinggung pesan Ustadz Abdul Somad (UAS) yang baru-baru ini disampaikan kepadanya.

“Seperti yang disampaikan Ustadz, jika segala sesuatu dimulai dengan niat baik, insyaallah hasilnya juga akan baik. Begitu pula dengan kebijakan ini, semuanya demi kebaikan masyarakat Gorontalo,” kata Wali Kota Adhan.

Pemerintah Kota Gorontalo, sambungnya, akan terus melakukan sosialisasi dan evaluasi selama masa uji coba agar pelaksanaannya berjalan lancar serta memberi manfaat nyata bagi pengguna jalan.

“Kalau hasilnya positif dan masyarakat merasakannya langsung, insyaallah kita akan lanjutkan,” tutup Wali Kota Adhan.

Continue Reading

Advertorial

Dulu Sepi, Kini Pasar Sentral Gorontalo Jadi Tempat Nongkrong Hits

Published

on

Kota Gorontalo – Dulu, Pasar Sentral Gorontalo dikenal sebagai pasar rakyat yang sepi dan kurang diminati. Setelah direvitalisasi, pasar ini justru semakin sepi dan banyak lapak yang ditinggalkan oleh pedagang. Namun, kondisi tersebut kini berubah secara drastis.

Pasar Sentral kembali ramai. Lapak-lapak yang dulunya kosong kini mulai diisi oleh pedagang. Yang menarik, aktivitas di pasar ini tidak hanya ramai di siang hari, tetapi juga semakin hidup saat malam tiba.

Perubahan ini berkat gagasan Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, yang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin) memanfaatkan pelataran pasar sebagai lokasi baru bagi pelaku UMKM untuk berjualan. Selain di trotoar eks Jalan Panjaitan, Hos Cokroaminoto, dan eks Jalan Andalas, kini pelataran Pasar Sentral menjadi pusat aktivitas baru.

Awalnya, hanya satu hingga dua pelaku UMKM yang membuka usaha di sana. Namun, perlahan jumlahnya terus bertambah. Bahkan, setelah Wali Kota Adhan menerbitkan kebijakan penutupan sebagian Jalan Patimura untuk tempat jualan, suasana di pelataran pasar semakin ramai dan menyerupai SunBae di Manado.

“Sudah seperti di SunBae yang ada di Manado,” ujar Didik, salah satu pengunjung, saat berbincang dengan pewarta yang sedang menikmati kopi dari UMKM di pelataran Pasar Sentral.

Meskipun lokasinya tidak berada di dekat laut seperti SunBae, suasana di pelataran Pasar Sentral kini menjadi tempat nongkrong favorit bagi anak muda. Ada mobil yang dimodifikasi menjadi kedai kopi, kursi warna-warni, serta beragam makanan dan minuman yang tak kalah enak, bahkan ada yang mengatakan lebih lezat dari SunBae.

Banyak kalangan memprediksi, lokasi baru bagi UMKM ini akan semakin populer di masa depan. Bahkan, diperkirakan bisa menarik kunjungan dari daerah tetangga, terutama saat bulan Ramadhan nanti.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler