UNG – Panitia Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) untuk periode 2023-2027 telah mengumumkan hasil seleksi administrasi bagi Bakal Calon Rektor kepada Senat UNG. Dalam pengumuman tersebut, diketahui bahwa sebanyak lima dari tujuh pendaftar Bakal Calon Rektor tidak memenuhi syarat.
Ketua Panitia Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor UNG, Dr. Funco Tanipu, S.T., M.A., mengungkapkan bahwa seleksi administrasi telah dilaksanakan mulai tanggal 3 Juli hingga 6 Juli 2023. Tahap penerimaan berkas dilaksanakan sebelumnya pada tanggal 16 Juni hingga 23 Juni 2023.
“Penerimaan berkas telah dilaksanakan pada tanggal 16 Juni sampai 23 Juni 2023 silam,” ungkapnya.
Prof. Dr. Rauf A. Hatu, M.Si., selaku Ketua Senat UNG, menjelaskan bahwa dari tujuh pendaftar Bakal Calon Rektor, hanya dua di antaranya yang memenuhi syarat. Mereka adalah Prof. Dr. Dra. Weny J.A. Musa, M.Si. dan Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T. Sementara itu, lima pendaftar lainnya, yakni Dr. Raflin Hinelo, S.Pd., M.Si., Dr. Sardi Salim, M.Pd., Dr. Farid Th. Musa, S.Sos., M.A., Dr. Ismail Djakaria, M.Si., dan Dr. Udin Hamim, M.Si., dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Dalam hal ini, berdasarkan Peraturan Senat Universitas Negeri Gorontalo Nomor 1 Tahun 2023 tentang Tata Cara Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Calon Rektor UNG, Panitia melakukan seleksi administrasi untuk mendapatkan minimal empat Bakal Calon Rektor.
Menyikapi hal ini, Senat UNG telah menggelar Rapat Senat pada hari Senin, 10 Juli 2023. Hasil rapat tersebut menyepakati memberikan kesempatan kepada para pendaftar Bakal Calon Rektor yang tidak memenuhi persyaratan berkas untuk melengkapi berkas dan mendaftar ulang dalam jangka waktu tiga hari, mulai tanggal 11 Juli hingga 13 Juli 2023.
Selain itu, Senat UNG juga telah menyetujui perubahan jadwal penetapan Bakal Calon Rektor UNG, yang semula direncanakan pada tanggal 10 Juli 2023, menjadi tanggal 20 Juli 2023. Penyampaian visi misi dari para Bakal Calon Rektor untuk periode 2023-2027 akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2023.
Dengan adanya kesempatan ini, para pendaftar yang tidak memenuhi syarat diharapkan dapat melengkapi berkas dan mempersiapkan diri dengan baik untuk menyampaikan visi misi mereka kepada komunitas akademik UNG. Proses pemilihan Calon Rektor UNG periode 2023-2027 tetap berlangsung sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“Penyampaian visi misi Bakal Calon Rektor UNG Periode Tahun 2023-2027 akan dilaksanakan 25 Juli 2023,” Pungkasnya.
UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bersama Paguyuban Mahasiswa Dumoga menggelar mediasi terkait pernyataan salah satu dosen yang viral di media sosial TikTok dan dinilai menyinggung masyarakat Dumoga, Bolaang Mongondow. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor III UNG, Prof. Dr. Muhammad Amir Arham, M.E., selaku penanggung jawab kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025.
Prof. Amir menegaskan, PKKMB tidak pernah dimaksudkan untuk memunculkan isu diskriminasi maupun candaan yang merendahkan kedaerahan. “PKKMB adalah ajakan untuk membina karakter mahasiswa baru, mengenalkan kehidupan kampus, dan membangun kebersamaan,” ujarnya.
Sekretaris Panitia PKKMB 2025, Dr. Suwitno Yutye Imran, S.H., M.H., menjelaskan bahwa suasana kegiatan sejak hari pertama diwarnai semangat kekeluargaan. Menurutnya, candaan yang kemudian viral terjadi spontan saat pemateri membaca tulisan-tulisan yang dibawa mahasiswa. “Kami memohon maaf kepada masyarakat Dumoga. Nuansa kekeluargaan yang kami bangun sejak awal sama sekali tidak bertujuan merendahkan,” katanya.
Perwakilan Dewan Perwakilan Mahasiswa Dumoga menegaskan, masyarakat Dumoga memiliki hak untuk terbebas dari stigma negatif. Mereka menolak segala bentuk candaan yang merendahkan martabat daerah dan meminta semua pihak menghentikan penggunaan nama Dumoga dalam konteks candaan publik.
Dosen yang videonya viral, Zhulmaydin Chairil Fachrussyah, S.St.Pi., M.Si., atau akrab disapa Erol, juga menyampaikan permohonan maaf secara pribadi. Ia mengaku tidak pernah berniat menghina atau mendiskreditkan daerah tertentu. “Pernyataan itu muncul spontan saat membaca tulisan mahasiswa. Tidak ada niat dan tidak direncanakan sebelumnya,” jelasnya.
UNG menegaskan bahwa permasalahan ini telah diselesaikan melalui musyawarah dan mediasi bersama pihak terkait. Pihak kampus mengapresiasi upaya mahasiswa Dumoga dalam menghapus stigma negatif dan berharap isu serupa tidak terulang di masa depan.
UNG – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Prof. Dr. Eduart Wolo, M.Pd., menegaskan komitmen perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan dan daerah tertinggal.
Pernyataan tersebut disampaikan Prof. Eduart usai menghadiri Deklarasi Komitmen Pengentasan Kemiskinan dan Magang Sosial yang digelar Forum Rektor Indonesia (FRI) bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Graha Unesa, Kampus II Lidah Wetan Surabaya, Kamis (14/8/2025). Kegiatan ini turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar.
Menurut Prof. Eduart, UNG telah menyiapkan serangkaian program pemberdayaan berbasis desa yang melibatkan langsung dosen dan mahasiswa, seperti KKN Tematik Pemberdayaan Ekonomi Desa, pendampingan UMKM, pembinaan petani dan nelayan, hingga program magang sosial yang memberi dampak nyata pada peningkatan kesejahteraan warga.
“UNG berkomitmen penuh menjalankan peran strategis perguruan tinggi sebagai motor perubahan sosial. Melalui tridarma, kami hadir untuk menghadirkan solusi konkret bagi pengentasan kemiskinan, bukan hanya di Gorontalo, tetapi juga di wilayah-wilayah lain yang membutuhkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, pendekatan yang dilakukan UNG tidak hanya fokus pada intervensi ekonomi, tetapi juga pada pembangunan kapasitas masyarakat serta penguatan potensi lokal. Kolaborasi dengan berbagai pihak diyakini menjadi kunci untuk mewujudkan target nasional menghapus kemiskinan ekstrem pada 2026.
“Dengan dukungan FRI, MRPTNI, dan pemerintah, kita dapat mengoptimalkan sumber daya perguruan tinggi untuk membawa perubahan nyata. UNG siap berada di garis depan upaya ini,” pungkas Prof. Eduart.
UNG – Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar sosialisasi Tarif Layanan Penunjang Akademik Tahun 2025, Rabu (13/8/2025) di Aula FIS. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WITA ini dipimpin langsung Wakil Rektor II UNG, Dr. Moh. Hidayat Koniyo, S.T., M.Kom., selaku narasumber utama.
Dalam paparannya, Dr. Hidayat memaparkan secara rinci ketentuan dan penyesuaian tarif yang akan mulai berlaku tahun depan. Ia menegaskan, kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan akademik sekaligus menunjang proses pembelajaran di UNG.
Dekan FIS, Dr. Drs. Zuchri Abdussamad, S.I.K., M.Si., mengapresiasi kehadiran Wakil Rektor II dalam kegiatan tersebut.
“Sosialisasi ini penting agar seluruh civitas akademika memahami kebijakan yang berlaku. Transparansi dan pemahaman bersama akan mendorong penerapan kebijakan secara efektif,” ujarnya.
Kegiatan dihadiri pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi interaktif yang membahas dampak implementasi tarif terhadap aktivitas akademik.
FIS UNG menegaskan, sosialisasi ini merupakan wujud komitmen fakultas dan universitas dalam menjaga keterbukaan informasi serta memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh civitas akademika.