Connect with us

kabupaten pohuwato

Bupati Pohuwato Didampingi Jajarannya Tinjau Lokasi Yang Terdampak Banjir

Published

on

POHUWATO – Curah hujan yang tinggi sejak Minggu kemarin hingga tengah malam mengakibatkan sebagian wilayah di Kecamatan Popayato Timur, Kecamatan Popayato, dan Kecamatan Popayato Barat mengalami banjir. Banjir yang terjadi akibat luapan air sungai.

Beberapa titik terendam air dipantau langsung Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga yang didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, (BPBD) Pohuwato, Abdul Mutalib Dunggio dan camat setempat, memantau beberapa titik yang tadi terendam air, (27/3/2023).

Dimulai dari Desa Milangodaa, Kecamatan Popayato Timur yang sebagian rumah masih terendam air hujan. Kemudian menuju Kecamatan Popayato Barat yakni di Desa Dudewulo, Desa Tunas Jaya, Desa Butungale, Desa Padengo dan Desa Molosipat Utara.

Sementara untuk Kecamatan Popayato terinformasi di bagian atas yakni Desa Tunas Harapan, Desa Telaga dan Desa Dambalo dan airnya sudah surut.

Beberapa titik yang ditinjau Bupati Saipul airnya sudah mengering, karena air merendam rumah warga sekitar dua jam atau sejak pukul 03.00 wita dini hari sampai pukul 05.00 hingga 05.30 wita sejak hujan deras mengguyur dari pukul 02.00 wita, dini hari.

Bupati Saipul Mbuinga mengharapkan kepada warga untuk selalu dan tetap waspada dengan kondisi yang ada saat ini, karena disamping curah hujan yang tinggi juga wilayah Pohuwato termasuk daerah rawan banjir.

“Insyaallah hujan tidak turun lagi, kita berdoa semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT. Sekali lagi kewaspadaan tetap menjadi perhatian bersama untuk keselamatan, karena bencana banjir seperti ini tidak ada yang tahu,’ ungkap Saipul.

Sementara itu Camat Popayato Barat, Marjan Bula menjelaskan, terdapat beberapa kerugian berupa 22 ribu buah kelapa yang terbawa luapan air sungai butungale dan hanya menyisahkan sekitar 8 ribu biji kelapa dari salah seorang pemilik kelapa yang ada di Desa Tunas Jaya.

Menurutnya, di Desa Butungale terdapat 8 ekor sapi yang hanyut dan yang ditemukan masih hidup hanya 2 ekor dan sisanya belum ada informasi. Sementara dari desa lainnya belum ada laporan dari kades.

“Korban tidak ada karena banjir pada saat itu memasuki waktu sahur sehingga orang-orang sudah bangun. Bukan itu saja, setiap hujan deras sebagian warga mulai waspada dengan kejadian yang selalu dialami”,pungkas Camat Marjan.

Advertorial

Festival Literasi Pohuwato 2025 Gaungkan Budaya Baca dan Tulis

Published

on

Pohuwato – Festival Literasi Tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pohuwato resmi dibuka oleh Wakil Bupati Pohuwato, Iwan S. Adam, pada Selasa (04/11/2025). Kegiatan ini berlangsung di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pohuwato.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Pohuwato, Plh. Sekda Arman Mohamad, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Gorontalo Ridwan Hemeto, Kabid Perpustakaan Provinsi Gorontalo, jajaran Dinas Perpustakaan Kota Gorontalo, Rektor Universitas Pohuwato, perwakilan Kementerian Agama Pohuwato, TP-PKK, Ketua DWP Pohuwato Suriyati Datau R. Abdjul, serta perwakilan sejumlah perusahaan seperti Pani Gold Mining, PT. IGL, BJA, BTL, PT. LIL, dan Sawit Tiara Nusa. Turut hadir pula para kepala sekolah SD dan SMP, guru, Camat Lemito Fatmah Katili, serta mantan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Lusiana Bouty.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Iwan S. Adam menyampaikan bahwa kehadirannya mewakili Bupati Saipul A. Mbuinga yang sedang melaksanakan tugas kedinasan di luar daerah.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atas pelaksanaan kegiatan ini. Semoga tujuan dari gerakan literasi ini dapat tercapai dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Iwan Adam menambahkan, kemampuan literasi seperti membaca, menulis, dan berbicara sejatinya telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Pohuwato. Namun, lewat kegiatan seperti Festival Literasi, semangat untuk memperkuat budaya baca dan menulis diharapkan terus tumbuh, sehingga masyarakat semakin cerdas dalam menghadapi persoalan kehidupan.

Menurutnya, literasi bukan hanya kemampuan teknis membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami, menafsirkan, serta menggunakan informasi secara bijak untuk meningkatkan kualitas hidup. Ia berharap kegiatan Festival Literasi ke depan dapat mengangkat lebih banyak unsur budaya lokal.

“Dengan terselenggaranya festival ini, ke depan kita bisa menambahkan kegiatan yang menonjolkan kekayaan budaya daerah. Tradisi dan adat yang mulai jarang ditemui perlu kita dokumentasikan di perpustakaan sebagai bagian dari literasi budaya,” ujarnya menegaskan.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Risnawati Ali, menjelaskan bahwa literasi kini mencakup kemampuan memahami serta memanfaatkan informasi secara cerdas dan bertanggung jawab.

“Kita hidup di era informasi serba cepat. Budaya literasi yang kuat akan menjadi benteng bagi masyarakat dari arus informasi menyesatkan, serta menjadi jembatan menuju pengetahuan baru yang mampu meningkatkan kesejahteraan,” ungkapnya.

Festival Literasi yang berlangsung selama tiga hari, hingga Kamis (6/11/2025), diikuti sekitar 600 peserta dari berbagai kalangan—terdiri atas pengelola perpustakaan sekolah, desa, dan umum, guru, siswa, mahasiswa, komunitas literasi, pegiat baca, penulis lokal, hingga masyarakat pemerhati literasi.

Beragam kegiatan disiapkan, mulai dari talkshow, pelatihan mendongeng, seminar, pameran buku dan kuliner, hingga berbagai lomba. Seluruh rangkaian kegiatan ini diharapkan mampu mendorong interaksi positif antara masyarakat dan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran sepanjang hayat, sekaligus menumbuhkan ekosistem literasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Continue Reading

Advertorial

Kajari Disambut Adat Mopotilolo, Bukti Sinergi Pemerintah dan Penegak Hukum

Published

on

Pohuwato – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pohuwato, Arif Renaldi, SH., MH., didampingi Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Daerah Pohuwato, Tria Buana Mega Sari, menerima penyambutan penuh kekhidmatan melalui upacara adat Mopotilolo di halaman Kantor Kejari Pohuwato, Senin (03/11/2025).​

Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, bersama unsur Forkopimda dan jajaran pemerintah daerah turut hadir dalam prosesi tersebut. Tampak hadir Sekretaris Daerah Pohuwato, Iskandar Datau; Asisten Pemerintahan dan Kesra, Arman Mohamad; Sekretaris DPRD, Hamkawaty Mbuinga; Kadis Satpol PP, Nikson Pakaya; Kadis Pertanian, Kamri Alwi; Sekretaris Dinas Sosial, Risna Laisa; serta Ketua TP PKK Pohuwato, Selfi Mbuinga Monoarfa.

Upacara Mopotilolo yang merupakan tradisi adat Gorontalo, menjadi simbol penghormatan sekaligus penerimaan resmi bagi pejabat negara yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Bumi Panua Pohuwato. Kajari Arif Renaldi bersama istri disambut dengan penuh makna setibanya di pintu masuk kantor.

Pada kesempatan itu, Bupati Saipul A. Mbuinga menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat datang kepada Kajari Pohuwato beserta istri atas kehadirannya di wilayah tersebut.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pohuwato, kami mengucapkan selamat datang kepada Bapak Kajari bersama Ibu. Semoga bapak dan ibu betah berada di Bumi Panua Pohuwato,” ujar Bupati Saipul.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kehadiran Kajari baru menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Pohuwato.

“Kami menyambut baik kehadiran Kajari yang baru di Pohuwato. Melalui upacara adat ini, pak Kajari bersama istri sudah menjadi bagian dari keluarga besar Pohuwato,” tutur Saipul.

Bupati berharap sinergi antara Pemerintah Kabupaten Pohuwato dan Kejaksaan Negeri Pohuwato dapat terus terjalin guna mendukung pembangunan dan penegakan hukum di daerah.

“Semoga ke depan, Pemkab dan Kejari dapat bersinergi dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Bumi Panua ini,” pungkasnya.

Continue Reading

Gorontalo

Dari Ejekan Jadi Kekerasan: Siswa SMP Diintimidasi dan Dipukul Kakak Kelas

Published

on

Pohuwato – Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh kasus dugaan perundungan atau bullying. Kali ini, peristiwa memilukan tersebut terjadi di SMP Negeri 3 Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, dan menimpa seorang siswa kelas VII yang diduga menjadi korban kekerasan fisik serta verbal dari kakak kelasnya, berinisial AL (kelas IX).

Insiden ini diduga bermula dari ejekan pelaku terhadap kondisi orang tua korban yang memiliki keterbatasan fisik. Tidak terima orang tuanya dihina, korban menanggapi perkataan tersebut, namun pelaku justru melampiaskan amarahnya dengan meninju korban di bagian mata hingga lebam dan bahkan meludahi korban di depan teman-temannya.

Menurut keterangan Onal, ayah korban, tindakan pelaku bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pelaku sudah pernah membuli anaknya dan sempat ditegur oleh pihak sekolah. Namun, perilaku itu kembali terulang.

“Dia (pelaku) sudah pernah dipanggil dan dibawa ke dewan sekolah untuk membuat pernyataan agar berhenti membuli. Tapi sekarang diulangi lagi. Anak saya dipukul di mata, diludahi, dan dihina karena orang tuanya,” ungkap Onal saat dihubungi Barakati.id, Minggu (02/11/2025).

Onal menambahkan, insiden terakhir terjadi di rumah salah satu teman anaknya bernama E. Saat itu, pelaku menghampiri korban dan langsung melakukan pemukulan tanpa alasan jelas. Korban yang sempat berusaha membela diri malah mendapat perlakuan kasar berulang.

Akibat peristiwa ini, korban mengalami luka dan telah menjalani visum di rumah sakit. Keluarga korban melaporkan dugaan tindak kekerasan tersebut ke Polres Pohuwato, dan kini kasus tengah ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).

“Kami sudah lapor ke polisi dan hasil visum sudah keluar. Kami hanya ingin ada keadilan, supaya anak-anak lain tidak mengalami hal serupa,” tegas Onal.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah maupun kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kasus tersebut. Tim Barakati.id masih berupaya mengonfirmasi pihak berwenang untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler