Pohuwato – Kasus pembacokan yang melibatkan sesama aparat kepolisian di Kabupaten Pohuwato telah menjadi sorotan publik, dan memunculkan kecaman dari berbagai pihak. Insiden yang terjadi di sebuah tempat hiburan malam yang diduga tidak memiliki izin resmi tersebut tidak hanya mengakibatkan luka pada tubuh korban, tetapi juga mencoreng citra institusi Polri di mata masyarakat.
Aktivis Pohuwato, Isjayanto H. Doda, mendesak Polda Gorontalo untuk segera turun tangan dan menindak tegas para terduga pelaku, termasuk oknum aparat yang terlibat dalam insiden berdarah tersebut. Menurut Isjayanto, perbuatan ini sangat memalukan, terlebih karena pelaku merupakan aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.
“Kedua oknum aparat yang terlibat cekcok hingga terjadi pembacokan di tempat hiburan malam tentu perbuatan yang melecehkan institusi itu sendiri, institusi penegak hukum, yang justru melarang segala bentuk kriminalitas. Kasus ini tidak bisa dianggap sepele dan harus ditangani secara transparan,” tegas Isjayanto dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Polres Pohuwato mengenai perkembangan kasus ini. Isjayanto menilai bahwa sikap diam aparat justru memicu kecurigaan publik dan dapat memperburuk citra Polri di daerah tersebut.
“Belum ada informasi resmi dari Polres Pohuwato. Jika kasus ini tidak ditangani dengan tegas, maka kepercayaan publik terhadap kepolisian akan semakin runtuh,” ujarnya menambahkan.
Isjayanto juga mengingatkan agar tidak ada yang ditutupi dalam perkara ini. Ia menegaskan bahwa Polda Gorontalo sebelumnya telah menunjukkan ketegasan dengan memecat enam anggota polisi yang melanggar kode etik. Oleh karena itu, kasus ini seharusnya juga mendapatkan perhatian serius dari pimpinan kepolisian daerah.
“Jangan sampai kasus ini mengendap begitu saja. Sebagai bentuk kepedulian terhadap marwah Polri, kami mendesak Polda Gorontalo segera mengungkap kasus oknum aparat yang telah melecehkan seragamnya sendiri,” tegasnya lagi.
Lebih lanjut, Isjayanto menambahkan bahwa kasus ini bukan hanya sekadar percekcokan yang berujung kekerasan, melainkan juga merupakan pelanggaran berat, karena melibatkan pelanggaran disiplin, etika, hingga hukum pidana. Perilaku tidak pantas aparat di ruang publik, termasuk dugaan konsumsi minuman keras di tempat hiburan malam, menjadi sorotan utama.
“Ini bukan hanya persoalan percekcokan dan pembacokan, tapi juga menyangkut perilaku tak pantas aparat di ruang publik. Mereka diduga mengonsumsi minuman keras di tempat hiburan malam yang seharusnya mereka razia. Ironisnya, malah mereka sendiri yang mabuk dan terlibat keributan,” ujarnya.
Isjayanto berharap Polda Gorontalo dapat memberikan sanksi tegas tanpa pandang bulu terhadap aparat yang terlibat, guna menjaga nama baik institusi Polri.
“Kalau Polri ingin dipulihkan kepercayaannya, maka jangan ada toleransi sedikit pun terhadap aparat yang mencoreng nama institusi. Pecat, proses hukum, dan buka semua ke publik agar masyarakat tahu Polri serius menegakkan keadilan,” tutupnya.
UNG – Ribuan jemaah memadati Lapangan Rektorat Universitas Negeri Gorontalo (UNG) pada Kamis malam (23/10) dalam rangka kegiatan UNG Bersholawat yang menghadirkan ulama kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS). Lantunan dzikir dan sholawat menggema dari ribuan jemaah, menciptakan suasana religius dan penuh kekhusyukan di lingkungan kampus.
Dalam tausiah yang disampaikannya, UAS mengingatkan kepada seluruh jamaah untuk senantiasa menjaga hati dan menjauhkan diri dari penyakit hasad (iri dengki). Menurut UAS, sifat hasad adalah penyakit hati yang dapat mengikis amal kebaikan dan merusak hubungan antarsesama.
“Hasad itu membuat hati tidak tenang, menjauhkan kita dari keberkahan, dan menutup pintu rezeki. Oleh karena itu, bersihkan hati, kuatkan iman, dan perbanyak rasa syukur atas karunia Allah,” pesan UAS di hadapan ribuan jamaah yang menyimak dengan khidmat.
UAS juga menegaskan bahwa salah satu cara menghindari hasad adalah dengan memperbanyak doa agar hati diberikan ketenangan dan kelapangan. “Kalau kita melihat saudara kita sukses, doakan agar keberkahan juga sampai kepada kita. Karena rezeki itu tidak akan tertukar, yang penting hati kita ikhlas,” jelasnya.
Selain itu, UAS memberikan apresiasi terhadap UNG yang terus konsisten menyelenggarakan kegiatan keagamaan seperti UNG Bersholawat, dengan menghadirkan ulama dan tokoh agama. Kegiatan kali ini dilaksanakan juga dalam rangka memperingati Hari Santri, yang diselenggarakan oleh institusi perguruan tinggi seperti UNG.
“Universitas memperingati hari santri, saya terus terang seumur-umur baru kali ini kampus memperingati hari santri melalui kegiatan bersholawat semacam ini. Dan hari ini di Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo memperingati hari santri dan semuanya jemaahnya menggunakan sarung seperti santri,” ujar UAS.
Rektor UNG, Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan UNG Bersholawat merupakan wujud komitmen universitas dalam menanamkan nilai-nilai religius, moral, dan spiritual kepada seluruh civitas akademika. “Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap kampus tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga menjadi pusat pembinaan karakter dan akhlak mulia bagi mahasiswa dan masyarakat,” pungkas Rektor UNG.
UNG Bersholawat kali ini menjadi salah satu agenda keagamaan yang sangat dinantikan oleh civitas akademika dan masyarakat Gorontalo, mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam keberkahan.
UNG – Ribuan civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bersama masyarakat setempat berkumpul dalam acara UNG Bersholawat di Lapangan Rektorat UNG pada Kamis malam (23/10). Acara yang rutin digelar oleh UNG ini semakin semarak dengan kehadiran ulama kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS), yang memimpin lantunan dzikir dan sholawat dalam suasana penuh makna.
Dalam suasana yang khusyuk, ribuan peserta—terdiri dari dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan masyarakat umum—bersama-sama mengikuti kegiatan yang dipandu oleh Majelis Rasulullah SAW. Suara sholawat yang menggema di udara menciptakan atmosfer spiritual yang menenangkan hati.
Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa UNG Bersholawat merupakan wujud nyata komitmen universitas untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan religius dalam lingkungan kampus. “UNG tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga berkomitmen membangun karakter civitas akademika yang beriman, berakhlak, dan mencintai Rasulullah SAW,” ungkapnya.
Acara ini juga menjadi momen penting dalam rangka memperingati Hari Santri, yang merupakan bagian dari upaya universitas untuk terus memperkuat semangat keislaman dan kebersamaan umat. Prof. Eduart menambahkan, “Kegiatan ini bukan sekadar seremonial keagamaan, tetapi juga bentuk syiar Islam dari kampus untuk umat. Semoga UNG Bersholawat menjadi media untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.”
UNG Bersholawat menjadi salah satu agenda keagamaan yang selalu dinantikan oleh civitas akademika dan masyarakat Gorontalo. Dengan kegiatan seperti ini, UNG terus menunjukkan identitasnya sebagai kampus yang menjunjung tinggi nilai-nilai religiusitas, menciptakan atmosfer yang penuh kedamaian dan keberkahan di seluruh penjuru kampus.
UNG – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu dan reputasi institusi dengan menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Tata Kelola Fakultas Ilmu Pendidikan untuk Mendukung Peningkatan Reputasi UNG” pada Selasa, 21 Oktober 2025. Acara yang dihadiri oleh pimpinan fakultas, ketua jurusan, sekretaris jurusan, serta para dosen ini bertujuan untuk membahas arah pengembangan dan penyempurnaan sistem tata kelola yang ada di FIP.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Prof. Dr. Arwildayanto, M.Pd., menyampaikan bahwa penguatan tata kelola adalah aspek yang sangat fundamental dalam membangun reputasi institusi. “Tata kelola yang baik tidak hanya mencakup administrasi yang tertib, tetapi juga sinergi yang transparan dan akuntabel antara semua unsur fakultas untuk mencapai tujuan bersama,” ujarnya.
Prof. Arwildayanto juga menjelaskan bahwa kegiatan FGD ini merupakan langkah strategis untuk menyatukan aspirasi dan komitmen dari semua pihak dalam menata berbagai kegiatan di fakultas, mulai dari bidang akademik, keuangan, kepegawaian, kemahasiswaan, alumni, hingga unsur penunjang lainnya. Ia berharap diskusi yang produktif ini akan menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat memperkuat tata kelola fakultas, termasuk pengelolaan sumber daya manusia, pelayanan akademik, serta pengembangan inovasi dalam pembelajaran dan penelitian.
“FGD ini kami harapkan dapat memberikan energi baru dan masukan yang konstruktif bagi kita semua, agar kita terus memperkuat komitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh stakeholder, baik internal maupun eksternal,” tutup Prof. Arwildayanto.
Dengan kegiatan ini, FIP UNG berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan fakultas dan mendukung visi universitas untuk menjadi kampus yang unggul dan berdaya saing.