Limboto – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Gorontalo Fory Naway menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi pengendalian mutu dan pentingnya legalitas bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) se-Kabupaten Gorontalo, (16/10/19).
Sosialisasi ini terus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk IKM. Pemerintah Kabupaten Gorontalo tersebut bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan unsur mitra pendanaan bank BRI cabang Limboto.
Kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua hari ( 16-17 Oktober) tersebut di pusatkan di hotel Aziziah Limboto dan diikuti kurang lebih 30 para pelaku IKM.
Dalam paparanya, ketua Dekranasda Kabupaten Gorontalo Fory Naway mengatakan, Dekranasda memiliki peran penting dalam pengembangan IKM sebagai Mitra pemerintah dalam membina dan mengembangkan UMKM/IKM khususnya di bidang kerajinan.
“Dekranasda bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” Kata Fory Naway.
Ketua PKK itu menambahkan, Beberapa produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kabupaten Gorontalo yang terus didorong dan dipromosikan yakni karawo, kupiah karanji, kopiah enceng gondo dan lain sebagainya.
“Upaya yang Dilakukan Dekranasda Kabupaten Gorontalo dalam Menfasilitasi dan Membantu IKM Melakukan Inovasi, Promosi, dan Akses Pasar, Pengembangan Jaringan Usaha, Pembedayaan SDM , Fasilitasi Permodalan, Peningkatan Teknologi serta Penguatan Kelembagaan,” Tukasnya.
Target dan Langkah Strategis Dekranasda Kab. Gorontalo untuk Pengembangan IKM, yakni melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti dinas terkait, BUMN, dan TP. PKK, Optimalisasi potensi dan peluang produk kerajinan IKM, Promosi Hasil Produk IKM secara nasional, Meningkatkan kemampuan SDM IKM sehingga akan tercipata IKM Mandiri dan berdaya saing.
Kenapa ini dilakukan, ketua PGRI ini menegaskan, Keberadaan IKM sangat penting dan strategis sebagai wadah bagi para pengrajin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pengrajin.,” IKM juga memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah ,” jelas Fory Naway.
Adapun Program yang sedang dan terus dilakukan oleh Dekranasda Kab. Gorontalo untuk IKM, diantarnya, memfasilitas IKM dalam menghasilkan produk-produk kerajinan yang bermutu dan berkualitas, melakukan regenerasi sumber daya manusia perajin yang unggul, melalui pelatihan, pembinaan, pemasaran, dan pengembangan produk IKM, membina kelompok-kelompok usaha IKM untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan daya saing serta memperluas akses.
“Mempromosikan hasil produk IKM dan menyiapkan show room Dekranasda Kabupaten Gorontalo untuk menjual oleh-oleh khas daerah hasil dari IKM serta Mendampingi IKM dalam pengurusan legalitas usaha dan pengendalian mutu produk yang dihasilkan,” Tandasnya
DEPROV – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, mendesak Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera melakukan operasi pasar, menyikapi maraknya peredaran beras oplosan dan melonjaknya harga beras yang meresahkan masyarakat.
Mikson menilai bahwa peredaran beras oplosan tak hanya merugikan masyarakat, namun juga menimbulkan potensi kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp99 triliun per tahun. Hal ini, menurutnya, bisa berdampak terhadap menurunnya kepercayaan publik terhadap pengawasan pemerintah.
“Bulog harus segera melakukan operasi pasar. Segera tarik semua merek yang terindikasi beras oplosan,” tegas Mikson.
Ia juga mengaitkan fenomena kenaikan harga beras dengan beredarnya beras oplosan premium. Banyak masyarakat kini memilih membeli beras di pasar tradisional dibandingkan supermarket, menyusul kebijakan Dinas Perdagangan Kota Gorontalo yang menahan distribusi beras premium ke pusat perbelanjaan modern.
Akibatnya, harga beras di pasar tradisional ikut melonjak. Berdasarkan pantauan Media Barakati.Id di Pasar Sentral Kota Gorontalo, harga beras yang sebelumnya berada di kisaran Rp12.000 per liter, kini naik menjadi Rp12.800 per liter. Belum diketahui kondisi harga di kabupaten lain.
“Beras oplosan harus ditarik semua. Ini yang jadi barang langka dan berpengaruh terhadap harga beras di pasar. Hukum ekonomi berlaku, jadi Bulog harus segera turun tangan dengan operasi pasar dan cari solusi,” tandas Mikson.
DEPROV – Persoalan sampah di Provinsi Gorontalo kembali menjadi sorotan serius. Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Meyke Kamaru, menegaskan bahwa isu sampah merupakan tantangan strategis yang membutuhkan penanganan terpadu, terutama dalam hal ketersediaan armada operasional angkutan sampah.
Dalam keterangannya, Meyke mengungkapkan bahwa menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Gorontalo menghasilkan sampah medis sebanyak 3 ton per hari, di luar sampah industri dan rumah tangga. Ia menyampaikan bahwa permasalahan ini harus segera ditangani dengan dukungan fasilitas yang memadai.
“Ini bukan sekadar soal volume sampah, tapi tentang bagaimana kita menyediakan sistem yang mampu menanggulanginya, mulai dari pengangkutan hingga pengelolaan,” ujar Meyke.
Ia menyoroti bahwa pengadaan kendaraan operasional pengangkut sampah menjadi langkah awal yang mendesak untuk diajukan DLH Provinsi Gorontalo. Menurutnya, jika DLH memiliki nomenklatur dan dasar kewenangan yang kuat, maka anggaran untuk kendaraan tersebut bisa segera diusulkan.
“Kita sedang pikirkan bersama kepala dinas apakah pengadaan ini bisa masuk dalam kewenangan DLH Provinsi. Kalau bisa, kita dorong segera,” tambahnya.
Lebih lanjut, Meyke juga menilai bahwa sampah sebenarnya dapat menjadi komoditas bernilai ekonomis apabila dikelola dengan baik, dan hal ini harus menjadi visi jangka panjang.
“Sampah ini bisa memberikan hasil dan nilai tambah. Tapi sebelum ke sana, kita harus selesaikan dulu soal dasarnya: kendaraan operasional,” tegasnya.
Dengan tata kelola yang terarah dan nomenklatur program yang tepat, Meyke optimistis bahwa persoalan sampah di Gorontalo dapat ditangani secara bertahap dan berkelanjutan.
UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mulai mempersiapkan diri menyambut mahasiswa baru Tahun Akademik 2025/2026 dengan menggelar rapat awal persiapan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Rapat ini digelar sebagai langkah awal bidang kemahasiswaan UNG guna memastikan seluruh rangkaian PKKMB berlangsung lancar, edukatif, dan mencerminkan nilai-nilai akademik kampus.
Rapat yang melibatkan pimpinan universitas, fakultas, serta panitia pelaksana ini membahas berbagai aspek penting seperti konsep kegiatan, materi pengenalan kampus, penyesuaian dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta kesiapan teknis dan logistik.
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan, Darman, S.Kom., M.Ap., menuturkan bahwa tujuan utama PKKMB adalah untuk membekali mahasiswa baru agar dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus dan sistem pendidikan di UNG.
“Seluruh kegiatan PKKMB akan fokus pada pembentukan pemahaman, karakter, dan kesiapan akademik mahasiswa baru,” jelas Darman.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Mohamad Amir Arham, M.E., dalam arahannya menegaskan bahwa PKKMB merupakan momentum strategis dalam membentuk karakter, nilai kebangsaan, dan kesiapan mental mahasiswa dalam menghadapi kehidupan akademik.
“Melalui PKKMB, UNG berkomitmen membangun budaya akademik yang kuat, menanamkan nilai kebangsaan, serta mendorong kolaborasi dan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa baru,” ungkap Prof. Amir.
Ia juga menegaskan larangan keras terhadap praktik perpeloncoan dalam kegiatan PKKMB tahun ini.
“PKKMB harus dirancang secara komprehensif, inspiratif, dan inklusif, dan tidak boleh ada ruang untuk kekerasan atau praktik yang tidak edukatif,” tegasnya.
Dalam pelaksanaannya nanti, seluruh kegiatan PKKMB UNG akan merujuk pada pedoman resmi dari Kementerian, guna menjamin suasana yang kondusif dan mendukung proses transisi mahasiswa menuju kehidupan kampus yang produktif dan menyenangkan.