Connect with us

News

Kunjungan Pangdam XIII/Merdeka ke Kodim 1313/Pohuwato: Fokus pada Suasana Pemilu dan Penanganan Stunting

Published

on

POHUWATO – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIII/Merdeka, Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko, melakukan kunjungan ke Komando Distrik Militer (Kodim) 1313/Pohuwato pada Rabu (07/02/2023), yang disambut hangat oleh Letkol Inf. Aribowo Dwi Hartanto, Komandan Kodim 1313/Pohuwato.

Dalam kunjungannya, Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko menyampaikan tujuan utamanya, yakni untuk melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pohuwato. Ia ingin mengamati situasi dan kondisi terkini, terutama menjelang pemilu di wilayah Kodam XIII/Merdeka yang meliputi Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. Dalam pandangannya, situasi di wilayah tersebut sangat kondusif.

Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Forkompinda Kabupaten Pohuwato, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen yang telah berperan dalam menjaga situasi yang kondusif di daerah tersebut.

Selain memantau situasi pemilu, Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko juga memberikan sosialisasi tentang penekanan stunting dan menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat setempat. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan stunting dan ketahanan pangan, sebagai upaya menuju Indonesia emas pada tahun 2045. Ia juga menyampaikan contoh dan memperkenalkan pilot project penanaman tanaman pangan kepada masyarakat.

Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko berharap agar semua pihak di Kabupaten Pohuwato dapat terus menjaga kerukunan dan mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai penutup kunjungan, Komandan Kodim 1313/Pohuwato, Letkol Inf. Aribowo Dwi Hartanto, memberikan lukisan estetik potret Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko beserta sang istri sebagai tanda penghargaan atas kunjungan mereka.

Gorontalo

Tabrakan Sepeda Motor CBR dengan Truk Parkir Gegerkan Masyarakat Desa Libuo

Published

on

NEWS – Pada Minggu, 14 September 2025, terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor CBR berwarna merah dengan sebuah mobil truk berwarna hijau. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Trans, Desa Libuo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato.

Menurut keterangan yang dihimpun oleh pihak kepolisian, sepeda motor CBR yang melaju dari arah timur diduga menabrak truk yang sedang terparkir di sisi kiri jalan. Akibat tabrakan ini, sepeda motor tersebut terseret hingga masuk ke dalam bagian belakang truk.

Kapolsek Paguat, Kusno Latjengke, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa setelah menerima laporan, pihaknya langsung menindaklanjuti peristiwa ini dengan mengirimkan personel piket ke lokasi kejadian. Selain itu, petugas juga telah menghubungi Unit Lalu Lintas Polres Pohuwato untuk menangani kasus ini lebih lanjut.

“Korban sudah dibawa ke Puskesmas Paguat untuk mendapatkan perawatan medis,” ujar Kusno Latjengke saat diwawancarai oleh Barakati.id.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kronologi kecelakaan tersebut. Media masih menunggu keterangan resmi lebih lanjut mengenai penyebab pasti dari insiden tersebut.

Continue Reading

News

Pertama di dunia, Gen Z Pilih Perdana Menteri Nepal Lewat aplikasi Discord

Published

on

NEWS – Gelombang protes yang dipimpin anak muda mengguncang Nepal. Generasi Z, yang selama ini vokal menuntut perubahan, akhirnya berhasil memaksa Perdana Menteri K.P. Sharma Oli turun dari jabatannya.

Namun kisah tak berhenti di jalanan. Ketika kursi kepemimpinan kosong, para aktivis muda beralih ke dunia digital. Mereka membuka forum di Discord, ruang diskusi daring yang biasa dipakai untuk komunitas game dan hobi. Dari sana, ribuan suara berkumpul, berdebat, dan menentukan arah baru politik Nepal.

Hasilnya mengejutkan dunia. Lebih dari seratus ribu peserta sepakat memilih Sushila Karki, mantan ketua Mahkamah Agung, sebagai perdana menteri interim. Karki dipandang bersih, tegas, dan mampu mengembalikan kepercayaan publik setelah kasus korupsi merusak citra pemerintahan sebelumnya.

Bagi Gen Z Nepal, proses ini bukan sekadar pemilihan pemimpin, melainkan simbol kebangkitan demokrasi digital. Dari jalanan hingga layar komputer, mereka menunjukkan bahwa politik bisa diwarnai cara baru—lebih cepat, transparan, dan partisipatif.

Continue Reading

Hiburan

Kejatuhan Nas Daily: Dari Inspirasi Dunia Jadi Bahan Bully Global!

Published

on

Nas Daily, vlogger keturunan Arab Palestina-Israel bernama asli Nuseir Yassin, menuai kontroversi dan penurunan reputasi akibat serangkaian skandal yang menyangkut sensitivitas budaya dan politik. Salah satu kasus yang paling disorot adalah “Wang Od Academy” di Filipina, proyek masterclass tato tradisional yang diluncurkan di platform Nas Academy tanpa persetujuan penuh dari seniman Whang-Od dan komunitas adat Butbot. “Beberapa orang mencoba mengambil keuntungan dari kebudayaan kami. Tolong bantu kami menghentikan sikap tidak hormat terhadap Apo Whang-Od dan Suku Butbot ini,” ujar Grace Palicas, cucu Whang-Od, seperti dikutip dari Era.id dan Wikipedia. Skandal ini bahkan mendorong National Commission on Indigenous Peoples (NCIP) Filipina untuk turun tangan dan menyebabkan hilangnya lebih dari 500.000 followers Nas Daily hanya dalam sepekan.

Selain di Filipina, Nas Daily juga dikecam masyarakat Indonesia usai menyebut Bali sebagai “The Whitest Island in Asia” dalam salah satu videonya. Pernyataannya menuai protes karena dianggap merendahkan keragaman dan budaya lokal, serta tergolong dangkal karena hanya mengambil sampel dari area wisata tertentu. “She is white. He is white. And they are white. This is the whitest village in all of Asia,” ucap Nas dalam videonya yang dikutip CNN Indonesia dan IDN Times. Kritik tajam juga muncul dari netizen, terutama yang menilai pemilihan kata “desa” dan “paling putih” tidak pantas digunakan menggambarkan Bali sebagai pulau.

Kontroversi makin membesar setelah sikap Nas Daily dalam isu Israel–Palestina dipertanyakan oleh komunitas global. Aksinya di Jepang sempat dibubarkan demonstran pro-Palestina yang memprotes pernyataan dan keberpihakan Nas yang dianggap terlalu netral atau condong ke Israel. “Dia bukan sekadar pembuat konten, dia bersedia menjadi alat brutal mesin propaganda Israel,” tutur seorang aktivis demonstran dikutip Merdeka dan Middle East Eye. Sejumlah media menilai kejatuhan engagement Nas Daily terjadi karena kegagalan membangun kepercayaan publik di tengah sorotan atas etika, empati, dan sensitivitas sosial dalam konten digital.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler