Connect with us

News

Pelaku pemberi miras ke bayi empat bulan, terancam 10 tahun penjara

Published

on

Foto Istimewa

GORONTALO – Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Desmont Harjendro mengatakan, usai dilakukan pemeriksaan dan gelar perkara oleh Polres Gorontalo Kota, ditetapkan 2 tersangka utama dan 2 pelaku lainnya yang masih di bawah umur.

“Kita lakukan pemeriksaan kepada ke empat orang tersebut, Alhamdulillah berkas perkara tahap pertama telah dilimpahkan ke kejaksaan,” Terang Desmont Saat Konferensi pers (28/1/2021).

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan kepolisian berhasil mengamankan beberapa barang bukti. Dan para tersangka dikenakan pasal 89 undang-undang perlindungan anak ayat 2 maksimal 10 tahun penjara dan denda 20 juta.

Sementara itu, untuk kedua pelaku yang masih dibawah umur telah dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing, namun dalam pengawasan pihak kepolisian.

“Karena masih dibawah umur dan melaksanakan pendidikan, untuk pelaksananya kita mewajibkan ke mereka untuk wajib lapor” Kata Kapolres Gorontalo Kota.

Sebelumnya, Pemuda yang viral akibat perbuatannya yang di nilai keterlaluan dengan memberikan minuman keras kepada seorang balita, akhirnya harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Dalam video yang berdurasi lebih dari 1 menit tersebut, terlihat pria bertato memberikan dot kepada sang bayi, namun diketahui dot itu berisikan minuman beer dicampur dengan minuman berenergi.

Dari perbuatan itu, polisi berhasil mengamankan pemuda RN alias Andika dan kelima temannya yang berada di lokasi kejadian.

Kesehatan

Evaluasi Total! Dedi Mulyadi Bongkar Manajemen Buruk Program Makan Gratis

Published

on

Kasus keracunan massal yang melibatkan ribuan siswa di Bandung Barat akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyoroti buruknya manajemen dan distribusi pangan di sekolah. Data yang dihimpun menyebutkan angka korban mencapai lebih dari 1.000 siswa dengan gejala mual, pusing, sesak napas, bahkan kejang. Hasil investigasi Labkes Provinsi Jawa Barat mengungkap makanan basi akibat proses masak dan distribusi yang tidak higienis sebagai penyebab utama.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan evaluasi ketat terhadap program MBG.
“Peristiwa keracunan yang terjadi, misalnya, saya akan meminta evaluasi terhadap dapur, apakah higienis atau tidak, atau dalam istilah akademis, dilakukan audit,” jelas Dedi Mulyadi.

Ia juga menyoroti persoalan waktu memasak:
“Kami akan menilai dari segi waktu memasak, karena jika dimasak pada pukul 12.00 WIB malam dan diantarkan ke siswa pada pukul 12 siang, waktu yang terlalu lama akan menjadi masalah. Harapan saya, ke depan dapur itu harus lebih dekat dengan sekolah dan jumlah siswa yang dilayani tidak terlalu banyak,” tegasnya.

Kepala Labkes Jabar Ryan Bayusantika menyebut faktor utama keracunan adalah mikrobiologi dan fisik akibat penyimpanan yang tidak sesuai standar, menyebabkan bakteri patogen cepat berkembang.
“Faktor mikrobiologi, terjadi pertumbuhan bakteri pada makanan yang kaya nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak,” ujar Ryan.

Pakar gizi Atik Nirwanawati menyoroti lemahnya pengawasan dan standar keamanan pangan, serta waktu distribusi yang terlalu lama.
“Jadi saya berasumsi kalau tim supervisinya jalan nggak akan terjadi keracunan,” kata Atik dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia.

Surat terbuka Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan agar keselamatan anak dan kelompok rentan menjadi prioritas utama dalam program MBG.

Continue Reading

News

Bukti Diplomasi Prabowo ! Raja Belanda Sepakat Kembalikan 30 Ribu Artefak Indonesia

Published

on

Setelah pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Belanda resmi menyepakati pengembalian sekitar 30 ribu benda bersejarah, artefak, fosil, dan dokumen milik Indonesia. Kesepakatan ini dipandang sebagai langkah signifikan dalam upaya repatriasi warisan budaya nasional dari luar negeri.

Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya menyatakan:
“Tadi juga disepakati bahwa Pemerintah Belanda akan mengembalikan sebesar, sebanyak 30 ribu fosil, artefak, dokumen-dokumen budaya-budaya milik Indonesia yang disimpan di sini.”
Teddy optimis proses pengembalian akan berjalan cepat setelah mendapat lampu hijau dari Raja Belanda. Ia juga mengonfirmasi Menteri Kebudayaan Fadli Zon akan segera menindaklanjuti proses ini di Belanda:
“Jadi Menteri Budaya Pak Fadli Zon mungkin sudah di sini, dan besok atau dalam waktu dekat akan ke Museum Leiden di sini,” ucapnya.

Pertemuan itu sekaligus menutup rangkaian kunjungan kerja Presiden Prabowo di Negeri Kincir Angin, yang selanjutnya bertolak ke Indonesia melalui Bandara Schiphol, Amsterdam.

Ramai menyoroti bahwa pengembalian benda-benda ini merupakan upaya simbolik untuk memperkuat persahabatan kedua negara dan hasil diplomasi panjang yang secara bertahap sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Pemerintah Belanda sudah pernah mengembalikan ratusan artefak, termasuk patung, senjata, koin, perhiasan, hingga benda-benda Hindu-Buddha dari abad ke-19, atas rekomendasi Komite Koleksi Kolonial Nasional.

Continue Reading

News

Ahmad Sahroni Ternyata Sembunyi 7 Jam di Toilet Saat Rumah Dijarah

Published

on

Aksi penjarahan rumah Ahmad Sahroni, mantan anggota DPR RI, di Jalan Swasembada Timur XXII, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/8/2025), menjadi salah satu peristiwa paling dramatis di tengah gelombang kemarahan publik. Ratusan massa merusak rumah mewah itu, menjarah puluhan barang berharga, dan bahkan menyebabkan mobil-mobil koleksi miliknya rusak berat.

dilansir dari media Tribun, Saat penjarahan terjadi Sahroni justru memilih bersembunyi seorang diri di toilet lantai empat, tepat di area rooftop rumahnya. Ia tetap bertahan di sana selama tujuh jam, tanpa telepon genggam dan hanya berbekal keberanian menyelamatkan diri. Saking paniknya, Sahroni melumuri wajah dan tubuh dengan tanah serta debu agar tidak dikenali massa yang mengobrak-abrik rumah. Saat ada orang yang masuk dan menyenter ke arahnya, ia spontan berpura-pura menjadi ART. “Bapak (Sahroni) cerita, ada yang tiba-tiba masuk, sempat senterin dia dan tanya, ‘kamu siapa?’, Bapak jawab, ‘saya penjaga rumah’,” ujar Tabroni, staf pribadi Sahroni.

Sebelumnya beredar kabar bahwa Sahroni kabur ke luar negeri pada hari penjarahan, tetapi hal itu dibantah oleh Tabroni, keluarganya, dan saksi di lokasi. Ungkapan tetangga, Idris, “Iya tinggal di sini. Lagi ke Singapore Ahmad Sahroni”, hanya memperkeruh simpang siur berita di masyarakat. Faktanya, Sahroni tetap di rumah, berkamuflase selama massa menyisir dan menjarah lantai-lantai bawah hingga seluruh rooftop rumah.

Setelah tujuh jam berlalu, Sahroni berhasil kabur lewat atap dengan kondisi rumah benar-benar hancur. Ia baru menghubungi keluarganya sekitar pukul 22.00 WIB setelah berhasil keluar rumah dan meminjam ponsel tetangga.

Aksi brutal di rumah Sahroni menyebabkan kerugian besar. Polisi menyebutkan bahwa massa menjarah 32 item barang—mulai dari mobil mewah seperti Tesla dan Lexus, jam tangan Richard Mille senilai Rp11,7 miliar, tas-tas branded Hermès, Louis Vuitton, mainan koleksi Iron Man, hingga dokumen penting seperti ijazah dan surat tanah. Koleksi lain, mulai dari alat elektronik sampai pakaian, turut raib. Viral di media sosial, bahkan ada pelaku penjarahan yang memamerkan jam tangan mewah curian lewat live TikTok yang ditonton lebih dari satu juta orang.

Adapun pasca-kejadian, aparat kepolisian telah meringkus sedikitnya 52 tersangka, dengan 12 di antaranya pelaku penjarahan rumah Ahmad Sahroni secara langsung. “Sebanyak 32 item barang-barang milik Ahmad Sahroni yang sempat dijarah warga di kediamannya kini telah dikembalikan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler