Connect with us

Advertorial

SMPN 1 Marisa Gelar Penamatan Sederhana, Tanpa Bebani Orang Tua

Published

on

Pohuwato – Sebanyak 165 siswa kelas IX SMP Negeri 1 Marisa resmi diserahkan kembali kepada orang tua dan wali dalam acara penamatan yang digelar di lingkungan sekolah, Senin (02/06/2025). Kegiatan ini menjadi penanda tuntasnya masa belajar para siswa di jenjang pendidikan menengah pertama.

Kepala SMPN 1 Marisa, Syahrir Panu, M.Pd, menyampaikan bahwa penamatan ini bukan sekadar seremoni, namun merupakan momen penting yang menandai langkah awal para siswa menuju masa depan.

“Kami berharap orang tua terus memotivasi anak-anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jangan biarkan mereka berhenti sampai di sini,” ujar Syahrir.

Syahrir yang juga menjabat sebagai Ketua PGRI Kabupaten Pohuwato, turut menyampaikan permohonan maaf mewakili seluruh jajaran guru dan tenaga kependidikan atas segala kekurangan selama proses belajar-mengajar berlangsung.

“Kami manusia biasa, tentu ada kekhilafan, disengaja atau tidak. Atas nama lembaga, kami mohon maaf setulusnya kepada orang tua dan wali siswa,” tambahnya.

Penamatan kali ini berlangsung sederhana, sesuai arahan dari Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pohuwato yang mengimbau agar kegiatan sekolah tidak memberatkan wali murid secara finansial.

Ketua Komite Sekolah, Rahmat Buluati, S.Sos, menegaskan bahwa seluruh kegiatan diselenggarakan atas dasar kesepakatan orang tua siswa. Panitia pelaksana juga dibentuk secara sukarela oleh para orang tua.

“Tidak ada paksaan. Semua dilakukan berdasarkan musyawarah dan gotong royong orang tua siswa. Komite hanya menjembatani komunikasi antara sekolah dan orang tua,” jelas Rahmat.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pohuwato Riko Ali Idrus, Camat Marisa Mohammad Huntoyungo, unsur KODIM 1313 Marisa, anggota DPRD Nirwan Due, serta para kepala sekolah se-Sub Rayon 02 Marisa.

Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata terhadap keberhasilan pendidikan di Kabupaten Pohuwato dan kolaborasi yang kuat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.

Kegiatan penamatan ini menegaskan komitmen SMPN 1 Marisa dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, berilmu, dan siap melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, demi masa depan Pohuwato yang lebih cerah.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertorial

H. Suyuti: Koperasi Merah Putih Harus Jadi Penggerak Kemandirian Ekonomi Warga

Published

on

DEPROV – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, H. Suyuti, mewakili Ketua DPRD menghadiri secara langsung acara Launching Koperasi Merah Putih yang digelar di Kopdes Merah Putih, Desa Hutadaa, Kecamatan Telaga, pada Senin (21/7/2025).

Kehadiran perwakilan DPRD dalam kegiatan ini menjadi bentuk dukungan penuh terhadap penguatan ekonomi kerakyatan melalui wadah koperasi, yang berperan strategis dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Dalam sambutannya, H. Suyuti yang juga merupakan anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, menyampaikan bahwa koperasi merupakan tulang punggung ekonomi rakyat. Ia berharap Koperasi Merah Putih dapat menjadi sarana produktif yang mendorong kemandirian serta kesejahteraan warga.

“Koperasi ini diharapkan mampu menjadi pilar penggerak ekonomi lokal dan wadah usaha bersama yang mensejahterakan masyarakat,” tutur Suyuti.

Acara launching ini turut dihadiri oleh Gubernur Gorontalo, jajaran Forkopimda Provinsi, Bupati Gorontalo, perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM, camat, kepala desa, tokoh masyarakat, serta warga setempat. Kehadiran berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat ini mempertegas pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun kekuatan ekonomi berbasis desa.

Continue Reading

Advertorial

Polemik Sawit Boalemo, Limonu Hippy: Bupati Justru Jamin Perusahaan Tak Bermasalah

Published

on

DEPROV – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Limonu Hippy, mengungkapkan pernyataan mengejutkan terkait sikap Bupati Boalemo yang dinilainya tidak percaya bahwa perusahaan sawit di wilayahnya telah melakukan pelanggaran. Hal ini disampaikan Limonu saat Rapat Kerja Panitia Khusus (Pansus) Kelapa Sawit DPRD Provinsi Gorontalo bersama BPK dan BPKP, Senin (21/07/2025), di Ruang Rapat Inogaluma Deprov.

Menurut Limonu, dirinya bersama anggota DPRD lainnya dari Dapil Pohuwato–Boalemo, Wahyudin Moridu, bahkan mendapat tantangan langsung dari Bupati Boalemo untuk membuktikan adanya pelanggaran oleh perusahaan sawit yang beroperasi di Kabupaten Boalemo.

“Beliau justru menyampaikan kepada kami secara terbuka bahwa tidak mungkin perusahaan sawit tersebut melanggar. Artinya, beliau sendiri yang menggaransikan bahwa perusahaan itu tidak bersalah,” ungkap Limonu.

Padahal, lanjutnya, berbagai temuan di lapangan menunjukkan adanya aktivitas perusahaan yang belum memenuhi syarat legalitas, termasuk tidak adanya izin pengelolaan limbah dan berbagai dokumen perizinan lainnya.

“Kami sudah sampaikan bahwa perusahaan itu belum memiliki izin, termasuk soal pengolahan limbah. Tapi beliau tetap meyakini bahwa semuanya sudah sesuai aturan,” tambahnya.

Limonu menyoroti bahwa permasalahan perkebunan sawit di Kabupaten Boalemo tergolong sangat kompleks, termasuk klaim bahwa kewajiban penyediaan lahan 20 persen untuk program plasma masyarakat telah dipenuhi.

“Kalaupun sudah diklaim terpenuhi 20 persen untuk plasma, kenyataan di lapangan berbeda. Justru lebih miris lagi, lahan masyarakat yang dipakai untuk plasma tidak memberikan hasil apa-apa bagi warga,” tegasnya.

Limonu menyampaikan bahwa temuan-temuan ini harus segera ditindaklanjuti secara serius oleh pihak-pihak terkait, mengingat dampaknya yang besar terhadap hak masyarakat dan tata kelola sumber daya alam daerah.

Continue Reading

Advertorial

Data Lengkap di BPKP, Pansus Sawit Siap Bongkar Permasalahan Kebun Sawit Gorontalo

Published

on

DEPROV – Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi Gorontalo yang mengurusi persoalan kelapa sawit berencana mendorong dilakukannya audit khusus atau audit investigatif terhadap tata kelola perkebunan kelapa sawit di wilayah hukum Provinsi Gorontalo. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pansus, Umar Karim, usai rapat kerja bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yang digelar di Gedung DPRD Gorontalo.

Dalam keterangannya, Umar mengungkapkan kekagetannya saat mengetahui bahwa BPK dan BPKP ternyata telah mengantongi data yang sangat lengkap terkait permasalahan sektor sawit di Gorontalo.

“Kami kaget ternyata BPKP memiliki data yang lengkap. Bahkan mereka sudah beberapa kali menerbitkan rekomendasi kepada Gubernur maupun Bupati di beberapa daerah,” ujar Umar.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pansus akan melakukan koordinasi lanjutan dengan BPK dan BPKP, guna membahas pelaksanaan audit khusus terhadap tata kelola perkebunan kelapa sawit, termasuk potensi kerugian daerah akibat pemanfaatan lahan yang tidak optimal.

“Baik BPK maupun BPKP pada prinsipnya terbuka untuk melaksanakan audit khusus terkait perkebunan sawit di Gorontalo,” tambahnya.

Menurut Umar, audit khusus dimaksud adalah bentuk pemeriksaan yang menyeluruh dan berfokus pada aspek kerugian negara serta penyimpangan pengelolaan aset dan lahan.

Ia mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 21 ribu hektar lahan sawit di Gorontalo yang tidak digunakan oleh perusahaan pemegang konsesi. Hal ini dinilainya berpengaruh besar terhadap stagnasi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan lahan seluas itu yang tidak digunakan, tentu berdampak langsung pada potensi ekonomi yang hilang bagi daerah,” tegas Umar.

Pansus berharap audit khusus tersebut dapat menjadi dasar untuk penataan ulang kebijakan sektor sawit di Provinsi Gorontalo, demi mendorong pemanfaatan lahan secara produktif dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler