Connect with us

kabupaten pohuwato

Terjebak Covid-19, Mahasiswa Pohuwato di Makassar Minta Bantuan Pemda

Published

on

Zainudin Mahasiswa asal Pohuwato yang kuliah di Makasar

Makassar-Munculnya pandemi virus korona di Indonesia yang kian hari kian meningkat menjadi ketakutan seluruh masyarakat tak terkecuali para mahasiswa di perantauan. Di tengah bahaya covid-19 yang terus mengancam keselamatan jiwa, mereka justru jauh dari orang-orang terdekat terlebih orang tua.

Seperti yang dirasakan mahasiswa asal Pohuwato di Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka mengaku bingung apakah harus pulang ke kampung halaman atau bertahan di tengah kekhawatiran. Kerisauan mahasiswa pun memuncak, mana kala semua wilayah mulai membatasi arus masuk keluar manusia seiring kasus pasien positif korona makin bertambah.

“Kita ini dilema apakah harus pulang dengan segala konsekuensi atau bertahan,” ujar Zainudin, salah satu mahasiswa Pohuwato di Makassar, saat diwawancarai wartawan barakati.id melalui via telepon, Rabu (1/4/2020).

Zainudin mengatakan, meski proses perkuliahan di kampusnya terus berjalan dengan cara daring, namun hal itu tak membebaskan mereka dari masalah utamanya soal pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Itu di karenakan sejak diberlakukannya pembatasan aktivitas masyarakat oleh pemerintah, penghasilan orang tua mereka di kampung pun turut menipis bahkan nihil.

“Di lain sisi, kita juga sadar, kalau harus pulang tentu konsekwensinya besar. Kita tidak tau apakah di tengah perjalanan pulang virus ini menjangkiti kita atau tidak, dan membawa masuk ke daerah,” katanya.

Zainudin menyebutkan, situasi ini tak hanya dialami mahasiswa yang ada di Makassar saja. Para mahasiswa Pohuwato di daerah lainpun merasakan hal yang sama.

Oleh karena itu, ia meminta pihak Pemerintah Kabupaten Pohuwato kiranya dapat mencarikan solusi atas permasalah yang mereka hadapi.

“Pemerintah Kabupaten Pohuwato harus mencarikan solusi, sekiranya dengan mendata berapa jumlah mahasiswa rantau asal Pohuwato yang ada di luar daerah dan memberikan bantuan dana sampai berakhirnya virus Corona ini. Mudah-mudahan ini bisa menjadi satu solusi untuk mengurangi ODP dan PDP yg ada di Kabupaten Pohuwato, serta menjawab kegelisahan dari para mahasiswa rantau asal Pohuwato,” ujar Zainudin.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gorontalo

Aksi Peduli Alam, Penambang Rakyat Pohuwato Bersihkan Sungai Balayo

Published

on

Pohuwato – Sebagai bentuk partisipasi sosial dan kepedulian terhadap lingkungan, para pelaku usaha tambang rakyat di Kabupaten Pohuwato turut berperan dalam kegiatan normalisasi Sungai Balayo. Aksi ini dipimpin oleh Ramli Mapo, tokoh pemuda asal Provinsi Gorontalo yang dikenal aktif mendorong pertambangan rakyat berkelanjutan.

Gerakan tersebut muncul sebagai inisiatif murni dari para pelaku tambang rakyat sebagai wujud solidaritas dalam menjaga kelestarian alam, khususnya ekosistem sungai yang berada di sekitar area pertambangan. Mereka menilai keberlangsungan lingkungan yang sehat merupakan modal penting bagi ekonomi masyarakat yang bergantung pada sektor tambang.

Dalam kegiatan tersebut, masyarakat juga menyampaikan harapan kepada Ramli Mapo agar terus memperjuangkan sektor pertambangan rakyat menuju arah yang lebih tertata dan berkelanjutan. Harapan ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia yang menegaskan, “Kalau rakyat menambang, silakan, tetapi harus diatur.”

“Saya berharap dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Pohuwato untuk bersama-sama mendorong kemajuan daerah melalui kegiatan pertambangan rakyat yang bertanggung jawab,” ujar Ramli Mapo di sela kegiatan normalisasi sungai.

Dengan tekad dan niat tulus untuk membangun daerah, para pelaku tambang bersama masyarakat optimistis Pohuwato akan berkembang menjadi wilayah yang lebih maju, dengan masyarakat yang semakin sejahtera berkat sinergi antara ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Continue Reading

Gorontalo

Pohuwato Darurat Ekologi, Lumpur Tambang Genangi Mangrove

Published

on

Pohuwato – Keluhan warga Desa Pohuwato Timur, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, kembali mencuat terkait dugaan dampak negatif aktivitas tambang terhadap lingkungan di wilayah tersebut. Sejumlah warga menilai aktivitas tambang telah menyebabkan kerusakan pada kawasan pesisir, terutama di area mangrove sekitar Pohon Cinta.

Upik, salah satu warga yang tinggal di kawasan Pohon Cinta, menyuarakan keresahannya atas kondisi lingkungan yang kian mengkhawatirkan. Ia menuturkan bahwa aliran lumpur dari sungai yang diduga berasal dari kawasan tambang Bulangita kini menggenangi area mangrove dan tidak lagi mengalir langsung ke laut seperti seharusnya.

“Air pembuangan dari tambang itu lewat Pohon Cinta, tapi tidak langsung ke laut. Lumpur-lumpurnya mengendap di hutan mangrove, jadi banyak pohon mangrove yang mati. Lumpur itu makin naik terus,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).

Menurut Upik, penjelasan bahwa kondisi tersebut hanya akibat naiknya air adalah keliru. Yang sebenarnya terjadi, kata dia, adalah penumpukan endapan lumpur berbahaya yang terus merusak ekosistem pesisir dan mengancam habitat mangrove.

“Kalau orang bilang air naik, itu tidak benar. Air memang bisa surut, tapi lumpurnya tetap tinggal dan makin menumpuk,” tegasnya.

Ia berharap pemerintah daerah tidak sekadar memantau dari jauh, melainkan segera turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi terkini dan mengambil langkah konkret menghentikan penyebab kerusakan tersebut.

“Saya minta pemerintah jangan diam. Harus datang lihat sendiri lumpur di Pohon Cinta. Ini sudah merusak lingkungan. Pemerintah harus ambil tindakan supaya tidak makin parah,” tuturnya penuh harap.

Warga juga mengaku khawatir dengan potensi banjir jika curah hujan tinggi terjadi dalam waktu dekat. Genangan lumpur yang makin tebal dikhawatirkan akan memperparah limpasan air di kawasan pemukiman.

“Yang paling kami takutkan, kalau hujan deras pasti air meluap dan rumah-rumah bisa tergenang,” kata Upik menutup pernyataannya.

Hingga berita ini diterbitkan, tim barakati.id masih berupaya mengkonfirmasi pihak pemerintah desa dan instansi terkait untuk meminta tanggapan resmi atas keluhan warga tersebut.

Continue Reading

Gorontalo

Warga Resah, Sungai Palopo Kian Keruh Usai Aktivitas Tambang Tak Terpantau

Published

on

Pohuwato – Aliran sungai yang melintasi saluran Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, kini berubah keruh dan dipenuhi endapan lumpur. Kondisi tersebut diduga kuat akibat aktivitas tambang ilegal yang masih berlangsung di wilayah Desa Bulangita dan Teratai tanpa adanya pengawasan yang memadai dari pihak berwenang.

Hasil pantauan langsung tim barakati.id pada Jumat (14/11/2025) menunjukkan bahwa air yang semula jernih kini tampak berwarna coklat pekat serta meninggalkan lapisan lumpur di sepanjang saluran. Fenomena ini bukan hanya mengganggu ekosistem sungai, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat dan keberlanjutan sumber air bersih yang menjadi penopang utama kebutuhan warga setempat.

Kepala Desa Palopo membenarkan bahwa sumber lumpur tersebut berasal dari kegiatan pertambangan di area Bulangita dan Teratai. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan pihak terkait untuk melakukan langkah perbaikan.

“Biasa air dari Bulangita–Teratai itu yang membawa lumpur. Saya sudah hubungi mereka agar segera melakukan normalisasi saluran. InsyaAllah dalam waktu dekat akan dikerjakan,” ujarnya.

Kondisi ini menjadi bukti bahwa aktivitas pertambangan di kawasan tersebut berjalan tanpa pengendalian memadai sehingga menimbulkan dampak langsung bagi masyarakat di wilayah hilir. Warga khawatir, jika dibiarkan, penumpukan sedimen dapat menyebabkan pendangkalan saluran dan memperbesar risiko banjir saat musim hujan.

Pemerintah daerah diharapkan tidak hanya menunggu proses normalisasi berlangsung, melainkan juga segera mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas tambang ilegal yang merusak lingkungan. Upaya penegakan hukum dan rehabilitasi lingkungan dinilai perlu diprioritaskan sebelum kerusakan ekologis bertambah parah dan berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler