Connect with us

News

SIM BAGI 600 NELAYAN DIBAGI PROPORSIONAL KHUSUS 78 DESA PESISIR GORUT

Published

on

Menindaklanjuti penandatanganan kesepakatan antara pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), dengan Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP), Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Kelas III Pelabuhan Gorontalo. Maka, pada Senin (2/7) kemarin, dilaksanakan rapat di Aula Tinepo Kantor Bupati Gorut.

Menghadirkan para Camat se Gorut, termasuk instansi teknis, yakni Dinas Perhubungan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Gorut. Secara umum rapat tersebut membahas soal teknis pembagian nelayan yang nantinya akan diikutkan pada Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), guna memperoleh Surat Izin Melaut (SIM) yang akan dilaksanakan oleh PIP pada 22 Juli 2019 ini.

Seperti diketahui tahun ini Gorut mendapatkan jatah 600 nelayan yang akan diikutkan diklat dan mendapatkan SIM atau kartu nelayan dan sertifikasi. Kepada awak media, Sekda Gorut Ridwan Yasin, SH, MH mengungkapkan program sertifikasi bagi nelayan ini merupakan satu-satunya kabupaten/kota di provinsi Gorontalo yang mendapatkan kuota nelayan yang akan disertifikasi dan mendapatkan kartu nelayan /SIM dengan luas melaut hingga 60 mil. “Jika nantinya ada nelayan yang tidak memiliki sertifikasi dan kartu nelayan, maka itu akan ditertibkan.

Sementara Dinas Kelautan dan Perikanan Gorut selaku instansi teknis dalam kerjasama ini melalui Sekretaris Dinas Rukia Tobuto, S.Pd, M.Pd mengungkapkan secara spesifik pihaknya akan menindaklanjutinya ke setiap kecamatan dengan ketentuan melihat potensi setiap kecamatan yang ada nelayannya. “Kita bagi rata, kita bagi secara proporsional untuk 600 nelayan sebagaimana kuota mendapatkan SIM untuk diikutkan dalam diklat di 11 kecamatan, khususnya 78 desa di wilayah pesisir laut. Jadi, kita akan bagi di 78 desa ini secara proporsional, seperti itu,” ungkap Rukia.

SIM BAGI 600 NELAYAN DIBAGI PROPORSIONAL KHUSUS 78 DESA PESISIR GORUT

SIM BAGI 600 NELAYAN DIBAGI PROPORSIONAL KHUSUS 78 DESA PESISIR GORUT.Menindaklanjuti penandatanganan kesepakatan antara pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), dengan Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP), Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Kelas III Pelabuhan Gorontalo. Maka, pada Senin (2/7) kemarin, dilaksanakan rapat di Aula Tinepo Kantor Bupati Gorut. Menghadirkan para Camat se Gorut, termasuk instansi teknis, yakni Dinas Perhubungan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Gorut. Secara umum rapat tersebut membahas soal teknis pembagian nelayan yang nantinya akan diikutkan pada Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), guna memperoleh Surat Izin Melaut (SIM) yang akan dilaksanakan oleh PIP pada 22 Juli 2019 ini. Seperti diketahui tahun ini Gorut mendapatkan jatah 600 nelayan yang akan diikutkan diklat dan mendapatkan SIM atau kartu nelayan dan sertifikasi. Kepada awak media, Sekda Gorut Ridwan Yasin, SH, MH mengungkapkan program sertifikasi bagi nelayan ini merupakan satu-satunya kabupaten/kota di provinsi Gorontalo yang mendapatkan kuota nelayan yang akan disertifikasi dan mendapatkan kartu nelayan /SIM dengan luas melaut hingga 60 mil. "Jika nantinya ada nelayan yang tidak memiliki sertifikasi dan kartu nelayan, maka itu akan ditertibkan. Sementara Dinas Kelautan dan Perikanan Gorut selaku instansi teknis dalam kerjasama ini melalui Sekretaris Dinas Rukia Tobuto, S.Pd, M.Pd mengungkapkan secara spesifik pihaknya akan menindaklanjutinya ke setiap kecamatan dengan ketentuan melihat potensi setiap kecamatan yang ada nelayannya. "Kita bagi rata, kita bagi secara proporsional untuk 600 nelayan sebagaimana kuota mendapatkan SIM untuk diikutkan dalam diklat di 11 kecamatan, khususnya 78 desa di wilayah pesisir laut. Jadi, kita akan bagi di 78 desa ini secara proporsional, seperti itu," ungkap Rukia.

Dikirim oleh Barracadti Channel pada Kamis, 11 Juli 2019

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gorontalo

Tanpa Sempat Menyelamatkan Harta, Pasangan Tunarungu Hanya Gendong Anak Saat Rumah Terbakar

Published

on

Gorontalo – Kebakaran hebat melanda kawasan Jalan Madura, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, pada Senin malam, menghanguskan enam rumah warga. Salah satu korban terdampak adalah pasangan suami istri penyandang disabilitas tunarungu, Ferlan Ibrahim dan Rahayu Liando, yang harus merelakan rumah mereka ludes dilalap api.

Tidak satu pun harta benda berhasil diselamatkan dari musibah tersebut. Ferlan bersama istrinya hanya sempat menyelamatkan diri dan kedua anak mereka yang masing-masing berusia empat tahun dan lima bulan.

Ferlan menceritakan kronologi kejadian melalui penerjemah bahasa isyarat, Yusril Limbadani. Menurut kesaksiannya, saat kebakaran terjadi, mereka tengah berada di kamar menjaga anak-anak.

“Tiba-tiba ada suara orang berlari dan mengetuk pintu rumah. Karena mereka tidak bisa mendengar, mereka tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Hingga akhirnya pintu didobrak, dan mereka melihat asap tebal sudah memenuhi rumah,” kata Yusril menerjemahkan pernyataan Ferlan.

Seketika, Ferlan dan Rahayu menggendong kedua anaknya dan berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Api yang cepat membesar membuat mereka tak sempat menyelamatkan pakaian, dokumen penting, serta seluruh barang berharga lainnya.

“Satu-satunya barang yang selamat hanya sebuah sepeda motor. Namun sayangnya, kuncinya hilang dan tidak diketahui keberadaannya. Selebihnya habis terbakar,” tambah Yusril.

Peristiwa ini menambah daftar kebakaran besar yang terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Saat ini, keluarga Ferlan mengungsi di rumah kerabat dan tetangga, sembari menunggu bantuan serta penanganan lebih lanjut dari pemerintah dan instansi terkait.

Continue Reading

Gorontalo

Api Mengamuk di Jalan Madura! Enam Rumah dan Satu Bengkel Hangus

Published

on

NEWS – Kebakaran hebat melanda pemukiman padat di Jalan Madura, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 12.30 WITA. Api dengan cepat merambat dari satu rumah ke rumah lainnya hingga menghanguskan enam rumah warga, termasuk satu unit usaha bengkel.

Dua rumah dilaporkan terbakar total, sementara empat lainnya mengalami kerusakan akibat kobaran api yang menjalar cepat karena kondisi permukiman yang berdempetan. Kobaran api baru berhasil dikendalikan setelah petugas pemadam kebakaran bekerja keras selama lebih dari satu jam.

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Gorontalo menurunkan tujuh unit mobil pemadam untuk menjinakkan api. Selain itu, satu unit mobil pemadam milik kepolisian serta bantuan personel TNI dari Kompi B turut dikerahkan ke lokasi guna mempercepat proses pemadaman dan pengamanan area.

Camat Kota Tengah, Sutami Suratinoyo, mengatakan, kebakaran tersebut berdampak pada 16 kepala keluarga dengan total 51 jiwa. Dari jumlah itu terdapat dua lanjut usia, dua penyandang disabilitas pasangan suami istri, serta empat balita.

“Korban saat ini telah dievakuasi ke rumah keluarga dan tetangga yang tidak terdampak. Pemerintah juga menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga yang tidak memiliki tempat tinggal sementara,” ujar Sutami kepada wartawan.

Ia menambahkan, tim dari Baznas dan PMI telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan kebutuhan mendesak para korban. Bantuan awal dari donatur juga mulai berdatangan, di antaranya berupa susu untuk anak-anak dan makanan siap saji untuk kebutuhan malam hari.

Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Sementara itu, petugas pemadam masih melakukan pendinginan di sekitar lokasi guna mencegah munculnya kembali titik api.

Continue Reading

Gorontalo

Kebakaran Hebat Hanguskan Empat Rumah Warga di Jalan Madura Kota Gorontalo

Published

on

Flash News – Kebakaran hebat melanda Jalan Madura, Kelurahan Dulalowo, Kota Gorontalo, pada Selasa (16/12/2025). Peristiwa tersebut menghanguskan empat unit rumah warga dan menimbulkan kepanikan di kawasan permukiman padat penduduk. Sejumlah warga tampak berusaha menyelamatkan barang berharga mereka sebelum api semakin membesar.

Begitu mendapat laporan, petugas pemadam kebakaran gabungan langsung dikerahkan ke lokasi kejadian. Sebanyak empat unit mobil pemadam milik Pemerintah Kota Gorontalo diterjunkan untuk melakukan upaya pemadaman dari berbagai arah guna mencegah api merembet ke bangunan lain.

Selain itu, satu unit ambulans milik Pemerintah Kota Gorontalo turut disiagakan di area kejadian untuk mengantisipasi kemungkinan adanya korban. Satu unit mobil kepolisian juga berada di lokasi untuk mengamankan jalannya operasi pemadaman dan mengatur arus lalu lintas di sekitar kawasan terdampak.

Proses pemadaman turut melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat yang secara swadaya bahu-membahu membantu petugas. Mereka membantu mengevakuasi barang milik warga, mengamankan lingkungan sekitar, dan mendukung suplai air untuk mempercepat proses penanganan kebakaran.

Sementara itu, bantuan tambahan mobil pemadam kebakaran dari Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango dilaporkan sedang menuju lokasi guna memperkuat upaya pemadaman serta pendinginan area terdampak.

Hingga berita ini diturunkan, petugas masih berjibaku menjinakkan api, sementara penyebab kebakaran dan total kerugian material masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler