GORONTALO – Bertajuk ‘Bakar Manyala’ para perupa Sulawesi Utara dan perupa Gorontalo menginisiasi pameran seni. Sejumlah perupa, pegiat budaya, anak muda yang tergabung dalam beragam komunitas, juga mahasiswa antusias dengan adanya pameran ini.
Pameran seni rupa ini dapat ditemui di Riden Baruadi GALLERY, di jalan Raja Eyato, Kelurahan Limba-B, Kota Selatan, Kota Gorontalo. Pameran ini terbuka untuk masyarakat umum mulai sejak, Selasa 9 hingga 20 November 2021.
Pemilihan tema Bakar Manyala, menurut Jufryhard direktur Riden Baruadi GALLERY, hal ini tak lepas dari realitas dan koneksi budaya Gorontalo dan Sulawesi Utara. Bakar Manyala sendiri, selama ini identik dengan minuman lokal yang dibuat secara tradisional berbahan dasar nira aren.
“Bakar Manyala menunjukan bahwa minuman tersebut berkadar alkohol tinggi dan ketika dibakar mengeluarkan api biru tak ubahnya dengan spiritus”.
“Bakar Manyala dalam ruang seni & rupa menegasikan tentang semangat dan komitmen bersama untuk memperkenalkan serta menyebarkan pesan-pesan persaudaraan dan perdamaian melalui ragam karya & teknik senirupa” Kata Jufry.
Pada pembukaan pameran seni ini, Suleman Dangkua, perupa Gorontalo yang karya lukisannya ikut dipamerkan dalam sambutannya, menyampiakan bahwa gagasan awal pameran ini diinisiasi oleh perupa Iwan Yusuf waktu berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara. Ketika itu, Yusuf bertemu dengan Alfred Polontodo, perupa Manado.
Dari pertemuan itu, timbul kesadaran akan keterpisahan antara perupa Gorontalo dan Sulawesi Utara, yang sebenarnya masih dalam satu rumpun di utara pulau Sulawesi.
“Kita sebenarnya sangat dekat tapi juga terasa sangat berjarak, hal inilah menjadi cikal bakal kita untuk bersama melakukan pameran, melukis bersama, guna menyatukan,” ucap Suleman
Giat pameran ini digagas untuk menyambung silaturahim antara perupa Gorontalo dan Sulawesi Utara. Sebanyak 24 lukisan dari beragam aliran dihadirkan dalam pameran ini. 12 perupa Gorontalo dan 11 perupa Sulut menjadi tamu Riden Baruadi GALLERY dalam gelaran pameran selama 2 pekan tersebut.
Bakar Manyala ini diangkat guna membangkitkan kembali semangat kebersamaan. Pameran Bakar Manyala ini menjadi letupan-letupan dari masing-masing perupa untuk mengekspresikan karyanya.
Spirit ini, kata Suleman, yang akan menyambungkan persaudaraan para perupa di pulau Sulawesi. Karena, menurutnya perlu terus didorong lahirnya kerjasama kreatif antara perupa Gorontalo deng a perupa dari luar Gorontalo.
Kehadiran pameran ini, disambut antusias dan mendapat beragam apresiasi dari masyarakat Gorontalo. Walaupun secara umum apresiasi atas karya senirupa di Gorontalo masih jauh dari harapan, namun Suleman berharap, dengan adanya giat-giat seperti ini lambat laun masyarakat Gorontalo akan semakin mencintai dan menghargai karya senirupa.
“Apalagi acara ini tidak hanya ada pameran lukisan, tapi juga ada pidato kebudayaan, ada juga melukis bersama. Dari ini kami ingin memenunjukkan sekaligus mengajak masyarakat untuk hadir dan berinteraksi dalam kegiatan berkesenian seperti ini,” ucapnya
Harapannya, akan ada pameran seperti ini yang secara periodik dilakukan dengan para perupa Sulawesi Utara, bahkan tidak hanya sampai di situ, ini akan jadi semangat cincin api yang jalurnya dari Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan kembali ke Utara. Akan menghubungkan semangat bersama para perupa se Sulawesi.
“Seperti filosofi gambar Bakar Manyala dengan korek Zippo yang bila ditiup angin tak padam,” tuturnya.
Gorontalo – Kejadian mengejutkan terjadi dalam rapat koordinasi kesiapan pelaksanaan Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) yang diadakan di Aula Rumah Dinas Gubernur Gorontalo. Pengurus Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Gorontalo diusir saat rapat berlangsung, meskipun mereka adalah pihak yang menginisiasi kegiatan tersebut.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Gorontalo dan dihadiri oleh Ketua Kwarnas Budi Waseso serta Sekretaris Jenderal Kwarnas Pramuka, diikuti pula oleh Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Gorontalo. Namun, yang mengejutkan, pengurus Kwarda Gorontalo, termasuk Andalan Bina Muda Kwarda Gorontalo, Buyung Hunto, tidak diperkenankan untuk ikut dalam rapat tersebut.
Dalam wawancara, Buyung Hunto menyampaikan kekecewaannya atas perlakuan tersebut, “Kami diusir dari ruangan, bahkan Ketua Harian dan Unsur Pimpinan Kwarda Gorontalo tidak diizinkan masuk. Padahal, dalam undangan rapat tertulis nama Andalan Bina Muda, namun kenyataannya kami tidak diberikan akses,” ungkap Buyung dengan nada kecewa.
Kwarda Gorontalo sebelumnya telah mempersiapkan kegiatan ini sejak setahun lalu setelah Gorontalo ditetapkan sebagai tuan rumah. “Rapat ini diinisiasi oleh Kwarda Gorontalo, tapi kenapa kami yang tidak diizinkan masuk?” tambahnya. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan kejelasan dalam rapat tersebut, yang seharusnya melibatkan Kwarda Gorontalo sebagai penggagas acara.
Kwarda Gorontalo berharap agar insiden ini segera mendapat klarifikasi, dan hubungan yang baik tetap terjalin dalam rangka persiapan kegiatan perkemahan yang akan datang.
Kota Gorontalo – Susanto Liputo resmi dilantik sebagai Anggota DPRD Kota Gorontalo melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan almarhum Hardi Sidiki. Pelantikan digelar dalam rapat paripurna di Aula I DPRD, Selasa (23/9/2025), dihadiri 29 anggota DPRD, Wali Kota Adhan Dambea, dan mantan Wali Kota Marten Taha.
Dalam suasana khidmat, Susanto menyampaikan rasa duka atas wafatnya Hardi Sidiki. “Saya turut berduka cita atas meninggalnya Pak Hardi Sidiki,” ucap Susanto Liputo. Selanjutnya ia berterima kasih atas kepercayaan masyarakat Gorontalo. “Saya optimis akan menjalankan fungsi DPRD dengan baik, dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,” tegas Susanto dalam wawancara seusai pelantikan.
Pelantikan Susanto menjadi momentum regenerasi di DPRD, mengembalikan komposisi anggota dewan yang sempat kosong. Ketua DPRD Kota Gorontalo, Irwan Hunawa, memimpin pelantikan yang sekaligus menegaskan komitmen lembaga legislatif memperjuangkan aspirasi rakyat secara optimal. Susanto menggantikan kursi yang ditinggalkan seniornya dari Fraksi Golkar dan menyampaikan komitmen melanjutkan pengabdian almarhum Hardi Sidiki demi masyarakat Kota Gorontalo.
Perjalanan politik Susanto memang tidak mudah. Melalui beberapa kali pemilu sebelum akhirnya terpilih melalui mekanisme PAW. “Saya sudah tiga sampai empat kali maju, dengan suara yang stagnan. Pada Pemilu terakhir, saya memperoleh 637 suara. Dan hari ini, setelah 16 tahun menunggu, akhirnya saya dilantik,” terang Susanto. Dengan pelantikan Susanto, kerja DPRD Kota Gorontalo di bidang legislasi, penganggaran, dan pengawasan kini kembali berjalan penuh dan optimal.
Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Muhammad Jeksen (MJ), meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan pendidikan dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Butaiyo Nusa, Senin (22/09/2025). MJ, mahasiswa semester 3 Jurusan Pendidikan Sejarah, berasal dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Korban sempat mengeluhkan sakit dan meminta dilarikan ke rumah sakit, namun diduga panitia tak mengizinkan. MJ akhirnya dijemput dan dibawa ke RS Aloei Saboe oleh teman paguyubannya, tapi nyawa korban tak tertolong.
Menurut keterangan keluarga, MJ mengalami sakit dan pembengkakan di bagian leher usai diduga terkena benturan saat Diksar. Kakak korban, Hikayat, menjelaskan adiknya memiliki riwayat penyakit bawaan di leher yang akan kambuh apabila terkena benturan. “Saya lihat di foto mukanya sudah bengkak setelah penerimaan Diksar. Indikasinya dia sempat dipukul,” ungkap Hikayat. Sebelum meninggal, MJ sempat mengirim pesan meminta dijemput untuk dibawa ke rumah sakit. Proses penanganan jenazah MJ sampai sore masih terjadi tarik ulur terkait autopsi antara keluarga, pihak kampus, dan kepolisian.
Fakta lain yang terungkap, kegiatan Diksar Mapala FIS UNG ini tidak mengantongi izin resmi dari kampus maupun kepolisian, menimbulkan kritik terhadap pengawasan dan tanggung jawab penyelenggara kegiatan kemahasiswaan. Media nasional juga memberitakan bahwa jenazah korban ditemukan dengan kondisi lebam di bagian leher dan darah keluar dari mulut serta telinga, sehingga dugaan kekerasan semakin menguat. Proses hukum menunggu kepastian autopsi demi mengusut tuntas kasus kematian tragis ini.