LIMBOTO, Dampak kemarau panjang kini mulai dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Gorontalo yang sulit untuk mendapatkan sumber air bersih. Bahkan untuk mendapatkan air bersih, masyarakat dikecamatan Boliyohuto kabarnya harus rela membeli air dari pengusaha.
Tak ingin masalah tersebut berlarut-larut, pemerintah kabupaten Gorontalo saat ini,berupaya memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat yang mengeluhkan kekurangan air. Bupati Nelson Pomalingo Senin (16/09) menyampaikan bahwa dirinya telah memerintahkan aparatnya setiap hari memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.
Ihwal masyarakat Boliyohuto yang rela membeli air bersih, Nelson menyampaikan bahwa yang menjual air tersebut hanyalah pengusaha dan bukan aparatnya yang ditugaskan untuk memberikan pelayanan.
“Kalaupun ada yang menjual air, itu adalah pengusaha. kalau ingin menyoroti berikan data yang benar, supaya kami pemerintah juga menanganinya dengan baik,” Jawab Nelson ketika ditanyakan soal sorontan dewan terhadap jual beli air di Boliyohuto
Lanjut Nelson menerangkan, untuk memberikan pelayanan air bersih ini dirinya telah memerintahkan dinas sosial, BPBD, PDAM Kabupaten Gorontalo dan juga meminta balai wilayah sungai dan watercanon dari pihak kepolisian.
Sementara pihak BPBD melalui Farid Taha mengatakan pelayanan air bersih kepada masyarakat kabupaten Gorontalo saat ini dibagi sesuai zonasi.
“Pelayanan air bersih Kita dibagi jadwal, antara BPBD,Dinas sosial PDAM dan dari kepolisian juga dibagi,”Ucap Farid
Farid menambahkan, untuk pelayanan air bersih sendiri pihaknya baru berhenti bila dalam satu desa yang terkena dampak telah merasa cukup dengan pelayanan air yang diberikan.
“ Kalau sudah tidak ada yang membuthkan, baru kami berhenti. Biasanya tengah malam baru kami berhenti memberikan pelayanan,” Tambahnya
Petugas dri BPBD Kabupaten Gorontalo menyalurkan air bersih kepada warga terdampak kekeringan | Foto Istimewa
Dari 19 kecamatan dikabupaten Gorontalo, Farid menyebut ada 17 kecamatan yang terdampak kemarau panjang ini. Sehingga pihaknya dan pihak lain yang telah diberi tugas, setiap hari melakukan pelayanan air bersih. Bahka kata dia, dalam sehari pengisian air bersih bisa mencapi 10 kali.
Sementara itu soal jual beli air bersih di Kecamatan Bliyohuto, PLT Direktur PDAM, Moh. Erwan Tone membenarkan bahwa yang menjual tersebut adalah pengusaha dan bukan PDAM atau petugas yang diperintahkan untuk memerikan pelayanan air bersih.
“ pembelian air bersih ini dilakukan oleh pihak swasta yang mengambil air di Lokasi PDAMnya Boalemo yang kemudian dijual kepada masyarakat di desa parungi,” Ungkap Erwan Tone
Dirinya juga menerangkan soal kondisi pelanggan PDAM yang ada dikecamatan Boliyohuto. Menurutnya saat ini tidak ada pelanggan PDAM Boaliyohuto yang mengeluhkan air bersih.
“ Khusus Parungi itu belum sampai di aliri pipa PDAM. Kondisi yang ada di doniyohu yang ada di Boliyohuto itu pelanggan PDAM Tidak ad masalah. Jadi kami menyampaikan kalau ada yang membutuhkan air bisa datang langsung ke doniyohu,” Terangnya
Gorontalo – Meski masa jabatan Ketua KONI Kabupaten Gorontalo baru akan berakhir Oktober 2025, aroma pertarungan menuju kursi panas ketua sudah mulai terasa. Sejumlah nama beken mulai unjuk gigi, dan yang mengejutkan, seorang jurnalis senior siap “mengebrak” dominasi politisi!
Tak main-main, nama Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Zulfikar Usira dan Awaludin Pauweni serta anggota legislatif, Jayusdi Rivai, dikabarkan bakal ikut bertarung. Tapi publik dibuat terkejut dengan munculnya Jefry Rumampuk, mantan juru bicara Bupati Boalemo dan eks Ketua Forwaka Gorontalo, yang siap turun gelanggang di arena Musorkab KONI.
Kalu berbicara dengan 3 nama pertama, publik tidak meragukan kapasitas dan perhatian wakil rakyat itu dibidang olahraga. Namun nama Jefry Rumampuk bukan juga nama yang asing di Gorontalo. Ia dikenal luas usai peristiwa tragis pembacokan oleh orang tak dikenal, lantaran banyak mengkritisi program dan kebijakan yang tak pro rakyat. Hal ini, adalah peristiwa yang menjadikannya simbol perjuangan kebebasan pers di Gorontalo. Kini, ia kembali menyita perhatian, bukan sebagai jurnalis, tapi sebagai calon pemimpin olahraga. Disamping itu, Jefry yang juga mempunyai relasi luas ini, dipastikan membawa warna baru di bidang olahraga.
Jika biasanya para politisi membutuhkan media untuk menyebarluaskan perhatiannya, maka Jefry dirasa memilki momen yang tepat untuk menjadikan olahraga di Kabupaten Gorontalo Berjaya. Kedekatan dengan berbagai unsur serta kepedulian terhadap daerah melalui informasi, sepertinya menjadi modal Jeffry, diperhelatan 4 tahunan itu.
Sementara itu, dikutip dari nusatimes, Sekertaris KONI Kabupaten Gorontalo tidak membantah peluang bakal calon induk olahraga prestasi itu. Dirinya mengiyakan bahwa saat ini, sudah ada bakal calon Ketua yang sudah melakukan komunikasi.
“Dengar-dengar sih, banyak yang mau maju. Bahkan sudah ada yang mulai buka komunikasi sekarang,” ungkap Sekretaris KONI Kabupaten Gorontalo, Ilho, Rabu (21/5/2025).
“Kalau banyak yang maju, itu bagus. Artinya, KONI jadi organisasi yang seksi dan bergengsi,” tambah Ilho dengan semangat.
Soal apakah petahana dr. Irawan Huntoyungo bakal kembali mencalonkan diri? Ilho mengaku belum ada sinyal.
“Belum ada kabar apakah Pak Ketua mau maju lagi atau tidak,” ujarnya singkat.
Lokasi Bumi perkemahan Pramuka, saka widya Budaya Bakti Gorontalo dihantam Angin Puting Beliung || Sumber Ucok Alwi, ketua DKC Boalemo
KABGOR – Angin puting beliung menerjang wilayah Pentadio Timur, Kabupaten Gorontalo pada Senin (05/04/2025) dini hari. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.30 hingga 14.08 WITA dan menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.
Pantauan langsung tim Barakati.id di lokasi kejadian menunjukkan adanya kerusakan pada atap dan struktur rumah warga akibat terjangan angin kencang. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena di lokasi yang sama tengah berlangsung kegiatan Perkemahan Pramuka Saka Widya Budaya Bakti tingkat Provinsi Gorontalo.
Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berdasarkan analisis data citra radar cuaca, terdeteksi adanya sebaran awan konvektif signifikan yang bergerak dari arah barat (sekitar wilayah Limboto) menuju lokasi kejadian sebelum hujan lebat terjadi.
BMKG juga menjelaskan bahwa fenomena puting beliung dipicu oleh kondisi atmosfer yang sangat labil, melebihi ambang batas kestabilan udara. Ketidakstabilan ini dapat menimbulkan angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba dalam waktu singkat, biasanya pada siang atau sore hari. Fenomena ini ditandai dengan terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) yang mengeluarkan pusaran angin menyerupai belalai di daratan, dengan kecepatan angin yang dapat mencapai lebih dari 50 km/jam.
Puting beliung umumnya terjadi menjelang hujan lebat, dan sering disertai dengan kilat atau petir.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, sejumlah warga mengalami kerugian materiil akibat kerusakan rumah dan fasilitas yang diterjang angin puting beliung.
Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan pendataan dan memberikan bantuan bagi warga terdampak, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
LIMBOTO–Sekretaris DPC GERINDRA Kabupaten Gorontalo Sarjon Adarani menanggapi adanya oknum-oknum yang keluar dari partai berlambang Kepala Garuda itu.
“Dari dulu ada banyak yang masuk dan keluar parpol. Itu biasa. Bukan hanya GERINDRA, partai lain juga mengalami orang masuk maupun yang dikeluarkan dari partai. Jadi ndak usah dibahas lah. Biasa itu,” ucap Sarjon asal Boliyohuto itu.
Menurut Sarjon, kalau keluar satu maka bergabunglah ribuan orang dengan GERINDRA. “Ibarat pepatah ‘patah satu tumbuh seribu’. Kan begitu,” ungkap Sarjon.
Dia kemudian bercerita bahwa pada Pemilu 2014 setelah jadi caleg yang gagal alias tidak ta dudu, yang bersangkutan pindah partai 2019 dan tetap gagal jadi aleg juga. “Artinya, yang bermasalah bukan parpol, tapi dianya,” ungkap Sarjon yang pada Pemilu 2024 lalu dipilih oleh lebih dari seribu orang tapi Sarjon sendiri tetap ditakdirkan tidak jadi aleg.
Sarjon menambahkan, kader GERINDRA sejati hanya orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. “Intinya, kalau tukang koprol maka carilah partai yang bukan GERINDRA. Kalau mau berkorban untuk partai, silahkan masuk ke GERINDRA. Begitu….” tandasnya.
Menurut Sarjon, bila sudah keluar atau dikeluarkan dari GERINDRA maka tetap silaturrahim tapi sudah tidak boleh lagi membawa nama partai GERINDRA. “Kalau mau keluar, ya keluar saja. Kan bebas. Demokrasi tiyali. So bagitu. Tapi ybs tidak boleh lagi bawa nama partai, organisasi sayap partai maupun simbol-simbol partai secara gambar maupun bahasa tutur,” tutup Sarjon Adarani.