Kabgor – Dukungan terhadap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir dan Adnan Entengo, semakin kokoh menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Kali ini, dukungan besar datang dari kalangan pemuda milenial di Kecamatan Limboto, Limboto Barat, dan Telaga Biru, yang secara resmi menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung dan memenangkan pasangan yang dikenal dengan tagline “ROAD” tersebut.
Acara deklarasi dukungan ini berlangsung pada Minggu malam, 22 September 2024, di Gedung Mahaja Resto dan Cafe, Pentadio Barat, Kecamatan Telaga Biru. Dalam pertemuan tersebut, pemuda milenial Kabupaten Gorontalo menyatakan dukungan penuh terhadap pasangan Roni-Adnan, dengan keyakinan bahwa keduanya adalah sosok yang mampu membawa perubahan signifikan di wilayah tersebut.
Menurut para pemuda, Roni Sampir dan Adnan Entengo adalah figur yang dekat dengan generasi muda. Mereka dinilai mampu berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat tanpa batasan, khususnya dengan pemuda milenial. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa mereka mendukung pasangan ini sebagai pemimpin masa depan Kabupaten Gorontalo.
Ahmad Musa, salah satu koordinator relawan pemuda untuk pasangan Roni-Adnan, menjelaskan bahwa program-program kerja yang mereka sampaikan selalu melibatkan pemuda. Kampanye yang mereka lakukan juga berfokus pada bagaimana pemuda bisa terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pasangan tersebut.
“Ini bukan hanya soal pemilihan, tapi soal keberlanjutan. Pembangunan di Kabupaten Gorontalo harus dikawal oleh pemuda, dan kami yakin pasangan Roni-Adnan akan mengakomodir peran pemuda milenial jika terpilih nanti,” ujar Ahmad Musa.
Dalam kesempatan yang sama, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Ramdan Liputo, juga memberikan pandangannya. Menurutnya, Roni Sampir dan Adnan Entengo memiliki kepribadian yang ramah dan terbuka serta visi yang jelas untuk memajukan daerah. Salah satu fokus utama mereka adalah memberdayakan generasi muda.
“Pasangan ini memiliki pendekatan yang egaliter. Mereka bisa berdiri dan duduk bersama kami tanpa memandang latar belakang. Inilah yang membuat kami percaya bahwa mereka akan membawa perubahan besar di Kabupaten Gorontalo,” kata Ramdan.
Ramdan juga menambahkan bahwa ia bersama para milenial lainnya berkomitmen untuk terus membentuk kelompok pemuda pendukung Roni-Adnan di setiap kecamatan di Kabupaten Gorontalo. Mereka bertekad untuk bekerja keras dan mengorganisir pemuda di seluruh daerah.
“Dukungan ini bukan sekadar deklarasi formal, tetapi merupakan wujud nyata dari semangat kami untuk melihat Kabupaten Gorontalo lebih maju di bawah kepemimpinan Roni-Adnan,” tegasnya.
Gerakan pemuda milenial ini juga dilihat sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan Kabupaten Gorontalo. Mereka berharap, dengan dukungan yang solid dan terorganisir, generasi muda dapat berperan lebih aktif dalam pembangunan daerah dan menjadi bagian dari perubahan yang dibawa oleh pasangan Roni-Adnan.
Dengan dukungan yang terus bertambah dari berbagai kalangan, terutama pemuda milenial, pasangan Roni Sampir dan Adnan Entengo semakin percaya diri dalam menghadapi Pilkada Kabupaten Gorontalo 2024 dan merealisasikan visi mereka untuk membawa daerah tersebut ke arah yang lebih baik.
Gorontalo – Meski masa jabatan Ketua KONI Kabupaten Gorontalo baru akan berakhir Oktober 2025, aroma pertarungan menuju kursi panas ketua sudah mulai terasa. Sejumlah nama beken mulai unjuk gigi, dan yang mengejutkan, seorang jurnalis senior siap “mengebrak” dominasi politisi!
Tak main-main, nama Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Zulfikar Usira dan Awaludin Pauweni serta anggota legislatif, Jayusdi Rivai, dikabarkan bakal ikut bertarung. Tapi publik dibuat terkejut dengan munculnya Jefry Rumampuk, mantan juru bicara Bupati Boalemo dan eks Ketua Forwaka Gorontalo, yang siap turun gelanggang di arena Musorkab KONI.
Kalu berbicara dengan 3 nama pertama, publik tidak meragukan kapasitas dan perhatian wakil rakyat itu dibidang olahraga. Namun nama Jefry Rumampuk bukan juga nama yang asing di Gorontalo. Ia dikenal luas usai peristiwa tragis pembacokan oleh orang tak dikenal, lantaran banyak mengkritisi program dan kebijakan yang tak pro rakyat. Hal ini, adalah peristiwa yang menjadikannya simbol perjuangan kebebasan pers di Gorontalo. Kini, ia kembali menyita perhatian, bukan sebagai jurnalis, tapi sebagai calon pemimpin olahraga. Disamping itu, Jefry yang juga mempunyai relasi luas ini, dipastikan membawa warna baru di bidang olahraga.
Jika biasanya para politisi membutuhkan media untuk menyebarluaskan perhatiannya, maka Jefry dirasa memilki momen yang tepat untuk menjadikan olahraga di Kabupaten Gorontalo Berjaya. Kedekatan dengan berbagai unsur serta kepedulian terhadap daerah melalui informasi, sepertinya menjadi modal Jeffry, diperhelatan 4 tahunan itu.
Sementara itu, dikutip dari nusatimes, Sekertaris KONI Kabupaten Gorontalo tidak membantah peluang bakal calon induk olahraga prestasi itu. Dirinya mengiyakan bahwa saat ini, sudah ada bakal calon Ketua yang sudah melakukan komunikasi.
“Dengar-dengar sih, banyak yang mau maju. Bahkan sudah ada yang mulai buka komunikasi sekarang,” ungkap Sekretaris KONI Kabupaten Gorontalo, Ilho, Rabu (21/5/2025).
“Kalau banyak yang maju, itu bagus. Artinya, KONI jadi organisasi yang seksi dan bergengsi,” tambah Ilho dengan semangat.
Soal apakah petahana dr. Irawan Huntoyungo bakal kembali mencalonkan diri? Ilho mengaku belum ada sinyal.
“Belum ada kabar apakah Pak Ketua mau maju lagi atau tidak,” ujarnya singkat.
Lokasi Bumi perkemahan Pramuka, saka widya Budaya Bakti Gorontalo dihantam Angin Puting Beliung || Sumber Ucok Alwi, ketua DKC Boalemo
KABGOR – Angin puting beliung menerjang wilayah Pentadio Timur, Kabupaten Gorontalo pada Senin (05/04/2025) dini hari. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.30 hingga 14.08 WITA dan menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.
Pantauan langsung tim Barakati.id di lokasi kejadian menunjukkan adanya kerusakan pada atap dan struktur rumah warga akibat terjangan angin kencang. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena di lokasi yang sama tengah berlangsung kegiatan Perkemahan Pramuka Saka Widya Budaya Bakti tingkat Provinsi Gorontalo.
Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berdasarkan analisis data citra radar cuaca, terdeteksi adanya sebaran awan konvektif signifikan yang bergerak dari arah barat (sekitar wilayah Limboto) menuju lokasi kejadian sebelum hujan lebat terjadi.
BMKG juga menjelaskan bahwa fenomena puting beliung dipicu oleh kondisi atmosfer yang sangat labil, melebihi ambang batas kestabilan udara. Ketidakstabilan ini dapat menimbulkan angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba dalam waktu singkat, biasanya pada siang atau sore hari. Fenomena ini ditandai dengan terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) yang mengeluarkan pusaran angin menyerupai belalai di daratan, dengan kecepatan angin yang dapat mencapai lebih dari 50 km/jam.
Puting beliung umumnya terjadi menjelang hujan lebat, dan sering disertai dengan kilat atau petir.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, sejumlah warga mengalami kerugian materiil akibat kerusakan rumah dan fasilitas yang diterjang angin puting beliung.
Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan pendataan dan memberikan bantuan bagi warga terdampak, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
LIMBOTO–Sekretaris DPC GERINDRA Kabupaten Gorontalo Sarjon Adarani menanggapi adanya oknum-oknum yang keluar dari partai berlambang Kepala Garuda itu.
“Dari dulu ada banyak yang masuk dan keluar parpol. Itu biasa. Bukan hanya GERINDRA, partai lain juga mengalami orang masuk maupun yang dikeluarkan dari partai. Jadi ndak usah dibahas lah. Biasa itu,” ucap Sarjon asal Boliyohuto itu.
Menurut Sarjon, kalau keluar satu maka bergabunglah ribuan orang dengan GERINDRA. “Ibarat pepatah ‘patah satu tumbuh seribu’. Kan begitu,” ungkap Sarjon.
Dia kemudian bercerita bahwa pada Pemilu 2014 setelah jadi caleg yang gagal alias tidak ta dudu, yang bersangkutan pindah partai 2019 dan tetap gagal jadi aleg juga. “Artinya, yang bermasalah bukan parpol, tapi dianya,” ungkap Sarjon yang pada Pemilu 2024 lalu dipilih oleh lebih dari seribu orang tapi Sarjon sendiri tetap ditakdirkan tidak jadi aleg.
Sarjon menambahkan, kader GERINDRA sejati hanya orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. “Intinya, kalau tukang koprol maka carilah partai yang bukan GERINDRA. Kalau mau berkorban untuk partai, silahkan masuk ke GERINDRA. Begitu….” tandasnya.
Menurut Sarjon, bila sudah keluar atau dikeluarkan dari GERINDRA maka tetap silaturrahim tapi sudah tidak boleh lagi membawa nama partai GERINDRA. “Kalau mau keluar, ya keluar saja. Kan bebas. Demokrasi tiyali. So bagitu. Tapi ybs tidak boleh lagi bawa nama partai, organisasi sayap partai maupun simbol-simbol partai secara gambar maupun bahasa tutur,” tutup Sarjon Adarani.