Kabgor – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo secara resmi menetapkan pasangan calon Roni Sampir dan Adnan Entengo sebagai salah satu kandidat Bupati dan Wakil Bupati yang memenuhi syarat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Menyusul penetapan ini, juru bicara pasangan Roni-Adnan, Yosep Ismail, mengungkapkan bahwa sejak mendaftarkan diri di KPU hingga hari penetapan, mereka telah melakukan serangkaian kegiatan sosialiasi dan deklarasi di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo.
“Syukur Alhamdulillah, kami telah resmi ditetapkan. Selain itu, kami juga telah menggelar deklarasi dan sosialisasi di setiap kecamatan. Kegiatan ini juga diiringi dengan pembentukan tim kerja atau relawan di seluruh desa yang ada di Kabupaten Gorontalo,” ujar Yosep.
Lebih lanjut, Yosep menjelaskan bahwa dari total 19 kecamatan di Kabupaten Gorontalo, terdapat sekitar 205 desa dan kelurahan. Masing-masing desa memiliki 10 orang relawan, sehingga total relawan yang sudah terbentuk mencapai sekitar 2.050 orang.
“Kurang lebih 2.050 relawan telah siap untuk mendukung. Selain itu, dukungan juga datang dari pengurus partai pengusung dan pendukung yang akan bekerja sama untuk memenangkan pasangan Roni-Adnan di Pilkada 2024,” tambahnya.
Dukungan terhadap pasangan Roni Sampir dan Adnan Entengo juga mengalir dari sejumlah partai politik. Di antaranya adalah Partai Gerindra, Demokrat, PKS, serta beberapa partai non-parlemen seperti Partai Perindo, Partai Buruh, dan PSI. Semua partai ini siap berkolaborasi untuk memenangkan pasangan Roni-Adnan pada Pilkada 2024.
Lokasi Bumi perkemahan Pramuka, saka widya Budaya Bakti Gorontalo dihantam Angin Puting Beliung || Sumber Ucok Alwi, ketua DKC Boalemo
KABGOR – Angin puting beliung menerjang wilayah Pentadio Timur, Kabupaten Gorontalo pada Senin (05/04/2025) dini hari. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.30 hingga 14.08 WITA dan menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.
Pantauan langsung tim Barakati.id di lokasi kejadian menunjukkan adanya kerusakan pada atap dan struktur rumah warga akibat terjangan angin kencang. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena di lokasi yang sama tengah berlangsung kegiatan Perkemahan Pramuka Saka Widya Budaya Bakti tingkat Provinsi Gorontalo.
Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berdasarkan analisis data citra radar cuaca, terdeteksi adanya sebaran awan konvektif signifikan yang bergerak dari arah barat (sekitar wilayah Limboto) menuju lokasi kejadian sebelum hujan lebat terjadi.
BMKG juga menjelaskan bahwa fenomena puting beliung dipicu oleh kondisi atmosfer yang sangat labil, melebihi ambang batas kestabilan udara. Ketidakstabilan ini dapat menimbulkan angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba dalam waktu singkat, biasanya pada siang atau sore hari. Fenomena ini ditandai dengan terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) yang mengeluarkan pusaran angin menyerupai belalai di daratan, dengan kecepatan angin yang dapat mencapai lebih dari 50 km/jam.
Puting beliung umumnya terjadi menjelang hujan lebat, dan sering disertai dengan kilat atau petir.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, sejumlah warga mengalami kerugian materiil akibat kerusakan rumah dan fasilitas yang diterjang angin puting beliung.
Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan pendataan dan memberikan bantuan bagi warga terdampak, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
LIMBOTO–Sekretaris DPC GERINDRA Kabupaten Gorontalo Sarjon Adarani menanggapi adanya oknum-oknum yang keluar dari partai berlambang Kepala Garuda itu.
“Dari dulu ada banyak yang masuk dan keluar parpol. Itu biasa. Bukan hanya GERINDRA, partai lain juga mengalami orang masuk maupun yang dikeluarkan dari partai. Jadi ndak usah dibahas lah. Biasa itu,” ucap Sarjon asal Boliyohuto itu.
Menurut Sarjon, kalau keluar satu maka bergabunglah ribuan orang dengan GERINDRA. “Ibarat pepatah ‘patah satu tumbuh seribu’. Kan begitu,” ungkap Sarjon.
Dia kemudian bercerita bahwa pada Pemilu 2014 setelah jadi caleg yang gagal alias tidak ta dudu, yang bersangkutan pindah partai 2019 dan tetap gagal jadi aleg juga. “Artinya, yang bermasalah bukan parpol, tapi dianya,” ungkap Sarjon yang pada Pemilu 2024 lalu dipilih oleh lebih dari seribu orang tapi Sarjon sendiri tetap ditakdirkan tidak jadi aleg.
Sarjon menambahkan, kader GERINDRA sejati hanya orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. “Intinya, kalau tukang koprol maka carilah partai yang bukan GERINDRA. Kalau mau berkorban untuk partai, silahkan masuk ke GERINDRA. Begitu….” tandasnya.
Menurut Sarjon, bila sudah keluar atau dikeluarkan dari GERINDRA maka tetap silaturrahim tapi sudah tidak boleh lagi membawa nama partai GERINDRA. “Kalau mau keluar, ya keluar saja. Kan bebas. Demokrasi tiyali. So bagitu. Tapi ybs tidak boleh lagi bawa nama partai, organisasi sayap partai maupun simbol-simbol partai secara gambar maupun bahasa tutur,” tutup Sarjon Adarani.
DEPROV – Ketimpangan representasi Gorontalo dalam struktur manajemen Bank SulutGo (BSG) pasca RUPS terbaru terus menuai kritik. Kali ini, salah satu srikandi DPRD Provinsi Gorontalo dari Partai Gerindra, Sitti Nurayin Sompie, angkat bicara. Dalam pernyataan kerasnya, ia menyebut keputusan tersebut sebagai bentuk “pengabaian institusional” terhadap seluruh pemegang saham dari Gorontalo.
“Ini bukan hanya tentang nama yang tak muncul di jajaran komisaris, ini adalah bentuk pengabaian menyeluruh terhadap kontribusi dan eksistensi Gorontalo sebagai pemegang saham. Kita diminta setor modal, tapi tidak diberi tempat di ruang pengambilan keputusan. Ini tentu masalah yang tidak bisa kita diamkan,” tegas Sitti Nurayin, Selasa malam (09/04/2025).
Menurutnya, Gorontalo sudah terlalu lama bersikap loyal dalam kemitraan di Bank SulutGo, tetapi loyalitas itu tidak pernah dibalas dengan perlakuan yang adil. Ia bahkan menilai keputusan RUPS sebagai simbol dominasi sepihak yang tidak mencerminkan semangat keadilan antardaerah.
“Kalau kehadiran Gorontalo hanya dimanfaatkan dari sisi finansial, maka sudah waktunya kita berpikir ulang. Kita tidak kekurangan SDM profesional, kita tidak kekurangan komitmen. Yang kurang hanya kesempatan, karena kita tidak diberi ruang,” tegas Wakil Ketua Komisi I itu.
Sitti Nurayin juga mendukung penuh langkah para kepala daerah di Provinsi Gorontalo yang menggagas pendirian bank milik daerah sendiri. Menurutnya, ini adalah momentum untuk membuktikan bahwa Gorontalo bisa mandiri dan berdikari secara ekonomi.
“Kita harus berhenti menjadi mitra yang diperalat. Saatnya kita punya bank sendiri, yang dijalankan oleh orang-orang kita, dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Gorontalo,” pungkasnya.
Di tengah polemik ini, publik pun mulai mempertanyakan akuntabilitas dan kepekaan sosial manajemen Bank SulutGo terhadap dinamika politik dan ekonomi regional. Ketiadaan perwakilan Gorontalo di jajaran komisaris dianggap mencederai semangat kebersamaan yang selama ini dibangun antara dua provinsi bersaudara.
Berikut susunan direksi dan komisaris BSG:
Dewan Komisaris
– Ramoy Markus Luntungan – Komisaris Utama
– Jacklyn Koloay – Komisaris Independen
– Sahrul Mamonto – Komisaris
– Djafar Alkatiri – Komisaris
– Max Kembuan – Komisaris
Dewan Direksi
– Revino M. Pepah – Direktur Utama
– Machmud Turuis – Direktur Pemasaran
– Joubert Dondokambey – Direktur Umum
– Louisa Parengkuan – Direktur Operasional
– Pius Batara – Direktur Kepatuhan