Connect with us

Gorontalo

Kasus Pendistribusian Bibit Durian di Desa Botumoito: Keadilan atau Pilih-Pilih Kasih?

Published

on

Daud Potutu Warga desa Botumoito

POHUWATO – Desa Botumoito, terletak di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, menjadi perhatian setelah distribusi bibit durian dari Anggaran Dana Desa (ADD) senilai 96 juta rupiah dilaporkan tidak merata oleh sebagian warga.

Warga desa Botumoito menyatakan bahwa distribusi bibit durian tidak dilakukan secara merata oleh pihak Pemerintah Desa setempat. Daud Potutu, seorang warga dusun Mebongo, mengungkapkan bahwa meskipun bantuan tersebut ditujukan untuk seluruh desa Botumoito, namun hanya beberapa dusun yang mendapatkan bibit durian sementara yang lain tidak mendapatkannya.

Menanggapi hal ini, muncul pertanyaan tentang keadilan dalam distribusi bantuan oleh pemerintah desa Botumoito. Daud menyoroti bahwa prinsip keadilan seharusnya menjadi prioritas dalam pendistribusian bantuan kepada masyarakat.

Dalam tanggapannya, Pj Kepala Desa Botumoito, Muhammad Wiramufti Umar, S.STP. menjelaskan bahwa tidak semua bibit durian langsung diberikan kepada masyarakat karena ada yang tidak memiliki lahan untuk menanam.

Berdasarkan pendataan sebelumnya, sekitar 260 orang di desa tersebut siap untuk menerima bibit durian, dan masing-masing diberikan 3 bibit, totalnya 780 bibit. Selain itu, bibit durian juga didistribusikan ke lahan perkebunan yang telah bekerja sama dengan pemerintah desa.

Meskipun demikian, terdapat beberapa keluhan dari warga terkait distribusi tersebut. Muhammad Wiramufti awalnya berencana untuk memberikan setiap rumah 1 bibit durian, namun setelah mendapat pertimbangan dari kepala dusun, hal tersebut diubah.

Meskipun begitu, Muhammad Wiramufti menegaskan bahwa bibit durian yang didapatkan oleh desa berasal dari Kabupaten Parigi Moutong dengan harga 83.000 rupiah per bibitnya. Bibit durian ini memiliki tinggi sekitar 60 hingga 70 cm.

Meskipun ada beberapa keluhan, Muhammad Wiramufti menjelaskan bahwa distribusi bibit durian dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu untuk memastikan pemanfaatan optimal serta kesuksesan program tersebut di masa mendatang.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

dprd kota gorontalo

Gerindra Kota Gorontalo: Perubahan Struktur Birokrasi Harus Berdampak Nyata untuk Rakyat

Published

on

Gorontalo – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Gorontalo menegaskan dukungan penuh terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Perda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Pandangan umum tersebut disampaikan dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Gorontalo yang digelar hari ini, dihadiri Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea, Wakil Wali Kota, unsur Forkopimda, kepala OPD, camat, lurah, staf ahli, anggota DPRD, serta perwakilan masyarakat Kota Gorontalo.

Dalam pandangan resminya, Fraksi Gerindra menyatakan bahwa penyesuaian perangkat daerah harus memberi dampak langsung pada pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami tidak ingin perubahan ini hanya sebatas penyesuaian nama dinas atau jabatan. Rakyat harus merasakan pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan berkualitas. Politik bagi kami adalah jalan pengabdian, dan tugas pejabat adalah melayani, bukan dilayani,” tegas juru bicara Fraksi Gerindra.

Gerindra juga memberikan catatan penting terkait langkah reformasi birokrasi di Kota Gorontalo, di antaranya:
•Penempatan aparatur harus berdasarkan integritas dan kompetensi, bukan kepentingan politik;
•Kecamatan dan kelurahan sebagai ujung tombak pemerintahan harus diperkuat sumber daya dan anggaran;
•Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi dasar setiap kebijakan daerah.

“Kami mendukung penuh kebijakan Wali Kota Gorontalo untuk memperkuat birokrasi daerah, asalkan orientasinya jelas: memudahkan rakyat dan mempercepat pembangunan,” lanjut pernyataan Fraksi Gerindra.

Sidang paripurna ini menjadi langkah awal pembahasan Ranperda, yang diharapkan segera rampung dan membawa perubahan nyata untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Gorontalo.

Continue Reading

Gorontalo

Terendus Batu Hitam Ilegal Menuju Pelabuhan Pantoloan Palu, Otoritas Pelabuhan & APH Diminta Bertindak

Published

on

Gorontalo – Masyarakat Desa Parungi, Boalemo berhasil mengungkap aksi penyelundupan kekayaan Mineral, Batu Hitam yang diduga berasal dari Suwawa, Bone Bolango, Senin 1 September 2025 malam.

Dari informasi masyarakat, tiga truk masing-masing bernomor polisi DM 8314 BF, DM 8335 EC, dan DM 8475 CA semula berhasil ditahan namun berhasil kabur karena masyarakat terkendala terhadap wewenang atau otoritas.

Namun dari informasi masyarakat yang sempat menahan menyebut bahwa ketiga truk tersebut akan menuju ke Pelabuhan Pantoloan, Palu.

Berdasarkan hal ini, informasi yang coba dihimpun juga menduga bahwa batu hitam selundupan tersebut milik salah satu investor bernama Djolie Trisno.

Alhasil, karena telah jadi komsumsi publik, masyarakat meminta agar pihak otoritas Pelabuhan Pantoloan di Palu beserta APH setempat menindak tegas truk yang memuat batu hitam ilegal.

“Semoga dorang dapa tangkap di Pelabuhan Palu sana, APH juga harus bertindak tidak boleh mo kase biar bagini terus,” ketus Masyarakat yang berhasil mengendus aktivitas ilegal tersebut.

Jika hal tersebut lagi-lagi dibiarkan, maka ini membuktikan lemahnya pengawasan dari pihak Aparat Penegak Hukum (APH).

Sebelumnya, temuan penyelundupan batu hitam asal Suwawa juga menjadi sorotan publik saat pihak Bea Cukai di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta juga berhasil membongkar aktivitas ilegal tersebut beberapa waktu silam.

Continue Reading

Gorontalo

Situasi Kondusif, Jalan Simpang Lima Gorontalo Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Published

on

Gorontalo – Arus lalu lintas di kawasan Simpang Lima Kota Gorontalo kembali normal pasca kericuhan demonstrasi yang digelar Aliansi Mahasiswa Merah Putih, Senin (09/01/2025).

Aksi unjuk rasa yang dimulai sejak pukul 13.00 Wita sempat membuat lalu lintas dari berbagai arah menuju Simpang Lima terhambat. Namun, pada malam harinya, kendaraan roda dua, roda empat hingga kontainer sudah kembali bisa melintas di lokasi tersebut.

Meski demikian, aparat keamanan dengan perlengkapan lengkap masih terlihat berjaga di sekitar area demonstrasi untuk mengantisipasi potensi gangguan.

Dalam kericuhan yang terjadi, tidak ada korban jiwa. Namun, beberapa mahasiswa dilaporkan diamankan pihak kepolisian dan dibawa ke Polda Gorontalo. Selain itu, sejumlah massa aksi harus mendapat perawatan di rumah sakit akibat sesak napas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan aparat untuk membubarkan demonstrasi.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler