Kota Gorontalo – Sejak sekitar tahun 1970-an kegiatan kuliah ba’da subuh, sudah menjadi tradisi masyarakat di seluruh pelosok Gorontalo, termasuk Kota. Selain menderngarkan ceramah agama yang disampaikan pembicara, juga sebagai wadah memperkuat tali silaturahmi antar sesama muslim. Seperti yang digelar di halaman kediapan pribadi Walikota Gorontalo Marten A. Taha, Ahad (05/01/20) pagi.
“Silaturahmi yang dibalut melalui kuliah ba’da subuh ini, sejak tahun
1970-an sudah dijalankan oleh seluruh elemen masyarakat di Provinsi
Gorontalo”
“Apalagi di momen-momen tertentu khususnya pada hari-hari besar
keagamaan seperti di Bulan Ramadhan, kegiatan seperti ini menghiasi
hampir seluruh halaman masjid yang tersebar di wilayah Gorontalo. Saya
pribadi, pun mengambil bagian dan melaksanakan kegiatan tersebut,” ujar
Marten.
Khusus pada kegiatan ini salah satu pembicara dalam forum ini, yakni
Prof. Dr. dr Isman Yusuf, Rekor Universitas Muhammadiyah Gorontalo
(UMGo). Berbicara soal kontribusi Muhammadiyah di Provinsi Gorontalo
khususnya Kota, sangatlah besar.
Termasuk menjadi kebanggaan Negeri ini, sebab melaksanakan sebagian
tugas negara untuk kemaslahatan masyarakat. Baik itu dibidang kesehatan,
pendidikan, infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sosial
kegamaan serta ekonomi.
“Semua ini sudah menjadi kor dari pada Muhammadiyah itu sendiri,
tidak akan pernah berhenti sesuatu yang dibangun itu, kalau belum
memberikan manfaat besar kepada masyarakat. Seperti salah satu
pembagunan yang ditengah dilaksanakan oleh Muhammadiyah di Kota
Gorontalo, yakni Masjid Darul Arqam yang terletak di jantung Kota
Gorontalo”
“Kemudian keberadaan Rumah Sakit Umum Ibu dan Anak Siti Khadijah,
sekolah-sekolah baik SD, SMP dan SMA, yang sudah banyak memberikan
mafaat kepada masyarakat Kota Gorontalo. Menurut saya, ini yang perlu
kita wariskan kepada generasi muda Gorontalo di tahun tahun akan
datang,” terang Marten.
Masjid Darul Arqam kata Marten, bukan hanya menambah deretan jumlah
masjid besar yang ada di Kota Gorontalo, dan mempermudah masyarakat
untuk beribadah, tetapi menjadi ikon Kota Gorontalo.
Arsitektur miniatur Masjid Darul Arqam ini sangat megah, dan
dipasitkan lantai tiga dari pada masjid tersebut, sudah bisa digunakan
di awal Ramadhan tahun ini.
“Dalam pembangunan masjid ini, Pemerintah Kota Gorontalo sendiri
turut mengambil peran, agar masjid tersebut dengan cepat bisa
difungsikan secara maksilam oleh masyarakat,” ungkap Marten.