Connect with us

Kota Gorontalo

Luncurkan Kampung Moderasi Beragama, Ini Harapan Sekda Ismail Madjid

Published

on

KOTA GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo bersama Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo telah resmi meluncurkan Kampung Moderasi Beragama (KMB) di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulondthalangi, Kota Gorontalo. Acara peluncuran ini memiliki tujuan untuk memperkuat kerukunan dan toleransi dalam masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid, menyatakan bahwa KMB ini juga memiliki peran penting dalam meningkatkan profesionalitas penyuluh agama Islam dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka.

“Dengan hadirnya KMB ini, kami berharap para penyuluh agama, baik dari kalangan Islam maupun non-Islam, akan semakin kreatif dan inovatif dalam membimbing masyarakat dengan semangat moderasi beragama,” ujar Ismail Madjid.

Selain itu, Ismail menekankan bahwa salah satu tujuan utama KMB adalah untuk meningkatkan kualitas sikap toleransi dan moderasi beragama, sehingga dapat berkontribusi dalam memperkuat persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta mendukung pembangunan nasional.

“Melalui penerapan prinsip moderasi dalam beragama dan pemahaman yang benar tentang praktik keagamaan, kami berharap masyarakat dapat menjadi lebih tangguh dalam menghadapi dampak negatif yang dapat mengancam persatuan NKRI,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Ismail menjelaskan bahwa pembentukan KMB ini merupakan upaya untuk mengembangkan paradigma masyarakat tentang kesadaran moderasi beragama, yang akan diwujudkan dalam lingkungan wilayah kelurahan.

“KMB ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Gorontalo dan Kementerian Agama. Kami percaya bahwa Kampung Moderasi Beragama ini akan menjadi model bagi wilayah lain, karena mampu menggabungkan berbagai unsur lembaga dan lapisan masyarakat. Dengan demikian, harmoni kehidupan dalam keberagaman dapat diperkuat, toleransi dalam perbedaan dipromosikan, serta keberagaman dapat menjadi pilar yang mempersatukan seluruh warga negara,” tutup Ismail Madjid.

Dengan diluncurkannya Kampung Moderasi Beragama di Kelurahan Tenda, diharapkan masyarakat Gorontalo akan semakin mengamalkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Kolaborasi antara Pemkot Gorontalo dan Kantor Kementerian Agama diharapkan dapat memperkuat harmoni dan persaudaraan antar warga dalam menghadapi keberagaman, serta turut berkontribusi dalam pembangunan nasional secara keseluruhan. Semoga dengan adanya Kampung Moderasi Beragama ini, kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat Kota Gorontalo akan semakin terjaga dan diperkuat.

Advertorial

Hidupkan Semangat Pemuda, Wali Kota Resmikan Risman Taha Cup

Published

on

Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, secara resmi membuka Turnamen Sepak Bola Risman Taha Cup yang digelar di Lapangan BTN Kiri, Kelurahan Tomulabutao Selatan, Kecamatan Dungingi, Selasa (11/11/2025).

Turnamen ini memperebutkan trofi Risman Taha Cup dan dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain mantan Wali Kota Gorontalo Marten Taha, Ketua KONI Provinsi Gorontalo Fikram A. Z. Salilama, Camat Dungingi Heriyanto Abas, serta Lurah Tomulabutao Selatan Ahmad Pakaya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Adhan menyampaikan apresiasi kepada Risman Taha dan panitia pelaksana atas terselenggaranya kegiatan yang dinilainya sangat dinantikan oleh masyarakat Kota Gorontalo.

“Turnamen sepak bola seperti ini sangat penting bagi kita semua. Saya berterima kasih kepada Risman dan seluruh panitia yang telah berinisiatif menggelar kegiatan yang membangkitkan kembali semangat olahraga di kota ini,” ujar Wali Kota Adhan.

Ia menambahkan, turnamen sepak bola tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga dapat menjadi ajang pencarian bibit unggul yang berpotensi mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.

“Dulu, sepak bola Gorontalo sempat berjaya hingga divisi satu dan membawa kebanggaan bagi daerah. Itu karena banyaknya turnamen seperti ini yang melahirkan pemain-pemain berprestasi. Bahkan dua cucu saya baru saja terpilih dan akan berangkat bermain di Manado,” ungkapnya.

Wali Kota Adhan juga berharap turnamen ini dapat terus berlanjut setiap tahun. “Turnamen semacam ini harus berkelanjutan, jangan hanya menjadi kegiatan pertama dan terakhir,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Risman Taha menjelaskan bahwa turnamen ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan.

Ia menuturkan, sistem pendaftaran dilakukan secara individu, kemudian peserta diundi untuk membentuk tim, sehingga tercipta keakraban dan semangat kebersamaan di antara para pemain.

“Hasil undian menghasilkan 18 tim. Dengan sistem ini, kami berharap setiap peserta dapat saling mengenal dan mempererat persaudaraan antarwarga,” tutur Risman.

Continue Reading

Gorontalo

Tutup Peran Saka Nasional Pakai Batik, Adhan: Gubernur Bikin Malu Daerah

Published

on

Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea saat diwawancarai || Foto Humas

Gorontalo – Penutupan Peran Saka Nasional tahun 2025 di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, menimbulkan rasa kecewa di kalangan warga Gorontalo. Bukan karena kegiatan, melainkan pilihan pakaian yang dikenakan Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, saat menutup acara pada Sabtu (08/11/2025).

Menurut Adhan Dambea, busana yang dipakai Gusnar dinilai tidak memberi contoh yang baik kepada peserta dan justru memalukan daerah. Adhan menegaskan bahwa sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah Pramuka Gorontalo, seharusnya Gusnar mengenakan pakaian Pramuka pada penutupan acara. Ia menyatakan, “Itu memalukan Gorontalo, pakai batik, baru sekadar pakai kacu. Dan dia justru menutup kegiatan itu.”

Adhan menambahkan meski tidak terlalu aktif di organisasi non formal yang dipimpin Budi Waseso tersebut, ketika pernah mengikuti kegiatan Pramuka dulu, biasanya pembuka dan penutup kegiatan mengenakan seragam Pramuka lengkap. “Ini hanya pakai batik. Sebagai warga Gorontalo saya sangat malu, karena ada 34 perwakilan provinsi yang mengikuti Peran Saka ini,” ujar Adhan.

Continue Reading

Advertorial

Jualan Gratis Tanpa Biaya, Wali Kota Adhan: “Laporkan Jika Ada yang Minta Uang”

Published

on

Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menegaskan bahwa hingga saat ini pemerintah belum memberlakukan pungutan biaya apa pun bagi pedagang yang berjualan di pelataran Pasar Sentral. Pernyataan tersebut disampaikan usai dirinya meninjau langsung aktivitas ekonomi di kawasan pasar yang kini kembali ramai.

Suasana tumbuhnya kembali semangat berdagang di Pasar Sentral disebut Wali Kota Adhan sebagai tanda positif kebangkitan ekonomi lokal. Namun, di tengah geliat itu, ia mengingatkan keras agar tidak ada pihak yang berani memanfaatkan situasi dengan melakukan pungutan liar terhadap pedagang.

“Kalau ada yang meminta uang untuk bisa berjualan di Pasar Sentral, segera laporkan ke saya. Pemerintah belum pernah memungut biaya apa pun,” tegas Adhan kepada para pedagang saat kunjungan lapangan, Kamis, (06/11/2025).

Ia menegaskan bahwa penataan serta pemanfaatan los dan kios di kawasan pasar merupakan kewenangan resmi Pemerintah Kota Gorontalo, bukan milik pribadi atau kelompok mana pun. Jika ditemukan ada pelanggaran, dirinya siap membawa kasus itu ke jalur hukum.

“Siapa pun yang berani main pungli akan saya tindak tegas. Jangan takut melapor, asalkan ada bukti dan kesediaan menjadi saksi, saya jamin akan saya proses,” ujar Adhan.

Selain memperingatkan praktik pungli, Wali Kota Gorontalo juga menyoroti pentingnya kebersihan kawasan pasar. Ia menilai, suasana pasar yang bersih dan tertib akan menciptakan kenyamanan bagi pedagang maupun pengunjung.

“Saya hanya pesan satu hal: pagi hari tempat jualan harus bersih. Kalau kotor, jangan berjualan di situ lagi,” ucapnya dengan nada tegas.

Dalam kesempatan yang sama, Adhan juga memeriksa penerapan kebijakan terkait pengelolaan parkir di Pasar Sentral. Ia memastikan seluruh tarif parkir harus sesuai dengan Peraturan Daerah yang berlaku agar tidak merugikan masyarakat.

Kepada generasi muda yang mulai banyak berjualan di kawasan tersebut, Adhan menyampaikan apresiasi. Ia mengaku bangga melihat meningkatnya minat wirausaha di kalangan anak muda dan menyebut bahwa pemerintah sedang menyiapkan akses modal kecil bekerja sama dengan Bank BTN.

“Biar kecil dulu pinjamannya, misalnya dua juta atau lima juta rupiah. Yang penting anak muda mulai belajar berusaha dan disiplin mengelola uang,” katanya.

Menutup kunjungannya, Wali Kota Adhan kembali menegaskan komitmennya melindungi pelaku UMKM dari segala praktik penyalahgunaan wewenang.
“Silakan berjualan dengan tenang. Pemerintah hadir untuk melindungi, bukan mempersulit. Tapi siapa pun yang coba-coba mengambil keuntungan pribadi dari pedagang, akan berhadapan langsung dengan saya,” tegasnya.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler