UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Mahasiswa KKN UNG Lakukan Berbagai Kegiatan Pemberdayaan
Published
4 years agoon
UNG – Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo yang tergabung dalam program kuliah Kerja Nyata (KKN) tengah fokus dalam melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan di Desa Bonubogu dan Konamukan, Kecamatan Bonubogu, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam programnya mahasiswa di desa tersebut 10 orang mahasiswa dengan Koordinator Desa Zulkifli Imran, berupaya merealisasikan program pemberdayaan masyarakat dengan menggagas Rumah Desa Sehat (RDS).
Menurut Zulkifli Rumah Desa Sehat merupakan salah satu program yang dijalankan mahasiswa KKN-Tematik, yang bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan ketahanan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
“Untuk memaksimalkan pelaksanaan program ini, kami terlebih dahulu melaksanakan sosialisasi yang dikoordinir langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta bekerjasama dengan pemerintah Desa dan puskesmas setempat,” ungkapnya.
Setelah melakukan sosialisasi kata Zulkifli, pengoptimalan rumah desa sehat dilakukan dengan membentuk pengurus/kader RDS. Nantinya para pengurus/kader tersebut akan bertugas sebagai agen, promotor dan motivator dalam menjalankan program RDS dalam memberdayakan masyarakat.
“Program RDS ini digunakan sebagai pusat pembelajaran masyarakat, literasi kesehatan, penyebaran informasi kesehatan, dan promosi kesehatan,” jelasnya.
Masyarakat juga memberikan respon positif dan sangat antusias untuk hadir dalam kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari aktifnya tokoh masyarakat dan kader kesehatan dalam sesi tanya jawab yang dilakukan pada sosialisasi ini. bahkan Kepala Desa Konamukan Sadri R. Suleman mengaku dengan adanya program mahasiswa ini, masyarakat sangat terbantu dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan Desa.
“Terutama dengan pembentukan Program Rumah Desa Sehat ini bisa menjadi wadah bagi masyarakat dalam bertukar informasi terkait dengan kesehatan,” ujar Sadri.
Ia berharap kedepannya program ini jangan sampai terhenti dan ditinggalkan begitu saja ketika mahasiswa KKN-Tematik telah ditarik kembali ke kampus. “Program ini harus tetap berjalan, bahkan jika perlu setiap tahunnya bisa mengontrol pembentukan program rumah desa sehat, oleh karenanya kami langsung melakukan pelantikan terhadap pengurus Rumah Desa Sehat ini,” pungkasnya.
You may like
-
Inspirasi dari Pesisir! “Echoes of Tomini” Bawa Semangat Konservasi dan Pemberdayaan
-
Lima Trofi Sekaligus! UNG Buktikan Diri di Anugerah Diktisaintek 2025
-
Tak Tunggu Esok: Tim Medis UNG Langsung Bekerja Saat Tiba di Aceh
-
Napas Teluk Gorontalo Terancam? Ini Seruan Guru Besar UNG untuk Perempuan Pesisir
-
Tak Kalah dari Sapi! Peneliti UNG Ungkap Keunggulan Susu Kambing Lokal
-
Demi Kemanusiaan! UNG Kirim Relawan Medis ke Aceh
Advertorial
Inspirasi dari Pesisir! “Echoes of Tomini” Bawa Semangat Konservasi dan Pemberdayaan
Published
5 hours agoon
22/12/2025
UNG – Desa Torosiaje, perkampungan unik di atas perairan Teluk Tomini, Kabupaten Pohuwato, menjadi pusat perhatian berkat lahirnya gerakan kolaboratif bertajuk “Echoes of Tomini”. Kegiatan ini digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bekerja sama dengan perguruan tinggi lain serta Pemerintah Kabupaten Pohuwato.
Mengusung tema “Revitalizing Coastal Ecosystems through Education, Culture, and Tourism”, program ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan gerakan nyata mahasiswa dalam menjaga sekaligus mengoptimalkan potensi pesisir melalui pendekatan pendidikan, budaya, dan pariwisata berkelanjutan.
Melalui Echoes of Tomini, mahasiswa UNG bersama mitra akademik dan pemerintah berupaya mewujudkan sinergi multipihak dalam melestarikan nilai-nilai sosial, budaya, serta kekayaan alam yang ada di kawasan Teluk Tomini — khususnya di Desa Torosiaje.
Pemilihan Desa Torosiaje tentu bukan tanpa alasan. Wilayah yang dikenal sebagai kampung nelayan di atas laut ini memiliki kekayaan budaya dan potensi sosial-ekonomi yang besar. Selain menjadi ikon pariwisata bahari, Torosiaje juga memiliki nilai strategis dalam pengembangan bidang pendidikan, perikanan, dan ekonomi masyarakat pesisir.
Presiden BEM UNG Surya Reksa Umar menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan visi universitas dalam mengembangkan masyarakat berbasis kawasan, terutama di wilayah Teluk Tomini.
“Torosiaje memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa. Melalui pendekatan akademis, mahasiswa ingin berkontribusi nyata lewat riset dan pengabdian, agar potensi tersebut dapat dikembangkan secara berkelanjutan,” ujar Surya.
Inisiatif mahasiswa ini mendapat apresiasi tinggi dari Rektor UNG, yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Mohamad Amir Arham, M.E. Dalam sambutannya, Amir menilai gerakan yang lahir dari akar rumput mahasiswa ini sangat krusial untuk mendukung percepatan pembangunan masyarakat di kawasan pesisir Teluk Tomini.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, muncul gagasan-gagasan konstruktif yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah serta pemberdayaan masyarakat lokal. Ini bukti bahwa mahasiswa UNG tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga hadir dan bekerja untuk masyarakat,” ujarnya.
Amir juga menegaskan bahwa UNG berkomitmen mendukung penuh program inovatif mahasiswa, baik secara moral maupun sumber daya. Menurutnya, Echoes of Tomini menjadi implementasi nyata dari visi universitas sebagai kampus yang berorientasi pada pengabdian masyarakat.
“UNG berkomitmen untuk mengawal dan mendukung setiap inisiatif mahasiswa yang berdampak langsung bagi masyarakat. Kami ingin memastikan program ini berjalan berkelanjutan dan terus memberi manfaat bagi daerah,” pungkasnya.
Advertorial
Lima Trofi Sekaligus! UNG Buktikan Diri di Anugerah Diktisaintek 2025
Published
3 days agoon
20/12/2025
UNG – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) kembali menggelar Anugerah Diktisaintek 2025, sebuah ajang bergengsi yang menjadi bentuk apresiasi sekaligus evaluasi terhadap kinerja perguruan tinggi dan lembaga layanan pendidikan tinggi di seluruh Indonesia selama satu tahun terakhir.
Dalam ajang prestisius tersebut, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sukses memboyong lima penghargaan sekaligus dalam berbagai kategori. Penghargaan diterima langsung oleh Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., IPU., ASEAN.Eng., didampingi Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Dr. Harto Malik, M.Hum., pada Jumat (19/12).
Apresiasi Nasional atas Kinerja Unggul
Keberhasilan UNG tahun ini mencerminkan konsistensi dan komitmen lembaga dalam memperkuat tata kelola kelembagaan di berbagai bidang, mulai dari perencanaan, keuangan, kerja sama, kehumasan, hingga riset. Berikut daftar penghargaan yang berhasil diraih UNG:
-
Anugerah Perencanaan Kategori PTN-BLU
Subkategori Penyelenggara SAKIP Terbaik – Bronze Winner. -
Anugerah Keuangan dan Barang Milik Negara
Subkategori Perolehan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Pagu Rendah Terbaik Tahun 2025 – Predikat Terbaik. -
Anugerah Kerja Sama Kategori PTN-BLU
Subkategori Perguruan Tinggi dengan Kerja Sama Internasional Terbaik Tahun 2025 – Silver Winner. -
Anugerah Humas Kategori PTN-BLU
Subkategori Siaran Pers – Bronze Winner. -
Anugerah Riset dan Pengembangan Diktisaintek 2025
Subkategori Apresiasi Pelaksanaan Kosabangsa Terbaik Wilayah Tengah yang diraih oleh Hapsawati Taan, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNG.
Bukti Transformasi dan Komitmen Tata Kelola
Rektor UNG, Prof. Eduart Wolok, menyampaikan rasa syukur sekaligus kebanggaan atas capaian tersebut. Menurutnya, penghargaan ini merupakan wujud nyata pengakuan nasional terhadap transformasi tata kelola yang telah dijalankan oleh UNG secara berkelanjutan.

“Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen UNG dalam memperkuat tata kelola kelembagaan di berbagai aspek. Capaian ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh elemen kampus yang terus menjaga integritas, profesionalitas, dan semangat peningkatan mutu,” ujar Prof. Eduart.
Ia menambahkan, penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi UNG untuk terus berinovasi, memberikan layanan pendidikan terbaik, dan menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan kemajuan sains di Indonesia.
“Kelima penghargaan ini semakin menegaskan posisi UNG sebagai perguruan tinggi yang terus berkembang, tangguh secara tata kelola, unggul dalam riset, dan aktif memperluas kerja sama internasional,” tambahnya.
Momentum untuk Terus Berbenah
Lebih lanjut, Prof. Eduart menegaskan bahwa keberhasilan UNG tidak terlepas dari sinergi seluruh sivitas akademika. Ia berharap capaian ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan meningkatkan kualitas manajemen kelembagaan.
“Ini adalah kemenangan kolektif. Semoga semangat ini terus dijaga agar UNG semakin berdampak, baik di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Advertorial
Tak Tunggu Esok: Tim Medis UNG Langsung Bekerja Saat Tiba di Aceh
Published
3 days agoon
19/12/2025
UNG – Tanpa menunggu waktu lama, Tim Relawan Medis Universitas Negeri Gorontalo (UNG) langsung bergerak menjalankan misi kemanusiaan mereka. Begitu tiba di lokasi bencana banjir di Provinsi Aceh, Rabu (17/12), tim segera menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak.
Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Tim Satuan Tugas (Satgas) Universitas Syiah Kuala (USK) yang diwakili oleh Dr. dr. Rachmad. Kolaborasi lintas perguruan tinggi ini menjadi bentuk sinergi nyata untuk mempercepat proses distribusi bantuan agar tepat sasaran dan dirasakan langsung oleh warga yang membutuhkan.
Ketua Tim Medis UNG, Dr. dr. Zuhriana K. Yunus, M.Kes., memimpin penyerahan bantuan secara simbolis, didampingi seluruh anggota tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran serta bidang ilmu kesehatan lainnya.
“Kehadiran kami di sini membawa amanah dari seluruh civitas akademika UNG. Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita di Aceh, terutama dalam sektor kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi ibu dan balita,” ujar Dr. Zuhriana dalam keterangannya.
Bantuan Tepat Sasaran untuk Kebutuhan Mendesak
Tim UNG membawa bantuan yang disesuaikan dengan kondisi darurat di lapangan. Bantuan logistik meliputi:
-
Peralatan medis dan kesehatan, termasuk alat pemeriksaan dan berbagai jenis obat-obatan.
-
Kebutuhan bayi dan balita, seperti susu, makanan bayi, serta perlengkapan untuk menjaga asupan gizi anak-anak.
-
Sandang dan pangan, berupa pakaian layak pakai, sembako, dan kebutuhan pokok lainnya.
-
Perlengkapan darurat, seperti lampu penerangan dan power bank, mengingat akses listrik di lokasi bencana sering terganggu.
Dr. Zuhriana menambahkan, pemberian bantuan ini hanya langkah awal dari rangkaian kegiatan kemanusiaan yang akan dijalankan. Setelah penyerahan logistik, tim UNG segera berkoordinasi dengan relawan kesehatan lokal untuk menggelar layanan medis bagi masyarakat terdampak.
Fokus pada Layanan Kesehatan Ibu dan Anak
Selama berada di lokasi, tim relawan medis UNG akan berfokus pada layanan kesehatan dasar, khususnya bagi ibu dan anak, serta melakukan screening kesehatan kepada masyarakat. Selain itu, tim juga memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat yang mencakup topik pascabanjir, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta perawatan luka dan penyakit kulit akibat lingkungan yang terkontaminasi air kotor.
“Selain pemeriksaan kesehatan, kami juga ingin memastikan masyarakat memahami pentingnya menjaga kebersihan pascabencana agar terhindar dari penyakit menular,” jelas Dr. Zuhriana.
Kehadiran Tim Relawan Medis UNG di Aceh merupakan implementasi nyata dari program Kampus Berdampak Kemdiktisaintek, yang menekankan peran perguruan tinggi untuk hadir memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dalam situasi darurat kemanusiaan.
Gelar Rapat Forkopimda, Adhan Dambea Instruksikan Penertiban Miras Menjelang Nataru
Dari Gorontalo untuk Indonesia Timur: Resky Djafar Juara I Lomba Jingle LPS
Inspirasi dari Pesisir! “Echoes of Tomini” Bawa Semangat Konservasi dan Pemberdayaan
Potret Ironi Wisata Gorontalo, Akses ke Molowahu Rusak Parah
Kisruh Tanah Warisan! Warga Pohuwato Klaim Lahan Dikuasai Pihak Lain
Menolak Lupa: Tragedi 2 Januari 2025, Ketika Keadilan untuk Julia Belum Datang
Bukan Rapat Biasa, Instruksi Gerindra Tegaskan Kader Harus Kompak dan Berdampak untuk Mayoritas Rakyat
Abai dan Bungkam: Refleksi Elit Gorut Atas Tragedi Julia
JIKA 100 TAHUN LAGI ORANG MENCARI GORONTALO 2025
Berawal dari Arahan Wali Kota, Kelurahan Biawao Raih Juara Pemungutan PBB-P2
PKK GELAR JAMBORE PKK TINGKAT KABUPATEN GORUT
Kota Gorontalo Peringkat kedua Internet Paling Ngebutt se-Indonesia
PIMPIN RAPAT PENYERAPAN PROGRAM, BUPATI PUAS HASIL EVALUASI
PEMKAB GORUT BERIKAN BANTUAN RP. 1 JUTA/ORANG UNTUK JAMAAH CALON HAJI
Dua Kepala Desa Di copot Bupati
Terpopuler
-
Gorontalo4 weeks agoMenolak Lupa: Tragedi 2 Januari 2025, Ketika Keadilan untuk Julia Belum Datang
-
News3 months agoMenggugat Kaum Terpelajar di Tengah Demokrasi yang Dikuasai Kapital
-
Gorontalo3 months agoDiusir Pemprov Saat Rakor, Kwarda Pramuka: “Kami yang Inisiasi Rapat, Kok Kami yang Tidak Dikasih Masuk?”
-
Gorontalo4 weeks agoBukan Rapat Biasa, Instruksi Gerindra Tegaskan Kader Harus Kompak dan Berdampak untuk Mayoritas Rakyat
-
Advertorial3 months agoSkorsing dan Sanksi Berat untuk MAPALA UNG: Temuan Kasus Meninggalnya Mahasiswa
-
Gorontalo2 months agoWarga Kota Gorontalo ini Tawarkan Konsep Dual-Fungsi Pasar Sentral: Solusi untuk Ekonomi dan Kreativitas Gorontalo
-
Gorontalo3 months agoMabuk Picu Aksi Brutal, Iptu di Pohuwato Bacok Bripka Hingga Luka Parah
-
Gorontalo2 months agoMenakar Fungsi Kontrol di DPRD Kota Gorontalo
