Connect with us

Daerah

Pemilik Samurai Pada Pembunuhan di Telaga Diringkus

Published

on

Satuan Reserse Kriminal (Satreksrim) Polres Gorontalo kembali meringkus Satu pelaku yang terlibat dalam pembunuhan terhadap Reykel Hanafi (22) warga Desa Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo.

Pelaku tersebut berinisial FU (21) merupakan warga Desa Bolihutuo, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo yang ditangkap pada , Minggu (18/8)

Kasat Reskrim Polres Gorontalo, AKP. Kukuh Islami mengungkapkan, tersangka FU berperan sebagai pembawa senjata tajam jenis samurai yang digunakan untuk menusuk Almarhum Reykel hingga menyebabkan luka dibagian leher dan perut.

“Peran tersangka dalam kejadian ini hanyalah membawa samurai ke TKP Penganiayaan yang berada di Halte didepan SMAN 1 Telaga hingga menyebabkan Korban Meninggal dunia,” Jelasnya.

Atas keterlibatan pelaku, FU disangka dengan Pasal 2 Ayat ( 1 ) Undang – Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951, yaitu diduga membawa senjata tajam atau senjata penusuk dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun.

Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas ) AKBP. Wahyu Tri Cahyono mengatakan, sudah ada lima tersangka yang berhasil diamankan dalam peristiwa pembunuhan sadis tersebut.

“Masih ada satu pelaku. Diharapkan pelaku yang terlibat agar segera menyerahkan diri sebelum ditindak tegas petugas. Tim Buser kita sudah mengetahui identitas pelaku,” Imbau AKBP Wahyu.

(sumber : read.id)

Gorontalo

Menolak Lupa: Tragedi 2 Januari 2025, Ketika Keadilan untuk Julia Belum Datang

Published

on

Misteri Kematian Julia Shinta: 11 Bulan Tanpa Titik Terang

Gorontalo – Sebelas bulan telah berlalu sejak tragedi memilukan yang menimpa seorang gadis muda bernama Julia Shinta Sangala, warga Kabupaten Gorontalo Utara. Pada 2 Januari 2025, jasad Julia ditemukan oleh seorang penggembala sapi di area semak-semak sepi di Desa Ketapang, Kecamatan Gentuma Raya. Penemuan itu seharusnya menjadi awal dari proses pengungkapan kebenaran dan penegakan keadilan bagi keluarga korban.

Sehari setelah penemuan, keluarga Julia melapor secara resmi ke Polres Gorontalo Utara. Dengan harapan besar, mereka mempercayakan penegakan hukum kepada pihak berwenang agar pelaku dapat segera ditemukan. Namun, waktu berjalan begitu lama tanpa perubahan berarti dalam proses penyidikan.

Sebelas Bulan Dalam Penantian Keadilan

Kini, 11 bulan telah berlalu, dan kasus tersebut masih menyandang status “dalam tahap penyidikan”. Tidak ada perkembangan signifikan yang disampaikan kepada publik, sementara keluarga terus menunggu kepastian hukum yang tak kunjung tiba.

Dalam kurun waktu hampir satu tahun, belum ada satu pun tersangka yang diumumkan. Tidak ada kejelasan tentang arah penyelidikan maupun hasil forensik yang dapat membuka tabir misteri kematian Julia Shinta Sangala.

Bagi keluarga korban, setiap hari terasa seperti menanggung luka yang sama. Mereka bukan hanya kehilangan anak, tetapi juga menghadapi ujian panjang melawan sistem hukum yang dinilai lambat dan tidak berpihak. Keadilan yang menjadi hak dasar warga seolah menjauh dan menjadi sesuatu yang sulit dijangkau.

Potret Suram Penegakan Hukum

Kasus ini bukan sekadar catatan kriminal di Gorontalo Utara. Ia merefleksikan wajah penegakan hukum di tingkat lokal yang tengah diuji. Ketika kasus pembunuhan dengan bukti dan peristiwa jelas tak kunjung menemukan titik terang selama hampir setahun, muncul pertanyaan besar tentang efektivitas dan keseriusan aparat dalam mengusut tuntas kejahatan.

Kondisi seperti ini tidak hanya melukai hati keluarga korban, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Rakyat perlu diyakinkan bahwa hukum benar-benar bekerja tanpa pandang bulu dan tidak terhambat oleh kepentingan apa pun.

Penulis Fikran Mohzen

Seruan dan Harapan

Kasus kematian Julia Shinta Sangala adalah panggilan moral bagi semua pihak. Masyarakat, pemerhati hukum, dan organisasi sipil diharapkan ikut mengawasi jalannya penyidikan agar berjalan transparan dan akuntabel.

Polres Gorontalo Utara diminta untuk memberikan penjelasan terbuka kepada publik terkait progres kasus. Keluarga korban berhak mendapatkan kepastian, bukan sekadar janji lanjutan proses penyidikan tanpa hasil yang jelas.

Sebagai bangsa yang menjunjung keadilan, tragedi ini tidak boleh dilupakan. Nama Julia Shinta Sangala harus terus diingat, bukan hanya sebagai korban, tetapi juga sebagai simbol perjuangan akan kebenaran di tengah sistem hukum yang lamban.

Keadilan mungkin tertunda, tetapi perjuangan untuk memperjuangkannya tidak boleh berhenti.

Keadilan untuk Julia.

Penulis
(Fikran Mohzen)

Continue Reading

Advertorial

Pahlawan, Guru, dan ASN, Wajah Pengabdian Bangsa di Pohuwato

Published

on

Pohuwato – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) yang dirangkaikan dengan Hari Pahlawan, Hari Guru Nasional, serta HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tingkat Kabupaten Pohuwato berlangsung khidmat di halaman Kantor Bupati Pohuwato, Kamis (27/11/2025).

Upacara dipimpin oleh Wakil Bupati Pohuwato Iwan S. Adam dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Iskandar Datau, para asisten dan staf ahli bupati, pimpinan OPD, Ketua Korpri Pohuwato Usman H. Bay, Ketua PGRI Pohuwato Coleng Tandjomada, perwakilan Bank SulutGo, serta jajaran anggota Korpri dan PGRI.

Mengawali sambutannya, Wakil Bupati Iwan Adam menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga yang berhalangan hadir karena agenda penting di luar daerah. Ia juga menyampaikan salam hormat dari bupati kepada seluruh anggota Korpri dan PGRI yang memperingati hari istimewa tersebut. “Semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan, agar dapat terus melaksanakan tugas dan pengabdian terbaik untuk bangsa, negara, dan daerah tercinta,” ujarnya.

Dengan mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Bersama Korpri Mewujudkan Indonesia Maju”, Wabup Iwan menekankan pentingnya profesionalitas dan integritas aparatur negara dalam melayani masyarakat. Menurutnya, aparatur sipil negara (ASN) yang kompeten dan berdaya saing menjadi kunci untuk mempercepat pembangunan daerah serta meningkatkan kualitas pelayanan publik menuju Indonesia Emas 2045.

“ASN harus mampu menjadi motor penggerak reformasi birokrasi. Dengan kinerja profesional dan penuh dedikasi, Korpri bisa menjadi teladan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif,” tegasnya.

Iwan Adam juga menjelaskan bahwa peringatan HUT Korpri yang digabung dengan Hari Pahlawan, Hari Guru Nasional, dan HUT PGRI ke-80 merefleksikan perjalanan panjang bangsa dalam membangun negeri. “Bangsa ini berdiri atas jasa para pahlawan, ketulusan para guru, pengabdian seluruh ASN, serta dukungan masyarakat,” jelasnya.

Kepada para guru, Wabup menitipkan masa depan pendidikan generasi muda. Ia berharap para pendidik tidak sekadar mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan nilai karakter, budaya, dan wawasan kebangsaan bagi siswa.

Sementara kepada anggota Korpri, ia mengingatkan pentingnya integritas dalam pelayanan publik. “Korpri harus menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat,” tandasnya.

Di akhir sambutannya, Wabup Iwan Adam mengajak seluruh unsur Korpri, PGRI, dan masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam memajukan Kabupaten Pohuwato. “Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru dan anggota Korpri atas bakti serta dedikasinya. Semoga setiap pengabdian menjadi amal jariyah bagi kita semua,” tutupnya.

Continue Reading

Advertorial

Demi Indonesia Emas, Wabup Iwan Adam Tekankan Penguatan Peran Bidan

Published

on

Pohuwato – Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Pohuwato berlangsung meriah di Gedung Panua, Rabu (26/11/2025). Acara ini dirangkaikan dengan seminar dan workshop yang mengusung tema “Peran Strategis Bidan dalam Menyelamatkan Kesehatan Ibu Melalui Upaya Preventif, Promotif, dan Kolaboratif Menuju Indonesia Emas 2045”.

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Bupati Pohuwato Iwan S. Adam dan dihadiri oleh Ketua DPRD Pohuwato Beni Nento, Ketua IBI Provinsi Gorontalo Ervina Hasania, S.St., M.Kes, Sekretaris BKPSDM Rahmat Ma’ruf, Plt. Direktur RSUD Bumi Panua dr. Dian Ikagustina Tambunan, Sp.A, M.Ked, serta Ketua PC IBI Pohuwato Yayun Gunibala beserta jajaran dokter.

Selain itu, turut hadir perwakilan TP. PKK Pohuwato yang diwakili Ketua Bidang Pembinaan Karakter Keluarga Ny. Risnawati Adam Ali, SP, Ketua DWP Pohuwato Suriyati Datau R. Abdjul, Ketua GOW Pohuwato Suharsi Igirisa, Ketua PIAD Pohuwato, serta anggota Persit.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Iwan Adam menegaskan bahwa peran bidan jauh lebih luas dari sekadar membantu proses persalinan. Menurutnya, bidan merupakan garda terdepan dalam memastikan kualitas hidup generasi masa depan.

“Indonesia Emas 2045 hanya dapat terwujud apabila kesehatan ibu dan anak di masa kini dijaga secara optimal. Bidan adalah andalan kami. Dulu, kita mengenal dua jenis bidan di kampung, yaitu bidan bersekolah dan bidan kampung. Pada era 1970–1980-an, bidan kampung sangat dikenal karena terbatasnya tenaga medis. Saat ini mereka masih ada, dan seyogianya IBI dapat memperhatikan mereka. Ajak mereka bekerja sama dan berbagi rezeki,” ujar Wabup.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Pohuwato berkomitmen meningkatkan kompetensi bidan, menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, serta memperkuat kebijakan pelayanan maternal dan neonatal. “Kami percaya, tanpa bidan yang tangguh, mustahil menurunkan angka kematian ibu dan bayi,” ungkapnya.

Wabup juga menyoroti pentingnya peran bidan di tengah transformasi sistem kesehatan yang semakin modern. Menurutnya, sentuhan empati, kedekatan sosial, dan pelayanan humanis tetap menjadi aspek yang tidak tergantikan dalam profesi kebidanan.

“Oleh karena itu, melalui momentum peringatan HUT ini, mari kita perkuat sinergi seluruh elemen kesehatan. Bersama-sama kita wujudkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wabup menyampaikan apresiasi kepada seluruh bidan yang telah mengabdi dengan tulus di berbagai pelosok, termasuk daerah terpencil. Ia juga menyampaikan permohonan maaf Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga yang berhalangan hadir karena kegiatan dinas di luar daerah.

“Beliau menitipkan salam hangat kepada seluruh bidan yang merayakan HUT IBI ke-74. Semoga para bidan selalu diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,” tutup Iwan Adam.

Sebelumnya, Ketua Panitia Yulita Makahekung, A.Md.Keb, melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 300 peserta. Seminar menghadirkan narasumber dari berbagai bidang keilmuan, seperti Ketua PD IBI Provinsi Gorontalo, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter spesialis anestesi, dan dokter spesialis kejiwaan. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung selama satu hari penuh.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler