Connect with us

Advertorial

Rektor UNG Bahas Tata Kelola PTN di Forum Nasional Pendidikan Tinggi

Published

on

UNG – Transformasi tata kelola Perguruan Tinggi Negeri (PTN) kembali menjadi sorotan dalam Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia tahun 2025 yang berlangsung di UNESA Surabaya. Dalam forum strategis tersebut, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., IPU., ASEAN.Eng, Rektor Universitas Negeri Gorontalo sekaligus Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, tampil sebagai narasumber kunci, membahas isu-isu penting seputar pengelolaan kelembagaan PTN di Tanah Air.

Dalam pemaparannya, Prof. Eduart menguraikan serangkaian tantangan yang dihadapi PTN, mulai dari proses perubahan status kelembagaan dari Satker menjadi PTN BLU maupun PTNBH. Transformasi ini, menurutnya, berdampak signifikan terhadap tingkat otonomi institusi, sistem pengelolaan keuangan, hingga kualitas layanan pendidikan tinggi nasional. Ia menegaskan, “Perguruan tinggi Indonesia berada di titik persimpangan menuju era University 4.0, dimana integrasi teknologi digital, inovasi pembelajaran, serta kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan demi menjawab kebutuhan masyarakat dan dinamika global pendidikan tinggi.”

Dalam sesi diskusi konferensi, turut dibahas masalah birokrasi yang masih berlebihan, keterbatasan otonomi, transparansi tata kelola, disrupsi teknologi digital, serta urgensi penguatan sumber daya manusia di lingkungan kampus. Prof. Eduart menekankan bahwa perubahan tata kelola harus merombak model birokratis yang kaku menjadi manajemen yang lebih lincah dan responsif terhadap perkembangan zaman.

Beberapa langkah strategis yang direkomendasikan meliputi percepatan transformasi status kelembagaan menjadi PTN BLU atau PTNBH dengan dukungan roadmap yang jelas, optimalisasi digitalisasi layanan kampus, profesionalisasi manajemen, dan penguatan kemitraan dengan industri serta komunitas global. Prinsip Good University Governance (GUG) diusung sebagai pilar utama, dengan transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas menjadi nilai inti untuk mewujudkan kampus berdampak.

Konferensi ini juga menjadi momen peluncuran paradigma baru “Kampus Berdampak,” lanjutan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yang menempatkan universitas bukan sekadar penghasil lulusan, tetapi sebagai pusat inovasi, solusi sosial, dan penggerak perubahan melalui riset terapan dan kolaborasi multidisiplin.

Sebagai pembicara kunci, Rektor UNG menyoroti pentingnya kepemimpinan transformatif dalam menjembatani globalisasi dan misi sosial institusi, serta perlunya regulasi pendidikan tinggi yang adaptif di tengah revolusi digital dan dinamika keuangan institusi. Sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan seluruh pemangku kepentingan dinilai sangat esensial demi memperkuat ekosistem pendidikan tinggi Indonesia yang unggul dan relevan di masa mendatang.

Advertorial

Bukan Sekadar Imbauan! Wali Kota Gorontalo Tegas Larang Petasan di Malam Tahun Baru

Published

on

Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea || Foto HUMAS

Kota Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo secara resmi melarang penggunaan petasan saat perayaan malam pergantian tahun 2025 ke 2026.

Kebijakan tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, usai apel malam pada kegiatan wisata akhir tahun yang digelar Pemerintah Kota Gorontalo di Pantai Bolihutuo, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Sabtu (27/12/2025).

“Penggunaan petasan dilarang sepenuhnya karena berpotensi membahayakan keselamatan orang lain, terutama jika dinyalakan di jalan umum atau kawasan padat penduduk,” tegas Adhan.

Wali Kota menegaskan, masyarakat hanya diperbolehkan menyalakan kembang api sebagai alternatif hiburan malam pergantian tahun. Menurutnya, perayaan tahun baru seharusnya dilakukan secara aman, tertib, dan tidak menimbulkan risiko bagi warga lainnya.

“Sudah ada surat edaran yang melarang masyarakat menyalakan petasan. Kembang api boleh, tetapi petasan tetap dilarang,” ungkapnya.

Ia menambahkan, larangan tersebut bukan sekadar imbauan. Jika ditemukan pelanggaran, Pemkot Gorontalo akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku.

“Kalau masih ada yang menyalakan petasan, terutama di jalan, kami akan bekerja sama dengan aparat untuk melakukan penangkapan. Itu bisa membahayakan orang lain,” jelas Adhan.

Sebagai langkah pencegahan, Pemkot Gorontalo juga tidak akan mengeluarkan izin penjualan petasan. Aparat kepolisian telah mengonfirmasi kebijakan serupa terhadap para pedagang yang masih nekat menjual petasan menjelang dan saat malam pergantian tahun.

“Polisi sudah menegaskan, tidak ada izin menjual petasan. Kecuali kembang api,” kata Adhan menegaskan.

Ia pun mengimbau masyarakat agar merayakan malam pergantian tahun dengan cara sederhana dan penuh empati.

“Jangan sampai pesta berlebihan. Kita masih punya saudara di Sumatera yang sedang berduka. Mari tunjukkan solidaritas dan empati kita,” pungkasnya.

Continue Reading

Advertorial

Transformasi Digital Dosen UNG: AI Masuki Dunia Penulisan Akademik

Published

on

UNG – Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sukses menyelenggarakan Pelatihan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk Penulisan Bahan Ajar dan Book Chapter pada Senin, 23 Desember 2025, bertempat di Ruang Sidang Jurusan Matematika, lantai 3 Gedung FMIPA UNG.

Pelatihan ini menghadirkan Dr. Hasan S. Panigoro, dosen Jurusan Matematika, sebagai pemateri utama. Kegiatan berlangsung mulai pukul 13.00 WITA dan diikuti dengan antusias oleh para dosen jurusan yang membawa perangkat laptop masing-masing untuk praktik langsung.

“Pelatihan ini sangat praktis dan langsung applicable. Kami tidak hanya mendapat teori, tetapi juga berlatih langsung menggunakan AI untuk menulis. Ini sangat membantu meningkatkan produktivitas kami,” ujar Agusyarif, salah satu dosen peserta pelatihan.

Dalam sesi pelatihan, Dr. Hasan menyampaikan berbagai topik penting yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam penulisan akademik. Materi yang disampaikan meliputi:

  • Pengenalan berbagai AI tools untuk penulisan akademik.

  • Teknik prompt engineering yang efektif.

  • Pemanfaatan AI untuk riset literatur dan peringkasan referensi.

  • Strategi menulis bahan ajar berkualitas dengan bantuan AI.

  • Teknik penulisan book chapter menggunakan AI.

  • Editing dan parafrase berbasis AI.

  • Etika penggunaan AI dalam penulisan ilmiah.

“Kunci dari penggunaan AI adalah bagaimana kita memberikan instruksi yang tepat. AI merupakan alat yang sangat kuat, tetapi harus dimanfaatkan secara optimal dan etis,” jelas Dr. Hasan dalam pemaparannya.

Keunggulan utama pelatihan ini adalah pendekatan learning by doing. Setiap peserta diberi kesempatan untuk mencoba langsung berbagai AI tools guna mempercepat proses penulisan tanpa mengurangi kualitas karya. Mereka berlatih membuat outline bahan ajar, menulis draft, melakukan parafrasa, mencari referensi, serta memperbaiki kalimat dengan dukungan AI.

Ketua Jurusan Matematika, Nurwan, M.Si., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Terima kasih kepada Dr. Hasan yang telah berbagi ilmu dan pengalaman. Pelatihan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dosen di era digital. Kami berharap setelah pelatihan ini, produktivitas dosen dalam menghasilkan bahan ajar dan book chapter semakin meningkat,” ujar Nurwan.

Jurusan Matematika FMIPA UNG berkomitmen untuk terus mendukung dosen dalam pemanfaatan teknologi digital, khususnya AI, guna meningkatkan produktivitas akademik. Selain pelatihan ini, jurusan juga merencanakan program pendampingan lanjutan bagi dosen yang ingin memperdalam kemampuan penulisan berbasis AI.

“Ini bukan sekadar pelatihan satu kali. Kami akan terus mendampingi dosen melalui sharing session dan pendampingan teknis agar pemanfaatan AI dalam penulisan akademik bisa optimal,” tambah Nurwan.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para dosen semakin terampil dalam menulis bahan ajar dan book chapter dengan bantuan teknologi AI. Tidak hanya produktivitas yang meningkat, tetapi juga kualitas karya akademik yang dihasilkan, sehingga Jurusan Matematika FMIPA UNG semakin unggul dan inovatif dalam menghasilkan karya ilmiah bernilai tinggi.

Continue Reading

Advertorial

Relawan UNG Alami Ujian Kesehatan di Tengah Penanganan Banjir Aceh

Published

on

UNG – Tim relawan medis Universitas Negeri Gorontalo (UNG) turun langsung memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak banjir di Aceh. Dipimpin oleh Dr. Zuhriana K. Yusuf, M.Kes., tim tersebut terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat UNG, sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang didukung Kemendikbudristek.

Di tengah penugasan, salah satu relawan UNG, dr. Akbar Patuti, Sp.BS., dilaporkan mengalami serangan jantung di Kabupaten Pidie Jaya pada 21 Desember setelah menjalankan shalat Subuh. Kondisi tersebut diduga dipicu kelelahan akibat perjalanan panjang dari Gorontalo menuju Aceh. Meski sempat menjalani perawatan, relawan tersebut tetap berkomitmen memberikan layanan medis dan diketahui membantu pelayanan hingga ratusan pasien per hari. Berkat pertolongan cepat rekan tim, termasuk dr. Muchtar Nora Ismail Siregar, Sp.JP., dr. Akbar dirujuk ke RS Zainoel Abidin Banda Aceh dan kini kondisinya dilaporkan membaik.

Tim UNG tetap menjalankan layanan kesehatan dasar dan edukasi pencegahan, dengan fokus khusus pada potensi gangguan kesehatan pascabanjir yang bisa dipicu kelelahan ekstrem seperti kejadian ini. Dr. Zuhriana menegaskan bahwa prioritas adalah menjaga kesehatan ibu dan anak, menjalankan skrining kesehatan bagi warga terdampak, serta edukasi perilaku hidup bersih untuk mengurangi risiko penyakit pascabanjir. “Kejadian ini mempertegas pentingnya deteksi dini kelelahan dan penanganan cepat di lapangan,” ujar beliau.

Kondisi pascabencana juga mempengaruhi operasional layanan. Meskipun ada tekanan fisik yang tinggi, relawan UNG tetap berupaya memberikan pelayanan bagi sekitar 125 pasien per hari, dengan koordinasi ketat bersama Satgas Universitas Syiah Kuala (USK) yang membimbing serta memfasilitasi layanan dan pendampingan. Dr. Zuhriana menambahkan rasa syukur atas dukungan tersebut, serta menegaskan komitmen untuk memastikan pemulihan bagi semua pihak yang terdampak bencana, termasuk para relawan yang berada di garis depan.

UNG menegaskan bahwa pelibatan relawan adalah bagian dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi dalam membantu pemulihan komunitas pascabencana. Upaya institusional ini juga sejalan dengan inisiatif Kemendikbudristek untuk memperkuat kapasitas penanganan bencana di lingkungan kampus. Selain layanan medis, UNG juga menyalurkan bantuan donasi dari tenaga pendidik, tenaga kependidikan, serta mahasiswa untuk kebutuhan warga terdampak.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler