Connect with us

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

UNG Gelar FGD Bersama Kemendes PDTT

Published

on

Universitas Negeri Gorontalo bersama tim Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teluk Tomini melaksanakan focus group discussion ll Foto Istimewa

UNG – Universitas Negeri Gorontalo bersama tim Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teluk Tomini melaksanakan focus group discussion, dalam upaya perencanaan wilayah dan pemetaan potensi KEK Teluk Tomini.

Dalam FGD tersebut, Arum Kusumaningtias yang menjadi konsultan KEK Teluk Tomini sekaligus ahli kebijakan publik menjelaskan bahwa KEK Teluk Tomini menjadi satu-satunya yang terbesar dan terbaru karena pengelolaannya berbasis desa.

“Untuk itulah manfaatnya harus dirasakan oleh masyarakat desa,” ujar Arum.

Senada dengan Arum, Greg Wiryanto yang merupakan Tim Ahli Arsitektur Lanskap pun menyatakan bahwa, dalam pengembangannya lanskap KEK ini harus berbasis kultural. Artinya pengembangan KEK Teluk Tomini ini penting untuk dipetakan sesuai dengan basis kebudayaan masing-masing desa.

Sementara itu Rektor UNG Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., IPM., mengatakan bahwa pelaksanaan KEK berbasis Perdesaan harus menjadi prioritas demi kelangsungan masyarakat desa, khususnya dalam program pengentasan kemiskinan dan pengembangan ekonomi kreatif.

“Meskipun desa menjadi produsen terbesar untuk menyangga kebutuhan kawasan perkotaan, namun merekalah subjek yang selama ini tidak pernah terbebas dari kemiskinan,” ujar Eduart.

FGD Kawasan Ekonomi Khusus Teluk Tomini lahir dengan kesimpulan untuk membentuk Ekosistem Ekonomi Kawasan. Sebab dalam penanganannya, KEK tidak bisa langsung dilaksanakan dengan kepentingan membangun berbagai infrastruktur fisik, namun kopong infrastruktur sosial.

“Yang dimaksud dengan infrastruktur sosial ini merujuk pada proses penguatan kapasitas manusia,” kata Eduart.

Proses penguatan ini bertujuan untuk membangun komunitas masyarakat agar memiliki tujuan, visi dan misi yang ingin dicapai bersama untuk menjawab tantangan dunia yang semakin kompleks.

Penguatan kapasitas manusia ini juga tidak bisa melepaskan kebudayaan dan adat istiadat setempat. Justru, ekosistem ekonomi kawasan ini dikembangkan dengan syarat-syarat kebudayaan untuk memperkuat sektor-sektor Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk membantu perekonomian masyarakat lewat berbagai program asistensi yang dilaksanakan oleh Universitas.

Advertorial

FIS UNG Gelar Sosialisasi Tarif Layanan Akademik, Pastikan Civitas Paham Kebijakan Baru

Published

on

UNG – Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar sosialisasi Tarif Layanan Penunjang Akademik Tahun 2025, Rabu (13/8/2025) di Aula FIS. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WITA ini dipimpin langsung Wakil Rektor II UNG, Dr. Moh. Hidayat Koniyo, S.T., M.Kom., selaku narasumber utama.

Dalam paparannya, Dr. Hidayat memaparkan secara rinci ketentuan dan penyesuaian tarif yang akan mulai berlaku tahun depan. Ia menegaskan, kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan akademik sekaligus menunjang proses pembelajaran di UNG.

Dekan FIS, Dr. Drs. Zuchri Abdussamad, S.I.K., M.Si., mengapresiasi kehadiran Wakil Rektor II dalam kegiatan tersebut.

“Sosialisasi ini penting agar seluruh civitas akademika memahami kebijakan yang berlaku. Transparansi dan pemahaman bersama akan mendorong penerapan kebijakan secara efektif,” ujarnya.

Kegiatan dihadiri pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi interaktif yang membahas dampak implementasi tarif terhadap aktivitas akademik.

FIS UNG menegaskan, sosialisasi ini merupakan wujud komitmen fakultas dan universitas dalam menjaga keterbukaan informasi serta memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh civitas akademika.

Continue Reading

Advertorial

Kolaborasi Internasional: UNG dan PAIR Siap Kembangkan Riset Kawasan Teluk Tomini

Published

on

UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menerima kunjungan Tim Partnership for Australia–Indonesia Research (PAIR) Sulawesi bersama Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Selasa (12/8). Rombongan dipimpin Direktur Indonesia untuk PAIR, Dr. Hasnawati Saleh, dan disambut langsung Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., di ruang kerja rektor.

Turut hadir mendampingi Rektor, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Harto Malik, M.Hum., Kepala LPPM UNG Prof. Lanto Ningrayati Amali, S.Kom., M.Kom., Ph.D., serta tim peneliti UNG.

Rektor UNG, Prof. Eduart, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan menegaskan bahwa kolaborasi riset internasional ini sejalan dengan fokus pengembangan daerah berbasis kawasan, khususnya di Teluk Tomini.

“Kehadiran Tim PAIR dan Konjen Australia menjadi langkah penting memperkuat jejaring penelitian yang memberi kontribusi langsung bagi masyarakat. UNG akan memberikan dukungan penuh agar kolaborasi ini berjalan optimal,” ujar Eduart.

Sementara itu, Dr. Hasnawati Saleh menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan mempererat komunikasi dengan mitra universitas dan stakeholder di Gorontalo, sekaligus memperkenalkan program PAIR kepada peneliti UNG yang menjadi mitra kerja.

Pertemuan akan dilanjutkan dengan kunjungan ke pusat riset di Desa Biluhu, daerah pesisir Gorontalo, sebagai bagian dari implementasi riset berbasis kawasan.

“Kami berterima kasih atas dukungan Rektor UNG dan berharap kerja sama ini menjadi awal yang baik antara seluruh pihak,” pungkas Hasnawati.

Continue Reading

Advertorial

UNG Sambut Mahasiswa Baru dengan Pembekalan Intensif Selama 5 Hari

Published

on

UNG – Sebanyak 5.281 mahasiswa baru resmi menjadi bagian dari keluarga besar civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Mereka dibekali pengenalan kehidupan kampus melalui kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, yang berlangsung selama lima hari mulai 11–15 Agustus 2024.

Dalam arahannya, Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., menegaskan pentingnya PKKMB sebagai langkah awal bagi mahasiswa baru untuk beradaptasi dengan dunia perkuliahan.

“Kehidupan kampus sangat berbeda dengan masa sekolah. Melalui PKKMB, mahasiswa akan memahami sistem pembelajaran, budaya akademik, dan berbagai aktivitas yang akan dijalani selama masa studi,” ujar Eduart.

Rektor menekankan bahwa momen ini bukan sekadar seremonial, tetapi wadah strategis untuk membentuk kesiapan mental dan akademik mahasiswa dalam menghadapi dinamika perkuliahan selama empat tahun ke depan.

Ketua Panitia PKKMB 2025, Dr. Melan Angriani Asnawi, S.Pd., M.Si., menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, dan dilaksanakan di tingkat universitas serta fakultas.

Selama pelaksanaan, mahasiswa baru dibekali materi penting, antara lain kehidupan berbangsa dan bernegara, jati diri bangsa dan bela negara, sistem pendidikan tinggi di Indonesia, perguruan tinggi di era digital dan revolusi industri, pengembangan karakter, serta muatan lokal dan kearifan lokal Kawasan Teluk Tomini.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler