Connect with us

News

50 Siswa Ikuti Program Edukasi Lingkungan di Hari Maleo Sedunia

Published

on

GORONTALO – Sebanyak 50 siswa SDN 2 Suwawa Timur mengikuti program edukasi dalam rangka Hari Maleo Sedunia, Selasa (21/11/2023). Mereka diajak belajar memahami burung maleo dan habitatnya oleh sejumlah penyuluh dan pegiat lingkungan dari Balai Taman Nasional Bogani Nani wartabone, Wildlife Conservation Society (WCS) Program Indonesia dan Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA).

Dengan metode klasikan dan bermain di luar ruang para siswa dikenalkan dengan hutan taman nasional Bogani Nani Wartabone dan satwa liar yang menghuni hutan, termasuk burung maleo (Macrocephalon maleo) sebagai burung endemik sulawesi.

“Kami memulai dengan membuat tes awal ke siswa untuk mengetahui pemahaman satwa liar di hutan, hewan ternak dan hewan peliharaan,” kata Arif Rahman dari WCS IP.

Para siswa diberikan lembaran kertas yang berisi gambar-gambar hewan, mereka diminta untuk mengenalinya dan mengidentifikasinya sebagai satwa liar, hewan ternak atau hewan peliharaan.

Mereka sangat antusias, apalagi para siswa ini diperbolehkan menggunakan bahasa lokal (bahasa Suwawa) untuk mengidentifikasi gambar satwa. Sebagian besar gambar satwa berhasil dikenali, namun ada juga siswa yang belum mampu mengenali dan mengidentifikasi satwa yang Digambar karena tidak pernah berjumpa atau mendapat informasi sebelumnya.

Setelah menyelesaikan tes awal para siswa mendapat suguhan kuis berhadiah dari panitia, mereka sangat serius mengkuti sesi ini karena banyak yang berebut untuk menjawabnya.

Para siswa ini merupakan warga desa Tulabolo dan Tulabolo Barat yang menjadi desa penyangga kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Penyuluh Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Diah Ayu Lestari mengajak para siswa untuk mengenal fungsi hutan, siswa disuguhkan gambar dan foto yang mudah dilihat dan dipahami. Metode ini menyederhanakan penjelasan yang rumit agar mudah dicerna oleh siswa sekolah dasar.

Demikian juga dengan Arif Rahman yang masih menggunakan gambar dan foto untuk mengenalkan hidupan liar di dalam Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

“Kami juga menayangkan film dokumenter pendek yang merekam aktifitas dan kebiasaan burung maleo bertelur. Ini sangat diminati para siswa,” tutur Arif Rahman.

Setelah itu para siswa diajak bermain di halaman sekolah yang ditutupi rumput, beragam permainan disuguhkan untuk mengajak para siswa bergembira.

Permainan semakin seru saat badut maleo muncul di Tengah lapangan. Siswa diminta untuk melindungi maleo ini dari kejaran pemburu. Mereka membuat barikade untuk melindungi maleo dari kejaran para pemburu, setiap pemburu mendekati maleo para siswa membuat barisan rapat agar maleo tidak dibunuh.

Permainan ini berakhir saat matahari sudah meninggi dan siswa kembali ke dalam ruangan untuk menerima materi dan mengikuti tes akhir.

“Kami sangat senang SDN 2 Suwawa Timur mendapat kunjungan dari Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, WCS dan BIOTA di peringatan hari maleo sedunia ini, mengenalkan hutan dan satwa di dalamnya, ini sungguh pengalaman yang luar biasa,” ujar Muslina T Maku Kepala Sekolah SDN 2 Suwawa Timur.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Uwedikan dalam Ancaman: Sinyal Gangguan Ekosistem Mangrove

Published

on

UWEDIKAN – Nasrun Abdullah (40) berjalan di atas akar mangrove dengan penuh waspada, matanya jeli mengawasi sekitar. Jalannya pelan dan terukur, sementara itu, tangan kirinya meraih akar pohon mangrove yang timbul ke permukaan tanah, tangan kanannya memegang clipboard yang dijepit kertas putih, dengan pensil yang terselip di antara papan.

“hati-hati , banyak akar yang lapuk,” teriak Nasrun.

Pukul 09.00 WITA Nasrun bersama 6 nelayan gurita di Desa Uwedikan, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah berada diatas perahu menuju lokasi pendataan mangrove. Untuk menjangkau lokasi pendataan, mereka menggunakan perahu kayu yang biasanya dipakai untuk melaut.

Perahu-perahu ini bergerak pelan menuju Pulau Balean, Pulau Panjang, Pulau Bubuitan, dan Pulau Balebajo ditumpangi 13 orang secara keseluruhan terbagi menjadi dua kelompok. Tujuh orang diantaranya merupakan nelayan gurita. Satu orang perempuan nelayan, enam orang nelayan laki-laki termasuk Nasrun. Sementara sisanya merupakan staf Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA) dan enumerator.

“Ini pengalaman pertama saya melakukan pendataan mangrove, dapat pengetahuan baru, pengalaman baru,” terang Nasrun.

Pengambilan sampel dilakukan di empat titik tersebar di Pulau Balean, Pulau Panjang, Pulau Bubuitan, dan Pulau Balebajo. Masing-masing pulau dipasangi 3 plot berukuran ukuran 10 meter persegi. Jarak antara satu plot dengan plot lainya sejauh 50 meter.

Sesampainya di lokasi, Nasrun dan anggota kelompok lainya, mulai melakukan pendataan. Ada yang mengukur luas lahan pengambilan sampel, ada yang mengecek titik koordinat, ada juga yang memasang tali plot.

Setelah itu, dilakukan pengecekan suhu air, salinitas, dan Potential Hydrogen (pH) mereka mulai menjajaki akar mangrove yang timbul ke permukaan. Selanjutnya mengukuran volume batang, identifikasi tutupan kanopi pada mangrove, mendata jumlah anakan, serta spesies dan genus mangrove, sedimen dan hewan invertebrata didalamnya.

Di empat pulau itu ditemukan berbagai spesies mangrove. Antara lain: Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, Bruguiera x dungarra, Ceriops australis, Avicennia alba, Ceriops tagal, Rhizophora mucronata, Avicennia alba, Ceriops zippeliana, Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Bruguiera x dungarra, Bruguiera hainesii, Rhizophora stylosa, Xylocarpus rumphii, Bruguiera gymnorrhiza dan Acanthus ebracteatus.

Rusaknya mangrove menjadi sinyal kerusakan ekosistem pesisir. Ekosistem mangrove bernilai penting baik dari sisi lingkungan maupun sosial ekonomi. Perannya dalam menyerap karbon dioksida (CO2) jauh lebih besar dibandingkan pohon lainnya yang hidup di daratan. Hampir seluruh bagian pohon mangrove menyerap CO2 mulai dari akar, batang, daun hingga sedimen. Selain itu, ekosistem mangrove juga mendukung kehidupan masyarakat pesisir.

Temuan kerusakan mangrove

Nasrun melangkah dengan hati-hati, saat kakinya menginjak akar pohon bakau dari genus Rhizophora dengan ciri umum akar tunjang yang menjuntai ke bawah terdengar bunyi “krek.”

Suara itu berasal dari patahan akar mangrove yang telah lapuk. Akar tersebut sudah kehilangan sebagian kekuatannya sehingga tidak lagi mampu menopang bobot badan Nasrun. Rupanya bukan hanya Nasrun, yang menemukan akar-akar keropos anggota kelompok lainnya pun menjumpai kondisi mangrove yang keropos di bagian akarnya.

“Untuk sampai ke batang pohon kami sangat hati-hati, apalagi beralih dari satu pohon ke pohon lainnya, salah melangkah pasti tercebur. Ada beberapa tempat yang kondisi airnya cukup dalam, ada juga airnya yang dangkal, ada juga yang lumpur saja,” terang Nasrun.

Peran vital dari ekosistem mangrove lainya adalah pelestarian lingkungan pesisir. Selain sebagai habitat dan tempat berkembang biaknya biota laut. Mangrove juga merupakan pelindung alami pantai atau bisa dibilang sebagai benteng pertahanan dari ancaman abrasi serta bencana alam seperti badai dan juga gelombang tsunami. Akar mangrove berfungsi sebagai penyaring alami polutan pencemaran laut.

Di Uwedikan sendiri ditemukan mangrove yang tidak lagi sehat. Kerusakan itu terlihat terlihat jelas pada bagian akar yang mengalami pelapukan, belum diketahui pasti penyebab kerusakan. Masyarakat menduga, hal itu disebabkan oleh limbah tailing pabrik tambak udang yang dibuang langsung ke laut. Untuk memastikan penyebab pasti kerusakan ekosistem mangrove di Uwedikan perlu dilakukan riset ilmiah dengan melibatkan tim yang ahli kompeten dibidangnya.

Fasilitator JAPESDA di Uwedikan, Indhira Faramita Moha menjelaskan, pendataan mangrove di Uwedikan dilakukan pada Jumat (22/8/2025). Empat titik lokasi, dengan jumlah keseluruhan plot yang terpasang sebanyak 12 plot.

Indhira menambahkan, pihaknya hanya melakukan pendataan pada titik sampling yang sudah ditentukan. Diluar daripada itu, pihaknya tidak bisa memastikan kondisi kesehatan manggrove.

“Kami tidak bisa memastikan apakah seluruh pohon mangrove yang tersebar di empat pulau ini seluruhnya mengalami kerusakan. Kerusakan (lapuk pada bagian akar) kami temukan di 12 plot ini. Nah, di sini ada yang akarnya masih kuat dan kokoh, ada juga yang lapuk dan rentan patah,” tutupnya.

Temuan adanya kerusakan pada ekosistem mangrove di Uwedikan ini sudah sepatutnya menjadi perhatian serius pemerintah daerah setempat, hal ini diperlukan agar keberlangsungan ekosistem mangrove tetap terjaga. Pasalnya, jika ekosistem mangrove mengalami kerusakan maka ada kemungkinan terjadi kerusakan juga pada ekosistem lainnya, termasuk padang lamun.

Berdasarkan riset Walhi (2023) tentang perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia, Sulteng menempati urutan pertama yang memiliki desa pesisir terbanyak di indonesia yang mengelola ekosistem mangrove dibandingkan dengan seluruh provinsi di Indonesia. Jumlahnya mencapai 539 desa yang mengelola ekosistem mangrove di Sulteng.

Di Uwedikan, data ekosistem mangrove yang telah dikumpulkan oleh para nelayan, staf Japesda dan anumerator diserahkan kembali kepada warga Uwedikan sebagai bahan evaluasi dalam menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove serta mendukung upaya pelestarian ekosistem perairan.

Continue Reading

Gorontalo

Bencana Alam Landa Kecamatan Taluditi, Wanggarasi, dan Lemito: 159 KK Terimbas Banjir

Published

on

Pohuwato – Hujan dengan Intensitas Tinggi Mengakibatkan Banjir dan Longsor di Pohuwato
Pada Selasa, (09/09/2025), wilayah Kabupaten Pohuwato, khususnya Kecamatan Taluditi, Wanggarasi, dan Lemito, diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak siang hingga malam hari. Hujan deras ini menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah titik.

Menurut keterangan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pohuwato yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD, Abdulmuthalib Dunggio, longsor terjadi di ruas Jalan Trans Taluditi tepatnya di Desa Panca Karsa II, yang sempat menutup akses jalan. Akibat longsor tersebut, kendaraan tidak bisa melintas dan menyebabkan kemacetan.

“Jalan yang terdampak longsor berada di Desa Panca Karsa I, Panca Karsa II, dan seputaran Puskesmas Panca Karsa I,” jelas Abdulmuthalib.

Selain longsor, banjir merendam sejumlah desa di Kecamatan Taluditi, Wanggarasi, dan Lemito. Di Kecamatan Taluditi, Desa Malango dan Desa PK I terdampak banjir dengan total 159 Kepala Keluarga (KK) atau 544 jiwa. Sementara di Kecamatan Wanggarasi, banjir terjadi di Desa Tuweya, Desa Bohusami, dan Desa Bukit Harapan. Di Kecamatan Lemito, banjir melanda Desa Lemito.

Pada Rabu (10/09/2025), Abdulmuthalib menginformasikan bahwa jalan yang sempat tertutup longsor kini sudah dapat dilalui setelah dilakukan pembersihan material longsoran dengan alat berat bersama TNI/Polri serta masyarakat setempat. Untuk banjir, kondisi air sudah berangsur surut.

BPBD Pohuwato mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan yang masih berpotensi tinggi di wilayah tersebut. Saat ini, BPBD Pohuwato masih merampungkan data jumlah warga dan infrastruktur yang terdampak.

Abdulmuthalib juga mengutip penegasan dari Bupati Pohuwato agar BPBD dan dinas terkait terus memantau kondisi di wilayah-wilayah yang rentan dengan dampak bencana alam seperti banjir dan longsoran.

Continue Reading

Hiburan

Heboh Disebut Masuk Islam, Conor McGregor malah Nyatakan Diri Bakal Calon Presiden Irlandia

Published

on

Sempat menjadi sorotan publik setelah unggahan di akun X miliknya, @TheNotoriousMMA yang menuliskan kata ‘Allohu Akbar’ hingga memunculkan isu dirinya masuk Islam, kini Conor McGregor kembali menarik perhatian. Mantan juara dunia UFC ini secara terbuka menyatakan niatnya mencalonkan diri sebagai Presiden Irlandia melalui sebuah video di depan gedung pemerintahan.

Dalam video tersebut, McGregor mengungkapkan keprihatinan atas situasi sosial di Irlandia, khususnya terkait meningkatnya jumlah tunawisma anak-anak. Ia menyebut, “Kita telah melihat tunawisma di kalangan anak-anak Irlandia meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Semua anak Irlandia harus disayangi, namun sebaliknya, anak-anak kita diterlantarkan,” ungkap McGregor.

McGregor juga menyoroti penurunan sektor pariwisata dan rasa aman masyarakat yang semakin berkurang akibat bertambahnya ancaman di jalanan. Ia mengajak para pendukung untuk aktif menghubungi anggota dewan daerah agar dirinya dapat masuk sebagai calon resmi. “Jika Anda ingin melihat nama saya di surat suara untuk Pemilihan Presiden, saya mendorong Anda untuk menghubungi anggota dewan daerah setempat Anda hari ini. Meminta mereka untuk mencalonkan saya,” jelasnya.

Saat ini, McGregor belum memenuhi syarat pencalonan, yakni dukungan dari minimal 20 anggota Oireachtas (parlemen Irlandia) atau empat dari 31 dewan lokal sebelum tenggat 24 September 2025. Proses tersebut diakui para analis politik sebagai tantangan berat yang kemungkinan sulit ditembus oleh McGregor.

Konfirmasi pencalonan McGregor mendapat dorongan dari pengusaha Elon Musk yang menyatakan dukungan terbuka. Melalui media sosial X, Musk menulis, “No one will fight harder for the people of Ireland than Conor McGregor!” Namun, Wakil Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, menyebut peluang McGregor sangat kecil, bahkan menganggap sang petarung “mewakili yang terburuk dari kita”.

Kampanye McGregor disebut-sebut mirip dengan strategi populis Donald Trump, termasuk penekanan isu anti-imigran dan kritik terhadap pemerintah. Unggahannya di X juga sempat kontroversial karena mengutip ‘Allahu Akbar’, yang diasosiasikan dengan Islam dan memicu rumor tentang dirinya masuk agama tersebut, meski hingga kini belum ada konfirmasi terkait hal tersebut. Isu agama dan identitas kerap mewarnai narasi McGregor di publik, dan berbagai media global menyoroti pernyataan maupun langkah-langkah politiknya secara kritis.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler