Connect with us

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Pangkas Beasiswa untuk Tangani Pandemi, Mahasiswa Pertanyakan Anggaran Covid-19 di Gorontalo

Published

on

Presiden Badan Eksekutive Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Rivaldy Ibura.

GORONTALO-Kebijakan Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk menggeser anggaran beasiswa guna menambah biaya penanggulangan bencana corona di Gorontalo mendapat protes dari mahasiswa. Kebijakan tersebut ditolak mengingat akan menyulitkan mahasiswa dalam menempuh pendidikannya nanti.

Penolakkan terhadap kebijakan Pemprov ini salah satunya datang dari Presiden Badan Eksekutive Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Rivaldy Ibura. Aldy menyebut langkah Pemprov itu akan menimbulkan problematika baru utamanya bagi mahasiswa yang tingkat ekonomi keluarganya tergolong kurang mampu alias KK miskin. Bahkan, memangkas anggaran beasiswa untuk siswa kurang mampu adalah simbol membunuh pendidikan di daerah.

“Jika pemerintah salah dalam mengambil kebijakan, maka imbasnya pada masyarakat, menyoal pada pergeseran anggaran beasiswa, ini adalah langkah yang keliru, pasalnya banyak mahasiswa sangat membutuhkan beasiswa yang diprogram oleh pemerintah untuk melangsungkan studi demi peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM),” ujar Presiden BEM Universitas Negeri Gorontao Rivaldy Ibura, Sabtu (16/5).

Namun, sangat disayangkan, Pemprov lanjut Aldy tanpa pertimbangan matang langsung memutuskan pergeseran anggaran beasiswa bersama DPRD melalui Rapat Dengar Pendapat beberapa waktu lalu. Padahal, masih banyak anggaran yang lebih layak untuk digeser seperti pembangunan infrastruktur.

“Misalnya tutup jembatan Molingtogupo Rp. 20M. Ini seharusnya anggaran yang harus digeser, merujuk pada surat mentri keuangan Sri Mulyani Indrawati, seluruh proses pengadaan barang jasa untuk seluruh jenis/bidang,subbidang dana alokasi khusus (DAK) fisik selain bidang kesehatan dan bidang pendidikan, baik yang sedang berlangsung maupun belum dimulai prosesnya untuk dapat dihentikan pelaksanaannya. Jelas termuat bahwa pendidikan dan kesehatan adalah aspek yang harus diprioritaskan. Tetapi sangat disayangkan hal lain yang terjadi di Provinsi Gorontalo,” papar Aldy Ibura.

Aldy mengatakan, kebijakan pemerintah ini juga mengindikasikan kegagalan penanganan pandemi covid-19 di Gorontalo. Terlebih jika dikaitkan dengan keputusan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang cenderung dipaksakan yang sejatinya Gorontalo tidak mampu.

“Kita lihat pada sisi Pengalokasian peruntukan bantuan,ini kurang maksimal dan tidak tepat sasaran. Kebijakan PSBB di provinsi gorontalo sedang berlangsung, ini mengharuskan pemerintah untuk bertanggung jawab penuh, baik dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain kepada seluruh masyarakat Gorontalo,” ujarnya.

Dikatannya lagi, sejauh ini dirinya mendapat banyak keluhan yang disampaikan masyarakat seputar sulitnya mencari nafkah selama pembatasan. Kesuitan-kesulitan warga ini pun tak ayal memicu ketakutan baru di tengah-tengah mereka.

“Masyarakat hari ini lebih takut mati karena kelaparan dari pada virus corona, Sehingga jangan heran terjadi pelanggaran-pelanggaran dalam penerapan PSBB atau tidak patuh,” ujarnya.

Aldy pun bertanya tentang kejelasan anggaran penanganan covid19 di Gorontalo yang pengelolaannya tidak transparan.

“Dikemanakan annggaran yang besar itu? Seajuh ini tidak ada transparansi anggaran oleh pemerintah. Jangan sampai ada oknum yang mengkorupsi anggaran yang begitu besar di tengah-tengah musibah yang melanda ini,” tukas Aldy Ibura.

Advertorial

Memasuki Tantangan Baru, Kuliah Tamu BSI Kupas Strategi Ekonomi Islam

Published

on

UNG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Gorontalo, menggelar kuliah tamu yang menghadirkan Head of BSI Institute, Dr. Luqyan Tamaeni, Kamis (04/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi nyata kolaborasi antara dunia akademik dan industri keuangan syariah di lingkungan FEB UNG.

Dalam kuliah tamu bertema “Ekonomi Islam dalam Lanskap Global: Isu Terkini, Arah Kebijakan dan Strategi,” Dr. Luqyan Tamaeni memaparkan sejumlah tantangan utama yang tengah dihadapi ekonomi Islam, khususnya dalam menghadapi perkembangan teknologi finansial, dinamika geopolitik global, serta perubahan arah kebijakan ekonomi dunia yang berdampak langsung pada sistem ekonomi berbasis syariah.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Abdul Hafidz Olii, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kuliah tamu ini. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat relevan untuk memperkuat wawasan serta kapasitas mahasiswa dalam memahami arah kebijakan dan strategi pengembangan ekonomi Islam di era globalisasi dan digitalisasi.

“Materi yang dibawakan sangat penting untuk memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap arah kebijakan dan strategi pengembangan ekonomi Islam, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi,” ujarnya.

Prof. Hafidz juga menekankan bahwa kuliah tamu seperti ini adalah wujud konkret upaya menghadirkan pembelajaran berbasis praktik dunia kerja. Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperluas pengetahuan dan memperdalam isu-isu terbaru di bidang ekonomi Islam.

Dekan FEB UNG, Dr. Raflin Hinelo, S.E., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan kuliah tamu merupakan langkah nyata dalam menghubungkan teori akademik dengan praktik industri, khususnya di sektor perbankan syariah.

“Melalui kolaborasi dengan BSI, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan aplikatif mengenai praktik ekonomi Islam, sehingga mampu berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” harapnya.

Kegiatan ini mempertegas komitmen FEB UNG untuk berinovasi dan memperkuat jejaring dengan dunia industri, serta berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan siap menghadapi tantangan ekonomi global berbasis nilai-nilai Islam.

Continue Reading

Advertorial

Dorong Literasi Keuangan Syariah, FEB UNG dan BSI Teken Kerja Sama

Published

on

UNG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo (FEB UNG) resmi menjalin kerja sama strategis dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Gorontalo sebagai upaya memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri keuangan di daerah tersebut.

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan secara langsung oleh Dekan FEB UNG, Dr. Raflin Hinelo, S.E., M.Si., bersama Branch Manager BSI KC Gorontalo, Ramdan Malik, serta disaksikan Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Abdul Hafidz Olii, M.Si., di Aula Prof. Kadir Abdussamad pada Selasa (04/11/2025).

Dekan FEB UNG, Dr. Raflin Hinelo, menuturkan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis fakultas dalam memperluas jejaring kemitraan dengan sektor industri, khususnya perbankan syariah yang sangat relevan terhadap pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis di perguruan tinggi.

“Kemitraan dengan BSI menjadi wujud nyata komitmen FEB UNG dalam mengembangkan kerja sama yang aplikatif dan bermanfaat, baik bagi dosen, mahasiswa, maupun pihak industri. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat membuka ruang kolaborasi dalam bidang pendidikan, riset, magang, dan pengabdian masyarakat yang berorientasi pada praktik keuangan syariah,” kata Raflin.

Melalui kerja sama ini, FEB UNG mempertegas komitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor, guna menghadirkan pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan industri sekaligus masyarakat. Hal tersebut juga sejalan dengan visi UNG sebagai kampus unggul dan berdaya saing.

Branch Manager BSI KC Gorontalo, Ramdan Malik, menyambut baik terjalinnya kerja sama antara institusi perbankan syariah dan dunia akademik. Ia berharap kemitraan yang terbangun tidak hanya bersifat seremoni, melainkan mampu menghasilkan langkah nyata yang mendukung penguatan literasi keuangan syariah serta peningkatan kompetensi mahasiswa agar siap bersaing di dunia kerja.

“Diharapkan kerja sama ini tidak hanya sebatas seremoni, tetapi menjadi langkah nyata dalam mendukung penguatan literasi keuangan syariah dan peningkatan kompetensi mahasiswa agar siap bersaing di dunia kerja,” pungkas Ramdan.

Sebagai tindak lanjut kerja sama, FEB UNG dan BSI KC Gorontalo turut menggelar kuliah tamu yang menghadirkan Head of BSI Institute, Dr. Luqyan Tamaeni, sebagai narasumber utama dengan materi “Ekonomi Islam dalam Lanskap Global: Isu Terkini, Arah Kebijakan dan Strategi”, guna memperkuat wawasan mahasiswa terkait isu-isu kekinian dalam ekonomi syariah.

Continue Reading

Advertorial

Dukung Langsung Program Presiden, UNG Luncurkan Pusat Studi STEM

Published

on

UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terus memperkuat perannya dalam bidang riset dan inovasi dengan mendirikan Pusat Studi Lingkungan Belajar dan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Unit baru ini berada di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNG dan dipimpin oleh Prof. Dr. Lukman A.R. Laliyo, S.Pd., M.Pd., M.M.

Pendirian pusat studi tersebut menjadi langkah strategis UNG dalam mendukung arah kebijakan nasional di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika, sejalan dengan program prioritas Presiden Republik Indonesia.

Pelantikan Kepala Pusat Studi Lingkungan Belajar dan STEM dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan 61 pejabat baru di lingkungan UNG, Selasa (28/10/2025), di Aula Prof. Kadir Abdussamad. Prosesi tersebut turut melantik sejumlah pejabat strategis, antara lain Sekretaris Program Vokasi, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Koordinator Program Studi, Kepala Laboratorium, Ketua dan Sekretaris Penjaminan Mutu Program Vokasi dan Fakultas, Kepala Pusat Studi, serta Pengelola Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., IPU., ASEAN.Eng, dalam sambutannya menegaskan bahwa pembentukan pusat studi ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat pendidikan STEM di Indonesia.

“Prof. Lukman, tantangannya berat. Bu Ning tolong disupport dari Kepala LPPM. Sebab pusat ini menjadi perhatian langsung dari presiden. Program Presiden Prabowo dalam bidang STEM mendapatkan porsi besar dan prioritas nasional. UNG harus meningkatkan kualifikasi serta kapasitas sumber daya kita agar dapat berkontribusi maksimal,” ujar Rektor Eduart.

Lebih lanjut, Rektor menjelaskan bahwa kehadiran Pusat Studi Lingkungan Belajar dan STEM diharapkan mampu memperkuat kapasitas sumber daya manusia, memperluas kerja sama riset, serta mendorong inovasi di bidang pendidikan dan teknologi. Ia optimistis, pusat ini akan menjadi motor penggerak riset unggulan yang relevan dengan kebutuhan bangsa dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler