Connect with us

DPRD PROVINSI

Iqbal Al Idrus Desak Pemprov Gorontalo rampungkan kesiapan Lahan Sekolah Rakyat

Published

on

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo, Iqbal Al Idrus

DEPROV – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo, Iqbal Al Idrus, mendesak Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk segera merampungkan penyiapan lahan yang diperlukan untuk program Sekolah Rakyat. Program ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Iqbal menyatakan bahwa Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo akan mendukung penuh dan bekerja maksimal agar program ini dapat segera terealisasi di daerah Gorontalo.

Sekolah Rakyat merupakan program yang menyasar anak-anak dari keluarga dengan tingkat kemiskinan ekstrem. Dalam program ini, anak-anak akan menerima pendidikan berkualitas dari tingkat SD hingga SMA dengan sistem sekolah berasrama. Mereka tidak hanya mendapatkan pendidikan akademis tetapi juga perhatian terhadap nutrisi dan pengembangan karakter. Dengan demikian, program ini bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui akses pendidikan yang lebih baik.

Iqbal Al Idrus, yang juga anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra, menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar Provinsi Gorontalo dapat menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program Sekolah Rakyat ini. Ia menegaskan pentingnya persiapan lahan dan dukungan anggaran agar program tersebut bisa segera dilaksanakan di Gorontalo.

“Saya berharap Pemprov Gorontalo segera bergerak cepat, karena pendidikan adalah salah satu kunci untuk mengatasi kemiskinan. Komisi IV akan terus mendukung dan memastikan program ini berjalan dengan baik di Gorontalo,” kata Iqbal.

Gorontalo, meskipun memiliki potensi besar, masih menghadapi sejumlah tantangan dalam sektor pendidikan. Berdasarkan data BPS Provinsi Gorontalo, sekitar 13% penduduk di Gorontalo hidup di bawah garis kemiskinan. Banyak anak-anak dari keluarga miskin yang kesulitan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya. Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi untuk masalah ini.

Menurut data dari Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo, angka putus sekolah di daerah-daerah tertentu masih cukup tinggi, terutama di kabupaten-kabupaten yang lebih terpencil. Dengan adanya program Sekolah Rakyat, anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan yang layak.

Iqbal Al Idrus menegaskan bahwa ia dan Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menyukseskan program ini. Ia menyebutkan bahwa salah satu langkah penting adalah segera menyelesaikan ketersedian lahan untuk pembangunan sekolah rakyat di Gorontalo.

“Pendidikan adalah hak setiap anak. Kami di Komisi IV akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa lahan dan anggaran tersedia sehingga program ini bisa segera berjalan,” ujar Iqbal.

Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo, lanjutnya, juga akan memastikan bahwa setiap sekolah rakyat yang dibangun di Gorontalo dapat berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Ia berharap, dengan adanya Sekolah Rakyat, anak-anak di Gorontalo yang selama ini terhambat oleh faktor ekonomi bisa mendapatkan kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Program Sekolah Rakyat diharapkan menjadi langkah nyata untuk menjawab permasalahan pendidikan yang ada di Gorontalo. Dengan adanya akses pendidikan yang lebih merata, anak-anak dari keluarga miskin ekstrem diharapkan dapat memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang, mengurangi ketimpangan sosial, dan memutuskan rantai kemiskinan.

Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD Provinsi Gorontalo, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat terlaksana dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar untuk masa depan pendidikan di Gorontalo. Iqbal pun berharap, dengan adanya Sekolah Rakyat, anak-anak di Gorontalo bisa mencapai potensi terbaik mereka dan ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Advertorial

Limonu Hippy : Stop dulu aktivitas Gorontalo Mineral!

Published

on

Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Limonu Hippy

DEPROV – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Limonu Hippy, mendesak pemerintah eksekutif untuk segera merekomendasikan penghentian sementara aktivitas PT. Gorontalo Mineral. Desakan ini ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama perwakilan masyarakat penambang.

Menurut Limonu, konflik yang saat ini mencuat di tengah masyarakat penambang di Kabupaten Bone Bolango bisa menjadi ancaman serius bagi stabilitas daerah jika aktivitas perusahaan tetap berjalan.

“Kita harus desak pemerintah untuk dapat merekomendasikan pemberhentian sementara aktivitas dari PT. Gorontalo Mineral sampai permasalahan ini mendapatkan solusi yang kongkrit,” tegasnya.

Ia menyoroti potensi konflik yang bisa menyerupai kasus di Kabupaten Pohuwato, yang sebelumnya telah menimbulkan kerugian besar, baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerah.

“Saya tidak ingin konflik yang terjadi di Pohuwato akan terjadi pula di Kabupaten Bone Bolango. Bukan hanya kerugian bagi masyarakat saja, tetapi akan mengakibatkan kerugian besar bagi pemerintahan Gorontalo jika hal serupa terjadi di Kabupaten Bone Bolango,” jelas Limonu.

Politisi yang dikenal vokal ini menggambarkan kondisi tersebut sebagai ancaman serius yang harus ditangani dengan cepat dan tepat.

“Ini adalah bom waktu yang kita tidak tahu akan meledak kapan, sehinganya harus dengan pergerakan cepat untuk mengatasi ini,” ungkapnya penuh kekhawatiran.

Lebih lanjut, Limonu juga menegaskan bahwa dirinya tidak menolak investasi. Namun, ia menekankan pentingnya kehati-hatian dan pertimbangan terhadap dampak sosial yang timbul dari investasi tersebut.

“Saat ini juga mengurusi apa yang terjadi di Kabupaten Pohuwato. Saya tidak anti investasi, hanya saja kita juga harus memikirkan apa yang menjadi persoalan di tengah masyarakat Kabupaten Bone Bolango,” pungkasnya.

Continue Reading

Advertorial

Tindak Lanjut Aksi Damai, DPRD Provinsi Gorontalo Komit Perjuangkan Hak Penambang Bone Bolango

Published

on

DEPROV – Panitia Khusus (Pansus) Pertambangan DPRD Provinsi Gorontalo menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Tim 20, perwakilan penambang rakyat Bone Bolango. RDP ini merupakan tindak lanjut atas aksi damai penambang yang digelar beberapa waktu lalu.

Ketua Pansus Pertambangan, Meyke Kamaru, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas poin-poin tuntutan penambang yang disuarakan saat aksi damai, khususnya terkait legalitas dan perlindungan terhadap aktivitas penambangan rakyat.

“Dari Pansus sendiri, kami meminta data-data yang konkret agar dapat kami agregasi dan formulasikan sesuai dengan tujuan para penambang, tentunya tetap mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Meyke.

Lebih lanjut, Meyke menegaskan komitmen Pansus dalam memperjuangkan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang selama ini telah menjadi bagian dari kehidupan dan sumber mata pencaharian masyarakat di Bone Bolango.

“Capaian ini yang, insyaallah, akan kami perjuangkan bersama melalui kerja Pansus DPRD, dengan dukungan data dan aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, Pansus juga akan mengundang Bupati Bone Bolango untuk memberikan penjelasan terkait regulasi (legesi) yang telah diterbitkan pemerintah daerah. Menurut Meyke, hal ini penting sebagai bahan rekomendasi resmi yang akan disampaikan kepada Gubernur Gorontalo.

“Regulasi yang telah diterbitkan oleh Bupati perlu diketahui secara rinci oleh Pansus agar menjadi dasar yang sah dalam rekomendasi nantinya,” tambahnya.

Sementara itu, Tim 20 yang mewakili para penambang rakyat Bone Bolango menyatakan kesiapannya untuk menyediakan seluruh dokumen pendukung dalam waktu satu minggu ke depan. Dokumen tersebut meliputi peta wilayah, dasar hukum, serta perspektif lokal terkait tata kelola pertambangan rakyat.

“Mereka telah menyampaikan akan menyerahkan data dalam waktu dekat. Ini menjadi sangat penting agar pembahasan Pansus lebih terarah dan berdampak nyata bagi masyarakat,” pungkas Meyke.

Continue Reading

Advertorial

BUMDes Desa Olele Melesat, DPRD Provinsi Gorontalo: Layak Jadi Contoh Nasional

Published

on

DEPROV – Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo melaksanakan kegiatan monitoring sistem tata kelola pemerintahan desa di Desa Olele, Kabupaten Bone Bolango, pada Minggu (08/06/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I, Fadli Foha, didampingi anggota Komisi I, yakni Ekwan Ahmad, Kristina Udoki, dan Yeyen Sidiki.

Monitoring ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan desa, struktur organisasi tata kerja (SOTK), serta berbagai kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

Dalam kunjungan tersebut, Kristina Udoki, yang juga merupakan wakil rakyat dari Dapil Bone Pesisir, menyampaikan apresiasinya terhadap kemajuan Desa Olele.

“Desa Olele merupakan salah satu desa terbaik di dunia yang ada di Indonesia. Keunggulan wisata baharinya menyimpan kekayaan biota laut yang menjadikannya primadona bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujarnya.

Kristina juga menambahkan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Olele merupakan salah satu yang terbaik di Provinsi Gorontalo. Keberhasilan ini membawa Desa Olele kembali dipercaya untuk mewakili Kabupaten Bone Bolango dalam lomba desa tingkat provinsi.

“Harapan kami, Desa Olele bisa melaju hingga tingkat nasional, dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Gorontalo,” tambah Kristina.

Kepala Desa Olele, Candra Nauko, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa desanya merupakan salah satu spot diving terbaik di Sulawesi, dengan taman laut unik dan biota laut endemik yang menjadikannya destinasi unggulan.

“Alhamdulillah, kami kembali mendapat amanah untuk mewakili Kabupaten Bone Bolango dalam lomba desa terbaik tingkat provinsi,” ungkap Candra.

Selain unggul di sektor pariwisata, Desa Olele juga mendapat pengakuan sebagai desa dengan pengelolaan BUMDes terbaik di Provinsi Gorontalo. Candra berharap prestasi tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan agar Desa Olele semakin dikenal sebagai contoh sukses tata kelola dan pemberdayaan desa.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler