Connect with us

Gorontalo

APRG Desak Polda Gorontalo Periksa Yosar Ruiba Terkait Dugaan Iuran Tambang Ilegal

Published

on

Gorontalo – Aliansi Pergerakan Rakyat Provinsi Gorontalo (APRG) menegaskan pentingnya transparansi dan penegakan hukum, dengan mendesak Polda Gorontalo untuk segera memanggil dan memeriksa Yosar Ruiba (YR) atas dugaan keterlibatannya dalam pengumpulan iuran dari para penambang emas ilegal di Kabupaten Pohuwato.

Dalam pernyataan resminya, APRG menyebut dugaan keterlibatan YR dalam praktik ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga memperburuk dampak sosial dan lingkungan akibat aktivitas pertambangan ilegal.

“Kami juga mengingatkan bahwa kegiatan hilirisasi dan bakti sosial yang dilakukan oleh oknum tertentu, termasuk YR, tidak boleh menjadi tameng untuk menutupi praktik ilegal ini. Kegiatan tersebut harus dilakukan sesuai hukum dan demi kepentingan masyarakat,” ujar Ikbal, juru bicara APRG dalam konferensi pers, Kamis (07/03/2025).

APRG mendesak Polda Gorontalo untuk mengambil langkah tegas dalam menyelidiki dugaan ini serta menjalankan tugasnya dalam menjaga keadilan dan keamanan masyarakat.

“Kami percaya bahwa penegakan hukum yang adil akan memberikan efek jera bagi pelanggar hukum dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta aman bagi masyarakat,” tegas koordinator aksi APRG.

Dalam aksi protes di depan Mapolda Gorontalo, APRG menyampaikan tiga tuntutan utama:

  1. Mendesak Polda Gorontalo untuk segera memanggil dan memeriksa Yosar Ruiba terkait dugaan pengumpulan iuran dari para pelaku tambang emas ilegal yang ramai dibahas di media sosial.
  2. Menyatakan kesiapan membayar polisi untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku tambang emas ilegal di Kabupaten Boalemo dan Pohuwato.
  3. Menuntut klarifikasi Polda Gorontalo terkait isu dugaan keterlibatan aparat dalam pengumpulan iuran yang kemudian dijual kepada investor.

APRG menegaskan akan terus berkomitmen dalam perjuangan ini hingga tuntutan mereka dipenuhi.

“Kami berharap tidak ada pihak yang mengklaim gerakan ini untuk kepentingan tertentu. Saya pastikan gerakan ini murni dari kami, dan hanya saya sebagai korlap yang bertanggung jawab atas aksi ini,” tegas koordinator aksi APRG.

Gerakan ini menjadi sorotan publik dan diharapkan dapat mendorong penegakan hukum yang lebih transparan dalam kasus pertambangan ilegal di Gorontalo.

dprd kota gorontalo

Gerindra Kota Gorontalo: Perubahan Struktur Birokrasi Harus Berdampak Nyata untuk Rakyat

Published

on

Gorontalo – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Gorontalo menegaskan dukungan penuh terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Perda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Pandangan umum tersebut disampaikan dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Gorontalo yang digelar hari ini, dihadiri Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea, Wakil Wali Kota, unsur Forkopimda, kepala OPD, camat, lurah, staf ahli, anggota DPRD, serta perwakilan masyarakat Kota Gorontalo.

Dalam pandangan resminya, Fraksi Gerindra menyatakan bahwa penyesuaian perangkat daerah harus memberi dampak langsung pada pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami tidak ingin perubahan ini hanya sebatas penyesuaian nama dinas atau jabatan. Rakyat harus merasakan pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan berkualitas. Politik bagi kami adalah jalan pengabdian, dan tugas pejabat adalah melayani, bukan dilayani,” tegas juru bicara Fraksi Gerindra.

Gerindra juga memberikan catatan penting terkait langkah reformasi birokrasi di Kota Gorontalo, di antaranya:
•Penempatan aparatur harus berdasarkan integritas dan kompetensi, bukan kepentingan politik;
•Kecamatan dan kelurahan sebagai ujung tombak pemerintahan harus diperkuat sumber daya dan anggaran;
•Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi dasar setiap kebijakan daerah.

“Kami mendukung penuh kebijakan Wali Kota Gorontalo untuk memperkuat birokrasi daerah, asalkan orientasinya jelas: memudahkan rakyat dan mempercepat pembangunan,” lanjut pernyataan Fraksi Gerindra.

Sidang paripurna ini menjadi langkah awal pembahasan Ranperda, yang diharapkan segera rampung dan membawa perubahan nyata untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Gorontalo.

Continue Reading

Gorontalo

Terendus Batu Hitam Ilegal Menuju Pelabuhan Pantoloan Palu, Otoritas Pelabuhan & APH Diminta Bertindak

Published

on

Gorontalo – Masyarakat Desa Parungi, Boalemo berhasil mengungkap aksi penyelundupan kekayaan Mineral, Batu Hitam yang diduga berasal dari Suwawa, Bone Bolango, Senin 1 September 2025 malam.

Dari informasi masyarakat, tiga truk masing-masing bernomor polisi DM 8314 BF, DM 8335 EC, dan DM 8475 CA semula berhasil ditahan namun berhasil kabur karena masyarakat terkendala terhadap wewenang atau otoritas.

Namun dari informasi masyarakat yang sempat menahan menyebut bahwa ketiga truk tersebut akan menuju ke Pelabuhan Pantoloan, Palu.

Berdasarkan hal ini, informasi yang coba dihimpun juga menduga bahwa batu hitam selundupan tersebut milik salah satu investor bernama Djolie Trisno.

Alhasil, karena telah jadi komsumsi publik, masyarakat meminta agar pihak otoritas Pelabuhan Pantoloan di Palu beserta APH setempat menindak tegas truk yang memuat batu hitam ilegal.

“Semoga dorang dapa tangkap di Pelabuhan Palu sana, APH juga harus bertindak tidak boleh mo kase biar bagini terus,” ketus Masyarakat yang berhasil mengendus aktivitas ilegal tersebut.

Jika hal tersebut lagi-lagi dibiarkan, maka ini membuktikan lemahnya pengawasan dari pihak Aparat Penegak Hukum (APH).

Sebelumnya, temuan penyelundupan batu hitam asal Suwawa juga menjadi sorotan publik saat pihak Bea Cukai di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta juga berhasil membongkar aktivitas ilegal tersebut beberapa waktu silam.

Continue Reading

Gorontalo

Situasi Kondusif, Jalan Simpang Lima Gorontalo Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Published

on

Gorontalo – Arus lalu lintas di kawasan Simpang Lima Kota Gorontalo kembali normal pasca kericuhan demonstrasi yang digelar Aliansi Mahasiswa Merah Putih, Senin (09/01/2025).

Aksi unjuk rasa yang dimulai sejak pukul 13.00 Wita sempat membuat lalu lintas dari berbagai arah menuju Simpang Lima terhambat. Namun, pada malam harinya, kendaraan roda dua, roda empat hingga kontainer sudah kembali bisa melintas di lokasi tersebut.

Meski demikian, aparat keamanan dengan perlengkapan lengkap masih terlihat berjaga di sekitar area demonstrasi untuk mengantisipasi potensi gangguan.

Dalam kericuhan yang terjadi, tidak ada korban jiwa. Namun, beberapa mahasiswa dilaporkan diamankan pihak kepolisian dan dibawa ke Polda Gorontalo. Selain itu, sejumlah massa aksi harus mendapat perawatan di rumah sakit akibat sesak napas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan aparat untuk membubarkan demonstrasi.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler