UNG-Munculnya tuduhan miring salah satu LSM yang menyebut adanya pungutan liar di internal Universitas Negeri Gorontalo membuat para dekan di kampus tersebut bereaksi. Mereka keberatan, karena tuduhan LSM Walihua mencoreng nama baik institusi UNG.
Wakil Dekan ll Fakultas Ekonomi Irwan Yantu mengungkapkan, tuduhan LSM tidak berdasar dan tanpa bukti. LSM juga hanya asal menuduh tanpa mencari tahu terlebih dahulu seluk beluk masalah. Munculnya surat edaran tentang aksi penggalangan dana secara suka rela kepada para dosen untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Gorontalo adalah inisiatif bersama.
“Tidak ada paksaan di situ. LSM asal menuduh tanpa mencari tahu seluk beluk munculnya aksi ini dan surat edaran yang ditandatangani wakil rektor II,” ujar Irwan Yantu, Jumat (4/6).
“Apa yang dilakukan dosen, adalah bentuk empati, yang diapresiasi positif oleh pimpinan universitas. Jadi, tak ada yang salah dengan surat edaran itu,” tambah Irwan.
Irwan mengaku pula bahwa sebelumnya, para dosen karena semangatnya untuk segera menggalang donasi sempat mendatangi sejumlah pimpinan fakultas termasuk dirinya agar aksi itu lekas terlaksana. Mereka sendiri yang berinisiatif menyisihkan sebagian gaji dan lauk pauk untuk donasi penanganan pandemi virus Corona.
Selain Irwan, hal senada juga diungkapkan Wakil Dekan II FSB, Rosma Kadir. Menurut Rosma di lingkungan FSB inisiatif itu tidak diprotes dosen.
“Karena disadari bahwa kebijakan work from home (WFH) para dosen sebagai ASN masih menerima haknya secara utuh dari Negara. Jadi tidak ada salahnya jika kami dan para dosen menyisihkan sebagian gaji itu untuk membantu penanganan Covid-19,” kata Rosma.
Selain itu, rasa keberatan atas tuduhan LSM juga disampaikan Wakil Dekan II Fakultas Hukum Lisna Badu dan wakil Direktur II Prof. Weny Musa. Mereka justru balik bertanya kepada pihak LSM jika kampus telah melakukan pungli dan korupsi maka unsur pungli dan korupsi yang mana? Tindakan para dosen Kita murni tergerak karena kemanusiaan, hanya kebetulan difasilitasi oleh lembaga.
Mereka menyebutkan, UNG juga secara kelembagaan turut memberi kontribusi bagi penanganan Covid-19, mulai dari membentuk Covid-19 Crisis Center UNG hingga menyiapkan semua yang dibutuhkan tenaga medis dan instrumen yang dibutuhkan untuk identifikasi Covid.
“Tim yang diisi orang-orang yang ahli dalam berbagai bidang ilmu itu, juga turut memberi kontribusi nyata dalam penanganan Covid-19. Jadi, ada banyak bentuk kontribusi yang sudah dilakukan kampus,” imbuhnya.
UNG – Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar sosialisasi Tarif Layanan Penunjang Akademik Tahun 2025, Rabu (13/8/2025) di Aula FIS. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WITA ini dipimpin langsung Wakil Rektor II UNG, Dr. Moh. Hidayat Koniyo, S.T., M.Kom., selaku narasumber utama.
Dalam paparannya, Dr. Hidayat memaparkan secara rinci ketentuan dan penyesuaian tarif yang akan mulai berlaku tahun depan. Ia menegaskan, kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan akademik sekaligus menunjang proses pembelajaran di UNG.
Dekan FIS, Dr. Drs. Zuchri Abdussamad, S.I.K., M.Si., mengapresiasi kehadiran Wakil Rektor II dalam kegiatan tersebut.
“Sosialisasi ini penting agar seluruh civitas akademika memahami kebijakan yang berlaku. Transparansi dan pemahaman bersama akan mendorong penerapan kebijakan secara efektif,” ujarnya.
Kegiatan dihadiri pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi interaktif yang membahas dampak implementasi tarif terhadap aktivitas akademik.
FIS UNG menegaskan, sosialisasi ini merupakan wujud komitmen fakultas dan universitas dalam menjaga keterbukaan informasi serta memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh civitas akademika.
UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menerima kunjungan Tim Partnership for Australia–Indonesia Research (PAIR) Sulawesi bersama Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Selasa (12/8). Rombongan dipimpin Direktur Indonesia untuk PAIR, Dr. Hasnawati Saleh, dan disambut langsung Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., di ruang kerja rektor.
Turut hadir mendampingi Rektor, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Harto Malik, M.Hum., Kepala LPPM UNG Prof. Lanto Ningrayati Amali, S.Kom., M.Kom., Ph.D., serta tim peneliti UNG.
Rektor UNG, Prof. Eduart, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan menegaskan bahwa kolaborasi riset internasional ini sejalan dengan fokus pengembangan daerah berbasis kawasan, khususnya di Teluk Tomini.
“Kehadiran Tim PAIR dan Konjen Australia menjadi langkah penting memperkuat jejaring penelitian yang memberi kontribusi langsung bagi masyarakat. UNG akan memberikan dukungan penuh agar kolaborasi ini berjalan optimal,” ujar Eduart.
Sementara itu, Dr. Hasnawati Saleh menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan mempererat komunikasi dengan mitra universitas dan stakeholder di Gorontalo, sekaligus memperkenalkan program PAIR kepada peneliti UNG yang menjadi mitra kerja.
Pertemuan akan dilanjutkan dengan kunjungan ke pusat riset di Desa Biluhu, daerah pesisir Gorontalo, sebagai bagian dari implementasi riset berbasis kawasan.
“Kami berterima kasih atas dukungan Rektor UNG dan berharap kerja sama ini menjadi awal yang baik antara seluruh pihak,” pungkas Hasnawati.
UNG – Sebanyak 5.281 mahasiswa baru resmi menjadi bagian dari keluarga besar civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Mereka dibekali pengenalan kehidupan kampus melalui kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, yang berlangsung selama lima hari mulai 11–15 Agustus 2024.
Dalam arahannya, Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., menegaskan pentingnya PKKMB sebagai langkah awal bagi mahasiswa baru untuk beradaptasi dengan dunia perkuliahan.
“Kehidupan kampus sangat berbeda dengan masa sekolah. Melalui PKKMB, mahasiswa akan memahami sistem pembelajaran, budaya akademik, dan berbagai aktivitas yang akan dijalani selama masa studi,” ujar Eduart.
Rektor menekankan bahwa momen ini bukan sekadar seremonial, tetapi wadah strategis untuk membentuk kesiapan mental dan akademik mahasiswa dalam menghadapi dinamika perkuliahan selama empat tahun ke depan.
Ketua Panitia PKKMB 2025, Dr. Melan Angriani Asnawi, S.Pd., M.Si., menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, dan dilaksanakan di tingkat universitas serta fakultas.
Selama pelaksanaan, mahasiswa baru dibekali materi penting, antara lain kehidupan berbangsa dan bernegara, jati diri bangsa dan bela negara, sistem pendidikan tinggi di Indonesia, perguruan tinggi di era digital dan revolusi industri, pengembangan karakter, serta muatan lokal dan kearifan lokal Kawasan Teluk Tomini.