Connect with us

Advertorial

Forum Puspa dan Dinas DP3AP2KB Gelar Sosialisasi Perlindungan Hak Perempuan dan Anak di Kecamatan Paguat

Published

on

POHUWATO – Forum Puspa (Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) bekerja sama dengan Dinas DP3AP2KB, UPTD PPA, dan Satgas PPA menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan koordinasi terkait pemenuhan hak perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan dan penganiayaan. Acara ini berlangsung di Aula Kantor Camat Paguat dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Paguat, Iqbal Mbuinga, Kanit PPA Polres Pohuwato, Bripka Muh. Faizal, S.H., serta Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas DP3AP2KB Pohuwato, Sri Marlina Mursalin.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta memberikan panduan langkah-langkah perlindungan dan pencegahan. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait dalam menangani isu kekerasan.

Sri Marlina Mursalin, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran pemerintah desa dalam mendukung korban kekerasan dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Ia mencontohkan kasus seorang perempuan berinisial WR (23) asal Desa Bumbulan, Kecamatan Paguat, yang hingga kini belum mendapatkan keadilan. Ia mendorong pemerintah desa untuk mengawal kasus-kasus semacam ini dan memastikan tidak ada diskriminasi terhadap korban.

Kanit PPA Polres Pohuwato, Bripka Muh. Faizal, S.H., juga menekankan pentingnya pelaporan yang cepat dan tindakan preventif untuk menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pihak kepolisian siap memberikan informasi dan perlindungan hukum bagi korban.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Forum Puspa dan Dinas DP3AP2KB untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pohuwato.

Advertorial

Pembenahan di RSUD Aloei Saboe: Staf Bermasalah Dipindah Tugas Demi Perbaikan Pelayanan

Published

on

Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, saat Memimpin Apel Pagi Di Lingkungan RSUD Alaoei Saboe Kota Gorontalo. || Foto Humas

Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, yang dilantik pada Februari lalu, menerima banyak laporan terkait pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe. Laporan tersebut memicu tindakan tegas dari Wali Kota untuk memperbaiki pelayanan di rumah sakit tersebut. Dalam upaya melakukan pengawasan, Wali Kota membentuk tim pengawasan eksternal untuk memonitor kinerja serta pelayanan yang diberikan di RSUD Aloei Saboe.

Dari hasil pengawasan tersebut, terungkap adanya salah satu staf yang sering melakukan tindakan yang melampaui kewenangannya. Staf yang bersangkutan diduga sering berulah dan mengambil tindakan yang tidak sesuai dengan jabatan yang dimilikinya. Wali Kota Adhan menegaskan bahwa ini sudah menjadi masalah serius yang perlu segera diperbaiki.

“Ada staf yang berulah, sudah berlebihan, tak punya jabatan tapi berlebih-lebihan,” ungkap Wali Kota Adhan saat memimpin apel di RSUD Aloei Saboe pada Senin (6/10/2025) pagi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Wali Kota memutuskan untuk memindahkan staf tersebut ke tugas lain dengan harapan ia dapat memperbaiki perilakunya. Langkah ini diambil untuk menjaga kualitas pelayanan di RSUD Aloei Saboe agar tidak semakin memburuk.

“Saya pindah tugaskan,” kata Wali Kota Adhan, yang sebelumnya pernah menjabat berbagai posisi strategis di Gorontalo.

Lebih lanjut, Wali Kota Adhan menekankan bahwa langkah-langkah yang diambilnya tidak ada kaitannya dengan urusan politik. Menurutnya, setiap keputusan yang diambil adalah demi perubahan dan perbaikan yang lebih baik untuk masyarakat Gorontalo, sesuai dengan cita-cita bersama Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel, yang mengusung tema “Torang Bekeng Bae”.

“Saya tidak ada maksud menyusahkan teman-teman, tapi saya punya tanggung jawab untuk melakukan pembenahan. Saya hargai teman-teman sudah bekerja dengan baik, tapi ada hal-hal yang perlu disikapi untuk diperbaiki,” pungkasnya.

Continue Reading

Advertorial

Stase IKKB Mahasiswa Profesi Dokter FK UNG: Tantangan Baru Menghadapi Kasus Medis Gawat Darurat dan Bencana

Published

on

Mahasiswa FK UNG Selesaikan Stase IKKB di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Siapkan Dokter Siap Tangani Bencana

UNG – Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Program Studi Profesi Dokter batch II 2025 telah sukses melaksanakan stase Ilmu Kedokteran Kegawatdaruratan dan Bencana (IKKB) di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, salah satu rumah sakit rujukan nasional yang menjadi pusat pelatihan kedokteran kegawatdaruratan di Indonesia. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 22 September hingga 04 Oktober 2025 dan merupakan bagian dari program pendidikan profesi dokter.

Stase IKKB memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menangani berbagai kasus gawat darurat serta penanganan medis pada situasi bencana. Mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti diskusi dan bimbingan bersama ahli medis, serta pengambilan sampel darah arteri. Beberapa diskusi penting yang dilakukan antara lain bersama dr. Arifin, Chief Residen Emergency and Medicine, serta dr. Dwiwardoyo Triyuliarto, Sp.EM., KEC., terkait trauma dan multiple fraktur, serta diskusi mengenai kasus-kasus medis kritis seperti “Altered Mental Status”, “Acute Myocardial Infarction”, dan “Cerebrovascular Accident”.

“Stase IKKB ini bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis mahasiswa, tetapi juga membentuk karakter dan empati sosial mereka. Di situasi gawat darurat dan bencana, kemampuan klinis yang tinggi harus dibarengi dengan ketangguhan mental dan sosial,” ungkap dr. Ari Prasetyodjati, Sp.EM.KDM., salah satu pembimbing mahasiswa.

Dengan mengikuti stase ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menangani situasi darurat medis dan kebencanaan, serta siap melayani masyarakat dalam kondisi kritis. Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Gorontalo juga menegaskan komitmennya dalam mencetak dokter muda yang unggul, tanggap, dan profesional.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para calon dokter dapat menanamkan nilai kesiapsiagaan, empati, dan profesionalisme yang penting dalam menjalankan tugasnya di masa depan.

Continue Reading

Advertorial

7 Camat Baru Resmi Menjabat: “Jika Tak Efektif, Bisa Kami Kembalikan,” Tegas Bupati

Published

on

Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga memimpin pelantikan 121 Pejabat Administrator dan Pengawas di Gedung Panua, Jumat (03/10/2025).

Pohuwato – Sebanyak 121 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pohuwato resmi dilantik dan diambil sumpah jabatan oleh Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga di Gedung Panua. Dari jumlah tersebut, 69 merupakan Pejabat Administrator dan 52 Pejabat Pengawas; termasuk 7 camat yang turut dilantik.

Acara dihadiri Wakil Bupati Iwan S. Adam, Sekretaris Daerah Iskandar Datau, unsur Forkopimda, serta seluruh Pimpinan Tinggi Pratama Pemkab Pohuwato.

Dalam sambutan, Bupati Saipul menegaskan mutasi dan rotasi adalah bagian wajar birokrasi untuk mengisi kekosongan dan mengevaluasi kinerja.
Rotasi jabatan yang digelar hari ini bukan sekadar pergantian posisi, melainkan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap kinerja ASN itu sendiri. Olehnya, penting untuk menekankan efektivitas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas yang diemban,” ujar Bupati Saipul.

Bupati juga mengingatkan pentingnya etika birokrasi dan pengamalan panca prasetya Korpri dalam tugas harian.
Selamat kepada bapak/ibu yang baru saja diambil sumpah dan jabatan. Insyaallah kinerja seluruh pejabat yang dilantik hari ini akan kami perhatikan. Ingat, jika tidak maksimal dan tidak efektif, bisa saja kami kembalikan ke posisi sebelumnya,” tegasnya.

Khusus camat yang baru dilantik, Bupati meminta agar segera beradaptasi dengan wilayah, memahami budaya masyarakat setempat, dan meningkatkan kualitas layanan.
Bagi camat baru terutama Lemito dan Wanggarasi yang merupakan putra asli daerah, bangunlah wilayah dengan baik. Insyaallah kami akan menilai kinerja saudara,” pungkasnya.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler