Gorontalo – Salah satu kader muda Partai Gerindra Provinsi Gorontalo, Ronald S. Bidjuni, S.Sn., memuji Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, program ini adalah salah satu gebrakan terbaik pemerintah yang tidak hanya membantu masyarakat kecil tetapi juga membuka peluang besar bagi generasi muda. “Keren banget program presiden kita ini! Ini bukan cuma soal makanan, tapi juga peluang besar buat kita anak muda,” kata Ronald dalam sebuah diskusi di Gorontalo, minggu (5/1/2025).
Ronald menilai, program MBG bukan hanya berdampak pada siswa dan ibu hamil sebagai penerima manfaat utama, tetapi juga menjadi peluang emas bagi pelaku UMKM lokal. “Banyak UMKM lokal yang dikelola orang muda di Gorontalo. Mereka bisa jadi partner penting dalam program ini, entah itu sebagai penyedia bahan makanan atau bahkan penyelenggara dapur MBG,” tambahnya. Ia pun optimis, program ini mampu menjadi roda penggerak ekonomi daerah yang melibatkan lebih banyak pihak, khususnya generasi muda.
Sebagai kader muda, Ronald berkomitmen untuk mendorong teman-teman sebaya dan komunitas-komunitas anak muda di Gorontalo agar ikut ambil peran. Ia yakin, kolaborasi generasi muda dengan pemerintah dalam program ini akan menghasilkan dampak yang lebih besar. “Kita enggak perlu nunggu jadi pejabat untuk ikut ambil bagian. Banyak hal yang bisa kita lakukan, misalnya bantu promosi produk petani lokal atau jadi jembatan antara UMKM dan program ini,” ujarnya penuh semangat.
Lebih jauh, Ronald juga mengapresiasi bagaimana program MBG memprioritaskan bahan pangan lokal. Menurutnya, langkah ini sangat strategis untuk mengangkat produk-produk petani lokal sekaligus mendorong anak muda agar lebih peduli pada isu-isu kedaulatan pangan. “Dengan begini, petani kita semakin maju, UMKM berkembang, dan generasi muda punya ruang untuk berkarya. Ini program yang benar-benar memikirkan banyak aspek,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Ronald mengajak semua pihak, terutama generasi muda di Gorontalo, untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi aktif mendukung keberhasilan program ini. “Jangan cuma bilang keren, tapi kita juga harus ikut ambil bagian. Program seperti ini adalah peluang buat kita semua untuk bantu masyarakat sekaligus menunjukkan kreativitas kita,” pungkasnya.
Gorontalo – Gelaran Gorontalo Half Marathon (GHM) tahun ini menjadi lebih semarak dengan hadirnya water station swadaya yang digagas oleh komunitas pelari lokal. Inisiatif ini dipelopori oleh Icha Makno dan Meldian Musa, yang mengusung tema “Runners Support Runners.”
Water station tersebut tidak hanya menyediakan air mineral bagi peserta, tetapi juga berbagai camilan tradisional, kurma, dan energy gel sebagai tambahan energi bagi pelari. Uniknya, WS ini ditempatkan di kilometer 16, titik yang kerap disebut pelari sebagai “KM kritis” karena pada bagian tersebut stamina biasanya mulai menurun.
Menurut Meldian Musa, total donasi yang terkumpul untuk mendukung water station ini mencapai Rp7,5 juta. Dana tersebut tidak hanya berasal dari sesama pelari, tetapi juga dari masyarakat umum yang ingin berkontribusi terhadap kegiatan positif ini.
“Semangat kebersamaan ini luar biasa. Kami ingin menunjukkan bahwa pelari bisa saling mendukung bukan hanya di garis start dan finish, tapi juga di tengah perjalanan,” ungkap Meldian Musa.
Selain minuman dan makanan, water station ini juga menghadirkan penyanyi lokal untuk menghibur para pelari yang mulai kelelahan saat melewati titik tersebut. Suasana riang dan musik yang mengalun berhasil memotivasi banyak peserta untuk terus melangkah hingga garis akhir.
Icha Makno dan Meldian Musa berharap ke depan panitia lomba dapat memberi perhatian lebih terhadap keberadaan water station, karena titik istirahat semacam ini sangat membantu peserta untuk menjaga performa hingga akhir lomba.
“Semoga tradisi positif ini bisa terus berlanjut dan semakin berkembang di GHM tahun-tahun berikutnya,” tutup Meldian Musa.
Gorontalo – Gelaran akbar Gorontalo Half Marathon (GHM) 2025 kembali menjadi magnet bagi pelari lokal, nasional, maupun internasional. Ajang yang berlangsung pada 7 Desember 2025 di Lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo, tercatat diikuti sekitar 5.000 peserta, menjadikannya salah satu event olahraga terbesar di Provinsi Gorontalo pada tahun ini.
Ribuan pelari memadati area start dengan semangat tinggi. Nuansa meriah terasa ketika peserta dari berbagai usia dan latar belakang membaur dalam satu arena kompetisi. Event ini terbagi dalam tiga kelas utama: 5K, 10K, dan 21K (Half Marathon), yang masing-masing memperebutkan podium melalui persaingan ketat.
Panitia resmi mengumumkan para pemenang untuk setiap kategori lomba sebagai berikut:
Kategori 5K
Putra: Akbar — BIB 50109
Putri: Milang Rajak — BIB 50539
Kategori 10K
Putra: Herlanto Reago — BIB 10875
Putri: Avril Refalita Seroy — BIB 10317
Kategori 21K (Half Marathon)
Putra: Nofeldi Petingkolo — BIB 20221
Putri: Asnida Aras — BIB 20133
Pelari-pelari pemenang tampil impresif dan berhasil mencatatkan waktu terbaik mereka, disambut tepuk tangan meriah dari penonton serta peserta lain.
Di tengah euforia kejadian, muncul persoalan serius yang mencoreng citra GHM 2025. Diketahui bahwa nomor BIB 20221 atas nama Nofeldi Petingkolo, yang dipakai juara 21K Putra, tidak sesuai dengan nama yang terdaftar dalam sistem panitia. Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa BIB tersebut tercatat atas nama peserta lain, Gilang Ramadan, sehingga muncul dugaan adanya penukaran data yang tidak terdaftar dalam sistem.
Insiden tersebut menambah daftar catatan kritik terhadap penyelenggaraan GHM. Publik menilai panitia seharusnya menerapkan verifikasi yang lebih ketat, terutama saat pengambilan race pack dan pengecekan BIB di area start.
Buyung Hunto, salah satu peserta, menilai panitia perlu segera mengklarifikasi dan menyampaikan langkah korektif agar kepercayaan publik terhadap event ini tidak menurun di tahun-tahun mendatang.
Meskipun diwarnai polemik, Gorontalo Half Marathon 2025 tetap menjadi daya tarik besar bagi masyarakat dan komunitas pelari. Antusiasme peserta setiap tahun menunjukkan potensi besar event ini sebagai ajang lari berskala nasional.
“Profesionalitas panitia kini menjadi sorotan utama. Event sebesar GHM tidak hanya menuntut kemeriahan, tetapi juga ketelitian, transparansi, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan,” ujar Buyung.
Para peserta dan publik kini menunggu langkah resmi panitia GHM 2025 dalam menyikapi kekeliruan BIB yang muncul, guna menjaga reputasi event ini di masa mendatang.
Pohuwato – Saat dikonfirmasi oleh Barakati.id, pihak manajemen Alfamart Pohuwato melalui manajernya, Ilham, memberikan tanggapan singkat terkait dugaan pembakaran sampah di area gerai mereka yang berlokasi di pusat Kota Marisa.
“Nanti akan saya sampaikan,” ujar Ilham singkat melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (6/12/2025).
Pernyataan tersebut menimbulkan pertanyaan karena menunjukkan bahwa pihak manajemen seolah belum mengetahui adanya persoalan dugaan pembakaran sampah di sekitar gerai mereka.
Sementara itu, kondisi di lapangan menunjukkan tumpukan sampah berserakan di sekitar Alfamart, yang menjadi salah satu titik paling ramai aktivitas masyarakat di pusat Kota Marisa. Warga mengeluhkan keberadaan sampah tersebut karena tidak hanya merusak estetika lingkungan, tetapi juga mengganggu kenyamanan dan kebersihan kawasan perdagangan.
Sebelumnya, salah satu sumber yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa gerai Alfamart di Desa Palopo, Kecamatan Marisa, diduga melakukan pembakaran sampah secara mandiri. Dugaan ini diperkuat oleh hasil pantauan langsung tim Barakati.id, yang menemukan tumpukan sampah dan bekas pembakaran di area sekitar gerai.
Padahal, menurut peraturan yang berlaku, pengelolaan sampah dari pelaku usaha seharusnya menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui mekanisme retribusi dan pengangkutan resmi oleh petugas kebersihan.
Namun hingga kini, pihak DLH Kabupaten Pohuwato belum memberikan penjelasan resmi terkait temuan tersebut. Konfirmasi yang disampaikan tim media belum mendapat tanggapan dari instansi terkait.
Hingga berita ini dipublikasikan, Barakati.id masih menunggu respon tertulis dari pihak Alfamart, DLH Pohuwato, maupun instansi berwenang lainnya untuk memberikan kejelasan terhadap dugaan kegiatan yang berpotensi melanggar aturan lingkungan daerah tersebut.