Oleh : Sarjon Adarani Ketua DPD PPMI ( Purna Prakarya Muda Indonesia ) Gorontalo
Salam Pancasila…!
Sebagaimana organisme biologis, dunia terus berubah: lahir, tumbuh, berkembang, dst. Tak terkecuali entitas yang bernama bangsa Indonesia.
Jauh setelah Pancasila digali, 1 Juni 1945 yang kita rayakan hari ini di tengah mewabahnya pandemi ini membuktikan bahwa dunia mengalami kemajuan pesat. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat perubahan itu melesat dalam kecepatan yang berlipat-lipat: eksponensial !
Dari teknologi uap terus berkembang ke arah otomasi hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence). Rekayasa matematika, fisika, kimia, biologi sampai neuroscience membuat perubahan dunia jadi tak mudah ditebak dan disruptif.
Pada titik DISTANCING inilah Pancasila ditantang untuk lolos, bertahan, dan terus mengokohkan nilai-nilai kebangsaan di saat komunitas manusia tak lagi mengenal batas-batas. Saat itulah Pancasila ditantang untuk terus meneguhkan nilai dan prinsip luhur-universal umat manusia seperti dalam nilai luhur pancasila yang kita kenal dan kita amalkan bersama semenjak kita memahami pendidikan karakter kebangsaan kita selama ini.
Diyakini, perubahan disruptif itu tak akan membuat Pancasila rapuh, nilai-nilai kebangsaan menjadi pupus akibat perubahan corak dan cara produksi umat manusia. Mengapa? Karena Pancasila digali dengan sangat Indonesia sebagai “payung” yang bisa terus hidup dalam sepanjang jaman. Ia adalah pandangan hidup, sebuah wawasan yang lahir dari nilai-nilai luhur dan besar serta bukan ditujukan untuk jadi anti perubahan karena pada dasarnya paham kebangsaan yang bersumber dari pancasila juga tertuang dalam konsep wawasan kebangsaan dan wawasan nusantara yang memandang bangsa dan negara Indonesia sebagai keutuhan yang satu.
Satu kesatuan Ideologi , satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial dan budaya serta satu kesatuan pertahanan dan keamanan , bahkan konsen kesatuan yang kita mesti selaraskan bersama saat ini adalah kesatuan memerangi pandemi yang menyebabkan kita terdistancing seperti tak saling kenal, kita jauh dari sahabat , jauh dari keluarga demi menjaga kesehatan dan keselamatan kita bersama , kita bangsa yang gagah nan berani di kenal dengan slogan Bhineka Tunggal Ika “ Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” bisa jadi kalimat hebat ini akan terplesetin dengan Bersatu kita hancur berjauhan kita selamat.
Lalu sebagai orang muda apa yang bisa kita lakukan di tengah keresahan ini, sepakatnya adalah mulailah dari mana saja yang orang muda itu bisa lakukan karena kita sedang di perhadapkan dengan normalitas abad yang berbeda, maka lakukan sesuatu yang meskipun itu kecil namun bernilai manfaat bagi kehidupan oang lain “Small Actions make a big difference” semoga sahabatku orang muda , saya dan kita semua orang muda di Gorontalo dijauhkan dari wabah dan segala musibah yang menimpah bangsa kita saat ini. Aamiin,
Selamat hari Lahir Pancasila I JUNI 1945
#GenerasiDistancing
Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, kembali mengeluarkan kebijakan yang menarik perhatian publik. Kali ini, ia melarang panitia Gorontalo Half Marathon (GHM) 2025 memanfaatkan jalan milik Pemerintah Kota Gorontalo sebagai lintasan lomba. Langkah ini bukan tanpa dasar. Adhan menegaskan, selama ini warga Kota Gorontalo yang mencoba mencari nafkah di trotoar sejumlah ruas jalan justru mendapat larangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo.
Pemprov Gorontalo mendasarkan larangan tersebut pada UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta PP No. 34 Tahun 2006. Selain itu, Pemprov juga mengklaim jalan tersebut adalah aset milik mereka. Padahal, Permen PUPR Nomor 03/PRT/M/2014 memberikan ruang bagi UMKM untuk berjualan di trotoar, asalkan tidak bersifat permanen. Di lapangan, pelaku UMKM Kota Gorontalo yang berjualan di trotoar memang hanya menggelar dagangan secara non-permanen dan hanya beroperasi malam hari.
Kebijakan Adhan ini merupakan respons terhadap kekecewaan masyarakat yang merasa kesulitan ekonomi karena dibatasi kebijakan provinsi. Selain itu, Adhan juga menyoroti sikap panitia GHM yang dianggap kurang menghargai Pemerintah Kota. Kepala Dinas Perhubungan Kota Gorontalo, Hermanto Saleh, mengungkapkan bahwa hingga Kamis, panitia belum hadir untuk membahas teknis jalur lomba, padahal surat mereka telah diterima sejak Senin.
Menurut Hermanto, pemaparan rute sangat penting agar Dinas Perhubungan bisa melakukan kajian lalu lintas dan memberikan rekomendasi kepada pimpinan daerah. Tanpa paparan tersebut, kajian teknis tidak dapat dilakukan.
Dengan demikian, masyarakat diimbau tidak salah dalam menilai kebijakan Wali Kota Adhan Dambea terkait pelarangan penggunaan jalan untuk lintasan GHM 2025.
Beberapa kendaraan bermotor yang diduga digunakan oleh para pelaku saat melakukan aksi pencurian telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
Gorontalo – Dugaan tindak pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di area pekerjaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) atau Pusat Perkantoran Kecamatan Bulango Ulu, Desa Mongiilo, pada Kamis (20/11/2025) dini hari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, sekitar pukul 01.37 Wita, seorang pekerja proyek mendengar suara mencurigakan di sekitar alat berat yang sedang terparkir. Saat dilakukan pemeriksaan, dua orang terduga pelaku didapati tengah berupaya menyedot solar dari dalam tangki alat berat tersebut.
Satu terduga pelaku sudah berada di atas alat berat, sementara seorang lainnya berada di bawah dekat tangki. Menyadari adanya aksi ilegal tersebut, para pekerja proyek langsung berusaha melakukan pengejaran. Namun, kedua pelaku berhasil melarikan diri dan meninggalkan lokasi kejadian.
Informasi itu kemudian diteruskan kepada pihak kepolisian. Petugas yang mendatangi lokasi menemukan sejumlah karyawan proyek telah mengamankan galon kosong dan beberapa kendaraan yang diduga kuat digunakan para pelaku untuk melancarkan aksinya.
Barang bukti yang diamankan di lokasi kejadian antara lain:
15 galon ukuran 35 liter
3 galon ukuran 10 liter
5 unit sepeda motor berbagai jenis
Seluruh barang bukti telah diamankan pihak kepolisian untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, laporan resmi dari pihak perusahaan sudah diterima aparat penegak hukum dan saat ini tengah ditangani sesuai prosedur yang berlaku.
Penelusuran terhadap para pelaku terus dilakukan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan jaringan lain maupun modus pencurian BBM di kawasan proyek pemerintah tersebut.
Kapolsek Bulango, Ramin, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon belum bersedia memberikan keterangan. Pihak media diminta untuk datang langsung ke kantor Polsek Bulango guna melakukan konfirmasi secara tatap muka.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media barakati.id masih berupaya mengonfirmasi pihak-pihak terkait lainnya untuk memperoleh keterangan yang lebih lengkap dan seimbang.
DEPROV – Polemik pelaksanaan Gorontalo Half Marathon (GHM) terus memicu kegaduhan di tengah masyarakat. Sejumlah kritik mengalir dari berbagai kalangan, baik politisi maupun warga. Terbaru, Wali Kota Gorontalo menegaskan tidak akan memberikan izin pelaksanaan GHM di wilayah Kota Gorontalo. Keputusan ini berpotensi mempersulit jalannya even lari tersebut.
Menanggapi polemik yang berkembang, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo, Mohammad Iqbal Alaydrus, menyampaikan bahwa pihaknya akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Senin, 24 November 2025. Dalam rapat tersebut, Komisi IV berencana memanggil Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Gorontalo beserta jajarannya untuk memberikan penjelasan terkait kontroversi penyelenggaraan GHM.
“Insyaallah hari Senin kami akan memanggil Kadispora Provinsi Gorontalo dalam RDP untuk dimintai penjelasan terkait persoalan GHM ini,” ujar Iqbal kepada awak media.
Iqbal menilai, perdebatan mengenai GHM telah menimbulkan kegaduhan yang semakin luas di masyarakat, bahkan berpotensi mengganggu stabilitas pemerintahan daerah. “Polemik ini sudah bergeser ke arah konflik politik antarpartai koalisi pendukung pemerintah. Hal itu tentu tidak sehat bagi iklim pemerintahan,” jelasnya.
Anggota Fraksi Partai Gerindra tersebut menekankan, pihaknya tidak ingin polemik ini berkembang menjadi konflik berkepanjangan hanya karena satu agenda olahraga. Apalagi, menurutnya, ribuan peserta telah mendaftar dan membayar biaya kontribusi untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Karena Dinas Pemuda dan Olahraga merupakan mitra kerja Komisi IV, kami akan memanggil Kepala Dinas, Pak Danial Ibrahim, beserta jajarannya untuk memberikan penjelasan yang komprehensif. Dari hasil RDP nanti, kami berencana mengeluarkan rekomendasi resmi kepada Gubernur melalui pimpinan DPRD,” tutur Iqbal.
Saat ditanya apakah rekomendasi itu nantinya mencakup usulan pencopotan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Iqbal menjawab dengan diplomatis, “Kita akan lihat hasil keterangan mereka serta pertimbangan para anggota komisi,” pungkasnya.