Connect with us

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Persamaan Persepsi Menjadi Langkah Penting UNG Optimalkan Penerapan Penilaian BKD

Published

on

Universitas Negeri Gorontalo melakukan adaptasi dengan melaksanakan persamaan persepsi asesor BKD || Foto istimewa

UNG – Seiring dengan diterapkannya digitalisasi layanan pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) khususnya dalam penilaian Beban Kerja Dosen (BKD), mendorong Universitas Negeri Gorontalo melakukan adaptasi dengan melaksanakan persamaan persepsi asesor BKD.

Menurut Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. Yuniarti Koniyo, persamaan persepsi menjadi langkah penting UNG dalam mengoptimalkan penerapan penilaian BKD di UNG. Terlebih dengan diterapkannya aspek digitalisasi terhadap penilaian BKD, membuat UNG harus bisa beradaptasi sehingga penerapannya dapat dilakukan secara maksimal.

“Digitalisasi penilaian BKD ini tentunya sangat membantu perguruan tinggi khususnya dosen terkait penjenjangan karir, serta mempermudah pihak kepegawaian dalam memantau kinerja dosen di UNG,” ujar Yuniarti.

Selain mempermudah memantau kinerja dosen, digitalisasi yang dilakukan Ditjen Dikti memberikan banyak manfaat lain bagi perguruan tinggi diantaranya untuk pelaksanaan akreditasi.

“Kita tidak perlu sibuk lagi mencari data dosen secara manual, cukup buka aplikasi Sister BKD maka semua data dosen akan cepat ditemukan karena seluruhnya telah terintegrasi,” jelasnya.

Advertorial

Mahasiswa UNG Adu Argumen dalam Kompetisi Debat Tingkat Universitas

Published

on

UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menggelar ajang bergengsi untuk menjaring mahasiswa terbaik di bidang debat. Melalui Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) dan National University Debating Championship (NUDC) tingkat UNG, mahasiswa perwakilan dari 11 fakultas dan program vokasi saling beradu argumentasi di hadapan dewan juri.

Ketua Panitia, Dr. Herman Didipu, M.Pd., menjelaskan bahwa KDMI dan NUDC merupakan agenda rutin tahunan UNG yang melibatkan mahasiswa pilihan dari tiap fakultas.

Selama pelaksanaan, peserta akan dinilai oleh dewan juri untuk menentukan tim terbaik serta pembicara terbaik berdasarkan kompetensi individu dan performa debat yang ditampilkan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Mohamad Amir Arham, M.E., menegaskan bahwa kompetisi debat bukan hanya sekadar ajang adu argumen. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan sarana untuk menjaring talenta muda yang cakap menyampaikan gagasan, kritis terhadap isu-isu aktual, serta fasih berbahasa Inggris.

Kami berharap dari kompetisi ini lahir mahasiswa yang tidak hanya memiliki kemampuan argumentasi, tetapi juga mampu menguasai isu-isu masyarakat dengan baik. Keterampilan ini akan sangat bermanfaat saat mereka terjun ke masyarakat,” harapnya.

Ia menambahkan, melalui kompetisi debat mahasiswa dapat menumbuhkan jiwa berkompetisi yang sehat, mengasah kemampuan berbahasa, meningkatkan kepercayaan diri, serta mengasah logika berpikir kritis. Semua keterampilan tersebut merupakan bekal penting dalam menghadapi tantangan global.

Dengan adanya kompetisi KDMI dan NUDC tingkat UNG, diharapkan muncul generasi muda yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga siap menjadi duta intelektual UNG di tingkat nasional maupun internasional.

Continue Reading

Advertorial

Rektor UNG Eduart Wolok: Perguruan Tinggi Garda Depan Indonesia Emas 2045

Published

on

UNG – Dalam momentum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mengisi kemerdekaan, salah satunya dengan mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut Prof. Eduart, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci utama melahirkan generasi emas yang mampu membawa Indonesia menuju negara maju. Karena itu, perguruan tinggi dituntut untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam menghasilkan sumber daya manusia unggul.

Jika berbicara tentang sains dan teknologi, maka peran perguruan tinggi sangatlah penting. Inilah bentuk pengabdian kita kepada bangsa dan negara, yaitu dengan mempersiapkan generasi yang cerdas, kreatif, dan inovatif,” ujarnya.

Rektor menambahkan, generasi saat ini memang tidak lagi berjuang dengan mengangkat senjata, tetapi tantangan yang dihadapi tidak kalah berat, yaitu mengisi kemerdekaan dengan kontribusi nyata.

Apabila tugas itu tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya, maka sama saja kita tidak menghargai jasa para pahlawan bahkan mengkhianati perjuangan mereka,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prof. Eduart menekankan bahwa UNG berkomitmen memperkuat peran tridharma perguruan tinggi dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Ia juga mengajak seluruh civitas akademika untuk berkinerja dan berinovasi dalam mendidik mahasiswa menjadi generasi masa depan yang siap membawa Indonesia lebih maju, berdaya saing, dan berkembang.

Continue Reading

Advertorial

Rektor Eduart Wolok: Kemerdekaan Harus Diisi dengan Karya dan Inovasi

Published

on

UNG – Semarak peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia turut dirasakan di Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Sabtu (17/8/2025) pagi, lapangan Rektorat UNG dipenuhi civitas akademika, mulai dari jajaran pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa yang bersama-sama mengikuti upacara bendera dengan penuh khidmat.

Rektor UNG Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., bertindak sebagai pembina upacara dan memimpin langsung pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana semakin semarak dengan beragam pakaian adat yang dikenakan peserta upacara, mencerminkan kekayaan budaya nusantara.

Dalam amanatnya, Prof. Eduart menegaskan bahwa kemerdekaan bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan sebuah amanah yang harus diisi dengan karya nyata dan kontribusi untuk bangsa.

Kita patut bersyukur karena kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari pengorbanan besar para pahlawan. Tugas kita sebagai generasi penerus adalah mengisi kemerdekaan dengan karya, inovasi, dan kontribusi nyata bagi bangsa,” ungkap Prof. Eduart.

Ia juga mengingatkan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab strategis dalam menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045. Melalui tridharma perguruan tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—UNG berkomitmen melahirkan insan-insan unggul yang mampu membawa Indonesia melangkah lebih maju.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler