Connect with us

News

Tingkatkan Pemahaman Burung Indonesia Gelar Konservasi Keanekaragaman Hayati

Published

on

GORONTALO – Burung Indonesia menggelar acara konservasi keanekaragaman hayati dengan fokus pada burung migrasi di wilayah Kabupaten Pohuwato, pada Jumat, (27/10/2023). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Migratory Bird Day 2023.

Menurut penjelasan Koordinator Program Burung Indonesia wilayah Gorontalo, Patmasanti, Indonesia merupakan salah satu destinasi penting bagi berbagai jenis burung migran dari seluruh dunia, khususnya di Pulau Sulawesi.

Pulau ini menjadi tempat persinggahan untuk setidaknya 137 spesies burung migran, termasuk 49 jenis yang dilindungi dan 88 jenis burung air atau waterbird. Fakta ini menunjukkan hubungan yang kuat antara ekosistem mangrove dan burung migran.

Oleh karena itu, Burung Indonesia berencana untuk melakukan praktisi konservasi burung migran dengan melakukan pengamatan di beberapa lokasi, salah satunya adalah di Cagar Alam Panua. Mereka juga akan memperkenalkan beberapa titik pengamatan burung migran yang baru, selain dari yang sudah ada di Limboto. Daerah konservasi mangrove di sepanjang Popayato-paguat memiliki potensi besar sebagai tempat persinggahan burung migran.

“Kami akan memperkenalkan spot pengamatan burung migran yang baru selain di Limboto, Ada beberapa titik spot yang berpotensi untuk diamati yakni di sepanjang wilayah konservasi manggrove Popayato-paguat,” ujarnya.

Selain kegiatan pengamatan burung migran, Burung Indonesia juga akan menyelenggarakan workshop tentang mangrove untuk melibatkan masyarakat dalam pemahaman pentingnya menjaga ekosistem alam, terutama bagi burung-burung yang sedang bermigrasi.

Tujuan dari kegiatan ini mencakup beberapa hal:

Mengenalkan penggunaan aplikasi “amati sekitar” kepada komunitas pengamat burung di Gorontalo.

Memperkenalkan pengamatan burung di alam atau birdwatching sebagai potensi wisata minat khusus.

Mendorong partisipasi masyarakat dalam pemantauan dan pengamatan burung.

Mengidentifikasi potensi lokasi pengamatan burung migran di proyek mangrove dan jenis burung migran yang sering ditemui.

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove bagi manusia dan keanekaragaman hayati di dalamnya.

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang peran ekologis burung, khususnya burung migran.

Mendorong keterlibatan media dalam mengangkat isu-isu konservasi, terutama yang berkaitan dengan konservasi mangrove dan perlindungan berbagai jenis burung.

Berbagi pembelajaran dan praktik terbaik dalam pemantauan burung berbasis komunitas dan pengelolaan Kawasan Ekosistem Ekologi (KEE) mangrove berbasis masyarakat antara Desa Kao (Halmahera) dan Torosiaje Serumpun.

Diketahui, kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 27 hingga 29 Oktober 2023. Upaya konservasi ini diharapkan akan membantu melindungi dan memahami peran penting burung migran dalam ekosistem yang saling terkait di wilayah ini.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gorontalo

Meresahkan, Aksi Kolor Ijo di Pohuwato Nyaris Memakan Korban Anak di Bawah Umur

Published

on

Pohuwato – Seorang anak perempuan berusia 12 tahun di Kabupaten Pohuwato diduga menjadi korban percobaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang pria berinisial YT (27), yang diketahui merupakan mantan narapidana. Insiden tragis ini terungkap setelah ibu korban melaporkan kejadian yang menimpa putrinya pada Senin malam, (10/06/2025), kepada pihak kepolisian.

Menurut keterangan ibu korban, kejadian bermula saat ia dan anak-anak lainnya sedang beristirahat di rumah, sementara korban sedang berbaring dan bermain telepon genggam di kamar lain. Sekitar pukul 01.00 WITA, korban yang mulai tertidur merasakan ada seseorang yang masuk mengendap-endap ke dalam rumah.

“Sekitar jam 1 lewat, anak saya merasa ada yang masuk ke kamar. Tapi dia masih setengah sadar, makanya dia tahu,” ungkap ibu korban, mengutip penuturan anaknya.

Diduga, pelaku langsung menindih korban dan berupaya melakukan persetubuhan. Korban pun berteriak meminta tolong sambil berusaha mendorong pelaku. Akibat perlawanannya, korban menerima pukulan dari pelaku.

“Anak saya melawan, tapi pelaku memukul wajah anak saya hingga ada lebam,” tambah ibu korban.

Mendengar keributan di rumahnya, ibu korban terbangun dan segera mengecek ke arah kamar anaknya. Ia sempat mengambil balok di dapur untuk mengejar pelaku, namun pelaku berhasil melarikan diri sebelum tertangkap.

Pihak keluarga langsung melaporkan percobaan pemerkosaan ini ke Polres Pohuwato. Hingga rilis berita ini diterbitkan, pelaku berinisial YT masih dalam pencarian polisi. Pihak kepolisian diharapkan segera menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Continue Reading

News

Dari UI ke Harvard: Kisah Mutiara Baswedan Raih Beasiswa LPDP

Published

on

Gak banyak yang tahu, putri sulung Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan (28), alias Tia, barusan melesat meraih beasiswa LPDP buat lanjut S2 di Harvard University. Dia bakal ambil program Master of Education in Education Policy and Analysis di Harvard Graduate School of Education

Lewat akun LinkedIn-nya Tia nulis apa adanya:

“Perkenalkan, saya Mutiara Baswedan, akan melanjutkan studi Magister… Bersama @lpdp.ri dan @pk257.lpdp saya siap melanjutkan perjalanan akademik dan mengabdi bagi bangsa.”

Dia juga bilang:

“Saya berkomitmen untuk membawa semangat nasionalisme serta menjunjung tinggi nilai‑nilai budaya Indonesia dalam setiap langkah perjalanan saya.”

Perjalanan Tia selama ini bukan basa-basi. Dia sudah lulus dari Fakultas Hukum UI pada 2020, lalu aktif jadi Manager of External Affairs di Asian Law Students’ Association UI.

Beberapa pencapaiannya:

  • Exchange student Denmark (2014) lewat AFS & Bina Antarbudaya
  • Juara 3 ALSA National English Competition (2017)
  • Best Delegate & Best Position Paper di beberapa Model UN, dan jadi delegasi UI di Harvard National MUN 2017–2018
  • Finalis Duta Muda ASEAN‑Indonesia (2019), Youth Ambassador Indonesia-AS
  • Trio lulus hukum, organisasi aktif, hingga pernah kerja di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners sebelum hijrah ke tim riset Anies untuk Pilpres 2024

Namanya publik, pasti aja ada komentar miring. Ada yang bilang:

“Anak pejabat kok pakai beasiswa?” Tapi, sejarah LPDP menunjukkan kalau beasiswa ini memang didesain buat “talenta terbaik bangsa”, bukan hanya orang dari kalangan tidak mampu. Jadi guyuran kritik publik tak bikin lo’s. Yang penting, kualitas dan kontribusi nyata di depan mata.

Continue Reading

Hiburan

Benarkah Kunang-Kunang Akan Segera Punah? Ini Kata Ahli.

Published

on

Sebuah pertanyaan yang mengusik hati belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial: benarkah kita adalah generasi terakhir yang berkesempatan menyaksikan keajaiban kunang-kunang di malam hari? Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, seiring dengan laporan yang menunjukkan penurunan drastis populasi serangga bercahaya ini di berbagai belahan dunia. Fenomena ini memicu pertanyaan mendalam tentang masa depan salah satu pesona alam ini.

Berbagai faktor menjadi biang keladi di balik surutnya populasi kunang-kunang. Para ahli menyoroti hilangnya habitat alami mereka akibat alih fungsi lahan, polusi cahaya yang mengganggu ritual kawin mereka, serta penggunaan pestisida yang membahayakan. “Para ahli memperingatkan bahwa persentase signifikan spesies kunang-kunang menghadapi ancaman kepunahan,” demikian disampaikan dalam laporan. Hal ini menjadi alarm serius bagi ekosistem global, mengingat peran penting kunang-kunang sebagai predator alami hama.

Meskipun ancaman kepunahan membayangi, harapan untuk menyelamatkan kunang-kunang masih ada. Artikel ini menggarisbawahi berbagai upaya konservasi yang bisa dilakukan. Mulai dari meminimalkan penggunaan insektisida, mencegah konversi lahan yang merusak ekosistem, hingga menjaga kelestarian lahan basah. “Mengatur polusi cahaya, dan mengedukasi publik untuk melindungi habitat kunang-kunang,” menjadi poin krusial yang juga ditekankan. Langkah-langkah ini menjadi kunci untuk memastikan generasi mendatang masih bisa menikmati kerlap-kerlip kunang-kunang.

Prediksi tentang menghilangnya kunang-kunang memang didasarkan pada tren saat ini. Namun, optimisme tetap menyala bahwa skenario terburuk dapat dihindari jika upaya konservasi segera dan konsisten diimplementasikan. Dengan kesadaran kolektif dan tindakan nyata, kita bisa menjadi generasi yang menyelamatkan, bukan generasi terakhir yang melihat kunang-kunang. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk menjaga keseimbangan alam dan memastikan keberlangsungan hidup kunang-kunang.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler