UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
346 Tahun Penguasaan Emas Gorontalo
Published
2 years agoon

Oleh : Funco Tanipu
Hari ini, 27 September 2023 bisa disebut sebagai hari “ulang tahun” penguasaan emas Gorontalo oleh pihak luar.
Data ini merujuk pada tulisan Hassanudin Anwar, David Henley, Alex Ulaen, Christian Pelras, Harto Juwono Adrian Lapian dan lainnya, yang menyebut bahwa Padtbrugge (Gubernur VOC Maluku) pada tanggal 27 September 1677 melakukan perjanjian dengan pembesar Gorontalo dan Limboto dalam penguasaan emas beserta komoditas strategis lainnya.
Dalam perjanjian tersebut disepakati bahwa Sungai Gorontalo wajib dibuka untuk aktifitas pelayaran kapal-kapal VOC, penduduk Gorontalo harus menyerahkan komoditas-komoditas strategis kepada VOC, dan Gorontalo tidak bisa berhubungan dengan pihak lain.
Pada penyerahan pertama produksi emas Gorontalo, VOC menyadari kualitas emas Gorontalo, hingga utusan yang menyetorkan tersebut diperintahkan Gubernur Maluku menghadap Gubernur Jendral VOC di Batavia. Pada pertemuan di Batavia itu, ditambahkanlah pasal baru tentang kewajiban Gorontalo untuk menyetor emas setiap tahun pada VOC.
Untuk memperkuat rantai pasok emas, VOC membangun dua benteng yakni Benteng Nassau (1746) dan Benteng Leiden (1765). Pendirian dua benteng itu untuk mengatasi penyelundupan barang di Teluk Tomini.
Pada 1728, emas Gorontalo mulai diminati pedangang Cina hingga dengan ketatnya aturan, maka mulai banyak penyelundupan hingga ke Singapura pada tahun 1846. Jumlah emas yang diselundupkan ditaksir empat kali lipat dibandingkan yang dikirim ke Belanda. Pada saat yang sama, orang Bugis juga mulai membuka tambang emas
Hingga akhir tahun 1800 an, total sebanyak 39 perusahaan pertambangan emas yang tersebar di Gorontalo. Di awal 1900 an, produksi emas hanya di Sumalata saja mencapai angka 500 kilogram.
Dalam kurun waktu yang sama, perdagangan budak juga sangat tinggi. Termasuk peningkatan jumlah tenaga kerja di sektor tambang.
Jadi, selama 346 tahun penguasaan emas, selain melahirkan banyak ketimpangan, juga ikut melahirkan genealogi pertambangan dan penambang. Genealogi ini tidak saja soal silsilah keluarga penambang, tetapi juga hingga kebudayaannya.
Dari segi budaya, banyak kita temukan nama-nama daerah yang berhubungan dengan emas, misalnya Hulawa. Demikian juga bisa dilihat jejaring penambang emas yang menyebar di Indonesia Timur yang kebanyakan berasal dari Gorontalo.
Jika dilihat dari sebaran etnis, etnis Gorontalo lah yang paling banyak memiliki orang yang memiliki keahlian dibidang pertambangan emas. Hal ini karena Gorontalo memiliki sejarah pertambangan yang kuat selama lebih dari 300 tahun.
Hal ini terlihat dari berbagai lokasi penambangan, hampir semua ada penambang dari Gorontalo. Saya pernah ke pertambangan di Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Tenggara serta Maluku Utara, pasti ada yang berasal dari Gorontalo.
Sayangnya, pengetahuan pengelolaan emas ratusan tahun orang Gorontalo ini tidak diikuti oleh pendidikan formal sehingga banyak para penambang disebut sebagai kalangan “pata pinsil”. Tetapi menurut saya, istilah ini keliru, sebab karena aktifitas mereka untuk menambang perlu konsentrasi dan waktu panjang, apalagi berada di dalam “lobang” selama berhari-hari. Perlu pemerintah memikirkan upaya untuk meningkatkan literasi para penambang dengan mulai membuka jalur-jalur paket khusus di lokasi pertambangan.
Demikian pula tentang pengelolaan emas yang baru-baru ini berada pada titik “terganas”, sebab memori kolektif selama 346 tahun penguasaan emas Gorontalo bukannya meningkatkan kesejahteraan tetapi malah memperlebar kesenjangan, bukan saja soal ekonomi tapi sampai pendidikan dan layanan dasar lainnya.
Kesenjangan selama 346 tahun ini yang memperburuk relasi masyarakat penambang dan pengelola (perusahaan) baik sejak era VOC hingga hari ini. Relasi yang timpang inilah seperti bara dalam sekam, apalagi didasari oleh aturan-aturan yang tidak berpihak pada para penambang.
Aturan-aturan yang memonopoli tersebut jika melihat sejarah monopoli emas diatas telah melahirkan penyelundupan, pembangkangan dan perlawanan oleh masyarakat Gorontalo. Tentu, semua pihak harus merefleksikan sejarah penguasaan emas di Gorontalo, karena kalau tidak diatur dengan baik malah akan melahirkan ekskalasi konflik yang lebih luas.
Pelajaran dari sejarah kolonial diatas, demo warga di Bone Pesisir dan peristiwa anarkis di Pohuwato adalah pelajaran penting bagi semua pihak. Jika tidak diatur dengan baik, maka potensi sumber daya alam yang kaya di Gorontalo bukan melahirkan kesejahteraan tetapi malah menjadi akar dari bencana yang lebih besar.
You may like
Advertorial
UNG Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan, Tenaga Kependidikan Diharapkan Jadi Pelopor Keamanan Kampus
Published
2 days agoon
11/09/2025
UNG – Dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar sosialisasi pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan bagi tenaga kependidikan.
Ketua Satgas PPKPT UNG, Dr. Laksmyn Kadir, M.Kes., dalam arahannya menegaskan bahwa tenaga kependidikan memiliki peran krusial dalam menciptakan lingkungan kerja dan pembelajaran yang sehat. “Melalui sosialisasi ini, diharapkan setiap tenaga kependidikan memahami pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan, sekaligus mampu menjadi garda terdepan dalam memberikan perlindungan serta mendukung terwujudnya kampus bebas kekerasan,” ujar Laksmyn.
Sosialisasi ini dihadiri oleh tenaga kependidikan dari berbagai unit kerja di UNG. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi dan aktif mengajukan pertanyaan. Kepala Biro Keuangan, Kerja Sama, dan Umum, Arief Rachman Hakim Abdul, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman praktis serta membuka ruang diskusi untuk mencari solusi bersama dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan harmonis di UNG.
“Sosialisasi ini sangat penting karena tidak hanya meningkatkan kesadaran, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan kampus yang kondusif. Dengan pemahaman yang diperoleh, diharapkan tenaga kependidikan UNG dapat menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan penanganan kekerasan di kampus,” pungkas Arief.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UNG untuk menciptakan lingkungan akademik yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, psikologis, maupun seksual.
Advertorial
Kabar Gembira! UNG Peroleh Izin untuk Program Studi Doktor Ilmu Pertanian
Published
3 days agoon
10/09/2025
UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali mencatatkan prestasi penting di bidang pendidikan tinggi dengan memperoleh izin pembukaan Program Studi Doktor Ilmu Pertanian. Izin tersebut diterbitkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 722/B/O/2025 yang menetapkan UNG sebagai lembaga pendidikan yang memenuhi persyaratan untuk membuka program doktor baru.
Keputusan ini menandai langkah maju bagi UNG dalam pengembangan jenjang pendidikan pascasarjana, khususnya dalam bidang ilmu pertanian. Dengan diterbitkannya izin ini, UNG semakin memperkuat kontribusinya terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan di tingkat nasional, serta berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Gorontalo.
Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., menyatakan bahwa izin pembukaan Program Studi Doktor Ilmu Pertanian merupakan pengakuan atas kapasitas UNG dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas. Ia juga menekankan bahwa program ini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pengembangan ilmu pertanian, yang menjadi salah satu sektor vital dalam pembangunan daerah dan nasional.
“Ini adalah momentum penting bagi UNG. Melalui Program Studi Doktor Ilmu Pertanian, kami berkomitmen untuk menghasilkan doktor-doktor di bidang pertanian yang mampu menjawab tantangan pembangunan pertanian berkelanjutan, baik di tingkat lokal maupun nasional,” kata Prof. Eduart Wolok.
Lebih lanjut, Rektor UNG menjelaskan bahwa pembukaan program studi ini merupakan bagian dari upaya UNG untuk terus berkembang menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing. Keberadaan program doktor ini diharapkan tidak hanya mendukung pengembangan akademik di Gorontalo, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi permasalahan pertanian yang ada di kawasan Teluk Tomini dan wilayah lainnya.
“UNG akan terus berkomitmen untuk menjadi pusat keilmuan yang menghasilkan riset dan inovasi yang bermanfaat bagi pembangunan daerah, terutama di sektor pertanian yang menjadi tumpuan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dengan adanya Program Studi Doktor Ilmu Pertanian, UNG diharapkan dapat mencetak para ilmuwan dan praktisi pertanian yang mampu berkontribusi lebih besar dalam upaya pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berbasis pada teknologi serta penelitian yang mendalam.
Advertorial
Inovasi Mahasiswa KKN UNG: Membuka Peluang Ekonomi dari Limbah Batok Kelapa
Published
5 days agoon
08/09/2025
UNG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terus berinovasi dalam memberdayakan masyarakat. Kali ini, melalui program pengabdian masyarakat, mahasiswa KKN yang ditempatkan di Desa Permata, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Gorontalo, menggelar pelatihan kerajinan batok kelapa pada Sabtu (06/09/2025).
Pelatihan ini bertujuan untuk mengubah batok kelapa yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah menjadi produk ramah lingkungan yang bernilai ekonomi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan antusiasme tinggi di Desa Permata, yang memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.
Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Trifandi Lasalewo, S.T., M.T., menjelaskan bahwa kehadiran mahasiswa KKN di Desa Permata bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal. “Batok kelapa selama ini hanya dianggap sebagai limbah. Padahal, jika dikelola dengan sentuhan kreativitas, bisa menjadi produk bernilai ekonomi yang mendukung keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.
Dengan pelatihan ini, mahasiswa KKN berharap dapat menumbuhkan keterampilan baru yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Permata. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi serta memperkuat kesadaran akan pentingnya memanfaatkan sumber daya lokal secara bijak dan berkelanjutan.
“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi kreatif dan pelestarian lingkungan,” harap Dr. Trifandi.
Kepala Desa Permata, Minggus Harun, menyambut positif inisiatif mahasiswa KKN yang melaksanakan pengabdian di desanya. Menurutnya, kerajinan dari batok kelapa memiliki potensi besar yang jika dikelola dengan baik dapat menghasilkan nilai ekonomis untuk masyarakat. “Saya berharap kerajinan batok kelapa ini bisa menjadi peluang baru bagi masyarakat dalam meningkatkan pendapatan,” ujar Minggus Harun.
Sementara itu, Koordinator Desa KKN Permata, Lius Kaaba, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh warga selama pelaksanaan KKN. Ia menekankan bahwa batok kelapa yang sering dianggap sebagai limbah tak bernilai, bisa diubah menjadi peluang besar di tangan yang kreatif.
“Melalui program ini, kami mahasiswa KKN UNG ingin mengajak seluruh masyarakat untuk melihat potensi ini dan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomi,” pungkas Lius Kaaba.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Permata sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pemanfaatan limbah secara bijak dan inovatif.

Pemerintah Daerah Pohuwato Beri Penghormatan Terakhir untuk Almarhum Hasmin Koem

Perpustakaan Daerah Kabupaten Pohuwato Sukses Gelar Lomba Resensi Buku Tingkat SMP

Pertama di dunia, Gen Z Pilih Perdana Menteri Nepal Lewat aplikasi Discord

Kejatuhan Nas Daily: Dari Inspirasi Dunia Jadi Bahan Bully Global!

KPK: Hampir Semua Pegawai PPTKA Kemnaker Menerima THR dari Uang Pemerasan

Prof. Eduart Wolok Tegaskan UNG Siap di Garis Depan Lawan Kemiskinan Ekstrem

Terendus Batu Hitam Ilegal Menuju Pelabuhan Pantoloan Palu, Otoritas Pelabuhan & APH Diminta Bertindak

Jasa Raharja Salurkan Rp1,1 Miliar Santunan Kecelakaan di Pohuwato

Harson Ali: Mafia Batu Hitam Sedot Kekayaan Daerah, Rakyat Jadi Penonton

Nama Oknum Disebut, Pelaku Usaha Keluhkan Beban Kontribusi Siluman di Pohuwato

PKK GELAR JAMBORE PKK TINGKAT KABUPATEN GORUT

Kota Gorontalo Peringkat kedua Internet Paling Ngebutt se-Indonesia

PIMPIN RAPAT PENYERAPAN PROGRAM, BUPATI PUAS HASIL EVALUASI

PEMKAB GORUT BERIKAN BANTUAN RP. 1 JUTA/ORANG UNTUK JAMAAH CALON HAJI

Dua Kepala Desa Di copot Bupati
Terpopuler
-
Gorontalo2 months ago
Warisan Budaya Terabaikan, Tim Langga Gorontalo Kesulitan Dana Menuju Ajang Nasional
-
Gorontalo2 months ago
Dugaan Kepanikan ESDM dan Kejanggalan Izin PT Gorontalo Minerals, Ini Buktinya!
-
Gorontalo2 months ago
CSP XVIII 2025 Sukses Digelar: Ribuan Scooterist Ramaikan Bone Bolango
-
Gorontalo3 months ago
Desak Evaluasi Polres Boalemo, Marten Basaur Lapor Langsung ke Bambang Soesatyo
-
Gorontalo3 months ago
Ariyanto Yunus: Tuduhan Serius Harus Disertai Bukti, Jangan Rusak Institusi
-
Daerah1 month ago
DPD Partai Gerindra Provinsi Gorontalo Serahkan Bantuan Kemerdekaan RI ke-80 ke Panti Asuhan di Tiga Wilayah
-
Gorontalo1 month ago
DPD Gerindra Provinsi Gorontalo Bagikan 1000 Bendera Merah Putih untuk Warga
-
Advertorial4 weeks ago
Prof. Eduart Wolok Tegaskan UNG Siap di Garis Depan Lawan Kemiskinan Ekstrem