GORONTALO – Panitia Pelaksana Synergy 2023 di bawah kepemimpinan ketua panitia, Ariani H Hutuba, M.Farm, telah sukses menggandeng Event Organizer Deal Indonesia untuk menyelenggarakan Konser Tulus & Dere yang berlangsung semalam di halaman Rektorat UNG, Minggu, (10/12/2023).
Event yang mengusung tema “Synergy 2023” ini menjadi daya tarik bagi penggemar di Gorontalo. PT. Deal Indo Tama, atau lebih dikenal sebagai Deal Indonesia, sebuah perusahaan di bidang Event Organizer & Marketing Agency, turut memainkan peran besar dalam kesuksesan konser ini. CEO Deal Indonesia, Syarief Abd. Wahab, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Industri Event Provinsi Gorontalo, memastikan bahwa acara berjalan lancar.
Dengan area venue di Rektorat UNG yang dipadati pengunjung sejak pukul 15.00 WITA, konser dimulai pukul 16.00 WITA dengan penampilan 3 band Local Heroes, yakni Arulisaa, Trinity, dan exsacta band. Pengunjung tidak hanya disuguhkan oleh penampilan Tulus & Dere yang memukau, tetapi juga menikmati berbagai fasilitas dan tenant yang disiapkan oleh panitia.
Menurut pihak EO Deal Indonesia, target penonton berhasil tercapai dengan tiket habis terjual pada hari H. Keterbatasan jumlah penonton juga menjadi kunci agar para penonton dapat menikmati konser tanpa hambatan.
Adnan , salah satu penonton, menyatakan kekagumannya terhadap pertunjukan ini, mencatat bahwa konsep acara, penataan panggung, pencahayaan, suara, dan detail lainnya sangat memanjakan penonton. Selebrasi konser Tulus membawakan 11 lagu hits yang berhasil mengobati kerinduan para fans, sementara Dere membawakan 8 lagu hits. Acara ditutup pada pukul 22.00 WITA.
Penting untuk dicatat bahwa EO Deal Indonesia menjalankan standar keselamatan dan kesehatan (K3) untuk semua vendor produksi dan kru, menjadikan acara bebas dari insiden.
Syarief Abd. Wahab, CEO Deal Indonesia, mengucapkan terima kasih kepada Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST, MT, dan Panitia Pelaksana Synergy 2023 atas kepercayaan mereka dalam mengorganisir acara ini.
Tak lupa pula Syarief mengucapkan rerima kasih kepada pihak Kepolisian, TNI, vendor, dan semua pihak yang turut serta dalam mendukung kelancaran konser ini.
CEO Deal Indonesia menyampaikan apresiasi kepada Panitia Pelaksana Jurusan Farmasi Fakultas Olahraga dan Kesehatan UNG atas kerja luar biasa mereka, bersinergi dengan tim EO Deal Indonesia.
“Semoga keberhasilan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih banyak di masa depan. Sampai jumpa di acara berikutnya,” Tutup Syarief.
NEWS – Sebuah tragedi berdarah terjadi di Pelataran Sentral pada Sabtu (6/12/2025) yang menggegerkan masyarakat Gorontalo. Peristiwa yang melibatkan dua pria berinisial SR dan RK itu terjadi ketika tempat tongkrongan yang sedang dikenal hits di Gorontalo itu sedang dipadati pengunjung.
Berdasarkan video yang beredar, SR terlihat menyerang RK menggunakan senjata tajam (sajam). Beruntung RK tidak kehilangan nyawa karena saat diserang SR, korban sempat melarikan diri mendekat ke Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, yang saat kejadian tengah meninjau aktivitas warga di lokasi tersebut. Adhan merupakan sosok yang dihormati SR.
“Kalau tidak ada Pak Wali, mungkin RK sudah meninggal. Untung ada Pak Wali,” ujar salah satu pengunjung.
Memang, saat SR menyerang RK, Adhan berupaya melerai dan berulang kali meminta SR menghentikan aksinya.
“Pak Wali minta SR berhenti melakukan aksinya,” kata pengunjung lain.
Informasi yang berhasil dirangkum menunjukkan SR diduga melakukan tindakan tersebut karena sakit hati terkait permasalahan pribadi keduanya yang berlangsung sekitar satu tahun. Upaya Adhan untuk menenangkan SR tidak membuahkan hasil.
Saat ini, korban sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara SR telah menyerahkan diri ke Polresta Gorontalo Kota.
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea || Foto istimewa
Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, memberikan kritikan keras terhadap cara kerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Gorontalo. Adhan menilai pemeriksaan yang dilakukan BPK di lingkup Pemerintah Kota Gorontalo terkesan mencari-cari kesalahan. Contohnya temuan terkait honor untuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Regulasi yang dijadikan dasar temuan disebut terbit pada bulan Juni, sementara honor yang menjadi temuan telah terealisasi sebelum aturan tersebut terbit. “Ini kan aneh. Temuannya mengacu Juni 2025. Jadi terkesan mereka (BPK) mencari-cari kesalahan,” ujar Adhan saat memberikan keterangan pers pada Selasa (2/12/2025) di ruang kerjanya.
Selain itu, Adhan menyebutkan program Gerobak Motor (Getor) dengan pagu sekitar Rp 5 miliar. Ada dugaan bahwa dirinya menerima fee sebesar 10 persen. “Mungkin dalam pikiran mereka. Karena ini anggaran Rp 5 miliar. Mungkin ada pesanan wali kota. Mereka cari, mungkin ada 10 persen. Jadi ini mulai terkesan bahwa BPK sudah mencari-cari kesalahan,” ungkapnya.
Adhan menegaskan bahwa kritik yang disampaikannya bertujuan mendorong pemeriksaan berjalan secara objektif. “Saya bersyukur BPK datang melakukan pemeriksaan. Jika perlu, pemeriksaan bisa melibatkan seluruh OPD agar pekerjaan bisa berjalan lancar. Tapi, jangan sampai terkesan mencari-cari kesalahan. Yang benar, kita dukung. Yang keliru, kita perbaiki,” tegasnya.
“Saya tidak bertujuan mengejar WTP atau semata-mata. Yang utama adalah tidak adanya korupsi. Itulah yang saya jaga,” tambah Adhan. Ia juga mengungkapkan rencananya untuk menghadirkan penegak hukum pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia), termasuk BPK.
Adhan menyatakan peringatan tahun ini akan diselenggarakan lebih meriah sebagai upaya mengingatkan penyelenggara negara agar tidak menyalahgunakan kewenangan dan tetap bertanggung jawab secara moral. “Tanggal 9 Desember nanti saya akan menggelar acara khusus. Saya mengundang BPK, kejaksaan, hakim, kepolisian—semua. Kita buat bersama-sama,” tutupnya.
NEWS – Masyarakat Provinsi Gorontalo akhir-akhir ini ramai membahas nama Candy Zhou dan Robin, yang diduga terlibat sebagai dalang mafia pertambangan batu hitam ilegal. Kedua individu tersebut disebut-sebut memanfaatkan jalur pelabuhan Bitung untuk mengelabui aparat penegak hukum di wilayah Gorontalo, dengan memodifikasi pengiriman batu hitam menjadi bentuk arang agar terlihat seperti barang biasa.
Selain dugaan keterlibatan dalam mafia pertambangan ilegal, Candy Zhou juga berstatus sebagai terlapor di Polda Metro Jaya terkait tindak pidana pencurian dengan pemberatan, sebagaimana tercantum dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor STTLP/B/3158/VI/2024/SPKT/Polda Metro Jaya. Korban dalam kasus ini adalah warga negara asing (WNA) asal Malaysia, yang berhak mendapatkan perlindungan khusus sesuai ketentuan undang-undang terkait keberadaan WNA di Indonesia. Kejadian pencurian tersebut terjadi di Restoran Penang Hawker, Jakarta Utara, yang diduga dimiliki oleh Candy Zhou sendiri, dan melibatkan pencurian satu tas berisi satu buah tablet Samsung, satu buah dompet, uang tunai senilai 10.000 dolar Hong Kong, serta satu buah paspor milik korban.
Kasus di Jakarta ini menambah daftar dugaan pelanggaran yang dilakukan Candy Zhou. Di Gorontalo, ia diduga turut mencuri kekayaan alam provinsi melalui aktivitas bisnis pertambangan batu hitam ilegal, yang merugikan lingkungan dan perekonomian daerah. Aktivitas semacam ini telah menjadi sorotan publik, termasuk temuan warga atas pengiriman ilegal menggunakan truk bermuatan karung batu hitam di Jalan Prof. Dr. Aloe Saboe, Kota Gorontalo, pada 8 November 2025, dengan nomor polisi DB 8248 CK, DM 8756 DB, dan DM 8673 EA.
Hingga berita ini diturunkan, media Barakati.Id masih berupaya mengonfirmasi perkembangan kasus kepada Polda Metro Jaya. Selain itu, belum ada pernyataan resmi dari pihak terlapor Candy Zhou, meskipun telah dihubungi melalui nomor WhatsApp 08139999xxx. Masyarakat Gorontalo mendesak aparat penegak hukum untuk segera menindak tegas jaringan mafia tambang ini guna melindungi sumber daya alam dan mencegah kerugian lebih lanjut.