Pohuwato – Pimpinan Pani Gold Project (PGP), Boyke Abidin, mengajak seluruh karyawan untuk menumbuhkan kedisiplinan, ketekunan, dan tanggung jawab dalam bekerja, sekaligus membuktikan bahwa perusahaan, karyawan, dan masyarakat Bumi Panua adalah satu keluarga besar yang bahu-membahu demi kesejahteraan bersama.
Pesan tersebut ia sampaikan saat menjadi Inspektur Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, yang digelar di area laydown akses Bypass KM-0, Desa Teratai, Kecamatan Marisa, Minggu (17/8/2025).
“Manusia tambang adalah pejuang kemerdekaan masa kini. Kita bekerja dalam tim yang bertanggung jawab, taat aturan, dan berorientasi untuk memajukan perusahaan,” ujar Boyke.
Menurutnya, kedisiplinan, ketekunan, dan tanggung jawab merupakan karakter khas karyawan industri pertambangan. Nilai-nilai itu, katanya, adalah bentuk pengabdian generasi sekarang dalam mengisi kemerdekaan yang dahulu diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para pendiri bangsa.
Boyke juga menekankan pentingnya pembangunan tambang berkelanjutan melalui pemanfaatan inovasi dan teknologi.
“Bumi ini akan kita wariskan kepada anak cucu. Karena itu, kita akan membangun tambang berkelanjutan (sustainable mining),” tegasnya.
Selain refleksi kemerdekaan, Boyke memaparkan capaian perusahaan. Saat ini, Pani Gold Project tengah menuntaskan konstruksi yang ditargetkan rampung dalam enam bulan ke depan.
“Insya Allah, Maret 2026 kita sudah akan berproduksi resmi dan legal,” ungkapnya.
Upacara HUT ke-80 RI ini turut dihadiri jajaran manajemen dan karyawan PGP, serta tamu undangan dari Pemerintah Kabupaten Pohuwato, Polres Pohuwato, Kodim 1313, aparat desa, sekolah, organisasi kepemudaan, hingga KUD Dharma Tani.
Dalam kesempatan itu, Boyke menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas dukungan perizinan, serta kepada TNI dan Polri atas peran menjaga keamanan. Tak lupa, ia berterima kasih kepada masyarakat Bumi Panua yang senantiasa mendoakan kelancaran proyek.
Ia menegaskan bahwa Pani Gold Project bukan sekadar tetangga, melainkan bagian dari keluarga besar masyarakat Pohuwato.
“Tahun lalu saya sampaikan kita harus menjadi tetangga yang baik. Hari ini kita sepakat: Pani Gold Project dan masyarakat Bumi Panua adalah keluarga besar,” katanya.
Sebagai bentuk nyata, PGP telah berkontribusi melalui berbagai program sosial, mulai dari perbaikan sekolah, penyediaan air bersih bersama TNI (manunggal air), renovasi masjid dan sekolah, hingga bantuan infrastruktur lainnya.
“Kita tidak hanya menjadi tetangga, tetapi keluarga besar: PGP, masyarakat, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, hingga pemerintah pusat,” tandas Boyke.
Gorontalo – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Gorontalo menegaskan dukungan penuh terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Perda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Pandangan umum tersebut disampaikan dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Gorontalo yang digelar hari ini, dihadiri Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea, Wakil Wali Kota, unsur Forkopimda, kepala OPD, camat, lurah, staf ahli, anggota DPRD, serta perwakilan masyarakat Kota Gorontalo.
Dalam pandangan resminya, Fraksi Gerindra menyatakan bahwa penyesuaian perangkat daerah harus memberi dampak langsung pada pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami tidak ingin perubahan ini hanya sebatas penyesuaian nama dinas atau jabatan. Rakyat harus merasakan pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan berkualitas. Politik bagi kami adalah jalan pengabdian, dan tugas pejabat adalah melayani, bukan dilayani,” tegas juru bicara Fraksi Gerindra.
Gerindra juga memberikan catatan penting terkait langkah reformasi birokrasi di Kota Gorontalo, di antaranya:
•Penempatan aparatur harus berdasarkan integritas dan kompetensi, bukan kepentingan politik;
•Kecamatan dan kelurahan sebagai ujung tombak pemerintahan harus diperkuat sumber daya dan anggaran;
•Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi dasar setiap kebijakan daerah.
“Kami mendukung penuh kebijakan Wali Kota Gorontalo untuk memperkuat birokrasi daerah, asalkan orientasinya jelas: memudahkan rakyat dan mempercepat pembangunan,” lanjut pernyataan Fraksi Gerindra.
Sidang paripurna ini menjadi langkah awal pembahasan Ranperda, yang diharapkan segera rampung dan membawa perubahan nyata untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Gorontalo.
Gorontalo – Masyarakat Desa Parungi, Boalemo berhasil mengungkap aksi penyelundupan kekayaan Mineral, Batu Hitam yang diduga berasal dari Suwawa, Bone Bolango, Senin 1 September 2025 malam.
Dari informasi masyarakat, tiga truk masing-masing bernomor polisi DM 8314 BF, DM 8335 EC, dan DM 8475 CA semula berhasil ditahan namun berhasil kabur karena masyarakat terkendala terhadap wewenang atau otoritas.
Namun dari informasi masyarakat yang sempat menahan menyebut bahwa ketiga truk tersebut akan menuju ke Pelabuhan Pantoloan, Palu.
Berdasarkan hal ini, informasi yang coba dihimpun juga menduga bahwa batu hitam selundupan tersebut milik salah satu investor bernama Djolie Trisno.
Alhasil, karena telah jadi komsumsi publik, masyarakat meminta agar pihak otoritas Pelabuhan Pantoloan di Palu beserta APH setempat menindak tegas truk yang memuat batu hitam ilegal.
“Semoga dorang dapa tangkap di Pelabuhan Palu sana, APH juga harus bertindak tidak boleh mo kase biar bagini terus,” ketus Masyarakat yang berhasil mengendus aktivitas ilegal tersebut.
Jika hal tersebut lagi-lagi dibiarkan, maka ini membuktikan lemahnya pengawasan dari pihak Aparat Penegak Hukum (APH).
Sebelumnya, temuan penyelundupan batu hitam asal Suwawa juga menjadi sorotan publik saat pihak Bea Cukai di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta juga berhasil membongkar aktivitas ilegal tersebut beberapa waktu silam.
Gorontalo – Arus lalu lintas di kawasan Simpang Lima Kota Gorontalo kembali normal pasca kericuhan demonstrasi yang digelar Aliansi Mahasiswa Merah Putih, Senin (09/01/2025).
Aksi unjuk rasa yang dimulai sejak pukul 13.00 Wita sempat membuat lalu lintas dari berbagai arah menuju Simpang Lima terhambat. Namun, pada malam harinya, kendaraan roda dua, roda empat hingga kontainer sudah kembali bisa melintas di lokasi tersebut.
Meski demikian, aparat keamanan dengan perlengkapan lengkap masih terlihat berjaga di sekitar area demonstrasi untuk mengantisipasi potensi gangguan.
Dalam kericuhan yang terjadi, tidak ada korban jiwa. Namun, beberapa mahasiswa dilaporkan diamankan pihak kepolisian dan dibawa ke Polda Gorontalo. Selain itu, sejumlah massa aksi harus mendapat perawatan di rumah sakit akibat sesak napas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan aparat untuk membubarkan demonstrasi.