POHUWATO – BPJS Kesehatan Kabupaten Pohuwato mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panua untuk mengoptimalkan pemanfaatan layanan antrean online. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan dalam proses pelayanan kesehatan bagi pasien.
Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Pohuwato, Novianti, menyatakan bahwa BPJS berkomitmen untuk menerapkan program layanan antrean online guna mengurai antrean pasien di rumah sakit. “Dengan layanan antrean online, seluruh proses pelayanan di RS, mulai dari pengambilan antrean, pemeriksaan oleh dokter di poli, hingga pelayanan obat di instalasi farmasi, dapat dipantau waktunya. Hal ini membantu manajemen RS untuk mengevaluasi waktu layanan bagi pasien,” jelasnya.
Novianti menjelaskan bahwa layanan antrean online dapat mempermudah pasien dalam seluruh proses layanan di RS. “Pasien tidak perlu menunggu lama. Mulai dari kedatangan hingga pengambilan obat, diharapkan maksimal dalam waktu kurang dari 60 menit pasien sudah selesai dilayani,” tambahnya.
Selain layanan antrean online, BPJS Kesehatan juga memiliki aplikasi Mobile JKN yang menyediakan berbagai fitur untuk memudahkan masyarakat. “Misalnya, jika masyarakat ingin pindah fasilitas kesehatan dari Puskesmas A ke Puskesmas B, mereka tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan. Sekarang sudah bisa pindah lewat aplikasi Mobile JKN, termasuk mengambil nomor antrean di fasilitas kesehatan dari mana saja,” tutur Novianti.
Novianti berharap RSUD Panua Pohuwato dapat berkomitmen untuk memaksimalkan layanan antrean online, yang mempermudah rumah sakit dan pasien, khususnya peserta JKN.
Di tempat yang sama, Maryam Samoe, Kabid Pelayanan RSUD Panua, mengatakan bahwa layanan antrean online dan Mobile JKN sangat diperlukan oleh masyarakat. “Saat terjadi penumpukan pasien, kami melihat banyak di antara mereka yang tidak memiliki aplikasi Mobile JKN. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat bisa mendapatkan akses layanan online untuk mempercepat proses pelayanan kesehatannya,” tandas Maryam.
Dengan adanya dorongan dari BPJS Kesehatan dan komitmen dari RSUD Panua Pohuwato, diharapkan layanan kesehatan di Kabupaten Pohuwato dapat semakin efisien dan memberikan kenyamanan bagi seluruh pasien.
Gorontalo – “Belum ada tuh perintah.. Kita juga sedang tunggu instruksi resmi dari pusat,” ungkap juru bicara GERINDRA, Wahidin Ishak.
Ini diungkapnya menanggapi pemberitaan seakan-akan pertemuan GI dengan para petinggi GERINDRA telah menutup semua cerita politik di Gorontalo.
“Saya sudah bilang, sabar dong, nanti saya kasih tahu kalau sudah ada sikap resmi dari atas,” tutur Wahidin.
Yang pasti, menurutnya, belum ada surat maupun instruksi dari atas. “Lagi fokus untuk puncak acara ulang tahun GERINDRA tanggal 15 nanti,” kata Wahidin.
NEWS – Tragedi memilukan terjadi di Desa Ayula, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, pada Minggu (09/02/2025) dini hari pukul 03.40 WITA. Seorang suami bernama Ulfan Banggoi tega menghabisi nyawa istrinya, Cindra Dehula (38), di rumah mereka sendiri.
Kejadian tragis ini disaksikan langsung oleh anak korban, Alwan Banggoi (12), yang menjadi saksi utama dalam kasus ini. Menurut kesaksian Alwan, ia terbangun dari tidurnya karena mendengar suara keras dari dalam kamar ibunya. Rasa penasaran membawanya mendekat, dan dari balik pintu, ia melihat pertengkaran hebat antara kedua orang tuanya. Pemandangan berikutnya membuatnya terpaku dalam ketakutan.
“Ayah membanting ibu ke kasur, lalu menikamnya berkali-kali,” ungkap Alwan dengan suara bergetar.
Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri dengan sepeda motor menuju arah Marisa. Sementara itu, Alwan yang ketakutan segera berlari keluar rumah dan menangis histeris, memanggil tetangga untuk meminta pertolongan.
Tangisan Alwan membangunkan warga sekitar, termasuk bibinya, Citra Dehula. Saat masuk ke dalam rumah bersama beberapa tetangga, mereka menemukan Cindra sudah bersimbah darah di atas kasur. Korban segera dilarikan ke Puskesmas Motolohu, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Menurut keterangan tenaga medis, korban tiba di puskesmas sekitar pukul 06.00 WITA dalam kondisi sudah tidak bernyawa akibat kehabisan darah. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban mengalami sembilan luka tusuk di tubuhnya, termasuk dua di dada kiri, tiga di lengan kiri, serta luka di perut dan punggung.
Sementara itu, Kapolres Pohuwato, AKBP Winarno, melalui Kasat Reskrim Iptu Andrean Pratama, membenarkan bahwa tersangka telah menyerahkan diri ke pihak kepolisian dan akan diproses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku.
“Tersangka saat ini sudah berada dalam tahanan Polres Pohuwato dan akan segera menjalani pemeriksaan lebih lanjut sesuai prosedur hukum yang berlaku. Dugaan sementara, motif pembunuhan ini adalah karena cemburu,” ujar Iptu Andrean Pratama.
Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap secara rinci latar belakang tragedi ini. Kasus ini menjadi perhatian publik dan diharapkan dapat diproses secara adil sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Tiga nama yang sangat mentereng di dunia politik di Gorontalo disebut-sebut di warung kopi bahwa bisa jadi Ketua GERINDRA Provinsi Gorontalo. Ketiga nama itu adalah Adhan Dambea, Elnino Mohi dan Saipul Mbuinga.
Elnino Mohi sudah terbukti sebanyak 4 kali berturut-turut memenangkan Pemilu. Tanpa atribut kampanye yang cukup, dia bahkan tembus ke DPR RI di 15 tahun terakhir walaupun dijepit oleh nama-nam besar politik. Kini Elnino Mohi ditunjuk oleh Prabowo sebagai Ketua DPD GERINDRA Provinsi Gorontalo.
Ada juga nama Adhan Dambea yang menggetarkan seluruh nama besar politisi Gorontalo. Figur yang akan dilantik jadi Walikota Gorontalo itu adalah satu-satunya nama yang didaulat oleh GERINDRA Kota Gorontalo. Mantan politisi PAN itu bahkan mampu menjadikan kader PAN Indra Gobel sebagai wakil walikotanya. Adhan terhitung sudah 40 tahun malang-melintang di dunia politik Gorontalo.
Ada juga nama Saipul Mbuinga yang dua periode berturut-turut menjadi Bupati Pohuwato. Sebelumnya SM adalah Wakil Ketua Dewan Pohuwato. Bisa dikatakan bahwa dia sudah wara-wiri di dunia politik Gorontalo wilayah Barat tersebut selama 20 tahun.
GERINDRA Gorontalo juga tidak kekurangan kader. Misalnya Tomy Ishak dari Kabgor yang berhasil meningkatkan jumlah kursi di DPRD Kabgor: dari 1 kursi menjadi 4 kursi atau meningkat 300 persen. Tomy sekarang adalah Ketua GERINDRA di wilayah Kabgor yang merupakan 42 persen dari seluruh Provinsi Gorontalo.
Ada juga Ketua GERINDRA Boalemo, M. Amin. Dia dikenal sebagai mantan staf dan pengawal Elnino alias orang kepercayaan anggota DPR RI itu.
Ada juga Sulyanto Pateda. Di samping menduduki kursi sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Sul juga merupakan Ketua GERINDRA Kota Gorontalo.
“Kita serahkan sama Allah SWT saja. Kami semua adalah kader GERINDRA. Bagi kami, apa pun keputusan DPP GERINDRA maka kita semua akan patuh dan mengamankan,” tutur Adhan Dambea yang namanya juga disebut-sebut. Yang pasti, restrukturisasi GERINDRA Gorontalo ini menjadi sangat menarik untuk dibicarakan karena bagaimanapun juga presiden RI Prabowo Subianto merupakan Ketum partai tersebut.