Gorontalo – Tampaknya juru bicara Partai GERINDRA Gorontalo Wahidin Ishak dikoreksi oleh struktur GERINDRA Gorontalo. Oleh karena itu, dia meluruskan apa yang dinyatakan kemarin.
“Maksud saya, GERINDRA memprioritaskan kadernya sendiri di Pilkada tahun 2029 nanti. Bukan berarti tertutup pintu bagi parpol lain. GERINDRA tetaplah partai yang terbuka bagi semua parpol,” ralatnya.
Menurut Wahidin, GERINDRA adalah partai yang mau mengalah kepada kader parpol lain. “Sudah terbukti, bos. Di Pilkada lalu kita memberikan kepada pak Gusnar untuk jadi cagub dan mengalah kepada ibu Idah Syahidah untuk jadi cawagub. Padahal, GERINDRA 6 kursi lho. Partai ini mau mengalah kepada siapa pun yang dikehendaki oleh rakyat. Kalau bekerja hanya untuk jabatan politik dan bukan untuk rakyat, maka GERINDRA pasti pro terhadap rakyat,” ungkap Wahidin sambil tersenyum.
Seperti diketahui, Mahkamah Konstitusi telah menghapuskan Parliamentary Treshold atau Pembatasan parlemen. Arti gamblangnya, satu partai dapat mencalonkan satu pasangan. Artinya, GERINDRA sendirian bisa maju sendiri.
Gempar! Polemik kepemilikan empat pulau strategis antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara kian memanas. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dengan tegas menolak usulan kerja sama pengelolaan dari Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution. Penolakan ini disampaikan Muzakir secara lugas, menegaskan bahwa kedaulatan atas keempat pulau tersebut adalah hak mutlak Aceh.
Tegas! Dalam sebuah pertemuan penting dengan sejumlah perwakilan daerah, Muzakir Manaf kembali mempertegas posisi Aceh. Ia menyatakan tidak akan mundur sedikit pun dalam mempertahankan wilayahnya. “Macam mana kita mau duduk bersama, itu kan hak kita, kepunyaan kita, milik kita. Wajib kita pertahankan,” ujar Muzakir, menggarisbawahi komitmen pemerintah provinsi untuk menjaga integritas wilayah Aceh yang telah diakui secara hukum.
Panas! Konflik batas wilayah ini bukanlah isu baru, namun usulan pengelolaan bersama oleh Sumatera Utara kembali memicu ketegangan. Sikap Gubernur Aceh yang kukuh menunjukkan bahwa permasalahan ini menyangkut kedaulatan dan identitas daerah yang tak bisa ditawar. Masyarakat Aceh pun menyambut baik ketegasan pemimpinnya dalam menghadapi klaim dari provinsi tetangga.
Mengejutkan! Perdebatan mengenai status kepemilikan dan pengelolaan keempat pulau ini kini menjadi sorotan publik. Dengan penolakan tegas dari pihak Aceh, bola panas ada di tangan pemerintah pusat untuk mencari solusi terbaik demi menghindari eskalasi konflik yang lebih lanjut antara dua provinsi bertetangga ini.
Gorontalo – Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Gorontalo menghadiri acara penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) Gerindra serta penyerahan motor operasional kepada seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Gorontalo yang digelar di Lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo.
Acara ini dihadiri oleh Koordinator Gerindra Wilayah Indonesia Timur, Abdul Karim Aljufri, serta Penasehat Partai Gerindra Provinsi Gorontalo yang juga menjabat sebagai Wali Kota Gorontalo, H. Adham Dambea.
Dari unsur Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Gorontalo tampak hadir Wakil Ketua III DPRD Provinsi Gorontalo, Sulyanto Pateda, Ketua Fraksi Gerindra, Siti Nurayin Sompie, dan Wakil Ketua Fraksi, Syamsir Djafar Kiyai.
Dalam sambutannya, Suliyanto Pateda menyampaikan optimisme terhadap masa depan Partai Gerindra di Gorontalo. Ia menilai, dengan bergabungnya berbagai tokoh penting di daerah, termasuk Wakil Wali Kota Gorontalo Indra Gobel, Gerindra akan mampu melampaui capaian politiknya di masa lalu.
“Tentunya Partai Gerindra akan meraih prestasi baru demi kemajuan Gorontalo,” tegas Suliyanto.
Sementara itu, Abdul Karim Aljufri menegaskan bahwa Partai Gerindra membuka pintu seluas-luasnya bagi siapa pun yang ingin bergabung, tanpa membedakan latar belakang atau status keanggotaan.
“Tidak ada istilah orang baru atau orang lama di Gerindra. Siapa pun yang sudah bergabung, punya hak dan tanggung jawab yang sama,” tegasnya.
Penyerahan motor operasional kepada DPC Gerindra se-Gorontalo merupakan bagian dari penguatan struktur dan sarana operasional partai dalam menghadapi agenda-agenda politik ke depan, termasuk konsolidasi menuju Pemilu 2029.
Kegiatan ini menjadi simbol semangat gotong royong dan soliditas internal Partai Gerindra, khususnya dalam memperkuat kerja-kerja politik di tingkat akar rumput.
Gorontalo — Dalam rangka memperingati ulang tahun Satria (Satuan Relawan Indonesia Raya) yang ke-17, Pengurus Daerah Satria Provinsi Gorontalo mengadakan kegiatan bakti sosial di Panti Asuhan Safaz’ain, Kota Gorontalo. Kegiatan ini berlangsung penuh kekeluargaan dan dihadiri langsung oleh Ketua Satria Provinsi Gorontalo, Moh. Ikbal Al Idrus, yang juga merupakan Ketua Komisi 4 DPRD Provinsi Gorontalo.
Selain Moh. Ikbal Al Idrus, hadir pula Sekretaris Satria Provinsi, Zulkarnain Ishak, serta Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Gorontalo, Sarjon Adarani. Bakti sosial ini menjadi momen istimewa dalam mempererat tali persaudaraan sekaligus wujud kepedulian sosial terhadap anak-anak panti asuhan di wilayah Gorontalo.
Moh. Ikbal Al Idrus menyampaikan dalam sambutannya, “Kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Satria untuk selalu hadir di tengah masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Dalam ulang tahun ke-17 Satria, kami ingin menegaskan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial harus terus dijaga dan ditingkatkan.”
Lebih lanjut, Moh. Ikbal juga menambahkan, “Sebagai organisasi sayap Partai Gerindra, kami tidak hanya fokus pada aktivitas politik, tetapi juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Semoga kegiatan ini bisa memberikan kebahagiaan serta motivasi bagi anak-anak di panti asuhan Safaz’ain dan menjadi inspirasi bagi relawan lainnya untuk terus berbagi.”
Kegiatan bakti sosial ini meliputi pemberian bantuan sembako, perlengkapan sekolah, serta santunan kepada anak-anak panti asuhan. Pengurus Satria berharap, melalui aksi ini, nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas dapat terus tumbuh dan berkembang di Provinsi Gorontalo.