Connect with us

Gorontalo

GERINDRA Tidak Setorkan Nama ke Gubernur Gusnar

Published

on

Wahidin Ishak juru bicara Partai GERINDRA Gorontalo

GORONTALO – Rupanya inilah alasan kenapa GERINDRA yang dikenal luas sebagai partai pendukung Gusnar-Idah justru tidak mau menugaskan kadernya sebagai balas budi politik Gusnar Idah.

Seperti diketahui Gubernur Gusnar telah melantik beberapa orang yang umumnya adalah kader parpol koalisinya, yaitu GOLKAR, DEMOKRAT dan GERINDRA. Tetapi tidak satu pun kader GERINDRA yang nongol di tempat pelantikan. Ini menimbulkan banyak jenis spekulasi, misalnya bahwa Partai GERINDRA keluar dari koalisi Gusnar-Idah.

“Begini… pertama-tama saya mengucapkan minal aidin walfaizin kepada siapa saja. Kedua, bahwa tugas GERINDRA di Pilkada sudah tuntas dilaksanakan. Ketiga, GERINDRA tidak minta adanya “politik balas budi”. Begitu. Bagi GERINDRA, yang penting adalah masyarakat Gorontalo diuntungkan dengan adanya gubernur dan wagub yang baru. Begitu,” ujar Wahidin Ishak yang merupakan juru bicara Partai GERINDRA Gorontalo.

Menurutnya, hal ini adalah perkembangan positif dalam demokrasi. “Silahkan ente periksa, cuma satu partai yang mau tulus memberikan orang yang terbaik untuk rakyat Gorontalo dan partai itu tidak mau jabatan apa pun. Hanya di GERINDRA Gorontalo, bos,” ujar Wahidin.

Apakah ini berarti GERINDRA keluar dari koalisi pilgub? “Kami (GERINDRA) tidak pakai istilah itu. Yang kami pakai adalah membenarkan kebijakan yang menguntungkan rakyat dan melancarkan kritik terhadap kebijakan yang nerugikan rakyat Gorontalo,” ucap Wahidin.

Wahidin lalu menjelaskan bahwa di Indonesia tidak dikenal istilah partai-pro-pemerintah dan partai-oposisi. Deprov secara keseluruhan harus mengkritik Gubernur, Wagub, Sekdaprov, Kadisprov, dll. “Jadi, bukan puji-puji terus kayak orang yang koprol,” ujar Wahidin sambil tertawa.

GERINDRA tidak memberikan nama ke Gubernur Gusnar karena merupakan hak prerogatif Gubernur. “….dan GERINDRA tidak mau mengintervensi pak Gubernur,” kata Wahidin pula.

Bagaimana jika ada kader GERINDRA yang dilantik oleh Gubernur Gusnar? “Oh itu… yang pasti GERINDRA tidak memasukkan satu nama pun ke pak Gusnar. Bahwa nanti ada kader yang dia lantik, itu karena pribadi saja, bukan karena partai. Ingat ya, pengangkatan dan pelantikan adalah hak prerogatif Gubernur. Kami di GERINDRA tidak mau mengintervensi pak Gubernur sebagaimana kami tak suka diintervensi oleh siapa pun,” papar Wahidin.

dprd kota gorontalo

Gerindra Kota Gorontalo: Perubahan Struktur Birokrasi Harus Berdampak Nyata untuk Rakyat

Published

on

Gorontalo – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Gorontalo menegaskan dukungan penuh terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Perda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Pandangan umum tersebut disampaikan dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Gorontalo yang digelar hari ini, dihadiri Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea, Wakil Wali Kota, unsur Forkopimda, kepala OPD, camat, lurah, staf ahli, anggota DPRD, serta perwakilan masyarakat Kota Gorontalo.

Dalam pandangan resminya, Fraksi Gerindra menyatakan bahwa penyesuaian perangkat daerah harus memberi dampak langsung pada pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami tidak ingin perubahan ini hanya sebatas penyesuaian nama dinas atau jabatan. Rakyat harus merasakan pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan berkualitas. Politik bagi kami adalah jalan pengabdian, dan tugas pejabat adalah melayani, bukan dilayani,” tegas juru bicara Fraksi Gerindra.

Gerindra juga memberikan catatan penting terkait langkah reformasi birokrasi di Kota Gorontalo, di antaranya:
•Penempatan aparatur harus berdasarkan integritas dan kompetensi, bukan kepentingan politik;
•Kecamatan dan kelurahan sebagai ujung tombak pemerintahan harus diperkuat sumber daya dan anggaran;
•Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi dasar setiap kebijakan daerah.

“Kami mendukung penuh kebijakan Wali Kota Gorontalo untuk memperkuat birokrasi daerah, asalkan orientasinya jelas: memudahkan rakyat dan mempercepat pembangunan,” lanjut pernyataan Fraksi Gerindra.

Sidang paripurna ini menjadi langkah awal pembahasan Ranperda, yang diharapkan segera rampung dan membawa perubahan nyata untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Gorontalo.

Continue Reading

Gorontalo

Terendus Batu Hitam Ilegal Menuju Pelabuhan Pantoloan Palu, Otoritas Pelabuhan & APH Diminta Bertindak

Published

on

Gorontalo – Masyarakat Desa Parungi, Boalemo berhasil mengungkap aksi penyelundupan kekayaan Mineral, Batu Hitam yang diduga berasal dari Suwawa, Bone Bolango, Senin 1 September 2025 malam.

Dari informasi masyarakat, tiga truk masing-masing bernomor polisi DM 8314 BF, DM 8335 EC, dan DM 8475 CA semula berhasil ditahan namun berhasil kabur karena masyarakat terkendala terhadap wewenang atau otoritas.

Namun dari informasi masyarakat yang sempat menahan menyebut bahwa ketiga truk tersebut akan menuju ke Pelabuhan Pantoloan, Palu.

Berdasarkan hal ini, informasi yang coba dihimpun juga menduga bahwa batu hitam selundupan tersebut milik salah satu investor bernama Djolie Trisno.

Alhasil, karena telah jadi komsumsi publik, masyarakat meminta agar pihak otoritas Pelabuhan Pantoloan di Palu beserta APH setempat menindak tegas truk yang memuat batu hitam ilegal.

“Semoga dorang dapa tangkap di Pelabuhan Palu sana, APH juga harus bertindak tidak boleh mo kase biar bagini terus,” ketus Masyarakat yang berhasil mengendus aktivitas ilegal tersebut.

Jika hal tersebut lagi-lagi dibiarkan, maka ini membuktikan lemahnya pengawasan dari pihak Aparat Penegak Hukum (APH).

Sebelumnya, temuan penyelundupan batu hitam asal Suwawa juga menjadi sorotan publik saat pihak Bea Cukai di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta juga berhasil membongkar aktivitas ilegal tersebut beberapa waktu silam.

Continue Reading

Gorontalo

Situasi Kondusif, Jalan Simpang Lima Gorontalo Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Published

on

Gorontalo – Arus lalu lintas di kawasan Simpang Lima Kota Gorontalo kembali normal pasca kericuhan demonstrasi yang digelar Aliansi Mahasiswa Merah Putih, Senin (09/01/2025).

Aksi unjuk rasa yang dimulai sejak pukul 13.00 Wita sempat membuat lalu lintas dari berbagai arah menuju Simpang Lima terhambat. Namun, pada malam harinya, kendaraan roda dua, roda empat hingga kontainer sudah kembali bisa melintas di lokasi tersebut.

Meski demikian, aparat keamanan dengan perlengkapan lengkap masih terlihat berjaga di sekitar area demonstrasi untuk mengantisipasi potensi gangguan.

Dalam kericuhan yang terjadi, tidak ada korban jiwa. Namun, beberapa mahasiswa dilaporkan diamankan pihak kepolisian dan dibawa ke Polda Gorontalo. Selain itu, sejumlah massa aksi harus mendapat perawatan di rumah sakit akibat sesak napas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan aparat untuk membubarkan demonstrasi.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler