Tekno & Sains
Halusinasi Masa Depan Industri Digital di Gorontalo
Published
6 years agoon

Oleh : Moh. Idrak Olii – Praktisi Startup Gorontalo
Tulisan ini, saya mulai dengan beberapa uraian tentang orang-orang IT yang saya kenal sedikit banyak rekam jejak mereka.
Dimas Wibowo, Ahli IT, programmer dan system analist, dari Gorontalo Saat ini memutuskan bekerja di Jakarta, gaji +8.xxx.xxx
Chandra Pinuyut, android base programmer, web developer, membangun banyak sistem instansi di Pemerintahan yang ada di Gorontalo (dahulu bersama C55), saat ini memutuskan bekerja untuk Pemda Kotamobagu, gaji +8.xxx.xxx
Deden Gobel, bug hunter, data analyst, IT expert, dari Gorontalo saat ini memilih bekerja di Jakarta, gaji +20jt
Eko Nasaru, founder blod id, carelaig, dari Gorontalo, memilih mengembangkan aplikasi di Makassar hingga Jakarta
Gamma Advertisa foundernya Iswan Febriyanto meskipun berkantor di Kota Gorontalo tapi banyak klien-klien GA justru dari luar daerah
Anang Suryana Musa, Desain Grafis Profesional, dengan kontrak puluhan juta di Jakarta dan Luar Negeri, memutuskan kembali ke Gorontalo dengan kontrak hanya ratusan ribu per desain
Andhika Gemintang, Youtubers dengan 3 Juta Subscribers, hampir tak pernah terlihat mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Gorontalo
Syamsu Panna, Founder Desa Digital Lamahu, menetap di Kota Gorontalo, konsep dan inovasinya dihargai justru diluar daerah bahkan hingga ke luar negeri
Dan banyak lagi teman-teman ahli IT yang memilih tidak berkarir di Gorontalo, salah satu di antara beberapa sebabnya, yang paling utama adalah orang-orang hebat itu sepertinya tidak dihargai di Tanah Leluhur mereka !
Provinsi Gorontalo adalah daerah yang menurut saya paling sering membahas soal Industri 4.0, hampir setiap bulan ada saja pertemuan yang diadakan, baik oleh komunitas atau dari Pemerintah yang membahas soal perkembangan industri IT dan digital, yang sayangnya semuanya tak lebih hanya sekedar pembahasan, seremonial dan wacana belaka
Pernyataan ini dibuktikan dengan realita bahwa hampir tidak ada program layanan publik milik Pemerintah yang muncul kepermukaan sebagai hasil kerja-kerja sumber daya digital masyarakatnya dan dirasakan manfaatnya oleh warga Gorontalo
Saya pun tiba di titik pesimis bahwa daerah ini agak sulit menjadi Provinsi layak digital, kalau hampir semua sumber daya digital dan IT tidak mendapat tempat khusus di Pemerintahan, orang-orang IT dianggap hanya sebatas teknisi standar yang kemampuannya tidak begitu dihargai, tak ada wadah yang jelas untuk mengeksplorasi kemampuan mereka di bidang digital yang di dukung oleh Pemerintah Provinsi
Disisi lain, Kota Gorontalo sebagai jantung dan wajah dari Provinsi Gorontalo, juga memiliki masalah yang sama, sumber daya digital dari kalangan pemuda di Gorontalo tidak nampak dipermukaan, wajah kota ini sepertinya tidak banyak yang berubah dari 5-10 tahun yang lalu dari sisi penguasaan teknologi dan apresiasi sumber daya manusia dibidang IT
SMART CITY yang digaungkan sejak lima tahun lalu hingga saat ini seperti hanya menggema sesaat dan tak lebih dari sekedar seremonial belaka, mungkinkah benar kata teman saya, bahwa SMART itu sebenarnya cuma sekedar singkatan bukan konsep yang jelas implementasinya
Provinsi ini sedang ber-HALUSINASI tentang masa depan pemanfaatan digital dan IT yang keren, canggih, efisien dan memiliki sumber daya manusia yang mumpuni, karena hingga saat ini tak ada bukti konkret bahwa langkah daerah ini sedang menuju ke arah itu
Saya secara pribadi telah kehilangan kepercayaan pada daya dukung Pemerintah Provinsi dan Kota untuk sektor IT dan digital, sepertinya pembahasan tentang ini hanya akan habis kembali menjadi sekedar wacana
Secara pribadi pun masih menaruh sisa harapan kepada para pemimpin muda yang setidaknya paham tentang betapa berdaya guna nya kekuatan teknologi informasi dan sektor digital untuk mewujudkan program-program kepemudaan di bidang IT, meskipun dalam catatan saya hingga saat ini saya tak menemukan jejak digital apakah mereka sedang memperjuangkan hal tersebut atau tidak
Mari kita berdoa atau lebih tepatnya mengheningkan cipta untuk ‘matinya’ perkembangan sumber daya digital di Gorontalo, dan kita harus memaklumi kalau orang-orang hebat di bidang IT dari daerah ini memilih berkarir di luar daerah, di tempat dimana mereka lebih dihargai dan diapresiasi, mungkin saja 5 atau 10 tahun lagi, barulah kita layak mengundang mereka untuk kembali, berbuat bagi daerah ini dan semoga saja dimasa itu kemampuan dan keahlian mereka mendapatkan tempat yang layak di Tanah Leluhur ini …! Aamiin
You may like
-
Pembangunan Akses Jalan Pinogu Diharapkan Terealisasi dalam APBN 2026, Ini Komitmen Kristina Udoki
-
Korupsi Lagi ! Adik Yusuf Kalla Resmi Jadi Tersangka. Nilai Kerugian Negara Capai 1,3 Triliun
-
Menggugat Kaum Terpelajar di Tengah Demokrasi yang Dikuasai Kapital
-
Bongkar Skandal MBG! Aliansi Gizi Nasional : Dari Atas Minta Jatah, Verifikator Jahanam Iblis
-
Dinas Luar Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Berpotensi Menimbulkan Temuan BPK, Ini Kata Fikram
-
Proses Pemilihan Anggota KPID Gorontalo Dimulai: Lima Nama Tim Seleksi Resmi Ditetapkan
News
Kabar Baik ! TVRI Pegang Hak Siar Piala Dunia 2026, Nobar aman untuk Seluruh Masyarakat
Published
4 days agoon
04/10/2025
Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) resmi memperoleh hak siar Piala Dunia FIFA 2026. Dengan hak ini, masyarakat Indonesia dapat menyelenggarakan nonton bareng atau nobar tanpa kekhawatiran pelanggaran lisensi karena seluruh pertandingan dapat dinikmati secara langsung melalui saluran TV nasional.
Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno menegaskan, “Kami ingin memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia, terutama penggemar sepak bola, untuk menonton pertandingan Piala Dunia 2026 dengan nyaman dan aman.” Iman menambahkan bahwa TVRI akan menayangkan seluruh pertandingan, termasuk babak kualifikasi hingga partai final secara terbuka dan gratis untuk masyarakat.
Kepastian ini disambut antusias berbagai kalangan, terutama penyelenggara nobar dan pelaku usaha yang sebelumnya khawatir terkena larangan atau tuntutan hukum saat menggelar nonton bareng. Melalui TVRI, mereka kini bisa menyaksikan pesta sepak bola dunia tanpa hambatan lisensi.
Data mencatat Indonesia menjadi salah satu negara Asia yang mendapatkan hak siar resmi turnamen terbesar dunia tersebut tengah sorotan ketat FIFA, sehingga penayangan legal sangat penting agar masyarakat tidak terkena blokir akses atau denda. TVRI juga menjadi satu-satunya stasiun televisi pemegang hak siar penuh, di mana sebelumnya hak siar sering hanya dipegang oleh televisi swasta.
Berdasarkan pernyataan FIFA yang dirilis media internasional, hak siar gratis di TV nasional merupakan bagian strategi memperluas jangkauan dan aksesibilitas Piala Dunia, serta mendorong atmosfer nonton bareng yang inklusif dan merata di seluruh penjuru Indonesia.
Hiburan
Kejatuhan Nas Daily: Dari Inspirasi Dunia Jadi Bahan Bully Global!
Published
4 weeks agoon
13/09/2025
Nas Daily, vlogger keturunan Arab Palestina-Israel bernama asli Nuseir Yassin, menuai kontroversi dan penurunan reputasi akibat serangkaian skandal yang menyangkut sensitivitas budaya dan politik. Salah satu kasus yang paling disorot adalah “Wang Od Academy” di Filipina, proyek masterclass tato tradisional yang diluncurkan di platform Nas Academy tanpa persetujuan penuh dari seniman Whang-Od dan komunitas adat Butbot. “Beberapa orang mencoba mengambil keuntungan dari kebudayaan kami. Tolong bantu kami menghentikan sikap tidak hormat terhadap Apo Whang-Od dan Suku Butbot ini,” ujar Grace Palicas, cucu Whang-Od, seperti dikutip dari Era.id dan Wikipedia. Skandal ini bahkan mendorong National Commission on Indigenous Peoples (NCIP) Filipina untuk turun tangan dan menyebabkan hilangnya lebih dari 500.000 followers Nas Daily hanya dalam sepekan.
Selain di Filipina, Nas Daily juga dikecam masyarakat Indonesia usai menyebut Bali sebagai “The Whitest Island in Asia” dalam salah satu videonya. Pernyataannya menuai protes karena dianggap merendahkan keragaman dan budaya lokal, serta tergolong dangkal karena hanya mengambil sampel dari area wisata tertentu. “She is white. He is white. And they are white. This is the whitest village in all of Asia,” ucap Nas dalam videonya yang dikutip CNN Indonesia dan IDN Times. Kritik tajam juga muncul dari netizen, terutama yang menilai pemilihan kata “desa” dan “paling putih” tidak pantas digunakan menggambarkan Bali sebagai pulau.
Kontroversi makin membesar setelah sikap Nas Daily dalam isu Israel–Palestina dipertanyakan oleh komunitas global. Aksinya di Jepang sempat dibubarkan demonstran pro-Palestina yang memprotes pernyataan dan keberpihakan Nas yang dianggap terlalu netral atau condong ke Israel. “Dia bukan sekadar pembuat konten, dia bersedia menjadi alat brutal mesin propaganda Israel,” tutur seorang aktivis demonstran dikutip Merdeka dan Middle East Eye. Sejumlah media menilai kejatuhan engagement Nas Daily terjadi karena kegagalan membangun kepercayaan publik di tengah sorotan atas etika, empati, dan sensitivitas sosial dalam konten digital.
News
Siap-siap. Tahun ini Prabowo akan bagi-bagi Smart Tv untuk seluruh sekolah di Nusantara
Published
4 weeks agoon
12/09/2025
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menargetkan pemerintah akan mendistribusikan smart TV atau layar televisi pintar ke 330.000 sekolah di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Program ini bertujuan mendukung proses pembelajaran jarak jauh dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah terpencil dengan kekurangan tenaga pengajar.
Prabowo menyampaikan target tersebut usai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 di Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025). “Tahun ini kami berharap 330.000 sekolah, termasuk sekolah rakyat, akan mendapatkan perangkat ini. Pada 10 November, diharapkan 100.000 sekolah sudah memiliki, saat ini baru 10.000,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, “Tahun depan kita akan menambah satu sekolah tiga layar. Idealnya, satu kelas akan memiliki satu layar. Di layar tersebut, pelajaran akan disajikan melalui konten-konten terbaik berupa animasi.” Program ini memungkinkan pelaksanaan pendidikan jarak jauh yang menjangkau wilayah terluar dan terpencil, termasuk Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan rencana seleksi guru terbaik dari seluruh Indonesia yang akan mengajar secara daring dari studio pusat. “Ada guru-guru yang terbaik tiap mata pelajaran kita akan seleksi, mungkin 20-30 guru terbaik akan siaran dari studio jarak jauh,” ujarnya. Dengan demikian, satu guru dapat membantu mengajar banyak kelas di seluruh Indonesia secara teori.
Smart TV ini juga bersifat interaktif dengan dilengkapi kamera, sehingga pihak pusat dapat melakukan monitoring terhadap jalannya pembelajaran. “Smart TV ini interaktif, itu kamera juga, jadi saya dari pusat bisa lihat kelas yang enggak ada gurunya. Saya bisa lihat kelas yang gurunya kewalahan,” jelasnya.
Prabowo menegaskan, siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja, termasuk melalui perangkat handphone, sehingga memungkinkan pengulangan pelajaran secara mandiri. Ia menambahkan, “Murid-murid yang nanti kurang ini, bisa ulangi lagi pelajaran, bisa ulangi dan itu bisa juga diakses dari handphone.”
Ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam menghadirkan teknologi pendidikan untuk pemerataan akses dan peningkatan mutu guru serta materi di sekolah-sekolah pelosok. Dengan program ini, pemerintah berharap dunia pendidikan Indonesia semakin siap menghadapi persaingan global yang ketat, dan anak-anak di seluruh pelosok negeri bisa mendapatkan pelajaran berkualitas, tidak kalah dengan yang ada di kota besar.

Pembangunan Akses Jalan Pinogu Diharapkan Terealisasi dalam APBN 2026, Ini Komitmen Kristina Udoki

Korupsi Lagi ! Adik Yusuf Kalla Resmi Jadi Tersangka. Nilai Kerugian Negara Capai 1,3 Triliun

Menggugat Kaum Terpelajar di Tengah Demokrasi yang Dikuasai Kapital

Bongkar Skandal MBG! Aliansi Gizi Nasional : Dari Atas Minta Jatah, Verifikator Jahanam Iblis

Dinas Luar Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Berpotensi Menimbulkan Temuan BPK, Ini Kata Fikram

Diusir Pemprov Saat Rakor, Kwarda Pramuka: “Kami yang Inisiasi Rapat, Kok Kami yang Tidak Dikasih Masuk?”

Dugaan Pungli di SPBU Popayato, Kasmat Toliango Menantang Pihak Direktur untuk Lapor Polisi

Mabuk Picu Aksi Brutal, Iptu di Pohuwato Bacok Bripka Hingga Luka Parah

Skorsing dan Sanksi Berat untuk MAPALA UNG: Temuan Kasus Meninggalnya Mahasiswa

Harson Ali: Mafia Batu Hitam Sedot Kekayaan Daerah, Rakyat Jadi Penonton

PKK GELAR JAMBORE PKK TINGKAT KABUPATEN GORUT

Kota Gorontalo Peringkat kedua Internet Paling Ngebutt se-Indonesia

PIMPIN RAPAT PENYERAPAN PROGRAM, BUPATI PUAS HASIL EVALUASI

PEMKAB GORUT BERIKAN BANTUAN RP. 1 JUTA/ORANG UNTUK JAMAAH CALON HAJI

Dua Kepala Desa Di copot Bupati
Terpopuler
-
Gorontalo3 months ago
Dugaan Kepanikan ESDM dan Kejanggalan Izin PT Gorontalo Minerals, Ini Buktinya!
-
Gorontalo3 months ago
Warisan Budaya Terabaikan, Tim Langga Gorontalo Kesulitan Dana Menuju Ajang Nasional
-
Gorontalo2 weeks ago
Diusir Pemprov Saat Rakor, Kwarda Pramuka: “Kami yang Inisiasi Rapat, Kok Kami yang Tidak Dikasih Masuk?”
-
Daerah2 months ago
DPD Partai Gerindra Provinsi Gorontalo Serahkan Bantuan Kemerdekaan RI ke-80 ke Panti Asuhan di Tiga Wilayah
-
Gorontalo3 weeks ago
Dugaan Pungli di SPBU Popayato, Kasmat Toliango Menantang Pihak Direktur untuk Lapor Polisi
-
Gorontalo2 months ago
DPD Gerindra Provinsi Gorontalo Bagikan 1000 Bendera Merah Putih untuk Warga
-
Advertorial2 months ago
Prof. Eduart Wolok Tegaskan UNG Siap di Garis Depan Lawan Kemiskinan Ekstrem
-
Gorontalo1 month ago
Terendus Batu Hitam Ilegal Menuju Pelabuhan Pantoloan Palu, Otoritas Pelabuhan & APH Diminta Bertindak