Connect with us

News

Lindungi Rakyat Kecil Dan Pelaku UMKM, Menaikan BBM Bukan Solusi Tepat!!

Published

on

Anggota DPR-RI Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan || Foto Istimewa

JAKARTA – Anggota DPR-RI Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan menanggapi wacana kenaikan BBM Non subsidi, menurutnya pemerintah sebaiknya mengkaji kembali rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dan mencari solusi lain, apabila hal ini dipaksakan ditakutkan kenaikan BBM bisa mengganggu pemulihan ekonomi nasional dan semakin memberatkan rakyat kecil dan pelaku UMKM.

Hergun sapaan akrabnya, meminta pemerintah perlu menghitung secara lebih cermat, detail, dan menyeluruh dengan memperhatikan segala aspek, terutama daya beli masyarakat.

“Kami memahami kesulitan yang saat ini dihadapi oleh pemerintah terkait dengan menipisnya kuota BBM bersubsidi. Namun, menaikkan harga BBM bersubsidi bukan merupakan kebijakan yang tepat. Saat ini perekonomian sedang menggeliat pulih dari dampak Covid-19. Jika dihantam dengan kenaikan harga BBM, maka akan jatuh kembali,” kata Hergun kepada awak media di Jakarta, (29/8/2022).

Menurut Hergun, seiring dengan kenaikan harga BBM non subsidi idealnya segera dilakukan kebijakan pembatasan untuk mengantisipasi migrasi pengguna BBM non subsidi ke BBM bersubsidi. Namun, sayangnya, pembatasan tersebut tidak segera dilakukan sehingga terjadi migrasi secara besar-besaran.

“Jika sejak awal sudah diterapkan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi, kuota BBM bersubsidi tidak akan menipis seperti sekarang. Perlu diketahui, subsidi BBM jenis Pertalite 80% dinikmati oleh orang mampu, dan dari jumlah tersebut 60% dinikmati oleh orang sangat kaya. Sementara BBM jenis solar, rumah tangga miskin yang menikmati hanya 5%. Sedangkan 95% dinikmati oleh rumah tangga mampu,” tegasnya.

Ketua Poksi Fraksi Partai Gerindra di Badan Legislasi DPR-RI itu mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang tidak segera mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi meskipun sejumlah menteri sudah mendorognya dan bahkan sudah mengungkapkannya di hadapan publik. Hal itu menunjukkan presiden sedang menghitung secara cermat dampak buruk dari kebijakan kenaikan harga BBM.

“Dampak buruk tersebut antara lain akan melemahkan daya beli masyarakat yang ada akhirnya bisa mengurangi kapasitas produksi manufaktur. Pelaku usaha terutama UMKM yang sedang pulih bisa ambruk kembali. Akibatnya, PHK bisa melonjak kembali. Demikian juga angka pengangguran dan kemiskinan bisa bertambah lagi,” tegasnya.

Politisi dari Dapil Jawa Barat IV (Kota dan Kabupaten Sukabumi) lalu menyampaikan beberapa solusi. Pertama, pemerintah perlu melakukan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi. Hanya orang-orang tidak mampu yang berhak mengonsumsi BBM bersubsidi. Sementara, orang-orang kaya memiliki kemampuan untuk membeli BBM non subsidi. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai tabungan orang kaya yang selama Pandemi Covid-19 melonjak tajam.

“Merujuk data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tiering nominal simpanan jumbo di atas Rp5 miliar tumbuh 14,2% (yoy) dan selama tiga tahun ini tumbuh 43,2%. Lalu tiering nominal Rp2miliar-Rp5 miliar tumbuh 3,7% (yoy). Untuk tiering nominal Rp1-2 miliar tumbuh 3,4% (yoy). Dan, tiering nominal Rp500 juta hingga Rp1 miliar tumbuh 3,9% (yoy),” jelasnya.

Hergun melanjutkan solusi kedua yaitu pemerintah perlu menghitung ulang harga keekonomian BBM bersubsidi secara tepat. Saat ini antar menteri berbeda dalam menyampaikan harga keekonomian BBM bersubsidi. Perbedaan ini bisa menimbulkan kebingunan publik dan berpotensi menimbulkan kesalahan dalam memberikan kompensasi kepada Pertamina.

“Dan ketiga, pemerintah perlu memperkuat program perlindungan sosial dan dukungan untuk pelaku UMKM. Hal tersebut untuk mengurangi angka kemiskinan yang masih cukup besar yakni mencapai 9,54% per Maret 2022. Angka tersebut masih lebih besar dibanding sebelum Pandemi yang mencapai 9,22% per September 2019,” ujarnya.

“Windfall dari komoditas dan energi global bisa dijadikan sumber pendanaan program perlindungan sosial dan dukungan untuk pelaku UMKM. Setiap bulan pemerintah mengumumkan APBN mengalami surplus yang cukup besar. Surplus tersebut mengindikasikan Indonesia masih menikmati windfall harga komiditas dan energi global,” jelasnya

Menurut data, pada Januari 2022 surplus APBN mencapai Rp28,9 triliun, Februari surplus Rp19,7 triliun, Maret surplus Rp10,3 triliun, April surplus Rp103,1 triliun, dan Mei surplus Rp132,2 triliun. Lalu pada Juni surplus Rp73,6 triliun dan Juli surplus Rp106,1 triliun.

Hergun juga mengingatkan pada 2022, Indonesia mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%. Pada kuartal I dan II 2022 sudah tercapai pertumbuhan sesuai target yakni masing-masing sebesar 5,01% dan 5,44%.

“Karena itu, untuk melindungi rakyat kecil dan pelaku UMKM serta untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi sesuai target, sebaiknya pemerintah mengkaji ulang rencana kenaikan BBM,” pungkasnya.

Gorontalo

GERINDRA: Belum Ada Perintah Dari Atasan

Published

on

Gorontalo – “Belum ada tuh perintah.. Kita juga sedang tunggu instruksi resmi dari pusat,” ungkap juru bicara GERINDRA, Wahidin Ishak.

Ini diungkapnya menanggapi pemberitaan seakan-akan pertemuan GI dengan para petinggi GERINDRA telah menutup semua cerita politik di Gorontalo.

“Saya sudah bilang, sabar dong, nanti saya kasih tahu kalau sudah ada sikap resmi dari atas,” tutur Wahidin.

Yang pasti, menurutnya, belum ada surat maupun instruksi dari atas. “Lagi fokus untuk puncak acara ulang tahun GERINDRA tanggal 15 nanti,” kata Wahidin.

Continue Reading

Gorontalo

Tragedi di Pohuwato: Seorang Suami Habisi Nyawa Istri di Hadapan Anak

Published

on

NEWS – Tragedi memilukan terjadi di Desa Ayula, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, pada Minggu (09/02/2025) dini hari pukul 03.40 WITA. Seorang suami bernama Ulfan Banggoi tega menghabisi nyawa istrinya, Cindra Dehula (38), di rumah mereka sendiri.

Kejadian tragis ini disaksikan langsung oleh anak korban, Alwan Banggoi (12), yang menjadi saksi utama dalam kasus ini. Menurut kesaksian Alwan, ia terbangun dari tidurnya karena mendengar suara keras dari dalam kamar ibunya. Rasa penasaran membawanya mendekat, dan dari balik pintu, ia melihat pertengkaran hebat antara kedua orang tuanya. Pemandangan berikutnya membuatnya terpaku dalam ketakutan.

“Ayah membanting ibu ke kasur, lalu menikamnya berkali-kali,” ungkap Alwan dengan suara bergetar.

Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri dengan sepeda motor menuju arah Marisa. Sementara itu, Alwan yang ketakutan segera berlari keluar rumah dan menangis histeris, memanggil tetangga untuk meminta pertolongan.

Tangisan Alwan membangunkan warga sekitar, termasuk bibinya, Citra Dehula. Saat masuk ke dalam rumah bersama beberapa tetangga, mereka menemukan Cindra sudah bersimbah darah di atas kasur. Korban segera dilarikan ke Puskesmas Motolohu, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Menurut keterangan tenaga medis, korban tiba di puskesmas sekitar pukul 06.00 WITA dalam kondisi sudah tidak bernyawa akibat kehabisan darah. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban mengalami sembilan luka tusuk di tubuhnya, termasuk dua di dada kiri, tiga di lengan kiri, serta luka di perut dan punggung.

Sementara itu, Kapolres Pohuwato, AKBP Winarno, melalui Kasat Reskrim Iptu Andrean Pratama, membenarkan bahwa tersangka telah menyerahkan diri ke pihak kepolisian dan akan diproses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku.

“Tersangka saat ini sudah berada dalam tahanan Polres Pohuwato dan akan segera menjalani pemeriksaan lebih lanjut sesuai prosedur hukum yang berlaku. Dugaan sementara, motif pembunuhan ini adalah karena cemburu,” ujar Iptu Andrean Pratama.

Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap secara rinci latar belakang tragedi ini. Kasus ini menjadi perhatian publik dan diharapkan dapat diproses secara adil sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Continue Reading

Advertorial

PT Loka Indah Lestari (PT LIL) Salurkan Bantuan Kesekretariatan untuk PPMPBG, Dukung Pendidikan Generasi Muda

Published

on

Pohuwato – PT Loka Indah Lestari (PT LIL) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan dengan menyalurkan bantuan kesekretariatan kepada Persatuan Pelajar Mahasiswa Popayato Barat Gorontalo (PPMPBG). Bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada salah satu mahasiswa anggota PPMPBG, Sahril Rajak, pada Selasa (28/01).

Staf Pemitra Humas PT. LIL, Rolis Amana, menyampaikan bahwa bantuan ini bertujuan untuk mendorong semangat generasi muda dalam menimba ilmu. “Walaupun tidak seberapa, pihak perusahaan berharap bantuan ini dapat memberikan dampak positif bagi kemahasiswaan dan mendukung aktivitas akademik serta organisasi mahasiswa,” ujar Rolis.

Sejak didirikan, PT LIL tidak hanya aktif berkontribusi di bidang ekonomi, tetapi juga konsisten dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan di wilayah operasionalnya. Dukungan terhadap pendidikan merupakan salah satu fokus utama perusahaan, sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk memajukan masyarakat sekitar.

Perwakilan PPMPBG, Sahril Rajak, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh PT LIL. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama dalam mendukung kegiatan organisasi dan akademik. Kami berharap kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut di masa depan,” ujarnya.

PT LIL menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program-program yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Perusahaan ini berharap bantuan yang diberikan dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan daerah.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler