Connect with us

Kabupaten Gorontalo

Masyarakat Olobua Nyatakan Dukungan untuk Roni – Adnan di Pilkada 2024

Published

on

KABGOR – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo nomor urut 3, Dr. Roni Sampir, M.Kes dan Adnan Entengo, A.MD, S.AP, M.PD, melaksanakan kampanye tatap muka yang disambut antusias oleh masyarakat Desa Olobua, Kecamatan Tibawa, pada Kamis (03/10/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Roni dan Adnan memaparkan visi, misi, serta program kerja mereka, sambil menerima aspirasi masyarakat terkait perbaikan infrastruktur jalan. Beberapa program yang mereka tawarkan dinilai sangat relevan dengan kondisi masyarakat di Desa Olobua, sehingga mayoritas warga menyatakan dukungan untuk memilih pasangan ini pada tanggal 27 November 2024.

Pasangan Roni-Adnan juga memberikan nomor telepon langsung kepada masyarakat agar dapat dihubungi setelah terpilih. Hal ini menunjukkan keseriusan mereka untuk bertanggung jawab terhadap setiap janji kampanye dan siap menerima aspirasi masyarakat.

Calon Bupati Dr. Roni Sampir menjelaskan bahwa kunjungannya ke Desa Olobua bukanlah yang pertama kali. Ia telah berulang kali berinteraksi dengan warga sejak menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan hingga Sekretaris Daerah. “Saya sudah tidak asing lagi dengan masyarakat di sini. Program yang kami sampaikan pun tidak muluk-muluk, sehingga ketika terpilih, kami bisa merealisasikannya,” ungkap Roni.

Ia menegaskan komitmennya untuk menjaga keharmonisan dalam kepemimpinan sebagai Bupati dan Wakil Bupati. “Kami berkomitmen untuk tidak terpecah belah. Jika pemimpin tidak harmonis, pembangunan tidak akan berjalan, dan rakyat yang akan dirugikan,” tegasnya.

Roni menambahkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah untuk Desa Olobua, terutama dalam perbaikan jalan, pertanian, dan dukungan untuk UMKM. “Prioritas kami adalah pembangunan jalan dan bantuan pertanian, seperti penyediaan bibit, peningkatan harga, serta dukungan untuk UMKM,” kata Roni.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menuntut janji-janji mereka setelah terpilih. “Silakan hubungi kami jika kami tidak merealisasikan apa yang telah kami janjikan. Nomor telepon ini untuk memastikan kami dapat dipertanggungjawabkan,” tutup Roni.

Kabupaten Gorontalo

GERINDRA: Keluar Satu, Masuk Seribu

Published

on

Sarjon Adarani - Sekretaris DPC Gerindra Kab. Gorontalo

LIMBOTO–Sekretaris DPC GERINDRA Kabupaten Gorontalo Sarjon Adarani menanggapi adanya oknum-oknum yang keluar dari partai berlambang Kepala Garuda itu.

“Dari dulu ada banyak yang masuk dan keluar parpol. Itu biasa. Bukan hanya GERINDRA, partai lain juga mengalami orang masuk maupun yang dikeluarkan dari partai. Jadi ndak usah dibahas lah. Biasa itu,” ucap Sarjon asal Boliyohuto itu.

Menurut Sarjon, kalau keluar satu maka bergabunglah ribuan orang dengan GERINDRA. “Ibarat pepatah ‘patah satu tumbuh seribu’. Kan begitu,” ungkap Sarjon.

Dia kemudian bercerita bahwa pada Pemilu 2014 setelah jadi caleg yang gagal alias tidak ta dudu, yang bersangkutan pindah partai 2019 dan tetap gagal jadi aleg juga. “Artinya, yang bermasalah bukan parpol, tapi dianya,” ungkap Sarjon yang pada Pemilu 2024 lalu dipilih oleh lebih dari seribu orang tapi Sarjon sendiri tetap ditakdirkan tidak jadi aleg.

Sarjon menambahkan, kader GERINDRA sejati hanya orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. “Intinya, kalau tukang koprol maka carilah partai yang bukan GERINDRA. Kalau mau berkorban untuk partai, silahkan masuk ke GERINDRA. Begitu….” tandasnya.

Menurut Sarjon, bila sudah keluar atau dikeluarkan dari GERINDRA maka tetap silaturrahim tapi sudah tidak boleh lagi membawa nama partai GERINDRA. “Kalau mau keluar, ya keluar saja. Kan bebas. Demokrasi tiyali. So bagitu. Tapi ybs tidak boleh lagi bawa nama partai, organisasi sayap partai maupun simbol-simbol partai secara gambar maupun bahasa tutur,” tutup Sarjon Adarani.

Continue Reading

Daerah

RUPS BSG, Sitti Nurayin Sompie: “Gorontalo Jangan Hanya Dipakai Saat Setor Modal

Published

on

Sitti Nurayin Sompie

DEPROV – Ketimpangan representasi Gorontalo dalam struktur manajemen Bank SulutGo (BSG) pasca RUPS terbaru terus menuai kritik. Kali ini, salah satu srikandi DPRD Provinsi Gorontalo dari Partai Gerindra, Sitti Nurayin Sompie, angkat bicara. Dalam pernyataan kerasnya, ia menyebut keputusan tersebut sebagai bentuk “pengabaian institusional” terhadap seluruh pemegang saham dari Gorontalo.

“Ini bukan hanya tentang nama yang tak muncul di jajaran komisaris, ini adalah bentuk pengabaian menyeluruh terhadap kontribusi dan eksistensi Gorontalo sebagai pemegang saham. Kita diminta setor modal, tapi tidak diberi tempat di ruang pengambilan keputusan. Ini tentu masalah yang tidak bisa kita diamkan,” tegas Sitti Nurayin, Selasa malam (09/04/2025).

Menurutnya, Gorontalo sudah terlalu lama bersikap loyal dalam kemitraan di Bank SulutGo, tetapi loyalitas itu tidak pernah dibalas dengan perlakuan yang adil. Ia bahkan menilai keputusan RUPS sebagai simbol dominasi sepihak yang tidak mencerminkan semangat keadilan antardaerah.

“Kalau kehadiran Gorontalo hanya dimanfaatkan dari sisi finansial, maka sudah waktunya kita berpikir ulang. Kita tidak kekurangan SDM profesional, kita tidak kekurangan komitmen. Yang kurang hanya kesempatan, karena kita tidak diberi ruang,” tegas Wakil Ketua Komisi I itu.

Sitti Nurayin juga mendukung penuh langkah para kepala daerah di Provinsi Gorontalo yang menggagas pendirian bank milik daerah sendiri. Menurutnya, ini adalah momentum untuk membuktikan bahwa Gorontalo bisa mandiri dan berdikari secara ekonomi.

“Kita harus berhenti menjadi mitra yang diperalat. Saatnya kita punya bank sendiri, yang dijalankan oleh orang-orang kita, dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Gorontalo,” pungkasnya.

Di tengah polemik ini, publik pun mulai mempertanyakan akuntabilitas dan kepekaan sosial manajemen Bank SulutGo terhadap dinamika politik dan ekonomi regional. Ketiadaan perwakilan Gorontalo di jajaran komisaris dianggap mencederai semangat kebersamaan yang selama ini dibangun antara dua provinsi bersaudara.

Berikut susunan direksi dan komisaris BSG:

Dewan Komisaris
– Ramoy Markus Luntungan – Komisaris Utama
– Jacklyn Koloay – Komisaris Independen
– Sahrul Mamonto – Komisaris
– Djafar Alkatiri – Komisaris
– Max Kembuan – Komisaris

Dewan Direksi
– Revino M. Pepah – Direktur Utama
– Machmud Turuis – Direktur Pemasaran
– Joubert Dondokambey – Direktur Umum
– Louisa Parengkuan – Direktur Operasional
– Pius Batara – Direktur Kepatuhan

Continue Reading

Daerah

GERINDRA Sebut 3 Nama Cabup Kabgor 2029

Published

on

Kabupaten Gorontalo — Menatap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gorontalo tahun 2029, Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) mulai memanaskan mesin politiknya. Dalam internal partai berlambang kepala burung garuda ini, telah mencuat tiga nama potensial yang digadang-gadang akan diusung sebagai calon bupati mendatang.

Ketiga nama tersebut adalah Roni Sampir, Sofyan Puhi, dan Tomy Ishak.

Roni Sampir merupakan mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo yang pernah bertarung di Pilkada 2024 bersama Adnan Entengo. Meski belum berhasil meraih kemenangan kala itu, figur birokrat senior ini tetap menjadi salah satu tokoh yang dinilai memiliki kapasitas dan pengalaman birokrasi yang mumpuni.

Sementara itu, Sofyan Puhi, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Gorontalo periode 2024–2029, juga disebut-sebut masih memiliki peluang kuat untuk kembali bertarung. Kepemimpinannya dalam periode ini menjadi pertaruhan penting dalam menentukan arah dukungan partai ke depan.

Adapun nama terakhir, Tomy Ishak, adalah Ketua DPC Partai GERINDRA Kabupaten Gorontalo. Dengan posisinya sebagai pimpinan partai di tingkat daerah serta kiprahnya yang aktif dalam konsolidasi internal, Tomy dinilai sebagai figur muda yang memiliki potensi besar jika mendapatkan dukungan penuh dari struktur partai.

Dengan modal 4 kursi di DPRD Kabupaten Gorontalo, Partai GERINDRA memiliki peluang untuk menjadi salah satu partai pengusung utama di Pilkada 2029, baik dengan mengusung kader sendiri maupun berkoalisi dengan partai lain.

Sekretaris DPC GERINDRA Kabupaten Gorontalo, Sarjon Adarani, membenarkan bahwa ketiga nama tersebut memang sedang dibahas secara serius dalam internal partai.

“Saat ini kami masih dalam tahap penjajakan dan evaluasi. Nama-nama seperti Pak Roni, Pak Sofyan, dan Pak Tomy memang masuk dalam radar politik GERINDRA untuk Pilkada 2029. Tapi semua akan diputuskan melalui mekanisme partai dan tentunya berdasarkan dinamika politik ke depan,” ujar Sarjon.

Sarjon juga menegaskan bahwa GERINDRA tidak ingin gegabah dalam menentukan arah dukungan. Partai ingin memastikan bahwa kandidat yang diusung benar-benar memiliki elektabilitas, integritas, dan komitmen terhadap pembangunan Kabupaten Gorontalo.

“Yang pasti, GERINDRA siap menjadi bagian penting dalam kontestasi Pilkada 2029. Kami akan terus membangun komunikasi politik dengan berbagai pihak,” tutupnya.

Dengan waktu yang masih relatif panjang menuju 2029, dinamika politik di Kabupaten Gorontalo dipastikan akan terus berkembang. Namun yang pasti, GERINDRA telah menunjukkan kesiapannya untuk kembali bertarung memperebutkan posisi orang nomor satu di daerah Kab. Gorontalo

Continue Reading

Facebook

Terpopuler