Limboto – Generasi milineal tidak lekang dengan berbagai kreativitas yang banyak di antaranya didominasi oleh sumbangan anak muda. Karena itu, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan, salah satu program unggulan di Kabupaten Gorontalo yakni ekonomi kreatif (Ekraf).
Ekraf merupakan gerakan meningkatkan ekonomi lebih cepat. Dalam rangka mendorong ekonomi kreatif, tempat-tempat insan berkreasi itu telah dibuat.“Ada taman budaya,ada lagi sirkuit bagi kaum milenial, pentadio resort yang terus kita benahi, objek wisata huludu lipu, desa konservasi wisata dulamayo selatan, bahkan taman budaya saat ini sudah di tingkatkan dengan pembangunan air mancur,” Kata Bupati Nelson saat menghadiri HUT ke-6 Rise Management Production, Minggu (19/10/19).
Nelson menambahkan, dengan di buatnya berbagai ruang bagi generasi milenial dan masyarakat umum. Hari ini, Kota Limboto tak hanya tempat transit bagi pengunjung namun sudah menjadi Kiblatnya Gorontalo.
Dirinya mengakui, yang paling besar kreatifitasnya itu adalah anak-anak muda. Karena kata Nelson, mereka punya idealisme, punya semangat, pengetahuan, pemahaman bahkan mereka punya energi.
“Maka ruang itu yang harus kita berikan,Hari ini Limboto banyak tumbuh kreasi-kreasi baru,” Ungkap Nelson
Nelson menuturkan, kalau tumbuh kreasi-kreasi baru, pertama, Pendapatan mereka naik karena ini tidak sekedar talenta tapi juga pendapatan. Kedua, ini akan mendorong hal-hal positif dan negatif akan berkurang. “jadi negatif berkurang ,mereka harus di dorong untuk berkreasi,” Beber Nelson.
Ketiga, Dengan kreatifitas anak muda/kaum milenial, maka gorontalo tak hanya dikenal disini tapi juga melalui media sosial dan ini menjadi peluang besar memperkenalkan kreatifitas dan talenta kaum milenial.
Diakhir penyampainnya, Nelson mengatakan, pada bulan november nanti Kota Limboto akan di Launching menjadi kota Ekraf. Maka, ia berharap para kaula muda untuk menggunakan peluang ini dengan baik.
Di tempat yang sama, ketua panitia pelaksana HUT Rise Manajement production, Angki Bobihoe menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Kabupaten Gorontalo Khususnya pada Bupati Nelson yang terus berkomitmen memberikan ruang kreasi bagi kaum milineal di daerah ini.
Angki Bobihoe mengakui, hari ini pusat kota limboto sudah menjadi kota wisata. Dan ini tak lepas dari komitmen Bupati Nelson mengubah wajah kota Limboto lebih baik lagi. “Support, kontribusi pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam hal ini, Bupati Nelson kepada kami (Kaum Muda) untuk memberikan ruang kreatifitas sudah kami rasakan, “ Kata Dia lagi.
Uki Tolohula selaku Owner Rise Management Production menambahkan, organisasi kami berkutat pada talenta seni dan budaya yang berdiri dari tahun 2013. “saat ini kami melebar sayap di dunia musik dan budaya,” Beber Uki.
Seperti diketahui, HUT Rise Management Production itu ditandai pemotongan Tumpeng Oleh Bupati Nelsondan didampingi oleh Ketua kejaksaan Limboto Dr. Supriyanto.
Pohuwato – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, menyambut kedatangan kembali investor kakao asal Jepang yang untuk keempat kalinya berkunjung ke Kabupaten Pohuwato.
Pertemuan berlangsung di ruang kerja Bupati pada Senin (27/10/2025). Dalam kesempatan itu, pihak investor memperlihatkan hasil olahan biji kakao dari Kecamatan Taluditi yang telah berhasil diproduksi menjadi bahan baku cokelat siap konsumsi.
Bupati Saipul menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas keseriusan investor Jepang yang menindaklanjuti kerja sama sebelumnya dengan membawa bukti nyata hasil pengolahan kakao lokal.
“Niat baik dari investor ini sangat kami sambut dengan antusias. Pertemuan ketiga bulan lalu terbukti tidak sia-sia, karena kini mereka datang kembali membawa hasil olahan biji kakao Taluditi yang diperlihatkan langsung kepada kami,” ujar Bupati Saipul sambil memperlihatkan dua kantong cokelat hasil produksi tersebut.
Menurut Bupati, pertemuan ini menjadi bukti konkret bahwa kakao asal Pohuwato memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional.
“Kami bersyukur dan menyambut baik hasil yang diperlihatkan ini. Pemerintah daerah akan turut mempromosikan cokelat hasil olahan pengusaha Jepang tersebut,” tambahnya.
Ia juga berharap prestasi tersebut menjadi motivasi bagi para petani kakao di Pohuwato untuk lebih giat mengembangkan komoditas unggulan daerah.
“Kami mendorong agar petani terus bersemangat. Dengan terbukanya pasar dan adanya kepastian penampung, kami optimis kakao Pohuwato akan semakin berkembang dan dikenal luas,” terang Saipul Mbuinga.
Sementara itu, juru bahasa Indonesia–Jepang, Dedi Iramanto, yang mendampingi tim investor, menjelaskan bahwa pihak Jepang sangat tertarik dengan kualitas biji kakao dari Kabupaten Gorontalo, khususnya di Kecamatan Taluditi.
“Yang menjadi perhatian mereka adalah biji kakao dari Marisa V di Desa Mekarti Jaya, Marisa VI di Desa Puncak Jaya, dan Panca Karsa I. Mereka menilai cara petani Pohuwato dalam merawat tanaman kakao sudah sangat baik, tidak hanya menanam, tetapi juga menjaga kualitas,” jelas Dedi.
Diketahui, tim investor Jepang berasal dari perusahaan Chateraise Jepang, yang diwakili oleh Mr. Kusima bersama rekan-rekannya, yakni Mr. Yasaki, Mr. Haibara, Mr. Kajihara, serta perwakilan dari Indonesia, Jaldin.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, Kamri Alwi, menambahkan bahwa potensi kakao di daerahnya cukup besar, terutama di Kecamatan Taluditi. Berdasarkan data statistik perkebunan, luas lahan kakao di Taluditi mencapai 3.661,75 hektare, terdiri atas tanaman menghasilkan (TM) 655 ha, tanaman belum menghasilkan (TBM) 199 ha, dan tanaman rusak atau mati (TR) 1.807,75 ha.
Secara keseluruhan, luas total tanaman kakao di Kabupaten Pohuwato tercatat 3.955,75 hektare, dengan rincian TM 823,5 ha, TBM 252 ha, dan TR 2.880,25 ha.
“Dengan kehadiran investor dari Jepang ini, kami berharap kerja sama dalam pengembangan kakao dapat memperkuat posisi Pohuwato sebagai salah satu sentra kakao potensial di kawasan timur Indonesia,” ungkap Kamri Alwi.
Turut mendampingi Bupati dalam pertemuan tersebut, Staf Ahli Bupati Bahari Gobel, Tenaga Ahli Bupati, serta unsur Bappeda Pohuwato, Husain Ingo.
Jalan H.B. Jasin Padat, Wali Kota Terapkan Sistem Satu Arah || Foto istimewa
Kota Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo tengah menerapkan sistem satu arah (one way) di Jalan Dr. H.B. Jasin. Kebijakan ini masih dalam tahap uji coba selama dua hari, 27–28 Oktober 2025. Langkah tersebut diambil untuk mengurai kemacetan dan menata arus lalu lintas di kawasan padat kendaraan.
Wali Kota Gorontalo, Hi. Adhan Dambea, menjelaskan bahwa uji coba ini akan dievaluasi berdasarkan kondisi di lapangan serta tanggapan masyarakat. Ia menegaskan, pemerintah tidak akan mengambil keputusan final sebelum hasil evaluasi dan masukan publik diterima secara menyeluruh.
“Kita akan melihat dulu hasil uji coba ini. Jika berhasil dan masyarakat mendukung, kebijakan satu arah akan terus dilanjutkan,” ujar Wali Kota Adhan kepada awak media, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, penerapan sistem satu arah bukan semata-mata untuk kepentingan pemerintah, melainkan demi kenyamanan dan ketertiban masyarakat pengguna jalan.
“Kita ingin masyarakat Gorontalo lebih nyaman dalam berkendara. Sekarang Jalan H.B. Jasin sudah terlalu padat, terutama pada sore dan malam hari. Karena itu perlu penataan agar arus lalu lintas lebih tertib dan aman,” tambahnya.
Wali Kota Adhan mengungkapkan, kebijakan tersebut telah melalui koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Polda Gorontalo dan Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota. Namun, keputusan final tetap akan mempertimbangkan aspirasi warga.
“Setiap kebijakan pasti menimbulkan pro dan kontra, itu hal yang wajar. Yang penting niatnya baik dan tujuannya untuk kepentingan rakyat. Kritik silakan disampaikan, asalkan rasional dan konstruktif,” tegasnya.
Ia juga menuturkan, setiap kebijakan publik harus berangkat dari niat yang tulus demi kemaslahatan bersama. Ia menyinggung pesan Ustadz Abdul Somad (UAS) yang baru-baru ini disampaikan kepadanya.
“Seperti yang disampaikan Ustadz, jika segala sesuatu dimulai dengan niat baik, insyaallah hasilnya juga akan baik. Begitu pula dengan kebijakan ini, semuanya demi kebaikan masyarakat Gorontalo,” kata Wali Kota Adhan.
Pemerintah Kota Gorontalo, sambungnya, akan terus melakukan sosialisasi dan evaluasi selama masa uji coba agar pelaksanaannya berjalan lancar serta memberi manfaat nyata bagi pengguna jalan.
“Kalau hasilnya positif dan masyarakat merasakannya langsung, insyaallah kita akan lanjutkan,” tutup Wali Kota Adhan.
Kota Gorontalo – Dulu, Pasar Sentral Gorontalo dikenal sebagai pasar rakyat yang sepi dan kurang diminati. Setelah direvitalisasi, pasar ini justru semakin sepi dan banyak lapak yang ditinggalkan oleh pedagang. Namun, kondisi tersebut kini berubah secara drastis.
Pasar Sentral kembali ramai. Lapak-lapak yang dulunya kosong kini mulai diisi oleh pedagang. Yang menarik, aktivitas di pasar ini tidak hanya ramai di siang hari, tetapi juga semakin hidup saat malam tiba.
Perubahan ini berkat gagasan Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, yang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin) memanfaatkan pelataran pasar sebagai lokasi baru bagi pelaku UMKM untuk berjualan. Selain di trotoar eks Jalan Panjaitan, Hos Cokroaminoto, dan eks Jalan Andalas, kini pelataran Pasar Sentral menjadi pusat aktivitas baru.
Awalnya, hanya satu hingga dua pelaku UMKM yang membuka usaha di sana. Namun, perlahan jumlahnya terus bertambah. Bahkan, setelah Wali Kota Adhan menerbitkan kebijakan penutupan sebagian Jalan Patimura untuk tempat jualan, suasana di pelataran pasar semakin ramai dan menyerupai SunBae di Manado.
“Sudah seperti di SunBae yang ada di Manado,” ujar Didik, salah satu pengunjung, saat berbincang dengan pewarta yang sedang menikmati kopi dari UMKM di pelataran Pasar Sentral.
Meskipun lokasinya tidak berada di dekat laut seperti SunBae, suasana di pelataran Pasar Sentral kini menjadi tempat nongkrong favorit bagi anak muda. Ada mobil yang dimodifikasi menjadi kedai kopi, kursi warna-warni, serta beragam makanan dan minuman yang tak kalah enak, bahkan ada yang mengatakan lebih lezat dari SunBae.
Banyak kalangan memprediksi, lokasi baru bagi UMKM ini akan semakin populer di masa depan. Bahkan, diperkirakan bisa menarik kunjungan dari daerah tetangga, terutama saat bulan Ramadhan nanti.