POHUWATO – Untuk mempercepat pengisian jabatan pasca pelantikan pada Senin kemarin, maka Pemda Pohuwato melakukan serah terima administrasi bagi pejabat administrator dilingkungan pemerintahan yang disaksikan Wakil Bupati Suharsi Igirisa, Sekda Iskandar Datau, para assisten dan pimpinan OPD, di ruang pola kantor bupati, (13/4/2022).
Diantara pejabat yang disertijab yakni jabatan Sekretaris Baperlitbang dari pejabat lama Rustam Melleng, kepada Sunu H.E. Suhandoko, Kemudian Sekretaris Dinas Pendidikan dari pejabat lama Dra. Fardan Karim kepada Saipul Bahari M. Hunta, Selanjutnya Sekretaris BKPP dari pejabat lama Yusni Rahman, kepada Rahmat Ma’ruf.
Berikutnya, untuk Sekretaris Dinas Perkim dari pejabat lama Fadli Sanad, kepada Maulidin Mohamad Yunus Botutihe, untuk Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari Fatma Karamat Katili, kepada pejabat baru Abdullah Mile, selanjutnya Sekretaris Dinas Perindagkop dan UKM dari pejabat lama Abdullah Mile kepada Alfred Anwar, kemudian Sekretaris Dinas PMD dari pejabat lama Alfred Anwar kepada Isa Ali
Untuk jabatan Inspektur Pembantu Wilayah III pada Inspektur Daerah dari pejabat lama Fidi Mustafa, kepada Lukman Is Husain, serta Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dari Plt. Faisal Djen Hassan Bahsoan, kepada Dra. Fardan Karim.
Khusus Camat Popayato dari pejabat lama Kadir Amran, kepada Zulkifli Rahman Buludawa, kemudian untuk Camat Popayato Barat dari Zulkifli Buludawa kepada pejabat baru Marjan Kisman Bula, serta Camat Duhiadaa dari Ibrahim Kiraman, kepada pejabat baru Ali Mbuinga.
Untuk lingkungan sekretariat daerah (Setda) yakni kepala bagian (Kabag) Ekonomi dan Sumber Daya Alam dari pejabat lama Sunu H.E. Suhandoko kepada Fatma Katili, kemudian Kabag Organisasi dari pejabat lama Nizam Sanad, kepada Yusni Rahman, untuk Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) dari pejabat lama Nikson Hasan Pakaya, kepada Mohamad Ilyas Nento, serta Kabag Administrasi Pembangunan dari pejabat lama Nur Anugerah H. Wenas, kepada Risdiyanto Mokodompit.
Wabup Suharsi dalam sambutannya mengatakan, dengan dilakukannya sertijab bagi pejabat administrator maka secara sah yang bersangkutan sudah bisa menempati dan menduduki jabatan baru tersebut, karena sertijab ini adalah rangkaian dari pelantikan yang digelar senin kemarin.
“Kepada pejabat baru, insyaallah apa yang menjadi kepercayaan dilingkup kerja masing-masing bisa dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab serta dapat memberi yang terbaik untuk jabatan yang dipercayakan ini,” Ungkap Suharsi.
Pohuwato – Setelah kebakaran yang melanda Kantor Desa Molamahu, Kecamatan Paguat, pada Senin malam (22/09/2025), Wakil Bupati Pohuwato, Iwan S. Adam, segera meninjau lokasi kejadian pada Selasa pagi (23/09/2025). Dalam kunjungan tersebut, Wabup didampingi oleh Camat Paguat, Ikbal Mbuinga, Sekcam Paguat, Ayub Mohi, serta Kepala Desa Bumbulan, Emil Yahya yang juga Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Paguat.
Wakil Bupati Iwan menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas musibah yang menimpa Pemerintah Desa Molamahu. Ia mengungkapkan harapannya agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa meski kantor desa terbakar. “Musibah ini tentu menjadi cobaan berat bagi pemerintah desa dan masyarakat Molamahu. Namun saya berharap, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada sementara waktu,” ujar Iwan.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Iwan juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera membahas langkah lanjutan melalui rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Salah satunya adalah menyikapi dampak kebakaran serta meninjau kembali keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) di wilayah tersebut.
“Keberadaan kantor desa sangat penting untuk mendukung jalannya pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik agar aktivitas pemerintahan di Desa Molamahu tidak terganggu,” tambahnya.
Iwan juga mengungkapkan bahwa kunjungannya adalah instruksi langsung dari Bupati Pohuwato. “Saya diperintahkan oleh Bupati untuk meninjau langsung lokasi kebakaran dan melaporkannya kembali kepada beliau,” jelasnya.
Camat Paguat, Ikbal Mbuinga, memastikan bahwa pelayanan masyarakat tetap berjalan normal meskipun kantor desa terbakar. “Kami pastikan masyarakat tetap mendapat layanan sebagaimana mestinya dengan menggunakan fasilitas sementara,” ujarnya. Ikbal mengapresiasi perhatian cepat dari pemerintah daerah dan berharap pembangunan kantor desa yang baru segera terwujud setelah pembahasan dengan TAPD.
Musibah kebakaran ini menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Pohuwato, dan pemulihan pelayanan publik serta solusi atas fasilitas kantor desa yang terbakar akan menjadi prioritas pemerintah daerah dalam waktu dekat.
Pohuwato – Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Kepala Dinas Sosial (Kadis Sosial) Pohuwato, Drs. H. Ramon Abjul, M.Pd, yang menghembuskan napas terakhir pada Minggu (21/09/2025) malam sekitar pukul 23.15 WITA di Rumah Sakit Aloe Saboe, Kota Gorontalo.
Jenazah almarhum kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Tunggulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, dan dimakamkan pada Senin (22/09/2025) sekitar pukul 10.30 WITA di pekuburan keluarga yang berada di lingkungan Pesantren Al-Falah Desa Tunggulo.
Drs. H. Ramon Abjul sebelumnya sempat dirawat di RSUD Bumi Panua sejak 8 September, kemudian dirujuk ke RS Aloe Saboe pada 10 September 2025. Setelah menjalani perawatan intensif selama lebih dari sepuluh hari, almarhum yang juga merupakan Sekretaris MUI Pohuwato dan Ketua Takmirul Masjid Agung Pohuwato, akhirnya berpulang ke Rahmatullah.
Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, langsung menyampaikan belasungkawa atas kepergian almarhum. “Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Pohuwato, kami menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian almarhum Ketua Takmirul Masjid Agung Pohuwato. Semoga segala amal kebaikan almarhum diterima oleh Allah SWT, segala salah dan khilaf diampuni, serta mendapat tempat yang layak di sisi-Nya,” ungkap Bupati Saipul.
Bupati juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan. “InsyaAllah almarhum diterima di sisi-Nya dan dilapangkan kuburnya. Kami berdoa semoga Allah mengampuni dan memberikan pahala atas seluruh kebaikan yang telah diperbuat semasa hidupnya,” tambahnya.
Kepergian almarhum meninggalkan duka mendalam bagi jajaran Pemerintah Daerah Pohuwato, keluarga besar Dinas Sosial, serta masyarakat yang mengenal beliau sebagai sosok yang ramah, peduli, penceramah, dan berdedikasi tinggi dalam membantu masyarakat, khususnya dalam koordinasi Tagana saat bencana.
Sebagai pemerintah daerah, Bupati Saipul juga mengapresiasi dedikasi almarhum dalam menjalankan tugasnya di Dinas Sosial, khususnya dalam mengoordinasikan Tagana untuk membantu masyarakat setiap kali terjadi bencana. “Semoga segala yang telah beliau kerjakan menjadi amal jariah yang terus mengalir,” tutup Bupati Saipul.
Pohuwato – Aroma praktik curang kembali mencuat dari SPBU Randangan, Kabupaten Pohuwato. Solar subsidi jenis biosolar yang seharusnya dijual sesuai harga resmi, diduga kuat dipatok hingga Rp11.000 per liter kepada konsumen, khususnya kendaraan ekspedisi lintas daerah.
Sejumlah warga menilai SPBU tersebut lebih mengutamakan pengisian jerigen dan bisnis pengetap solar ketimbang melayani masyarakat umum.
“12 ribu bisnis isi, 11 ribu ke ekspedisi. Ini operator, ini truk ekspedisi ada muatan, bukan kaleng-kaleng. Torang ini mau isi tapi disuruh bayar Rp11 ribu. Bagaimana ini peraturan?” keluh seorang sopir ekspedisi dengan nada kesal.
Keluhan serupa juga disampaikan Pendi Acil, warga Randangan, yang menyebut SPBU ini sudah lama meresahkan. Ia bahkan menduga ada pihak-pihak yang membekingi bisnis tersebut.
“No, kamu mo lawan pemiliknya? Mantan anggota, modal bangun SPBU besar. Tapi ini sudah murni mafia solar. Selama ada Pertamina di Randangan, sudah 6 tahun torang tidak pernah bisa isi solar dengan tenang. Tuhan tidak buta, tunggu saja waktunya,” tegasnya.
Sementara itu, konsumen lain bernama Weris mengaku kerap ditolak saat hendak mengisi BBM dengan alasan solar habis. Namun, stok justru selalu tersedia untuk pengisian bisnis.
“Baru biasa dorang bilang habis solar. Tapi kalau untuk isi bisnis, dorang masih ada solar. Begitu terus tiap hari,” ungkapnya.
Masyarakat mendesak Pertamina dan aparat penegak hukum segera turun tangan bahkan menyegel SPBU Randangan yang diduga kuat menyalahgunakan distribusi solar subsidi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pertamina belum memberikan klarifikasi resmi meski upaya konfirmasi terus dilakukan awak media.