UNG – Setelah melakukan perkuliahan secara daring selama satu tahun terakhir dikarenakan pandemi Covid-19, Universitas Negeri Gorontalo akan segera melaksanakan perkuliahan tatap muka.
Pelaksanaan perkuliahan tatap muka untuk tahap awal akan dimulai dari Mahasiswa angkatan 2020, yang menurut rencana akan dilaksanakan setelah hari raya idul Fitri nanti. Hal ini diungkapkan oleh Rektor UNG Eduart Wolok pada QnA Bersama Rektor Dengan Mahasiswa Angkatan Tahun 2020.
“Kita siap-siap untuk melaksanakan kuliah tatap muka di semester genap ini. Kalau ini berjalan baik dan lancar maka Insya Allah di semester ketiga nanti, saya berharap sudah bisa untuk memulai perkuliahan secara langsung di kampus, meskipun pasti situasinya belum akan seperti situasi sebelum Covid,” Ujar Rektor kemahasiswa angkatan tahun 2020.
Rektor menjelaskan alasan dipilihnya Mahasiswa angkatan tahun 2020 untuk tahap awal kuliah Tatap muka dikarenakan, seluruhnya belum pernah berkesempatan untuk melaksanakan kuliah tatap muka sejak awal perkuliahan. Sehingga Mahasiswa angkatan 2020 diberikan kesempatan untuk melaksanakan kuliah tatap muka lebih awal, dengan catatan nantinya ketika melaksanakan kuliah tatap muka harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
“Adik-adik yang berada diluar daerah itu harus mempersiapkan diri untuk bisa ke Gorontalo setelah lebaran, tetapi kalian harus saling mengingatkan dan saling menjaga karena mungkin pada saat kalian kuliah di dalam kampus. kita bisa pantau dan atur terkait protokol kesehatannya, tetapi justru di luar kampus ini yang akan menjadi permasalahan dan itu hanya bisa diatasi oleh kalian sendiri”, imbau Rektor.
UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melalui Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) menggelar Sosialisasi Instrumen Audit Mutu Internal (AMI) pada Kamis, 11 September 2025, di Ruang Sidang Rektorat Lantai IV. Acara ini dihadiri oleh pimpinan fakultas dan unit kerja di lingkungan UNG dan bertujuan untuk memperkuat sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi di universitas tersebut.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Abdul Hafiz Olii, dalam sambutannya menekankan bahwa Audit Mutu Internal bukan sekadar alat evaluasi, tetapi merupakan bagian integral dari upaya universitas untuk menjaga konsistensi dan kontinuitas peningkatan mutu pendidikan. “Penguatan instrumen AMI adalah wujud nyata komitmen universitas untuk menghadirkan layanan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing,” ujar Prof. Hafiz.
Lebih lanjut, Prof. Hafiz menjelaskan bahwa implementasi AMI yang optimal akan menjadi fondasi penting dalam memastikan bahwa seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi di UNG berjalan sesuai dengan standar nasional maupun internasional. “Melalui AMI yang lebih sistematis, UNG dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan peluang perbaikan yang dibutuhkan untuk terus berkembang,” tambahnya.
Ketua LPMPP, Prof. Dr. Elya Nusantari, M.Pd., juga menegaskan bahwa sosialisasi ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan fakultas dan unit kerja menghadapi pelaksanaan AMI pada periode mendatang. “Instrumen AMI yang disusun telah disesuaikan dengan standar BAN-PT dan LAM, serta dirancang agar relevan dengan karakteristik UNG. Instrumen ini akan menjadi panduan komprehensif bagi proses evaluasi internal dan peningkatan mutu berkelanjutan,” jelas Prof. Elya.
Sosialisasi AMI ini juga menyoroti pentingnya sinergi antara seluruh sivitas akademika untuk memastikan keberhasilan implementasi AMI. Prof. Elya menambahkan, “Keberhasilan penerapan AMI sangat bergantung pada komitmen bersama seluruh sivitas akademika, untuk menjadikannya instrumen strategis yang akan membawa perubahan signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi.”
Dalam kesempatan ini, seluruh peserta diajak untuk memahami lebih dalam mengenai cara penggunaan AMI yang dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, serta merancang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi di UNG. Sosialisasi ini diharapkan dapat mempersiapkan seluruh pihak untuk menghadapi akreditasi institusi maupun program studi yang menjadi bagian dari penjaminan mutu pendidikan yang lebih baik.
Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah strategis yang telah disusun, UNG bertekad untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi yang tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga siap bersaing di tingkat internasional.
UNG – Dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar sosialisasi pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan bagi tenaga kependidikan.
Ketua Satgas PPKPT UNG, Dr. Laksmyn Kadir, M.Kes., dalam arahannya menegaskan bahwa tenaga kependidikan memiliki peran krusial dalam menciptakan lingkungan kerja dan pembelajaran yang sehat. “Melalui sosialisasi ini, diharapkan setiap tenaga kependidikan memahami pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan, sekaligus mampu menjadi garda terdepan dalam memberikan perlindungan serta mendukung terwujudnya kampus bebas kekerasan,” ujar Laksmyn.
Sosialisasi ini dihadiri oleh tenaga kependidikan dari berbagai unit kerja di UNG. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi dan aktif mengajukan pertanyaan. Kepala Biro Keuangan, Kerja Sama, dan Umum, Arief Rachman Hakim Abdul, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman praktis serta membuka ruang diskusi untuk mencari solusi bersama dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan harmonis di UNG.
“Sosialisasi ini sangat penting karena tidak hanya meningkatkan kesadaran, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan kampus yang kondusif. Dengan pemahaman yang diperoleh, diharapkan tenaga kependidikan UNG dapat menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan penanganan kekerasan di kampus,” pungkas Arief.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UNG untuk menciptakan lingkungan akademik yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, psikologis, maupun seksual.
UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali mencatatkan prestasi penting di bidang pendidikan tinggi dengan memperoleh izin pembukaan Program Studi Doktor Ilmu Pertanian. Izin tersebut diterbitkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 722/B/O/2025 yang menetapkan UNG sebagai lembaga pendidikan yang memenuhi persyaratan untuk membuka program doktor baru.
Keputusan ini menandai langkah maju bagi UNG dalam pengembangan jenjang pendidikan pascasarjana, khususnya dalam bidang ilmu pertanian. Dengan diterbitkannya izin ini, UNG semakin memperkuat kontribusinya terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan di tingkat nasional, serta berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Gorontalo.
Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., menyatakan bahwa izin pembukaan Program Studi Doktor Ilmu Pertanian merupakan pengakuan atas kapasitas UNG dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas. Ia juga menekankan bahwa program ini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pengembangan ilmu pertanian, yang menjadi salah satu sektor vital dalam pembangunan daerah dan nasional.
“Ini adalah momentum penting bagi UNG. Melalui Program Studi Doktor Ilmu Pertanian, kami berkomitmen untuk menghasilkan doktor-doktor di bidang pertanian yang mampu menjawab tantangan pembangunan pertanian berkelanjutan, baik di tingkat lokal maupun nasional,” kata Prof. Eduart Wolok.
Lebih lanjut, Rektor UNG menjelaskan bahwa pembukaan program studi ini merupakan bagian dari upaya UNG untuk terus berkembang menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing. Keberadaan program doktor ini diharapkan tidak hanya mendukung pengembangan akademik di Gorontalo, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi permasalahan pertanian yang ada di kawasan Teluk Tomini dan wilayah lainnya.
“UNG akan terus berkomitmen untuk menjadi pusat keilmuan yang menghasilkan riset dan inovasi yang bermanfaat bagi pembangunan daerah, terutama di sektor pertanian yang menjadi tumpuan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dengan adanya Program Studi Doktor Ilmu Pertanian, UNG diharapkan dapat mencetak para ilmuwan dan praktisi pertanian yang mampu berkontribusi lebih besar dalam upaya pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berbasis pada teknologi serta penelitian yang mendalam.