Connect with us

Bone Bolango

9 Jam Terjebak di Arus Deras Sungai, 10 Mahasiswa UNG Berhasil Dievakuasi Tim SAR dan TNI/Polri

Published

on

BONBOLSebanyak 10 mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, mengalami insiden tragis setelah terseret arus deras saat melakukan kegiatan pemetaan di wilayah pegunungan sekitar sungai.

Dalam insiden tersebut, 5 mahasiswa terbawa arus, sementara 5 lainnya sempat terjebak di tengah derasnya aliran sungai. Setelah upaya pencarian dan penyelamatan selama hampir 9 jam, seluruh mahasiswa berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Gorontalo, TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya.

Namun, kabar duka menyelimuti proses evakuasi ini, karena 3 mahasiswa dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 2 lainnya selamat dalam kondisi luka berat. Kelima mahasiswa yang sempat terjebak di tengah tebing dan arus deras berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat dan langsung mendapatkan pertolongan medis.

Proses Evakuasi Dramatis

Komandan Regu Operasi SAR menyampaikan bahwa operasi penyelamatan berlangsung sejak pukul 20.00 WITA dan baru berhasil diselesaikan pada pukul 04.50 WITA. Evakuasi tergolong sulit karena lokasi para korban terjebak berada di antara tebing-tebing tinggi dan aliran sungai yang deras, menyulitkan akses tim penyelamat.

Meski begitu, dengan kerja keras, dedikasi, dan profesionalisme tinggi, Tim SAR berhasil menyelesaikan proses evakuasi dengan aman dan tanpa tambahan korban.

Instansi yang Terlibat:

  • Basarnas Gorontalo

  • Polsek Bonepantai

  • Koramil Bonepantai

  • Lanal Gorontalo

  • Relawan dan warga sekitar

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bone Bolango

Evakuasi Mahasiswa Terjebak: Lima Selamat, Tiga Dinyatakan Meninggal Dunia

Published

on

BONBOL – Tim Basarnas bersama tim gabungan berhasil mengevakuasi lima mahasiswa yang sebelumnya terjebak di lokasi pendakian. Dalam proses pencarian, satu mahasiswa yang sempat dinyatakan hilang akhirnya ditemukan, namun dalam kondisi meninggal dunia.

Dengan penambahan data terkini, tercatat tiga mahasiswa meninggal dunia dalam insiden ini. Sementara lima lainnya selamat dan dua mengalami luka-luka.

Kondisi Mahasiswa Selamat

Kelima mahasiswa yang berhasil dievakuasi ditemukan dalam kondisi lemah dan kedinginan. Mereka langsung mendapatkan pertolongan pertama oleh tim medis dan telah dibawa ke RSUD Tombililato untuk penanganan lebih lanjut.

Data Mahasiswa yang Dievakuasi (Selamat):

  1. Sukirman Satar – Kambani, Sulawesi Tengah

  2. Nirmawati Musa – Buntulia, Pohuwato

  3. Lisda B. Laindjong – Dutuno, Buol, Sulawesi Tengah

  4. Ahmad Firli Aprilio Mamonto – Upay, Kotamobagu

  5. Alif Rahmat Sandhi – Isimu, Gorontalo

Mahasiswa yang Mengalami Luka-luka:

  1. Fiqri Fariz K. Pakaya – Kuala Besar, Kec. Paleleh, Sulawesi Tengah

  2. Risman Ahmad – Taliabu

Mahasiswa yang Dinyatakan Meninggal Dunia:

  1. Regina Malaka – Buntulia, Pohuwato

  2. Alfateha Ahdania Ahmadi – Ratatotok, Sulawesi Utara

  3. Sri Maghfira Mamonto – Inobonto, Sulawesi Utara

Pihak berwenang masih terus melakukan pendalaman terkait penyebab insiden, serta memastikan pemulihan kondisi mahasiswa yang selamat.

Continue Reading

Bone Bolango

Tragis! 10 Mahasiswa KKN UNG Terseret Arus Sungai di Bulawa, 2 Meninggal Dunia, 1 Masih Hilang

Published

on

Evakuasi Korban hanyut di sungai Bulawa, oleh Sar Gabungan dan Masyarakat || Foto Barakati.id

BONBOL – Tragedi kembali mengguncang dunia pendidikan Gorontalo. Sebanyak 10 mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, dilaporkan terseret arus sungai pada Selasa (15/04/2025).

Dalam insiden tersebut, dua mahasiswa dinyatakan meninggal dunia, satu orang lainnya masih dalam pencarian, sementara tujuh lainnya berhasil selamat.

Tim gabungan dari TNI, Polri, dan Basarnas masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan. Proses pencarian dilakukan menyusuri aliran sungai yang cukup deras dengan kondisi cuaca yang sempat memburuk sebelumnya.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak berwenang belum mengumumkan secara resmi identitas korban yang meninggal maupun yang masih hilang. Proses identifikasi masih berlangsung sambil menunggu konfirmasi dari pihak keluarga dan kampus.

Pihak Universitas Negeri Gorontalo (UNG) juga belum memberikan pernyataan resmi terkait musibah ini. Namun informasi yang dihimpun menyebutkan, pihak kampus telah mengirim tim ke lokasi untuk mendampingi para mahasiswa serta berkoordinasi dengan aparat setempat.

Tim Barakati.id yang berada di lokasi masih terus mengumpulkan informasi dan kronologi lengkap kejadian ini dari para saksi dan aparat.

Continue Reading

Bone Bolango

Sungai Bilungala Tak Kunjung Dinormalisasi, Warga Bonepantai Terus Diteror Banjir Bandang

Published

on

Bonbol – Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Provinsi Gorontalo, khususnya Kecamatan Bonepantai, kembali mengakibatkan banjir yang merendam pemukiman warga. Pada Selasa (15/04/2025), Desa Bilungala kembali dilanda banjir bandang akibat luapan Sungai Bilungala yang hingga kini belum juga dinormalisasi.

Warga mengaku resah dan kecewa atas lambannya respons pemerintah, khususnya Balai Sungai, yang dinilai hanya datang untuk mendokumentasikan kondisi namun belum juga mengambil langkah nyata.

“Dorang ini mo datang kamari cuman mo ba foto, baru sudah so tida ada. Mo banjir kamari ulang, cuman dorang mo foto,” ujar salah satu warga dengan nada kesal saat ditemui tim media Barakati.id di lokasi banjir.

Sungai Bilungala diketahui melintasi tiga desa di Kecamatan Bonepantai, dan telah beberapa kali menyebabkan banjir besar. Tercatat, pada Agustus 2024, banjir akibat luapan sungai ini sempat menghantam 106 kepala keluarga (KK) dan merobohkan tanggul pengaman. Kini, aliran sungai yang dahulu cukup jauh dari permukiman, hanya berjarak beberapa meter dari rumah-rumah warga.

Kepala BNPB Provinsi Gorontalo, saat diwawancarai usai Rapat LKPJ di Kantor DPRD, menegaskan bahwa normalisasi sungai bukanlah kewenangan BNPB. Ia menyebut pihaknya tidak bisa serta-merta turun menangani tanpa arahan teknis dari instansi yang berwenang.

“Sungai itu kewenangan Balai Sungai. Kami tidak bisa semena-mena masuk karena nanti tidak sesuai dengan teknis dari mereka,” jelas Kepala BNPB Provinsi.

Hingga berita ini diturunkan, beberapa rumah warga masih tergenang air. Meski curah hujan mulai reda, warga tetap siaga dan khawatir akan banjir susulan jika normalisasi sungai tidak segera dilakukan.

Mereka berharap pemerintah, khususnya Balai Sungai, segera mengambil langkah konkret agar bencana serupa tidak terus berulang setiap musim hujan tiba.

Continue Reading

Facebook

Terpopuler